Pemangsaan: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Bebasnama (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7: Baris 7:
'''Pemangsaan''' atau '''predasi''' adalah [[interaksi biologis]] ketika suatu organisme, '''pemangsa''', membunuh dan memakan organisme yang lain, yang merupakan '''mangsanya'''. Ini adalah salah satu dari jenis [[Daftar perilaku makan|perilaku makan]] umum yang mencakup [[parasitisme]] dan [[Parasitisme|pemangsaan mikro]] (yang biasanya tidak membunuh [[inang]]nya) dan [[parasitoid]]isme (yang pada akhirnya selalu begitu). Hal ini berbeda dari [[Pebangkai|mengais-ngais]] pada mangsa yang mati, meskipun banyak pemangsa juga mengais-ngais. Ini bertumpang-tindih dengan [[herbivor]], sebagai [[pemangsa biji]] dan [[frugivora|frugivor]] yang bersifat merusak ialah pemangsa.
'''Pemangsaan''' atau '''predasi''' adalah [[interaksi biologis]] ketika suatu organisme, '''pemangsa''', membunuh dan memakan organisme yang lain, yang merupakan '''mangsanya'''. Ini adalah salah satu dari jenis [[Daftar perilaku makan|perilaku makan]] umum yang mencakup [[parasitisme]] dan [[Parasitisme|pemangsaan mikro]] (yang biasanya tidak membunuh [[inang]]nya) dan [[parasitoid]]isme (yang pada akhirnya selalu begitu). Hal ini berbeda dari [[Pebangkai|mengais-ngais]] pada mangsa yang mati, meskipun banyak pemangsa juga mengais-ngais. Ini bertumpang-tindih dengan [[herbivor]], sebagai [[pemangsa biji]] dan [[frugivora|frugivor]] yang bersifat merusak ialah pemangsa.


Pemangsa secara aktif mencari, mengejar, atau menunggu mangsa, yang sering kali tersembunyi. Saat mangsa terdeteksi, pemangsa menilai apakah akan menyerangnya atau tidak. Hal ini mungkin melibatkan [[Pemangsa penyergap|penyergapan]] atau [[Pemangsaan pengejaran|pengejaran]], terkadang setelah mengintai mangsanya. Jika serangan berhasil, pemangsa membunuh mangsanya, membuang bagian yang tidak dapat dimakan, seperti cangkang atau duri, dan memakannya.
Pemangsa dapat mencari, mengejar, atau menunggu mangsa secara giat, yang sering kali tersembunyi. Saat mangsa terdeteksi, pemangsa menilai apakah akan menyerangnya atau tidak. Hal ini terkadang dapat dilakukan dengan [[Pemangsa penyergap|penyergapan]] atau [[Pemangsaan pengejaran|pengejaran]] setelah mengintai mangsanya. Jika serangan berhasil, pemangsa membunuh mangsanya, membuang bagian yang tidak dapat dimakan, seperti cangkang atau duri, dan memakannya.


Pemangsa beradaptasi dan sering kali sangat dikhususkan untuk berburu, dengan indra yang tajam, seperti [[mata|penglihatan]], [[pendengaran]], atau [[penciuman]]. Banyak [[hewan]] pemangsa, baik [[vertebrata]], maupun [[invertebrata]], mempunyai [[cakar]] atau [[rahang]] yang tajam, untuk mencengkeram, membunuh, dan mencabik mangsanya. Adaptasi lain termasuk [[mimikri agresif]] dan sembunyi-sembunyi yang meningkatkan kedayagunaan berburu.
Pemangsa beradaptasi dan sering kali sangat dikhususkan untuk berburu, dengan indra yang tajam, seperti [[mata|penglihatan]], [[pendengaran]], atau [[penciuman]]. Banyak [[hewan]] pemangsa, baik [[vertebrata]], maupun [[invertebrata]], mempunyai [[cakar]] atau [[rahang]] yang tajam, untuk mencengkeram, membunuh, dan mencabik mangsanya. Adaptasi lain termasuk [[mimikri agresif]] dan sembunyi-sembunyi yang meningkatkan kedayagunaan berburu.


Pemangsaan mempunyai [[Tekanan evolusi|efek selektif]] yang sangat kuat pada mangsa, dan mangsa mengembangkan [[Adaptasi antipredator|adaptasi antipemangsa]], seperti [[Aposematisme|warna peringatan]], [[Isyarat tanda bahaya|panggilan tanda bahaya]] dan [[Teori persinyalan|isyarat]] lain, [[kamuflase|penyamaran]], [[mimikri]] spesies yang dipertahankan dengan baik, dan duri, serta bahan kimia pertahanan. Pemangsa dan mangsa terkadang menemukan dirinya dalam [[perlombaan senjata evolusioner]], daur adaptasi, dan adaptasi berlawanan. Pemangsaan telah menjadi pendorong utama [[evolusi]] setidaknya sejak periode [[Kambrium]].
Pemangsaan mempunyai [[Tekanan evolusi|efek memilih]] yang sangat kuat pada mangsa, dan mangsa mengembangkan [[Adaptasi antipredator|adaptasi antipemangsa]], seperti [[Aposematisme|warna peringatan]], [[Isyarat tanda bahaya|panggilan tanda bahaya]] dan [[Teori persinyalan|isyarat]] lain, [[kamuflase|penyamaran]], [[mimikri]] spesies yang dipertahankan dengan baik, dan duri, serta bahan kimia pertahanan. Pemangsa dan mangsa terkadang menemukan dirinya dalam [[perlombaan senjata evolusioner]], daur adaptasi, dan adaptasi berlawanan. Pemangsaan telah menjadi pendorong utama [[evolusi]] setidaknya sejak periode [[Kambrium]].


