Alergi ikan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
→‎Tanda dan gejala: memperbaiki referensi.
penyebab.
Baris 5: Baris 5:


== Tanda dan gejala ==
== Tanda dan gejala ==
Pada umumnya, alergi makanan berlangsung dengan cepat (dari detik hingga satu jam).<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref> Gejala alergi antara lain: ruam, [[biduran]]; gatal pada mulut, bibir, lidah, tenggorokan, mata, kulit, atau area lain; pembengkakan pada bibir, lidah, kelopak mata, atau seluruh wajah; kesulitan menelan; pilek atau hidung tersumbat; suara serak, [[mengi]], sesak napas; [[diare]], sakit perut; pusing, pingsan; mual atau muntah.<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref> Gejala alergi bervariasi dari satu orang ke orang yang lain dan dapat bervariasi dari satu kejadian ke kejadian lainnya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref> Bahaya serius menyangkut alergi dimulai ketika [[saluran pernapasan]] atau [[sirkulasi darah]] terpengaruh. Indikasi pertama adalah mengi, jalan napas tersumbat dan [[sianosis]], yang terakhir adalah nadi lemah, kulit pucat, dan pingsan. Ketika gejala-gejala tersebut terjadi, reaksi alergi disebut [[anafilaksis]].<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref> Anafilaksis terjadi ketika [[antibodi E]] terlibat, dan area tubuh yang tidak bersentuhan langsung dengan makanan menjadi terpengaruh dan menunjukkan gejala yang parah.<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Sicherer|first=Scott H.|last2=Sampson|first2=Hugh A.|date=1 Februari 2014|title=Food allergy: Epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment|url=https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(13)01836-8/abstract|journal=Journal of Allergy and Clinical Immunology|language=English|volume=133|issue=2|pages=291–307.e5|doi=10.1016/j.jaci.2013.11.020|issn=0091-6749|pmid=24388012}}</ref>Jika tidak diobati, hal ini dapat berlanjut ke [[vasodilasi]], yang akan menyebabkan penurunan tekanan darah.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Sicherer|first=Scott H.|last2=Sampson|first2=Hugh A.|date=1 Februari 2014|title=Food allergy: Epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment|url=https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(13)01836-8/abstract|journal=Journal of Allergy and Clinical Immunology|language=English|volume=133|issue=2|pages=291–307.e5|doi=10.1016/j.jaci.2013.11.020|issn=0091-6749|pmid=24388012}}</ref>
Pada umumnya, alergi makanan berlangsung dengan cepat (dari detik hingga satu jam).<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref> Gejala alergi antara lain: ruam, [[biduran]]; gatal pada mulut, bibir, lidah, tenggorokan, mata, kulit, atau area lain; pembengkakan pada bibir, lidah, kelopak mata, atau seluruh wajah; kesulitan menelan; pilek atau hidung tersumbat; suara serak, [[mengi]], sesak napas; [[diare]], sakit perut; pusing, pingsan; mual atau muntah.<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref> Gejala alergi bervariasi dari satu orang ke orang yang lain dan dapat bervariasi dari satu kejadian ke kejadian lainnya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref> Bahaya serius menyangkut alergi dimulai ketika [[saluran pernapasan]] atau [[sirkulasi darah]] terpengaruh. Indikasi pertama adalah mengi, jalan napas tersumbat dan [[sianosis]], yang terakhir adalah nadi lemah, kulit pucat, dan pingsan. Ketika gejala-gejala tersebut terjadi, reaksi alergi disebut [[anafilaksis]].<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref> Anafilaksis terjadi ketika [[antibodi E]] terlibat, dan area tubuh yang tidak bersentuhan langsung dengan makanan menjadi terpengaruh dan menunjukkan gejala yang parah.<ref name=":0">{{Cite web|title=Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia|url=https://medlineplus.gov/ency/article/000817.htm|website=Medline Plus|language=en|access-date=25 Januari 2022}}</ref><ref name=":1">{{Cite journal|last=Sicherer|first=Scott H.|last2=Sampson|first2=Hugh A.|date=1 Februari 2014|title=Food allergy: Epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment|url=https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(13)01836-8/abstract|journal=Journal of Allergy and Clinical Immunology|language=English|volume=133|issue=2|pages=291–307.e5|doi=10.1016/j.jaci.2013.11.020|issn=0091-6749|pmid=24388012}}</ref>Jika tidak diobati, hal ini dapat berlanjut ke [[vasodilasi]], yang akan menyebabkan penurunan tekanan darah.<ref name=":1">{{Cite journal|last=Sicherer|first=Scott H.|last2=Sampson|first2=Hugh A.|date=1 Februari 2014|title=Food allergy: Epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment|url=https://www.jacionline.org/article/S0091-6749(13)01836-8/abstract|journal=Journal of Allergy and Clinical Immunology|language=English|volume=133|issue=2|pages=291–307.e5|doi=10.1016/j.jaci.2013.11.020|issn=0091-6749|pmid=24388012}}</ref>

