Gizi dan kehamilan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
PutraHP (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
Baris 418: Baris 418:
Pada dasarnya hampir semua makanan dan minuman boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang hami. Namun, beberapa jenis makanan dapat menyebabkan infeksi dan gangguan janin.{{sfn|Indiarti, M.T.|2019|p=107}}
Pada dasarnya hampir semua makanan dan minuman boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang hami. Namun, beberapa jenis makanan dapat menyebabkan infeksi dan gangguan janin.{{sfn|Indiarti, M.T.|2019|p=107}}


==== Ikan ====
==== Makanan laut ====
[[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat|Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika]] atau Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan edaran tentang jumlah asupan ikan yang dianjurkan untuk ibu hamil, ikan jenis apa yang boleh dikonsumsi dalam jumlah terbatas, serta ikan yang sebaiknya tidak dikonsumsi. Edaran tersebut didasarkan pada kadar merkuri yang terkandung di dalam beberapa jenis ikan.<ref name=":3" />
[[Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat|Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika]] atau Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan edaran tentang jumlah asupan makanan laut yang dianjurkan untuk ibu hamil, jenis apa yang boleh dikonsumsi dalam jumlah terbatas, serta jenis yang sebaiknya tidak dikonsumsi. Edaran tersebut didasarkan pada kadar [[Raksa|merkuri]] yang terkandung di dalam beberapa jenis ikan.<ref name=":3" />


Merkuri diduga dapat melewati barier plasenta dan menyebabkan kerusakan saraf pada janin. [[Tenggiri amerika|Tenggiri Amerika]] (king mackerel), orange roughy ''atau Hoplostethus atlanticus'', ikan [[Ikan layaran|marlin]], ikan [[hiu]], ikan [[todak]] (tilefish) dari [[Teluk Meksiko]], dan [[tuna mata besar]] (bigeye tuna) adalah golongan ikan yang memiliki kadar merkuri tinggi.<ref name=":3">{{Cite journal|last=|first=|date=20 Desember 2021|title=Advice about Eating Fish|url=https://www.fda.gov/food/consumers/advice-about-eating-fish|journal=FDA|language=}}</ref>
Merkuri diduga dapat melewati barier plasenta dan menyebabkan kerusakan saraf pada janin. [[Tenggiri amerika|Tenggiri Amerika]] (king mackerel), orange roughy atau ''Hoplostethus atlanticus'', ikan [[Ikan layaran|marlin]], ikan [[hiu]], ikan [[todak]], tilefish dari [[Teluk Meksiko]], dan [[tuna mata besar]] (bigeye tuna) adalah golongan ikan yang memiliki kadar merkuri tinggi sehingga masuk ke dalam daftar makanan laut yang dihindari.<ref name=":3">{{Cite journal|last=|first=|date=20 Desember 2021|title=Advice about Eating Fish|url=https://www.fda.gov/food/consumers/advice-about-eating-fish|journal=FDA|language=}}</ref> Makanan laut yang masuk ke dalam kelompok pilihan terbaik boleh dikonsumsi 2-3 porsi per minggu dengan takaran 4 [[ons]] per porsi. Sedangkan yang masuk ke dalam kelompok pilihan baik dikonsumsi 1 porsi sekali seminggu dengan takaran 4 ons per porsi.<ref name=":3" />

Penelitian yang dilakukan oleh Joseph Hibbeln dan kawan-kawan dari Fakultas Kedokteran [[Universitas Bristol]] [[Inggris]] pada tahun 2018 menunjukkan bahwa kadar merkuri total yang dikonsumsi oleh seorang wanita selama periode kehamilan dari ikan tidak memiliki hubungan dengan masalah kemampuan [[skolastik]] anak. Meskipun demikian, kemampuan dalam bidang matematika dan sains dari anak yang ibunya tidak mengonsumsi ikan selama kehamilan, lebih baik bila dibandingkan dengan anak yang ibunya mengonsumsi ikan.<ref>{{Cite journal|last=Hibbeln|first=Joseph|last2=Gregory|first2=Steven|last3=Iles-Caven|first3=Yasmin|last4=Taylor|first4=Caroline M.|last5=Emond|first5=Alan|last6=Golding|first6=Jean|date=Juli 2018|title=Total mercury exposure in early pregnancy has no adverse association with scholastic ability of the offspring particularly if the mother eats fish|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5993870/|journal=Environment International|volume=116|pages=108–115|doi=10.1016/j.envint.2018.03.024|issn=0160-4120|pmc=5993870|pmid=29665469}}</ref>