== Definisi ==
== Definisi ==
[[Berkas:IndianSpiderWasp.JPG|thumb|upright|left|[[Tawon laba-laba]] melumpuhkan dan akhirnya membunuh inangnya, tetapi dianggap [[parasitoid]], bukan pemangsa.]]
[[Berkas:IndianSpiderWasp.JPG|thumb|upright|left|[[Tawon laba-laba]] melumpuhkan dan akhirnya membunuh inangnya, tetapi dianggap [[parasitoid]], bukan pemangsa.]]


Pada tingkat paling dasar, pemangsa membunuh dan memakan organisme lain. Namun, konsep pemangsaan sangat luas, didefinisikan secara berbeda dalam konteks yang berbeda dan mencakup berbagai metode makan, serta beberapa hubungan yang tidak mengakibatkan kematian mangsa umumnya tidak disebut pemangsaan. [[Parasitoid]], seperti [[Ichneumonidae|tawon ikneumon]], bertelur di dalam atau pada inangnya. Kemudian, telur menetas menjadi larva yang memakan inangnya dan pasti akan mati. Ahli ilmu hewan umumnya menyebut ini sebagai [[parasitisme]], walaupun parasit biasa dianggap tidak membunuh inangnya. Pemangsa dapat didefinisikan berbeda dari parasitoid karena ia memiliki banyak mangsa yang ditangkap selama hidupnya, ketika larva parasitoid hanya memiliki satu atau setidaknya memiliki persediaan makanan untuknya hanya pada satu kesempatan.<ref>{{cite book |last1=Gurr |first1=Geoff M. |last2=Wratten |first2=Stephen D. |last3=Snyder |first3=William E. |title=Biodiversity and Insect Pests: Key Issues for Sustainable Management |url=https://books.google.com/books?id=-ng4hIDQ_k8C&pg=PT105 |year=2012 |publisher=John Wiley & Sons |isbn=978-1-118-23185-2 |page=105}}</ref><ref name=LaffertyKuris2002/>
Pada tingkat yang paling dasar, pemangsa membunuh dan memakan organisme lain. Namun, konsep pemangsaan sangat luas, didefinisikan secara berbeda dalam konteks yang berbeda dan mencakup berbagai metode makan, serta beberapa hubungan yang tidak mengakibatkan kematian mangsa umumnya tidak disebut pemangsaan. [[Parasitoid]], seperti [[Ichneumonidae|tawon ikneumon]], bertelur di dalam atau pada inangnya. Kemudian, telur menetas menjadi larva yang memakan inangnya dan pasti akan mati. Ahli ilmu hewan umumnya menyebut ini sebagai [[parasitisme]], walaupun parasit biasa dianggap tidak membunuh inangnya. Pemangsa dapat didefinisikan berbeda dari parasitoid karena ia memiliki banyak mangsa yang ditangkap selama hidupnya dan larva parasitoid hanya memiliki satu atau setidaknya memiliki persediaan makanan untuknya hanya pada satu kesempatan.<ref>{{cite book |last1=Gurr |first1=Geoff M. |last2=Wratten |first2=Stephen D. |last3=Snyder |first3=William E. |title=Biodiversity and Insect Pests: Key Issues for Sustainable Management |url=https://books.google.com/books?id=-ng4hIDQ_k8C&pg=PT105 |year=2012 |publisher=John Wiley & Sons |isbn=978-1-118-23185-2 |page=105}}</ref><ref name=LaffertyKuris2002/>


[[Berkas:Predation's Boundaries.svg|thumb|upright=1.5|Hubungan pemangsaan dengan strategi makan yang lain]]
[[Berkas:Predation's Boundaries.svg|thumb|upright=1.5|Hubungan pemangsaan dengan strategi makan yang lain]]


