Freddie Mercury: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 60: Baris 60:


== Kehidupan Awal ==
== Kehidupan Awal ==
[[File:Freddie Mercury's birthplace.jpg|thumb|upright|Rumah di [[Zanzibar]] dimana Mercury tinggal di kehidupan awalnya]]
Freddie lahir pada saat Protektorat Inggris dari Zanzibar, Afrika Timur (sekarang bagian dari Tanzania). Orang tuanya, Bomi Bulsara dan Jer Bulsara, adalah Parsi dari wilayah Gujarat yang kemudian menjadi Provinsi Kepresidenan Bombay/Mumbai di Britania-India. Nama keluarganya berasal dari kota Bulsar (juga dikenal sebagai Valsad) di Gujarat Selatan. Sebagai Parsis, Freddie dan keluarganya mempraktikkan agama Zoroaster. Keluarga Bulsara harus pindah Ke Zanzibar agar ayahnya bisa melanjutkan pekerjaannya sebagai kasir di Kantor Kolonial Inggris. Dia memiliki seorang adik perempuan, Kashmira.
Mercury lahir sebagai Farrokh Bulsara di [[Stone Town]] in the wilayah kekuasaan Inggris dari [[Kesultanan Zanzibar|Zanzibar]] pada tanggal 5 September 1946.<ref name="mr-mercury.co.uk">[https://web.archive.org/web/20080228103923/http://mr-mercury.co.uk/Images/Birthcertificatefreddie.jpg Birth certificate] mr-mercury.co.uk</ref><ref name="inourstar.com">{{cite web|url=http://www.inoutstar.com/news/Freddie-Mercury-real-name-Farrokh-Bulsara-1876.html |title=Freddie Mercury (real name Farrokh Bulsara) Biography |publisher=Inout Star |accessdate=11 July 2010|archiveurl=https://web.archive.org/web/20110810151824/http://www.inoutstar.com/news/Freddie-Mercury-real-name-Farrokh-Bulsara-1876.html|archivedate=10 August 2011}}</ref> Orang tuanya, Bomi (1908–2003) dan Jer (1922–2016) Bulsara,{{efn|The Bulsara family gets its name from Bulsar, a city and district that is now in the Indian state of [[Gujarat]] and is today officially known as [[Valsad]]. In the 17th century, Bulsar was one of the five centres of the [[Zoroastrian]] religion (the other four were also in what is today Gujarat) and consequently "Bulsara" is a relatively common name amongst Parsi Zoroastrians.}}<ref>{{cite web| url=http://www.brianmay.com/brian/brianssb/brianssbnov16a.html#07| title=Freddie's Mum - R.I.P.| author=Brian May| date=18 November 2016}}</ref> merupakan [[Parsi]] yang berasal dari wilayah [[Gujarat]] provinsi saat itu yaitu Presidensi Bombay di [[British Raj | British India]].{{efn|On Mercury's birth certificate,<ref name="LindaB_2000">{{harvnb|"Linda B"|2000}}.</ref> his parents defined themselves with "Nationality: British Indian" and "Race: [[Parsi people|Parsi]]". The Parsis are an ethnic group of [[Persian people|Persian]] origin and have lived on the Indian Subcontinent for over a thousand years.}}<ref name = "LindaB_2000"/> Mereka pindah kembali ke [[Zanzibar]] sehingga Bomi bisa melanjutkan pekerjaanya sebagai kasir di Kantor Koloni Inggris. Sebagai Parsi, keluarga Bulsara menganut agama [[Zoroastrianisme|Zoroastrian]].<ref name="Sky 1992 8–9">{{harvnb|Sky|1992|pp=8–9}}.</ref> Mercury mempunyai seorang adik perempuan bernama Kashmira.<ref>{{cite web|url=http://www.queenonline.com/en/the-band/interviews/freddie-mercury-1/the-great-pretender/|title=The Great Pretender - Interview with Freddie's sister Kashmira (The Mail On Sunday, 26th November 2000)|last=|first=|date=|website=Queen Online|access-date=10 April 2017}}</ref> Mercury terlahir dengan empat gigi seri, yang mana dia menghubungkan jangkauan vokalnya yang meningkat.<ref>{{cite news|url=https://www.yahoo.com/entertainment/review-bohemian-rhapsody-wont-rock-malek-223428252.html|title=Review: 'Bohemian Rhapsody' won't rock you, but Malek will|date=29 October 2018|first=Jake|last=Coyle|agency=[[Associated Press]]|publisher=[[Yahoo!]]}}</ref> Mercury terlahir sebagai warga negara Inggris, dan tetap begitu sepanjang hidupnya.<ref name="Jones_1998"/>
[[Berkas:Freddie Mercury's birthplace.jpg|jmpl|upright=0.60|Rumah masa kecil Freddie di Zanzibar]]


