Cangkringan, Sleman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cangkringan
Negara Indonesia
ProvinsiDaerah Istimewa Yogyakarta
KabupatenSleman
Pemerintahan
 • PanewuEdi Harmana SH, M.Hum
Populasi
 • Total- jiwa
Kode Kemendagri34.04.17
Kode BPS3404170
Luas- km²
Desa/kelurahan-

Cangkringan (Jawa: ꦕꦁꦏꦿꦶꦔ꧀, translit. Cangkringan) adalah sebuah kapanéwon di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia. Kapanewon Cangkringan berada di sebelah Timur Laut dari Ibu kota Kabupaten Sleman. Jarak Ibu kota kapanewon ke Pusat Pemerintahan (Ibu kota) Kabupaten Sleman adalah 25 Km. Lokasi ibu kota Kapanewon Cangkringan berada di 7.66406‘ LS dan 110.46143‘ BT. Kapanewon Cangkringan mempunyai luas wilayah 4.799 Ha. Sedang alamat Kantor Kapanewon Cangkringan di Bronggang, Argomulyo, Cangkringan, Sleman.

Daftar Panèwu (Camat)[sunting | sunting sumber]

No. Nama Mulai menjabat Selesai menjabat
1 Drs. Suseno
2 Suharyono, B.Sc
3 Drs. Supardal
4 Hadi Mulyono, SH
5 Drs. Hery Sutopo, MM
6 Sanyoto, B.A.
7 Samsul Bachri, SIP,MM
8 Bambang Nurwiyono, SE 2011 2014
9 Edi Harmana SH, M.Hum 2014 2018
10 Mustadi, S.Sos.,M.M. 2018 2019
11 Ir. Suparmono , MM 2019 2021
12 Djaka Sumarsono, AP, M.S,i 2021

Batas Wilayah[sunting | sunting sumber]

Kepanewon Cangkringan memiliki batas-batas sebagai berikut:

Utara Kepanewon Pakem
Timur laut Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Timur Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Tenggara Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah
Selatan Kepanewon Ngemplak
Barat daya Kepanewon Ngemplak
Barat Kepanewon Pakem
Barat laut Kepanewon Pakem

Pembagian Administratif Kalurahan[sunting | sunting sumber]

  1. Argomulyo
  2. Glagaharjo
  3. Kepuharjo
  4. Umbulharjo
  5. Wukirsari

Pembagian Administratif Padukuhan[sunting | sunting sumber]

  1. Argomulyo
    1. Bakalan
    2. Brongkol
    3. Cawisan Banaran
    4. Cangkringan
    5. Dliring
    6. Gadingan
    7. Gayam
    8. Jaranan
    9. Jetis
    10. Jiwan
    11. Karanglo
    12. Kauman
    13. Kebur Kidul
    14. Kebur Lor
    15. Kliwang
    16. Kuwang
    17. Mudal
    18. Panggung
    19. Randusari
    20. Sewon
    21. Suruh
    22. Teplok
  2. Glagaharjo
    1. Banjarsari
    2. Besalen
    3. Gading
    4. Glagah Malang
    5. Jetis Sumur
    6. Kalitengah Kidul
    7. Kalitengah Lor
    8. Ngancar
    9. Singlar
    10. Srunen
  3. Kepuharjo
    1. Batur
    2. Jambu
    3. Kaliadem
    4. Kepuh
    5. Kopeng
    6. Manggong
    7. Pager Jurang
    8. Petung
  4. Umbulharjo
    1. Balong
    2. Gambretan
    3. Gondang
    4. Karanggeneng
    5. Palemsari
    6. Pangukrejo
    7. Pentingsari
    8. Plosokerep
    9. Plosorejo
  5. Wukirsari
    1. Bedoyo
    2. Bulaksalak
    3. Cakran
    4. Cancangan
    5. Duwet
    6. Glagah Wero
    7. Gondang
    8. Gungan
    9. Karang pakis
    10. Kiyaran
    11. Kregan
    12. Ngemplak
    13. Ngempringan
    14. Plupuh
    15. Pusmalang
    16. Rejosari
    17. Salam Krajan
    18. Selorejo
    19. Sembungan
    20. Sempon
    21. Sintokan
    22. Sruni
    23. Surodadi
    24. Tanjung