Terdapat kasus lain yang sulit dan berbatas. [[Parasitisme|Pemangsa mikro]] adalah binatang kecil seperti pemangsa yang memakan sepenuhnya organisme lain. Binatang ini termasuk [[pinjal]] dan [[nyamuk]] yang mengonsumsi darah dari binatang hidup, dan [[kutu daun]] yang mengonsumsi getah dari tumbuhan hidup. Namun, karena biasanya tidak membunuh inangnya, binatang ini kini sering dianggap sebagai parasit.<ref name=PoulinRandhawa2015>{{cite journal |last1=Poulin |first1=Robert |author1-link=Robert Poulin (zoologist) |last2=Randhawa |first2=Haseeb S. |title=Evolution of parasitism along convergent lines: from ecology to genomics |journal=Parasitology |date=February 2015 |volume=142 |issue=Suppl 1 |pages=S6–S15 |doi=10.1017/S0031182013001674 |pmc=4413784 |pmid=24229807}}</ref><ref name=Rollinson>{{cite book |author=Poulin, Robert |author-link=Robert Poulin (zoologist) |editor1=Rollinson, D. |editor2=Hay, S. I. |title=The Many Roads to Parasitism: A Tale of Convergence |journal=Advances in Parasitology |url=https://books.google.com/books?id=9y4AlXka7t0C&pg=PA28 |year=2011 |volume=74 |publisher=Academic Press |isbn=978-0-12-385897-9 |pages=27–28|doi=10.1016/B978-0-12-385897-9.00001-X |pmid=21295676 }}</ref> Binatang yang [[Pemamahan|merumput]] pada [[fitoplankton]] atau lapisan mikrob adalah pemangsa, karena mengonsumsi dan membunuh organisme makanannnya, tetapi herbivor yang meramban rumput tidak termasuk, karena tumbuhan makanannya biasanya bertahan dari serangan itu.<ref name="Bengtson2002"/> Ketika binatang memakan biji (''[[pemangsaan biji]]'' atau ''granivor'') atau telur (''[[pemangsaan telur]]''), binatang ini mengonsumsi seluruh organisme hidup, yang menjadikannya pemangsa menurut definisi.<ref name=Janzen>{{cite journal |last1=Janzen |first1=D. H. |year=1971 |title=Seed Predation by Animals |journal=Annual Review of Ecology and Systematics |volume=2 |pages=465–492 |doi=10.1146/annurev.es.02.110171.002341}}</ref><ref name="NilssonBjörkman1985">{{cite journal |last1=Nilsson |first1=Sven G. |last2=Björkman |first2=Christer |last3=Forslund |first3=Pär |last4=Höglund |first4=Jacob |title=Egg predation in forest bird communities on islands and mainland |journal=Oecologia |volume=66 |issue=4 |year=1985 |pages=511–515 |doi=10.1007/BF00379342|pmid=28310791 |bibcode=1985Oecol..66..511N |s2cid=2145031 }}</ref><ref name=HulmeBenkman2002/>
Terdapat kasus lain yang sulit dan berbatas. [[Parasitisme|Pemangsa mikro]] adalah binatang kecil seperti pemangsa yang memakan sepenuhnya organisme lain. Binatang ini termasuk [[pinjal]] dan [[nyamuk]] yang mengonsumsi darah dari binatang hidup, dan [[kutu daun]] yang mengonsumsi getah dari tumbuhan hidup. Namun, binatang ini kini sering dianggap sebagai parasit karena biasanya tidak membunuh inangnya.<ref name=PoulinRandhawa2015>{{cite journal |last1=Poulin |first1=Robert |author1-link=Robert Poulin (zoologist) |last2=Randhawa |first2=Haseeb S. |title=Evolution of parasitism along convergent lines: from ecology to genomics |journal=Parasitology |date=February 2015 |volume=142 |issue=Suppl 1 |pages=S6–S15 |doi=10.1017/S0031182013001674 |pmc=4413784 |pmid=24229807}}</ref><ref name=Rollinson>{{cite book |author=Poulin, Robert |author-link=Robert Poulin (zoologist) |editor1=Rollinson, D. |editor2=Hay, S. I. |title=The Many Roads to Parasitism: A Tale of Convergence |journal=Advances in Parasitology |url=https://books.google.com/books?id=9y4AlXka7t0C&pg=PA28 |year=2011 |volume=74 |publisher=Academic Press |isbn=978-0-12-385897-9 |pages=27–28|doi=10.1016/B978-0-12-385897-9.00001-X |pmid=21295676 }}</ref> Binatang yang [[Pemamahan|merumput]] pada [[fitoplankton]] atau lapisan mikrob adalah pemangsa, karena mengonsumsi dan membunuh organisme makanannya, tetapi herbivor yang meramban rumput tidak termasuk, karena tumbuhan makanannya biasanya bertahan dari serangan itu.<ref name="Bengtson2002"/> Ketika binatang memakan biji (''[[pemangsaan biji]]'' atau ''granivor'') atau telur (''[[pemangsaan telur]]''), binatang ini mengonsumsi seluruh organisme hidup, yang menjadikannya pemangsa menurut definisi.<ref name=Janzen>{{cite journal |last1=Janzen |first1=D. H. |year=1971 |title=Seed Predation by Animals |journal=Annual Review of Ecology and Systematics |volume=2 |pages=465–492 |doi=10.1146/annurev.es.02.110171.002341}}</ref><ref name="NilssonBjörkman1985">{{cite journal |last1=Nilsson |first1=Sven G. |last2=Björkman |first2=Christer |last3=Forslund |first3=Pär |last4=Höglund |first4=Jacob |title=Egg predation in forest bird communities on islands and mainland |journal=Oecologia |volume=66 |issue=4 |year=1985 |pages=511–515 |doi=10.1007/BF00379342|pmid=28310791 |bibcode=1985Oecol..66..511N |s2cid=2145031 }}</ref><ref name=HulmeBenkman2002/>


[[Pebangkai]], organisme yang hanya memakan organisme yang ditemukan sudah mati, bukanlah pemangsa, tetapi banyak pemangsa seperti [[jakal]] dan [[hiena|dubuk]] yang mengais-ngais ketika ada kesempatan.<ref>{{cite journal |last1=Kane |first1=Adam |last2=Healy |first2=Kevin |last3=Guillerme |first3=Thomas |last4=Ruxton |first4=Graeme D. |last5=Jackson |first5=Andrew L. |date=2017 |title=A recipe for scavenging in vertebrates – the natural history of a behaviour |journal=Ecography |volume=40 |issue=2 |pages=324–334 |doi=10.1111/ecog.02817|hdl=10468/3213 |s2cid=56280901 |hdl-access=free }}</ref><ref>{{Cite book |last=Kruuk |first=Hans |title=The Spotted Hyena: A Study of Predation and Social Behaviour |publisher=University of California Press |year=1972 |isbn=978-0226455082| pages=107–108}}</ref><ref name="Bengtson2002"/> Di antara invertebrata, [[Penyengat|tawon sosial]] (berkulit kuning) adalah pemburu dan pebangkai serangga lain.<ref name="Schmidt2009">{{Cite book |last1=Schmidt |first1=Justin O. |title=Wasps - ScienceDirect |chapter=Wasps |journal=Encyclopedia of Insects |year=2009 |edition=Second |pages=1049–1052 |doi=10.1016/B978-0-12-374144-8.00275-7|isbn=9780123741448 }}</ref>
[[Pebangkai]], organisme yang hanya memakan organisme yang ditemukan sudah mati, bukanlah pemangsa, tetapi banyak pemangsa seperti [[jakal]] dan [[hiena|dubuk]] yang mengais-ngais ketika ada kesempatan.<ref>{{cite journal |last1=Kane |first1=Adam |last2=Healy |first2=Kevin |last3=Guillerme |first3=Thomas |last4=Ruxton |first4=Graeme D. |last5=Jackson |first5=Andrew L. |date=2017 |title=A recipe for scavenging in vertebrates – the natural history of a behaviour |journal=Ecography |volume=40 |issue=2 |pages=324–334 |doi=10.1111/ecog.02817|hdl=10468/3213 |s2cid=56280901 |hdl-access=free }}</ref><ref>{{Cite book |last=Kruuk |first=Hans |title=The Spotted Hyena: A Study of Predation and Social Behaviour |publisher=University of California Press |year=1972 |isbn=978-0226455082| pages=107–108}}</ref><ref name="Bengtson2002"/> Di antara invertebrata, [[Penyengat|tawon sosial]] (berkulit kuning) adalah pemburu dan pebangkai serangga lain.<ref name="Schmidt2009">{{Cite book |last1=Schmidt |first1=Justin O. |title=Wasps - ScienceDirect |chapter=Wasps |journal=Encyclopedia of Insects |year=2009 |edition=Second |pages=1049–1052 |doi=10.1016/B978-0-12-374144-8.00275-7|isbn=9780123741448 }}</ref>
Baris 39: Baris 39:
}}
}}