Mercury menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di India dan mulai mengambil kelas piano di usia tujuh tahun.<ref>[https://web.archive.org/web/20100808050139/http://www.queenonline.com/history/35 Queen Online – History: Freddie Mercury], Archived on 8 August 2010.</ref> Pada tahun 1954, di usia delapan tahun, Mercury dikirim untuk belajar ke St. Peter's School, sebuah sekolah asrama anak laki-laki bergaya-Inggris, di Panchgani dekat [[Bombay]].<ref name="Jones_1998" >{{harvnb|Jones|1998}}.</ref> Pada usia 12 tahun, dia membentuk sebuah band sekolah, the Hectics, dan mengcover artis-artis [[rock and roll]] seperti [[Cliff Richard]] dan [[Little Richard]].<ref name="Hodkinson_2004">{{harvnb|Hodkinson|2004|pp=2,61}}.</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.telegraph.co.uk/culture/music/music-news/8828994/Freddie-Mercurys-family-tell-of-singers-pride-in-his-Asian-heritage.html|title=Freddie Mercury's family tell of singer's pride in his Asian heritage|last=Bhatia|first=Shekhar|date=16 October 2011|access-date=27 February 2018|language=en-GB|issn=0307-1235}}</ref> Salah satu teman mantan band Mercury dari Hectics pernah berkata "satu-satunya musik yang Mercury dengarkan, dan mainkan, adalah musik pop Barat."<ref>{{cite web| url = http://scroll.in/article/815380/freddie-bucky-mercury-the-12-year-old-rockstar-from-panchgani| title = 'Freddie Mercury was a prodigy': Rock star's Panchgani school bandmates remember 'Bucky'| last =Alikhan| first =Anvar| date =5 September 2016| website =Scroll.in| publisher = | access-date =5 September 2016 }}</ref> Seorang teman di waktu ini mengingat bahwa Mercury memiliki "kemampuan luar biasa untuk mendengarkan radio dan memutar ulang apa yang didengarnya di piano".<ref name="O'Donnell_2005">{{harvnb|O'Donnell|2005}}.</ref> Juga di St. Peter's Mercury mulai memanggil dirinya sendiri "Freddie". Dia juga memasuki St. Mary's School, Mumbai.<ref>{{cite web| url = http://www.thecanadianbazaar.com/migrating-to-Canada/freddie-mercury-the-indian-parsi-who-rocked-the-universe/| title = 'Freddie Mercury: The Indian Parsi who rocked the universe!| date = 23 Nov 2013| website = www.thecanadianbazaar.com }}</ref> Pada bulan Februari 1963 dia pindah kembali ke Zanzibar dan tinggal bersama orang tuanya kembali di sebuah apartemen kecil.<ref>Lesley-Ann Jones (2012). "Mercury: An Intimate Biography of Freddie Mercury". p. 327. Simon and Schuster,</ref>
Mercury menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di India dan mulai mempelajari piano pada usia tujuh tahun. Pada tahun 1954, pada usia delapan tahun, Freddie dikirim untuk belajar di St. Peter School , sebuah sekolah asrama bergaya Inggris untuk anak laki-laki di Panchgani dekat Bombay (sekarang Mumbai), India. Salah satu pengaruh musik formatif pada saat itu adalah penyanyi Bollywood Lata Mangeshkar. Pada usia 12, ia membentuk band sekolah, The Hectics, dan menyanyikan ulang lagu rock and roll dari artis seperti Cliff Richard dan Little Richard. Seorang teman dari saat itu ingat bahwa ia memiliki "kemampuan luar biasa untuk mendengarkan radio dan mengulang apa yang ia dengarkan di piano". Di St . Peter juga di mana ia mulai menyebut dirinya "Freddie". Freddie tetap di India, hidup dengan nenek dan bibinya sampai ia menyelesaikan pendidikannya di St. Mary School, Bombay.


