Hakim-Hakim 7
Hakim-hakim 7 (disingkat Hak 7) adalah bagian dari Kitab Hakim-hakim dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1][2]
Teks
- Naskah sumber utama: Masoretik, Septuaginta dan Naskah Laut Mati.
- Pasal ini terdiri dari 25 ayat.
- Merupakan lanjutan dari pasal 6 dan berlanjut ke pasal 8.
- Berisi catatan keadaan orang Israel setelah menempati tanah Kanaan,[3] di mana Allah membangkitkan hakim-hakim untuk memimpin orang Israel, antara lain yang disebutkan di pasal ini yaitu: Gideon.
Waktu
- Kisah yang dicatat di pasal ini terjadi paling awal 47 tahun setelah kemenangan Debora dan Barak.[4] (~ 1169 SM)
Struktur
Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):
- Hakim–hakim 7:1–3 = Seleksi tentara pertama: siapa takut biarlah pulang
- Hakim–hakim 7:4–8 = Seleksi tentara kedua: yang terpilih adalah yang minum dengan menghirup dari tangan
- Hakim–hakim 7:9–15 = Gideon mendapat tanda yang keempat kali (mimpi dan maknanya)
- Hakim–hakim 7:16–25 = Gideon berperang melawan Midian dengan 300 orang dan menang
Ayat 2
- Berfirmanlah TUHAN kepada Gideon: "Terlalu banyak rakyat yang bersama-sama dengan engkau itu dari pada yang Kuhendaki untuk menyerahkan orang Midian ke dalam tangan mereka, jangan-jangan orang Israel memegah-megahkan diri terhadap Aku, sambil berkata: Tanganku sendirilah yang menyelamatkan aku.[5]
Perintah untuk mengurangi jumlah tentaranya dari 32.000 orang menjadi 300 orang (ayat {{Alkitab|Hakim-hakim 7:2-7) menjelaskan empat kebenaran alkitabiah.
- Hanya kehadiran dan tindakan Allah dapat memastikan kemenangan bagi umat-Nya. Allah dapat bekerja dengan perkasa melalui sejumlah kecil orang yang penuh pengabdian. "Bukan dengan keperkasaan dan bukan dengan kekuatan, melainkan dengan roh-Ku, firman Tuhan semesta alam" (Zakharia 4:6).
- Kesiagaan dan pengabdian rohani, bukan jumlah besar, adalah sangat penting bagi Allah (bandingkan Wahyu 3:4–5).
- Sumber daya dan kekuatan utama kita untuk menghadapi semua tantangan hidup dapat dijumpai di dalam Allah saja (Filipi 4:13).
- Kesombongan akan keberhasilan "saya" dengan sendirinya menjadi penghalang untuk menerima kuasa dan pertolongan Allah sepenuhnya (Amsal 8:13).[6]
Ayat 11
- [Firman TUHAN:] "Maka kaudengarlah apa yang mereka katakan; kemudian engkau akan mendapat keberanian untuk turun menyerbu perkemahan itu." Lalu turunlah ia (Gideon) bersama dengan Pura, bujangnya itu, sampai kepada penjagaan terdepan laskar di perkemahan itu.[7]
Allah memberikan semangat kepada Gideon untuk mengurangi ketakutannya dan memperkuat imannya (bandingkan ayat Hakim–hakim 7:10). Orang percaya yang berserah kepada kehendak Allah dan melayani Dia dengan setia, kadang-kadang memerlukan dorongan dari Allah. Ketika saat-saat itu tiba, kita harus berdoa agar Allah melalui Roh-Nya akan membangkitkan iman, pengharapan, dan keberanian kita (lihat 2 Korintus 1:4–11; Filipi 4:6–7).[6]
Referensi
- ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
- ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
- ^ Hakim–hakim 2:6–9
- ^ Hakim–hakim 5:31
- ^ Hakim–hakim 7:2
- ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
- ^ Hakim–hakim 7:11
Lihat pula
- Gideon
- Hakim Israel kuno
- Suku Asyer
- Suku Manasye
- Suku Naftali
- Suku Zebulon
- Bagian Alkitab yang berkaitan: Hakim-hakim 6, Hakim-hakim 8, Filipi 4.