Sementara contoh pemangsa di antara binatang menyusui dan burung sudah terkenal,<ref name=Stevens2010/> pemangsa dapat dijumpai di berbagai-bagai takson termasuk artropoda. Binatang tersebut umum di antara serangga, termasuk belalang sentadu, [[capung]], [[Neuroptera|serangga sayap jala]], dan [[Mecoptera|lalat kalajengking]]. Pada beberapa spesies, seperti [[lalat alder]], hanya larva yang bersifat memangsa (yang dewasa tidak makan). Laba-laba adalah pemangsa, sama halnya juga dengan invertebrata daratan lain, seperti [[kalajengking]], [[lipan]], beberapa [[tungau]], [[siput]] dan [[lintah bulan]], [[nematoda]] dan [[Planaria|cacing planaria]].<ref>{{cite web |title=Predators, parasites and parasitoids |url=https://australianmuseum.net.au/predators-parasites-and-parasitoids |website=Australian Museum |access-date=19 September 2018 |language=en}}</ref> Di lingkungan laut, sebagian besar [[cnidaria|knidaria]] (misalnya, [[ubur-ubur]], [[Hidroid (zoologi)|hidroid]]), [[ctenophora|ktenofora]] (ubur-ubur sisir), [[Echinodermata|ekinodermata]] (misalnya, [[bintang laut]], [[landak laut]], [[dolar pasir]], serta [[teripang]]) dan [[Platyhelminthes|cacing pipih]] adalah pemangsa.<ref>{{cite encyclopedia |last1=Watanabe|first1=James M. |title=Invertebrates, overview |editor-last1=Denny |editor-first1=Mark W. |editor-last2=Gaines |editor-first2=Steven Dean |encyclopedia=Encyclopedia of tidepools and rocky shores |date=2007 |publisher=University of California Press |isbn=9780520251182}}</ref> Di antara [[krustasea]], [[lobster|udang karang]], [[kepiting]], [[udang]], dan [[teritip]] adalah pemangsa,<ref>{{cite book |last1=Phelan |first1=Jay |title=What Is life? : a guide to biology |date=2009 |publisher=W.H. Freeman & Co |isbn=9781429223188 |page=432 |edition=Student}}</ref> dan krustasea kemudian dimangsa oleh hampir semua [[sefalopoda]] (termasuk [[gurita]], [[cumi-cumi]], dan [[sotong|sotong katak]]).<ref>{{cite journal |last1=Villanueva |first1=Roger |last2=Perricone |first2=Valentina |last3=Fiorito |first3=Graziano |title=Cephalopods as Predators: A Short Journey among Behavioral Flexibilities, Adaptions, and Feeding Habits |journal=Frontiers in Physiology |date=17 August 2017 |volume=8 |pages=598 |doi=10.3389/fphys.2017.00598|pmid=28861006 |pmc=5563153 }}</ref>
Sementara contoh pemangsa di antara binatang menyusui dan burung sudah terkenal,<ref name=Stevens2010/> pemangsa dapat dijumpai di berbagai-bagai takson termasuk artropoda. Binatang tersebut umum di antara serangga, termasuk belalang sentadu, [[capung]], [[Neuroptera|serangga sayap jala]], dan [[Mecoptera|lalat kalajengking]]. Pada beberapa spesies, seperti [[lalat alder]], hanya larva yang bersifat memangsa (yang dewasa tidak makan). Laba-laba adalah pemangsa, sama halnya juga dengan invertebrata daratan lain, seperti [[kalajengking]], [[lipan]], beberapa [[tungau]], [[siput]] dan [[lintah bulan]], [[nematoda]] dan [[Planaria|cacing planaria]].<ref>{{cite web |title=Predators, parasites and parasitoids |url=https://australianmuseum.net.au/predators-parasites-and-parasitoids |website=Australian Museum |access-date=19 September 2018 |language=en}}</ref> Sebagian besar [[cnidaria|knidaria]] (contohnya, [[ubur-ubur]], [[Hidroid (zoologi)|hidroid]]), [[ctenophora|ktenofora]] (ubur-ubur sisir), [[Echinodermata|ekinodermata]] (contohnya, [[bintang laut]], [[landak laut]], [[dolar pasir]], serta [[teripang]]) dan [[Platyhelminthes|cacing pipih]] adalah pemangsa di lingkungan laut.<ref>{{cite encyclopedia |last1=Watanabe|first1=James M. |title=Invertebrates, overview |editor-last1=Denny |editor-first1=Mark W. |editor-last2=Gaines |editor-first2=Steven Dean |encyclopedia=Encyclopedia of tidepools and rocky shores |date=2007 |publisher=University of California Press |isbn=9780520251182}}</ref> Di antara [[krustasea]], [[lobster|udang karang]], [[kepiting]], [[udang]], dan [[teritip]] adalah pemangsa,<ref>{{cite book |last1=Phelan |first1=Jay |title=What Is life? : a guide to biology |date=2009 |publisher=W.H. Freeman & Co |isbn=9781429223188 |page=432 |edition=Student}}</ref> dan krustasea kemudian dimangsa oleh hampir semua [[sefalopoda]] (termasuk [[gurita]], [[cumi-cumi]], dan [[sotong|sotong katak]]).<ref>{{cite journal |last1=Villanueva |first1=Roger |last2=Perricone |first2=Valentina |last3=Fiorito |first3=Graziano |title=Cephalopods as Predators: A Short Journey among Behavioral Flexibilities, Adaptions, and Feeding Habits |journal=Frontiers in Physiology |date=17 August 2017 |volume=8 |pages=598 |doi=10.3389/fphys.2017.00598|pmid=28861006 |pmc=5563153 }}</ref>