Nimesh Patel dari Universitas Lethbridge [[Kanada]], dalam penelitiannya di tahun 2019 menyebutkan bahwa terdapat bukti hubungan antara paparan merkuri pada masa awal kehamilan dengan laporan [[anxietas]] pada anak. Penelitian ini menilai perilaku anak berdasarkan Behavior Assessment System for Children atau (BASC-2) pada usia 2, 3, 4, 5, dan 8 tahun.<ref>{{Cite journal|last=Patel|first=Nimesh B.|last2=Xu|first2=Yingying|last3=McCandless|first3=Lawrence C.|last4=Chen|first4=Aimin|last5=Yolton|first5=Kimberly|last6=Braun|first6=Joseph|last7=Jones|first7=Robert L.|last8=Dietrich|first8=Kim N.|last9=Lanphear|first9=Bruce P.|date=9 Januari 2019|title=Very low-level prenatal mercury exposure and behaviors in children: the HOME Study|url=https://doi.org/10.1186/s12940-018-0443-5|journal=Environmental Health|volume=18|issue=1|pages=4|doi=10.1186/s12940-018-0443-5|issn=1476-069X}}</ref>
{| class="wikitable"
{| class="wikitable"
|+Rekomendasi Makanan Laut dari FDA<ref name=":3" />
|+
! colspan="4" |Pilihan terbaik
! colspan="4" |Pilihan terbaik
|-
|-
Baris 472: Baris 476:
|-
|-
| colspan="4" |Ikan whiting dari famili Sillaginidae
| colspan="4" |Ikan whiting dari famili Sillaginidae
|-
| colspan="4" | '''Pilihan baik'''
|-
|Ikan famili Malacanthidae dari [[Samudra Atlantik|lautan atlantik]]
|[[Kerapu]]
|[[Tuna albakora]]
|''Cynoscion regalis''
|-
|Ikan subfamili Sebastinae (rockfish)
|[[Kakap]]
|[[Madidihang]]
|''Morone saxatilis''
|-
|Ikan genus ''Lophius'' (monkfish)
|[[Ikan halibut]]
|''Pomatomus saltatrix''
|''Archosargus probatocephalus''
|-
|Ikan genus ''Ictiobus'' (buffalofish)
|[[Ikan Lemadang|Ikan lemadang]]
|[[Siprinide]]
|''Anoplopoma fimbria''
|-
|''Genyonemus lineatus''
|[[Tenggiri]]/[[Scomberomorini]]
|''Dissostichus eleginoides''
|
|}
|}



Revisi per 17 Januari 2022 14.44

Seorang wanita sebelum, selama, dan setelah kehamilan.

Gizi dan kehamilan merujuk kepada asupan gizi dan perencanaan pola makan sebelum, selama dan setelah kehamilan.[1][2]

Gizi sebelum masa kehamilan

Untuk persiapan kehamilan, status gizi calon ibu hamil harus dipersiapkan sejak sebelum seorang perempuan positif mengandung. Hal ini bertujuan untuk menjaga kesuburan dan memengaruhi kemampuan untuk melakukan pembuahan, mempersiapkan kehamilan yang sehat, menghindarkan calon ibu dari makanan atau minuman yang menghambat terjadinya kehamilan dan berbahaya bagi calon janin.[3][4]

Status gizi yang diperhatikan bukan hanya status gizi kurang, tetapi juga status gizi lebih. Status gizi kurang menyebabkan ketidakmampuan untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin dan kondisi plasenta menyuplai makanan tidak optimal. Dampak yang dapat timbul dari kondisi ini adalah keguguran, bayi lahir kurang bulan (prematur), kecacatan pada bayi, dan bayi BBLR (berat badan lahir rendah).[4]