== Penyebab ==

=== Memakan ikan ===
Biasanya penyebab alergi ini adalah memakan ikan atau makanan yang mengandung ikan. Sekali reaksi alergi terjadi, biasanya akan menetap seumur hidup.<ref>{{Cite journal|last=Prester|first=Ljerka|date=2016|title=Seafood Allergy, Toxicity, and Intolerance: A Review|url=https://doi.org/10.1080/07315724.2015.1014120|journal=Journal of the American College of Nutrition|volume=35|issue=3|pages=271–283|doi=10.1080/07315724.2015.1014120|issn=0731-5724|pmid=26252073}}</ref> Secara singkat, sistem kekebalan bereaksi berlebihan terhadap protein yang ditemukan pada ikan, terutama terhadap [[parvalbumin]],<ref>{{Cite journal|last=Tong|first=Wai Sze|last2=Yuen|first2=Agatha WT|last3=Wai|first3=Christine YY|last4=Leung|first4=Nicki YH|last5=Chu|first5=Ka Hou|last6=Leung|first6=Patrick SC|date=2018|title=Diagnosis of fish and shellfish allergies|url=https://www.dovepress.com/diagnosis-of-fish-and-shellfish-allergies-peer-reviewed-fulltext-article-JAA|journal=Journal of Asthma and Allergy|language=English|volume=Volume 11|pages=247–260|doi=10.2147/jaa.s142476|issn=1178-6965|pmc=PMC6181092|pmid=30323632}}</ref> tetapi kadang-kadang terjadi terhadap protein lain, seperti kolagen ikan.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 26 Januari 2022 02.40

Alergi ikan
Salmon mentah
Informasi umum
Prevalensi~1,5% (pernyataan diri, negara maju)[1][2][3]

Alergi ikan adalah hipersensitivitas sistem imun terhadap protein yang dapat ditemui pada ikan. Gejala bisa muncul dengan cepat atau secara bertahap, dalam waktu beberapa jam hingga beberapa hari. Bila gejala muncul dengan cepat, dapat terjadi anafilaksis, yaitu kondisi yang dapat mengancam nyawa dan memerlukan obat epinefrin. Gejala lain yang dapat muncul meliputi dermatitis atopik atau radang esofagus.[4] Ikan adalah salah satu dari delapan alergen makanan yang umum ditemui dan mencakup sekitar 90% reaksi alergi terhadap makanan; tujuh alergen lainnya meliputi susu sapi, telur, gandum, kerang, kacang tanah, kacang pohon, dan kacang kedelai.

Tidak seperti alergi susu dan telur pada anak-anak yang sering kali membaik seiring dengan bertambahnya usia,[5] alergi ikan cenderung muncul untuk pertama kalinya pada usia sekolah dan kemudian terus berlanjut hingga dewasa.[6] Hal-hal yang disinyalir menjadi tanda-tanda bahwa alergi ikan akan berlanjut hingga dewasa adalah anafilaksis, serum imunoglobulin E (IgE) yang tinggi, dan respons yang kuat terhadap uji kulit. Tidak diketahui secara pasti apakah pemberian ikan kepada bayi berusia 4–6 bulan dapat menurunkan risiko alergi ikan pada kemudian hari. Alergi ikan pada orang dewasa umum ditemui pada pekerja di industri penangkapan dan pengolahan ikan.[7][8]

Tanda dan gejala

Pada umumnya, alergi makanan berlangsung dengan cepat (dari detik hingga satu jam).[9] Gejala alergi antara lain: ruam, biduran; gatal pada mulut, bibir, lidah, tenggorokan, mata, kulit, atau area lain; pembengkakan pada bibir, lidah, kelopak mata, atau seluruh wajah; kesulitan menelan; pilek atau hidung tersumbat; suara serak, mengi, sesak napas; diare, sakit perut; pusing, pingsan; mual atau muntah.[9] Gejala alergi bervariasi dari satu orang ke orang yang lain dan dapat bervariasi dari satu kejadian ke kejadian lainnya.[9] Bahaya serius menyangkut alergi dimulai ketika saluran pernapasan atau sirkulasi darah terpengaruh. Indikasi pertama adalah mengi, jalan napas tersumbat dan sianosis, yang terakhir adalah nadi lemah, kulit pucat, dan pingsan. Ketika gejala-gejala tersebut terjadi, reaksi alergi disebut anafilaksis.[9] Anafilaksis terjadi ketika antibodi E terlibat, dan area tubuh yang tidak bersentuhan langsung dengan makanan menjadi terpengaruh dan menunjukkan gejala yang parah.[9][10]Jika tidak diobati, hal ini dapat berlanjut ke vasodilasi, yang akan menyebabkan penurunan tekanan darah.[10]