[[Berkas:Инфузория туфелька поедает бактерии!.gif|thumb|''[[Paramecium|Paramesium]]'', [[siliata]] pemangsa yang memakan [[bakteri]]]]
[[Berkas:Инфузория туфелька поедает бактерии!.gif|thumb|''[[Paramecium|Paramesium]]'', [[siliata]] pemangsa yang memakan [[bakteri]]]]
Baris 48: Baris 48:


Banyak spesies [[protozoa]] ([[eukariota]]) dan [[bakteri]] ([[prokariota]]) memangsa mikroorganisme lain, yang merupakan cara makan yang terbukti kuno, dan berevolusi berkali-kali pada kedua kelompok.<ref name=VelicerMendes-Soares2007/><ref name=Stevens2010/><ref name="JurkevitchDavidov2006">{{cite book | last1=Jurkevitch | first1=Edouard | last2=Davidov | first2=Yaacov | title=Predatory Prokaryotes | url=https://archive.org/details/predatoryprokary00jurk | url-access=limited | chapter=Phylogenetic Diversity and Evolution of Predatory Prokaryotes | publisher=Springer |date=2006 | isbn=978-3-540-38577-6 | doi=10.1007/7171_052 | pages=[https://archive.org/details/predatoryprokary00jurk/page/n17 11]–56}}</ref> Di antara [[zooplankton]] air tawar dan laut, baik bersel tunggal, maupun bersel banyak, pemamahan pemangsa pada [[fitoplankton]] dan zooplankton yang lebih kecil adalah hal yang biasa, dan ditemukan pada banyak spesies [[Flagellata|nanoflagelata]], [[Dinophyta|dinoflagelata]], [[siliata]], [[rotifera]], beragam larva binatang [[meroplankton]], dan dua kelompok krustasea, yaitu [[copepoda|kopepoda]] dan [[kutu air]].<ref name="HansenBjørnsenHansen1997">{{cite journal | last1=Hansen | first1=Per Juel | last2=Bjørnsen | first2=Peter Koefoed | last3=Hansen | first3=Benni Winding | title=Zooplankton grazing and growth: Scaling within the 2-2,-μm body size range | journal=Limnology and Oceanography | volume=42 | issue=4 | year=1997 | doi=10.4319/lo.1997.42.4.0687 | pages=687–704| bibcode=1997LimOc..42..687H | doi-access=free }} summarizes findings from many authors.</ref>
Banyak spesies [[protozoa]] ([[eukariota]]) dan [[bakteri]] ([[prokariota]]) memangsa mikroorganisme lain, yang merupakan cara makan yang terbukti kuno, dan berevolusi berkali-kali pada kedua kelompok.<ref name=VelicerMendes-Soares2007/><ref name=Stevens2010/><ref name="JurkevitchDavidov2006">{{cite book | last1=Jurkevitch | first1=Edouard | last2=Davidov | first2=Yaacov | title=Predatory Prokaryotes | url=https://archive.org/details/predatoryprokary00jurk | url-access=limited | chapter=Phylogenetic Diversity and Evolution of Predatory Prokaryotes | publisher=Springer |date=2006 | isbn=978-3-540-38577-6 | doi=10.1007/7171_052 | pages=[https://archive.org/details/predatoryprokary00jurk/page/n17 11]–56}}</ref> Di antara [[zooplankton]] air tawar dan laut, baik bersel tunggal, maupun bersel banyak, pemamahan pemangsa pada [[fitoplankton]] dan zooplankton yang lebih kecil adalah hal yang biasa, dan ditemukan pada banyak spesies [[Flagellata|nanoflagelata]], [[Dinophyta|dinoflagelata]], [[siliata]], [[rotifera]], beragam larva binatang [[meroplankton]], dan dua kelompok krustasea, yaitu [[copepoda|kopepoda]] dan [[kutu air]].<ref name="HansenBjørnsenHansen1997">{{cite journal | last1=Hansen | first1=Per Juel | last2=Bjørnsen | first2=Peter Koefoed | last3=Hansen | first3=Benni Winding | title=Zooplankton grazing and growth: Scaling within the 2-2,-μm body size range | journal=Limnology and Oceanography | volume=42 | issue=4 | year=1997 | doi=10.4319/lo.1997.42.4.0687 | pages=687–704| bibcode=1997LimOc..42..687H | doi-access=free }} summarizes findings from many authors.</ref>

== Mencari makan ==
{{See also|Mencari makan}}
[[Berkas:Foraging Sequence.svg|thumb|upright=1.8|Daur [[mencari makan]] dasar dengan beberapa variasi yang ditunjukkan untuk pemangsa<ref name=Kramer2001/>]]