Ibu dengan status gizi lebih dapat berpengaruh bagi kesehatan janin dan ibu yang mengandung. Ibu dengan obesitas memiliki kemungkinan untuk melahirkan bayi dengan berat lebih dari 4 kg (makrosomia) yang akan menyulitkan persalinan,[5] meningkatkan risiko melahirkan bayi dengan cacat lahir seperti kelainan jantung dan NTD (neural tube defect) atau kelainan kongenital akibat kegagalan penutupan lempeng saraf[6][7] serta bayi lahir mati atau kurang bulan, dan menyulitkan saat pemeriksaan USG kehamilan akibat banyaknya lemak tubuh.[4][8]

Selain dampak terhadap janin, status gizi lebih calon ibu juga dapat menyebabkan terjadinya hipertensi gestasional atau peningkatan tekanan darah yang terjadi saat kehamilan, preeklampsia sebagai akibat dari hipertensi gestasional, diabetes gestasional, dan gangguan apnea tidur obstruktif yang akan meningkatkan risiko terjadinya peningkatan tekanan darah, preeklampsia, tromboembolisme vena,[9] dan masalah jantung serta paru-paru.[8][10]

Gizi selama masa kehamilan

Target Gizi Harian untuk Wanita Hamil Berdasarkan Umur dan Usia Kehamilan[11]
Makronutrien, mineral, dan Vitamin Kelompok usia (tahun)
14-18 19-30 31-50
Trimester
1 2 3 1 2 3 1 2 3
Jumlah kalori Sumber 1.800 2.200 2.400 2.000 2.400 2.600 1.800 2.200 2.400
Makronutrien
Protein (% kkal) AMDR1 10-30 10-30 10-30 10-35 10-35 10-35 10-35 10-35 10-35
Protein (gram) RDA2 71 71 71 71 71 71 71 71 71
Karbohidrat (% kkal) AMDR 45-65 45-65 45-65 45-65 45-65 45-65 45-65 45-65 45-65
Karbohidrat (gram) RDA 175 175 175 175 175 175 175 175 175
Serat (gram) 14 gr/1.000 kkal 25 31 34 28 34 36 25 31 34
Tambahan gula (% kkal) DGA3 <10 <10 <10 <10 <10 <10 <10 <10 <10
Total lemak (% kkal) AMDR 25-35 25-35 25-35 20-35 20-35 20-35 20-35 20-35 20-35
Asam lemak jenuh (% kkal) DGA <10 <10 <10 <10 <10 <10 <10 <10 <10
Asam linoleat (gram) AI4 13 13 13 13 13 13 13 13 13
Asam linolenat (gram) AI 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Mineral
Kalsium (mg) RDA 1.300 1.300 1.300 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000 1.000
Zat besi (mg) RDA 27 27 27 27 27 27 27 27 27
Magnesium (mg) RDA 400 400 400 350 350 350 360 360 360
Fosfor (mg) RDA 1.250 1.250 1.250 700 700 700 700 700 700
Potasium/kalium (mg) AI 2.600 2.600 2.600 2.900 2.900 2.900 2.900 2.900 2.900
Sodium/natrium (mg) CDRR5 2.300 2.300 2.300 2.300 2.300 2.300 2.300 2.300 2.300
Seng (mg) RDA 12 12 12 11 11 11 11 11 11
Iodin (mcg) RDA 220 220 220 220 220 220 220 220 220
Vitamin
Vitamin A (mcg RAE6) RDA 750 750 750 770 770 770 770 770 770
Vitamin E (mg AT7) RDA 15 15 15 15 15 15 15 15 15
Vitamin D (IU) RDA 600 600 600 600 600 600 600 600 600
Vitamin C (mg) RDA 80 80 80 85 85 85 85 85 85
Tiamina (mg) RDA 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Riboflavin (mg) RDA 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Niasin (mg) RDA 18 18 18 18 18 18 18 18 18
Vitamin B6 (mg) RDA 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9 1,9
Vitamin B12 (mcg) RDA 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6 2,6
Kolina (mg) AI 450 450 450 450 450 450 450 450 450
Vitamin K (mcg) AI 75 75 75 90 90 90 90 90 90
Asam folat (mcg DFE8) RDA 600 600 600 600 600 600 600 600 600