Penyebab

Memakan ikan

Biasanya penyebab alergi ini adalah memakan ikan atau makanan yang mengandung ikan. Sekali reaksi alergi terjadi, biasanya akan menetap seumur hidup.[11] Secara singkat, sistem kekebalan bereaksi berlebihan terhadap protein yang ditemukan pada ikan, terutama terhadap parvalbumin,[12] tetapi kadang-kadang terjadi terhadap protein lain, seperti kolagen ikan.

Referensi

  1. ^ Nwaru BI, Hickstein L, Panesar SS, Roberts G, Muraro A, Sheikh A (August 2014). "Prevalence of common food allergies in Europe: a systematic review and meta-analysis". Allergy. 69 (8): 992–1007. doi:10.1111/all.12423. PMID 24816523. 
  2. ^ Sharp MF, Lopata AL (June 2014). "Fish allergy: in review". Clin Rev Allergy Immunol. 46 (3): 258–71. doi:10.1007/s12016-013-8363-1. PMID 23440653. 
  3. ^ Rona RJ, Keil T, Summers C, Gislason D, Zuidmeer L, Sodergren E, Sigurdardottir ST, Lindner T, Goldhahn K, Dahlstrom J, McBride D, Madsen C (September 2007). "The prevalence of food allergy: a meta-analysis". J. Allergy Clin. Immunol. 120 (3): 638–46. doi:10.1016/j.jaci.2007.05.026. PMID 17628647. 
  4. ^ National Report of the Expert Panel on Food Allergy Research, NIH-NIAID 2003 "June 30 2003.pdf" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 4 Oktober 2006. Diakses tanggal 7 Agustus 2006. 
  5. ^ Urisu A, Ebisawa M, Ito K, Aihara Y, Ito S, Mayumi M, Kohno Y, Kondo N (2014). "Japanese Guideline for Food Allergy 2014". Allergol Int. 63 (3): 399–419. doi:10.2332/allergolint.14-RAI-0770. PMID 25178179. 
  6. ^ Prester L (2016). "Seafood Allergy, Toxicity, and Intolerance: A Review". J Am Coll Nutr. 35 (3): 271–83. doi:10.1080/07315724.2015.1014120. PMID 26252073. 
  7. ^ Lopata AL, Jeebhay MF (June 2013). "Airborne seafood allergens as a cause of occupational allergy and asthma". Curr Allergy Asthma Rep. 13 (3): 288–97. doi:10.1007/s11882-013-0347-y. PMID 23575656. 
  8. ^ Jeebhay MF, Robins TG, Lehrer SB, Lopata AL (September 2001). "Occupational seafood allergy: a review". Occup Environ Med. 58 (9): 553–62. doi:10.1136/oem.58.9.553. PMC 1740192alt=Dapat diakses gratis. PMID 11511741. 
  9. ^ a b c d e "Food allergy: MedlinePlus Medical Encyclopedia". Medline Plus (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 25 Januari 2022. 
  10. ^ a b Sicherer, Scott H.; Sampson, Hugh A. (1 Februari 2014). "Food allergy: Epidemiology, pathogenesis, diagnosis, and treatment". Journal of Allergy and Clinical Immunology (dalam bahasa English). 133 (2): 291–307.e5. doi:10.1016/j.jaci.2013.11.020. ISSN 0091-6749. PMID 24388012. 
  11. ^ Prester, Ljerka (2016). "Seafood Allergy, Toxicity, and Intolerance: A Review". Journal of the American College of Nutrition. 35 (3): 271–283. doi:10.1080/07315724.2015.1014120. ISSN 0731-5724. PMID 26252073. 
  12. ^ Tong, Wai Sze; Yuen, Agatha WT; Wai, Christine YY; Leung, Nicki YH; Chu, Ka Hou; Leung, Patrick SC (2018). "Diagnosis of fish and shellfish allergies". Journal of Asthma and Allergy (dalam bahasa English). Volume 11: 247–260. doi:10.2147/jaa.s142476. ISSN 1178-6965. PMC 6181092alt=Dapat diakses gratis. PMID 30323632.