Pemangsa harus mencari, mengejar, dan membunuh mangsanya untuk makan. Tindakan ini membentuk daur [[mencari makan]].<ref name=Griffiths>{{cite journal |last1=Griffiths |first1=David |title=Foraging costs and relative prey size |journal=The American Naturalist |date=November 1980 |volume=116 |issue=5 |pages=743–752|jstor=2460632|doi=10.1086/283666 |s2cid=85094710 }}</ref><ref name="WetzelLikens2000">{{cite book | last1=Wetzel | first1=Robert G. | last2=Likens | first2=Gene E. | title=Limnological Analyses | chapter-url=https://archive.org/details/limnologicalanal0000wetz | chapter-url-access=registration | chapter=Predator-Prey Interactions | publisher=Springer | year=2000 | isbn=978-1-4419-3186-3 | doi=10.1007/978-1-4757-3250-4_17 | pages=[https://archive.org/details/limnologicalanal0000wetz/page/257 257–262]}}</ref> Pemangsa harus memutuskan tempat mencari makan berdasarkan sebaran geografisnya. Setelah mangsa ditemukan, pemangsa harus menilai apakah harus mengejar mangsa atau menunggu pilihan mangsa yang lebih baik. Jika pemangsa memilih mengejar, kemampuan fisiknya menentukan cara mengejar (contohnya, penyergapan atau pemburuan).<ref name=Pianka>{{cite book |last1=Pianka |first1=Eric R. |title=Evolutionary ecology |date=2011 |publisher=Eric R. Pianka |pages=78&ndash;83 |edition=7th (eBook)}}</ref><ref>{{cite book |chapter=The economics of consumer choice |last1=MacArthur |first1=Robert H. |title=Geographical ecology : patterns in the distribution of species |date=1984 |publisher=Princeton University Press |isbn=9780691023823 |pages=59–76}}</ref> Setelah mangsa ditangkap, pemangsa juga perlu menghabiskan tenaga untuk ''menanganinya'' (contohnya, membunuhnya, membuang cangkang atau duri, dan menelannya).<ref name=Kramer2001>{{cite book |last=Kramer |first=Donald L. |chapter=Foraging behavior |editor-last1=Fox |editor-first1=C. W. |editor-last2=Roff |editor-first2=D. A. |editor-last3=Fairbairn |editor-first3=D. J. |title=Evolutionary Ecology: Concepts and Case Studies |date=2001 |publisher=Oxford University Press |pages=232–238 |chapter-url=http://www.biology.mcgill.ca/faculty/kramer/articles/Kramer_90_part_a.pdf |isbn=9780198030133}}</ref><ref name=Griffiths/>


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 4 April 2021 10.47

Pemangsa sendirian: beruang kutub memakan anjing laut berjanggut yang dibunuh.
Pemangsa sosial: semut daging bekerja sama untuk memakan tonggeret yang jauh lebih besar daripada dirinya.

Pemangsaan atau predasi adalah interaksi biologis ketika suatu organisme, pemangsa, membunuh dan memakan organisme yang lain, yang merupakan mangsanya. Ini adalah salah satu dari jenis perilaku makan umum yang mencakup parasitisme dan pemangsaan mikro (yang biasanya tidak membunuh inangnya) dan parasitoidisme (yang pada akhirnya selalu begitu). Hal ini berbeda dari mengais-ngais pada mangsa yang mati, meskipun banyak pemangsa juga mengais-ngais. Ini bertumpang-tindih dengan herbivor, sebagai pemangsa biji dan frugivor yang bersifat merusak ialah pemangsa.

Pemangsa dapat mencari, mengejar, atau menunggu mangsa secara giat, yang sering kali tersembunyi. Saat mangsa terdeteksi, pemangsa menilai apakah akan menyerangnya atau tidak. Hal ini terkadang dapat dilakukan dengan penyergapan atau pengejaran setelah mengintai mangsanya. Jika serangan berhasil, pemangsa membunuh mangsanya, membuang bagian yang tidak dapat dimakan, seperti cangkang atau duri, dan memakannya.

Pemangsa beradaptasi dan sering kali sangat dikhususkan untuk berburu, dengan indra yang tajam, seperti penglihatan, pendengaran, atau penciuman. Banyak hewan pemangsa, baik vertebrata, maupun invertebrata, mempunyai cakar atau rahang yang tajam, untuk mencengkeram, membunuh, dan mencabik mangsanya. Adaptasi lain termasuk mimikri agresif dan sembunyi-sembunyi yang meningkatkan kedayagunaan berburu.

Pemangsaan mempunyai efek memilih yang sangat kuat pada mangsa, dan mangsa mengembangkan adaptasi antipemangsa, seperti warna peringatan, panggilan tanda bahaya dan isyarat lain, penyamaran, mimikri spesies yang dipertahankan dengan baik, dan duri, serta bahan kimia pertahanan. Pemangsa dan mangsa terkadang menemukan dirinya dalam perlombaan senjata evolusioner, daur adaptasi, dan adaptasi berlawanan. Pemangsaan telah menjadi pendorong utama evolusi setidaknya sejak periode Kambrium.

Definisi

Tawon laba-laba melumpuhkan dan akhirnya membunuh inangnya, tetapi dianggap parasitoid, bukan pemangsa.

Pada tingkat yang paling dasar, pemangsa membunuh dan memakan organisme lain. Namun, konsep pemangsaan sangat luas, didefinisikan secara berbeda dalam konteks yang berbeda dan mencakup berbagai metode makan, serta beberapa hubungan yang tidak mengakibatkan kematian mangsa umumnya tidak disebut pemangsaan. Parasitoid, seperti tawon ikneumon, bertelur di dalam atau pada inangnya. Kemudian, telur menetas menjadi larva yang memakan inangnya dan pasti akan mati. Ahli ilmu hewan umumnya menyebut ini sebagai parasitisme, walaupun parasit biasa dianggap tidak membunuh inangnya. Pemangsa dapat didefinisikan berbeda dari parasitoid karena ia memiliki banyak mangsa yang ditangkap selama hidupnya dan larva parasitoid hanya memiliki satu atau setidaknya memiliki persediaan makanan untuknya hanya pada satu kesempatan.[1][2]