Kondisi Geografis[sunting | sunting sumber]

Kapanewon Cangkringan berada di dataran tinggi. Ibu kota kecamatannya berada pada ketinggian 400 meter di atas permukaan laut. Kapanewon Cangkringan beriklim seperti layaknya daerah dataran tinggi di daerah tropis dengan cuaca sejuk sebagai ciri khasnya. Suhu tertinggi yang tercatat di Kapanewon Cangkringan adalah 32 °C dengan suhu terendah 18 °C. Bentangan wilayah di Kapanewon Cangkringan berupa tanah yang berombak dan perbukitan.

Penduduk[sunting | sunting sumber]

Kapanewon Cangkringan dihuni oleh 7.992 KK. Jumlah keseluruhan penduduk Kapanewon Cangkringan adalah 27.657 orang dengan jumlah penduduk laki-laki 13.361 orang dan penduduk perempuan 14.296 orang dengan kepadatan penduduk mencapai 524 jiwa/km2. Sebagian besar penduduk Kapanewon Cangkringan adalah peternak. Dari data monografi kecamatan tercatat 13.224 orang atau 47.81 % penduduk Kapanewon Cangkringan bekerja di sektor peternakan.

Potensi Ekonomi[sunting | sunting sumber]

Sarana dan prasarana perekonomian di Kapanewon Cangkringan antara lain koperasi berjumlah 3 buah, pasar 5 buah. Usaha industri kecil 4 unit, serta industri RT berjumlah 425 unit. Rumah makan yang terdaftar ada 11 rumah makan, usaha yang bergerak dalam usaha perdagangan ada 6 buah, sedang angkutan ada 4

Potensi Wisata[sunting | sunting sumber]

Di kapanewon ini terdapat 2 buah taman rekreasi, 1 buah hutan lindung, tempat pertunjukan kesenian 1 buah, tempat rekreasi alam dan sejarah 2 buah, toko cenderamata 1 buah. Di kecamatan ini juga terdapat 1 buah sanggar kesenian, 5 buah anggota kesenian dan 5 buah anggota seniman. Terdapat wisata agro yang berada di Jambu, Kepuharjo serta wisata lereng Merapi yang berada di Kinahrejo, Kepuharjo. The Cangkringan Jogja, Villa and Spa menyediakan lokasi yang strategis didukung pemandangan alam yang asri. Dari jendela kamar, tamu atau wisatawan dapat menyaksikan secara jelas Gunung Merapi dan bisa mengabadikannya dari sudut pandang yang pas.

Kapanewonan Cangkringan juga memiliki sejumlah wisata alternatif seperti pembuatan keju di Dusun Cangcangan, Kalurahan Wukirsari yaitu Mazaraat Cheese

Pertanian Perikanan dan Peternakan[sunting | sunting sumber]

Produksi pertanian yang paling banyak di kapanewon ini adalah padi yang mencapai 62.344,5 ton pertahun, kemudian disusul kacang tanah, jagung, buah-buahan dan sayuran. Peternakan terbanyak adalah ternak sapi potong yaitu 2456 ekor, kemudian kambing dan domba. Selain itu, sejak 1993, wilayah Cangkringan sudah menjadi salah satu sentra penghasil susu sapi. Unggas yang terbanyak ayam buras ada sekitar 119.010 ekor, diikuti ayam ras petelur dan ayam ras pedaging. Hasil produksi perikanan kecamatan ini mencapai 7.598 kg/tahun, yang terbanyak adalah ikan mujahir/nila sebesar 3400.7 kg, disusul lele dan gurameh.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]