1. AMDR (Acceptable Macronutrient Distribution Ranges) atau kisaran distribusi makronutrien yang dapat diterima,[12] 2. RDA (Recommended Dietary Allowance) atau angka kecukupan gizi,[12] 3. DGA (Dietary Guidelines for Americans 2020-2025) atau pedoman diet orang Amerika untuk tahun 2020-2025,[11] 4. AI (Adequate Intake) atau asupan adekuat,[12] 5. CDRR (Chronic Disease Risk Reduction) atau pengurangan risiko penyakit kronis,[13] 6. RAE (Retinol Activity Equivalents) atau satuan ukuran sediaan vitamin A,[14] 7. AT (Alpha-tocopherol) atau sediaan vitamin E oral ,[15] 8. DFE (Dietary Folate Equivalent) atau angka kecukupan asam folat.[16]

Makanan dan minuman yang harus dihindari

Pada dasarnya hampir semua makanan dan minuman boleh dikonsumsi oleh wanita yang sedang hami. Namun, beberapa jenis makanan dapat menyebabkan infeksi dan gangguan janin.[17]

Makanan laut

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika atau Food and Drug Administration (FDA) mengeluarkan edaran tentang jumlah asupan makanan laut yang dianjurkan untuk ibu hamil, jenis apa yang boleh dikonsumsi dalam jumlah terbatas, serta jenis yang sebaiknya tidak dikonsumsi. Edaran tersebut didasarkan pada kadar merkuri yang terkandung di dalam beberapa jenis ikan.[18]

Merkuri diduga dapat melewati barier plasenta dan menyebabkan kerusakan saraf pada janin. Tenggiri Amerika (king mackerel), orange roughy atau Hoplostethus atlanticus, ikan marlin, ikan hiu, ikan todak, tilefish dari Teluk Meksiko, dan tuna mata besar (bigeye tuna) adalah golongan ikan yang memiliki kadar merkuri tinggi sehingga masuk ke dalam daftar makanan laut yang dihindari.[18] Makanan laut yang masuk ke dalam kelompok pilihan terbaik boleh dikonsumsi 2-3 porsi per minggu dengan takaran 4 ons per porsi. Sedangkan yang masuk ke dalam kelompok pilihan baik dikonsumsi 1 porsi sekali seminggu dengan takaran 4 ons per porsi.[18]

Penelitian yang dilakukan oleh Joseph Hibbeln dan kawan-kawan dari Fakultas Kedokteran Universitas Bristol Inggris pada tahun 2018 menunjukkan bahwa kadar merkuri total yang dikonsumsi oleh seorang wanita selama periode kehamilan dari ikan tidak memiliki hubungan dengan masalah kemampuan skolastik anak. Meskipun demikian, kemampuan dalam bidang matematika dan sains dari anak yang ibunya tidak mengonsumsi ikan selama kehamilan, lebih baik bila dibandingkan dengan anak yang ibunya mengonsumsi ikan.[19]

Nimesh Patel dari Universitas Lethbridge Kanada, dalam penelitiannya di tahun 2019 menyebutkan bahwa terdapat bukti hubungan antara paparan merkuri pada masa awal kehamilan dengan laporan anxietas pada anak. Penelitian ini menilai perilaku anak berdasarkan Behavior Assessment System for Children atau (BASC-2) pada usia 2, 3, 4, 5, dan 8 tahun.[20]

Rekomendasi Makanan Laut dari FDA[18]
Pilihan terbaik
Ikan dari subfamili Alosinae Kerang Simping Makerel pasifik
Micropogonias undulatus Ikan kod Ikan haring Tiram
Makerel atlantik (Scomber scombrus) Kepiting Lobster Ikan pickerel (Esox niger)
Ikan bass laut hitam (Centropristis striata) Lobster air tawar Lobster berduri Ikan dari genus Pollock
Ikan dari famili Stromateidae Ikan sebelah Siluriformes Salmon
Ikan dari famili Rajidae Ikan haddock Ikan teri Sarden
Ikan hake dari famili Physidae dan Merlucciidae Kerabat udang Cumi-cumi Ikan dari famili Osmeridae
Ikan genus Perca air tawar dan air asin Ikan tilapia Ikan trout Ikan dari famili Rajidae
Ikan mullet dari famili Mugilidae Ikan putih Cakalang kaleng Ikan dari famili Soleidae
Ikan whiting dari famili Sillaginidae
Pilihan baik
Ikan famili Malacanthidae dari lautan atlantik Kerapu Tuna albakora Cynoscion regalis
Ikan subfamili Sebastinae (rockfish) Kakap Madidihang Morone saxatilis
Ikan genus Lophius (monkfish) Ikan halibut Pomatomus saltatrix Archosargus probatocephalus
Ikan genus Ictiobus (buffalofish) Ikan lemadang Siprinide Anoplopoma fimbria
Genyonemus lineatus Tenggiri/Scomberomorini Dissostichus eleginoides