Hubungan pemangsaan dengan strategi makan yang lain

Terdapat kasus lain yang sulit dan berbatas. Pemangsa mikro adalah binatang kecil seperti pemangsa yang memakan sepenuhnya organisme lain. Binatang ini termasuk pinjal dan nyamuk yang mengonsumsi darah dari binatang hidup, dan kutu daun yang mengonsumsi getah dari tumbuhan hidup. Namun, binatang ini kini sering dianggap sebagai parasit karena biasanya tidak membunuh inangnya.[3][4] Binatang yang merumput pada fitoplankton atau lapisan mikrob adalah pemangsa, karena mengonsumsi dan membunuh organisme makanannya, tetapi herbivor yang meramban rumput tidak termasuk, karena tumbuhan makanannya biasanya bertahan dari serangan itu.[5] Ketika binatang memakan biji (pemangsaan biji atau granivor) atau telur (pemangsaan telur), binatang ini mengonsumsi seluruh organisme hidup, yang menjadikannya pemangsa menurut definisi.[6][7][8]

Pebangkai, organisme yang hanya memakan organisme yang ditemukan sudah mati, bukanlah pemangsa, tetapi banyak pemangsa seperti jakal dan dubuk yang mengais-ngais ketika ada kesempatan.[9][10][5] Di antara invertebrata, tawon sosial (berkulit kuning) adalah pemburu dan pebangkai serangga lain.[11]

Rentang taksonomi

Pemangsaan biji: tikus memakan biji

Sementara contoh pemangsa di antara binatang menyusui dan burung sudah terkenal,[12] pemangsa dapat dijumpai di berbagai-bagai takson termasuk artropoda. Binatang tersebut umum di antara serangga, termasuk belalang sentadu, capung, serangga sayap jala, dan lalat kalajengking. Pada beberapa spesies, seperti lalat alder, hanya larva yang bersifat memangsa (yang dewasa tidak makan). Laba-laba adalah pemangsa, sama halnya juga dengan invertebrata daratan lain, seperti kalajengking, lipan, beberapa tungau, siput dan lintah bulan, nematoda dan cacing planaria.[13] Sebagian besar knidaria (contohnya, ubur-ubur, hidroid), ktenofora (ubur-ubur sisir), ekinodermata (contohnya, bintang laut, landak laut, dolar pasir, serta teripang) dan cacing pipih adalah pemangsa di lingkungan laut.[14] Di antara krustasea, udang karang, kepiting, udang, dan teritip adalah pemangsa,[15] dan krustasea kemudian dimangsa oleh hampir semua sefalopoda (termasuk gurita, cumi-cumi, dan sotong katak).[16]

Paramesium, siliata pemangsa yang memakan bakteri

Pemangsaan biji terbatas pada binatang menyusui, burung, dan serangga, serta ditemukan di hampir semua ekosistem daratan.[8][6] Pemangsaan telur mencakup pemangsa telur ahli, seperti beberapa ular kolubrid dan yang umum, seperti rubah dan badger yang mengambil telur secara oportunistis ketika menemukannya.[17][18][19]

Beberapa tumbuhan, seperti tumbuhan pemakan serangga, perangkap lalat Venus, dan embun matahari adalah karnivor dan mengonsumsi serangga.[12] Beberapa jamur karnivor menangkap nematoda menggunakan perangkap aktif, baik dalam bentuk cincin penyempitan, maupun perangkap pasif dengan struktur perekat.[20]

Banyak spesies protozoa (eukariota) dan bakteri (prokariota) memangsa mikroorganisme lain, yang merupakan cara makan yang terbukti kuno, dan berevolusi berkali-kali pada kedua kelompok.[21][12][22] Di antara zooplankton air tawar dan laut, baik bersel tunggal, maupun bersel banyak, pemamahan pemangsa pada fitoplankton dan zooplankton yang lebih kecil adalah hal yang biasa, dan ditemukan pada banyak spesies nanoflagelata, dinoflagelata, siliata, rotifera, beragam larva binatang meroplankton, dan dua kelompok krustasea, yaitu kopepoda dan kutu air.[23]

Mencari makan

Daur mencari makan dasar dengan beberapa variasi yang ditunjukkan untuk pemangsa[24]

Pemangsa harus mencari, mengejar, dan membunuh mangsanya untuk makan. Tindakan ini membentuk daur mencari makan.[25][26] Pemangsa harus memutuskan tempat mencari makan berdasarkan sebaran geografisnya. Setelah mangsa ditemukan, pemangsa harus menilai apakah harus mengejar mangsa atau menunggu pilihan mangsa yang lebih baik. Jika pemangsa memilih mengejar, kemampuan fisiknya menentukan cara mengejar (contohnya, penyergapan atau pemburuan).[27][28] Setelah mangsa ditangkap, pemangsa juga perlu menghabiskan tenaga untuk menanganinya (contohnya, membunuhnya, membuang cangkang atau duri, dan menelannya).[24][25]