Gizi setelah masa kehamilan

Target Gizi Harian untuk Wanita Menyusui[11]
Makronutrien, mineral, dan Vitamin Kelompok usia (tahun)
14-18 19-30 31-50
Bulan pasca-bersalin
0-6 7-12 0-6 7-12 0-6 7-12
Jumlah kalori Sumber 2.200 2.200 2.400 2.400 2.200 2.200
Makronutrien
Protein (% kkal) AMDR 10-30 10-30 10-35 10-35 10-35 10-35
Protein (gram) RDA 71 71 71 71 71 71
Karbohidrat (% kkal) AMDR 45-65 45-65 45-65 45-65 45-65 45-65
Karbohidrat (gram) RDA 210 210 210 210 210 210
Serat (gram) 14 gr/1.000 kkal 31 31 34 34 31 31
Tambahan gula (% kkal) DGA <10 <10 <10 <10 <10 <10
Total lemak (% kkal) AMDR 25-35 25-35 20-35 20-35 20-35 20-35
Asam lemak jenuh (% kkal) DGA <10 <10 <10 <10 <10 <10
Asam linoleat (gram) AI 13 13 13 13 13 13
Asam linolenat (gram) AI 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3 1,3
Mineral
Kalsium (mg) RDA 1.300 1.300 1.000 1.000 1.000 1.000
Zat besi (mg) RDA 10 10 9 9 9 9
Magnesium (mg) RDA 360 360 310 310 320 320
Fosfor (mg) RDA 1.250 1.250 700 700 700 700
Potasium/kalium (mg) AI 2.500 2.500 2.800 2.800 2.800 2.800
Sodium/natrium (mg) CDRR 2.300 2.300 2.300 2.300 2.300 2.300
Seng (mg) RDA 13 13 12 12 12 12
Iodin (mcg) RDA 290 290 290 290 290 290
Vitamin
Vitamin A (mcg RAE) RDA 1.200 1.200 1.300 1.300 1.300 1.300
Vitamin E (mg AT) RDA 19 19 19 19 19 19
Vitamin D (IU) RDA 600 600 600 600 600 600
Vitamin C (mg) RDA 115 115 120 120 120 120
Tiamina (mg) RDA 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4 1,4
Riboflavin (mg) RDA 1.6 1.6 1.6 1.6 1,6 1,6
Niasin (mg) RDA 17 17 17 17 17 17
Vitamin B6 (mg) RDA 2 2 2 2 2 2
Vitamin B12 (mcg) RDA 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8 2,8
Kolina (mg) AI 550 550 550 550 550 550
Vitamin K (mcg) AI 75 75 90 90 90 90
Asam folat (mcg DFE) RDA 500 500 500 500 500 500