Lihat pula

Catatan

Rujukan

  1. ^ Gurr, Geoff M.; Wratten, Stephen D.; Snyder, William E. (2012). Biodiversity and Insect Pests: Key Issues for Sustainable Management. John Wiley & Sons. hlm. 105. ISBN 978-1-118-23185-2. 
  2. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama LaffertyKuris2002
  3. ^ Poulin, Robert; Randhawa, Haseeb S. (February 2015). "Evolution of parasitism along convergent lines: from ecology to genomics". Parasitology. 142 (Suppl 1): S6–S15. doi:10.1017/S0031182013001674. PMC 4413784alt=Dapat diakses gratis. PMID 24229807. 
  4. ^ Poulin, Robert (2011). Rollinson, D.; Hay, S. I., ed. The Many Roads to Parasitism: A Tale of Convergence. Advances in Parasitology. 74. Academic Press. hlm. 27–28. doi:10.1016/B978-0-12-385897-9.00001-X. ISBN 978-0-12-385897-9. PMID 21295676. 
  5. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bengtson2002
  6. ^ a b Janzen, D. H. (1971). "Seed Predation by Animals". Annual Review of Ecology and Systematics. 2: 465–492. doi:10.1146/annurev.es.02.110171.002341. 
  7. ^ Nilsson, Sven G.; Björkman, Christer; Forslund, Pär; Höglund, Jacob (1985). "Egg predation in forest bird communities on islands and mainland". Oecologia. 66 (4): 511–515. Bibcode:1985Oecol..66..511N. doi:10.1007/BF00379342. PMID 28310791. 
  8. ^ a b Hulme, P. E.; Benkman, C. W. (2002). C. M. Herrera and O. Pellmyr, ed. Granivory. Plant animal Interactions: An Evolutionary Approach. Blackwell. hlm. 132–154. ISBN 978-0-632-05267-7. 
  9. ^ Kane, Adam; Healy, Kevin; Guillerme, Thomas; Ruxton, Graeme D.; Jackson, Andrew L. (2017). "A recipe for scavenging in vertebrates – the natural history of a behaviour". Ecography. 40 (2): 324–334. doi:10.1111/ecog.02817. hdl:10468/3213alt=Dapat diakses gratis. 
  10. ^ Kruuk, Hans (1972). The Spotted Hyena: A Study of Predation and Social Behaviour. University of California Press. hlm. 107–108. ISBN 978-0226455082. 
  11. ^ Schmidt, Justin O. (2009). "Wasps". Wasps - ScienceDirect. Encyclopedia of Insects (edisi ke-Second). hlm. 1049–1052. doi:10.1016/B978-0-12-374144-8.00275-7. ISBN 9780123741448. 
  12. ^ a b c Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Stevens2010
  13. ^ "Predators, parasites and parasitoids". Australian Museum (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 19 September 2018. 
  14. ^ Watanabe, James M. (2007). "Invertebrates, overview". Dalam Denny, Mark W.; Gaines, Steven Dean. Encyclopedia of tidepools and rocky shores. University of California Press. ISBN 9780520251182. 
  15. ^ Phelan, Jay (2009). What Is life? : a guide to biology (edisi ke-Student). W.H. Freeman & Co. hlm. 432. ISBN 9781429223188. 
  16. ^ Villanueva, Roger; Perricone, Valentina; Fiorito, Graziano (17 August 2017). "Cephalopods as Predators: A Short Journey among Behavioral Flexibilities, Adaptions, and Feeding Habits". Frontiers in Physiology. 8: 598. doi:10.3389/fphys.2017.00598. PMC 5563153alt=Dapat diakses gratis. PMID 28861006. 
  17. ^ Hanssen, Sveinn Are; Erikstad, Kjell Einar (2012). "The long-term consequences of egg predation". Behavioral Ecology. 24 (2): 564–569. doi:10.1093/beheco/ars198alt=Dapat diakses gratis. 
  18. ^ Pike, David A.; Clark, Rulon W.; Manica, Andrea; Tseng, Hui-Yun; Hsu, Jung-Ya; Huang, Wen-San (2016-02-26). "Surf and turf: predation by egg-eating snakes has led to the evolution of parental care in a terrestrial lizard". Scientific Reports. 6 (1): 22207. Bibcode:2016NatSR...622207P. doi:10.1038/srep22207. PMC 4768160alt=Dapat diakses gratis. PMID 26915464. 
  19. ^ Ainsworth, Gill; Calladine, John; Martay, Blaise; Park, Kirsty; Redpath, Steve; Wernham, Chris; Wilson, Mark; Young, Juliette (2017). Understanding Predation: A review bringing together natural science and local knowledge of recent wild bird population changes and their drivers in Scotland. Scotland's Moorland Forum. hlm. 233–234. doi:10.13140/RG.2.1.1014.6960. 
  20. ^ Pramer, D. (1964). "Nematode-trapping fungi". Science. 144 (3617): 382–388. Bibcode:1964Sci...144..382P. doi:10.1126/science.144.3617.382. JSTOR 1713426. PMID 14169325. 
  21. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama VelicerMendes-Soares2007
  22. ^ Jurkevitch, Edouard; Davidov, Yaacov (2006). "Phylogenetic Diversity and Evolution of Predatory Prokaryotes". Predatory ProkaryotesAkses gratis dibatasi (uji coba), biasanya perlu berlangganan. Springer. hlm. 11–56. doi:10.1007/7171_052. ISBN 978-3-540-38577-6. 
  23. ^ Hansen, Per Juel; Bjørnsen, Peter Koefoed; Hansen, Benni Winding (1997). "Zooplankton grazing and growth: Scaling within the 2-2,-μm body size range". Limnology and Oceanography. 42 (4): 687–704. Bibcode:1997LimOc..42..687H. doi:10.4319/lo.1997.42.4.0687alt=Dapat diakses gratis.  summarizes findings from many authors.
  24. ^ a b Kramer, Donald L. (2001). "Foraging behavior" (PDF). Dalam Fox, C. W.; Roff, D. A.; Fairbairn, D. J. Evolutionary Ecology: Concepts and Case Studies. Oxford University Press. hlm. 232–238. ISBN 9780198030133. 
  25. ^ a b Griffiths, David (November 1980). "Foraging costs and relative prey size". The American Naturalist. 116 (5): 743–752. doi:10.1086/283666. JSTOR 2460632. 
  26. ^ Wetzel, Robert G.; Likens, Gene E. (2000). "Predator-Prey Interactions"Perlu mendaftar (gratis). Limnological Analyses. Springer. hlm. 257–262. doi:10.1007/978-1-4757-3250-4_17. ISBN 978-1-4419-3186-3. 
  27. ^ Pianka, Eric R. (2011). Evolutionary ecology (edisi ke-7th (eBook)). Eric R. Pianka. hlm. 78–83. 
  28. ^ MacArthur, Robert H. (1984). "The economics of consumer choice". Geographical ecology : patterns in the distribution of species. Princeton University Press. hlm. 59–76. ISBN 9780691023823. 

Sumber

Pranala luar