Referensi

  1. ^ Levine, Hallie (21 Oktober 2020). Jain, Tarun, ed. "The Prepregnancy Diet: What to Eat When You're Trying to Get Pregnant". What to Expect. Diakses tanggal 14 Januari 2022. 
  2. ^ "Maternal nutrition". www.unicef.org. Diakses tanggal 13 Januari 2022. 
  3. ^ Siswosuharjo, Suwignyo 2010, hlm. 4.
  4. ^ a b c Soetardjo, Susirah (2011), hlm. 166: "Kesehatan ibu sebelum konsepsi mempengaruhi kemampuannya untuk melakukan pembuahan, memelihara kesehatan janin, dan memelihara kesehatan diri sendiri. (...) Gizi-kurang dan gizi-lebih sebelum kehamilan berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan. Pada keadaan gizi-kurang, simpanan zat-zat gizi ibu tidak cukup untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin serta kesehatan ibu. Dalam keadaan seperti ini plasenta tidak berkembang dengan baik sehingga tidak mampu menyuplai zat-zat gizi dalam jumlah yang cukup bagi kebutuhan janin. Akibat yang mungkin terjadi adalah pertumbuhan janin terhambat, bayi cacat sejak lahir, keguguran aau bayi lahir-mati, bayi lahir kurang-bulan (prematur), atau bayi lahir dengan berat badan rendah (BBLR) (...) Gizi lebih juga berpengaruh tidak baik terhadap kehamilan dan persalinan. (...) Bayi kemungkinan dilahirkan lewat-waktu dengan berat badan lebih dari 4,0 kg. (...)" Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "FOOTNOTESoetardjo, Susirah2011166" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  5. ^ Alfadhli, Eman M. (6 Februari 2021). "Maternal Obesity Influences Birth Weight More Than Gestational Diabetes". BMC Pregnancy and Childbirth. 21 (1): 111. doi:10.1186/s12884-021-03571-5. ISSN 1471-2393. PMC 7866872alt=Dapat diakses gratis. 
  6. ^ Wulan, Anggraeni Janar; Simanjuntak, Desindah Loria (1 Sepember 2016). "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kejadian Neural Tube Defect". Jurnal Majority (dalam bahasa Inggris). 5 (3): 55–61. ISSN 2337-3776. 
  7. ^ Koren, Gideon (15 April 2021). "Obesity, Neural Tube Defects and Folic Acid—A Complex Relationship". imrpress.com. doi:10.31083/j.ceog.2021.02.2304/htm. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 
  8. ^ a b "Obesity and Pregnancy". www.acog.org. Diakses tanggal 16 Januari 2022. 
  9. ^ Malinowski, Ann Kinga; Bomba-Opoń, Dorota; Parrish, Jacqueline; Sarzyńska, Urszula; Farine, Dan (2017). "Venous tThromboembolism in Obese Pregnant Women: Approach to Diagnosis and Management". Ginekologia Polska. 88 (8): 453–459. doi:10.5603/GP.a2017.0083. ISSN 2543-6767. 
  10. ^ Fitzsimons, Kate J; Modder, Jo; Greer, Ian A (Juni 2009). "Obesity in Pregnancy: Risks and Management". Obstetric Medicine. 2 (2): 52–62. doi:10.1258/om.2009.090009. ISSN 1753-495X. PMC 4989730alt=Dapat diakses gratis. PMID 27582812. 
  11. ^ a b c "Dietary Guidelines for Americans, 2020-2025 and Online Materials | Dietary Guidelines for Americans". www.dietaryguidelines.gov. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  12. ^ a b c Liao, Sharon (Juli 2021). "Guide to AMDR: Macronutrient Ranges and Recommendations". www.weightwatchers.com. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  13. ^ "Significantly Lowered Sodium and Potassium DRIs Put Forward by US Science Bodies". nutritioninsight.com. 6 Maret 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  14. ^ "Retinol Activity Equivalent". Oxford Reference. doi:10.1093/oi/authority.20110803100416783. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  15. ^ "Vitamin E". pubchem.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  16. ^ "Dietary Folate Equivalents". Oxford Reference. doi:10.1093/oi/authority.20110803095717509. Diakses tanggal 15 Januari 2022. 
  17. ^ Indiarti, M.T. 2019, hlm. 107.
  18. ^ a b c d "Advice about Eating Fish". FDA. 20 Desember 2021. 
  19. ^ Hibbeln, Joseph; Gregory, Steven; Iles-Caven, Yasmin; Taylor, Caroline M.; Emond, Alan; Golding, Jean (Juli 2018). "Total mercury exposure in early pregnancy has no adverse association with scholastic ability of the offspring particularly if the mother eats fish". Environment International. 116: 108–115. doi:10.1016/j.envint.2018.03.024. ISSN 0160-4120. PMC 5993870alt=Dapat diakses gratis. PMID 29665469. 
  20. ^ Patel, Nimesh B.; Xu, Yingying; McCandless, Lawrence C.; Chen, Aimin; Yolton, Kimberly; Braun, Joseph; Jones, Robert L.; Dietrich, Kim N.; Lanphear, Bruce P. (9 Januari 2019). "Very low-level prenatal mercury exposure and behaviors in children: the HOME Study". Environmental Health. 18 (1): 4. doi:10.1186/s12940-018-0443-5. ISSN 1476-069X. 

Daftar Pustaka