[[File:FREDDIE MERCURY (FRED BULSARA) 1946-1991 Singer and Songwriter lived here.jpg|thumb|upright|left|English Heritage blue plaque di 22 Gladstone Avenue, Feltham, London]]
Pada usia 17, Freddie dan keluarganya melarikan diri dari Zanzibar untuk alasan keamanan karena Revolusi Zanzibar 1964, di mana ribuan orang Arab dan India tewas dibunuh. Keluarganya pindah ke sebuah rumah kecil di Feltham, Middlesex, Inggris. Freddie terdaftar di Isleworth Polytechnic (sekarang West Thames College ) di West London di mana ia belajar seni. Dia akhirnya meraih Diploma di Perguruan Tinggi Seni dan Desain Grafis Ealing Art (sekarang kampus Ealing dari University of West London) kemudian menggunakan keterampilan ini untuk merancang kehebatan Queen. Seorang warga Negara Inggris saat lahir, Freddie tetap demikian selama sisa hidupnya.


Pada tahun 1964, Mercury dan keluarganya meninggalkan Zanzibar untuk melarikan diri dari [[Revolusi Zanzibar|revolusi]],<ref name = "Januszczak_1996"/> yang mana ribuan Orang Arab dan India dibunuh.<ref>{{Harvnb|Plekhanov|2004|p=91}}.</ref> Mereka pindah ke sebuah rumah kecil di 22 Gladstone Avenue, Feltham, Middlesex, Inggris. Setelah awalnya belajar seni di Isleworth Polytechnic di West London, Mercury kemudian belajar seni grafis dan desain di Ealing Art College, lulus dengan diploma pada tahun 1969.<ref name="Encyclopædia Britannica"/> Dia kemudian menggunakan keterampilan ini untuk merancang lengan heraldik untuk bandnya Queen.
Setelah lulus, Freddie bergabung dengan serangkaian band dan menjual pakaian bekas di Pasar Kensington di London dengan pacarnya, Mary Austin. Dia juga memegang pekerjaan di Bandara Heathrow. Teman-teman dari saat itu mengingatnya sebagai seorang pemuda pendiam dan pemalu yang menunjukkan banyak minat dalam musik. Pada tahun 1969 ia bergabung dengan band Ibex, kemudian berganti nama menjadi Wreckage. Ketika band ini gagal untuk menjadi sukses, ia bergabung dengan band lain yang disebut Sour Milk Sea. Namun,pada awal 1970 kelompok ini gagal juga.


Setelah kelulusan, Mercury bergabung bersama beberapa band dan menjual pakaian bekas di Kensington Market di London bersama pacarnya, Mary Austin. Dia juga bekerja sebagai seorang penangan bagasi di [[Heathrow Airport]].<ref>{{cite news |title=Freddie Mercury fans hit Heathrow to celebrate Queen star’s stint as a baggage handler |url=https://www.thetimes.co.uk/article/freddie-mercury-fans-hit-heathrow-to-celebrate-queen-star-s-stint-as-a-baggage-handler-bg5jkmjrv |accessdate=5 September 2018 |newspaper=The Times}}</ref> Teman-teman di waktu ini mengingatnya sebagai seorang pria muda yang pendiam dan pemalu dengan ketertarikan yang bagus akan musik.<ref name=student>{{harvnb|Davis|1996|pp=1,10}}.</ref> Pada tahun 1969 dia bergabung bersama band yang berbasis di [[Liverpool]], Ibex, yang kemudian berganti nama menjadi Wreckage. Dia tinggal sebentar di sebuah apartemen di atas bar di Liverpool, The Dovedale Towers.<ref>{{citation|last=Hodkinson|first=Mark|title=Queen The Early Years|publisher=Omnibus Press|year=1995|isbn=978-0-7119-6012-1|page=117}}</ref><ref>{{cite web|url=http://musicblog.merseyblogs.co.uk/2008/07/the-pub-that-hosted-john-lenno.html |title=The pub that hosted John lennon and Freddie Mercury needs your band... – Liverpool Echo – Jade's Music Blog |publisher=Musicblog.merseyblogs.co.uk |date=8 August 2008 |accessdate=8 February 2014 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20140202112938/http://musicblog.merseyblogs.co.uk/2008/07/the-pub-that-hosted-john-lenno.html |archivedate=2 February 2014 |df=dmy-all }}</ref> Ketika band ini gagal untuk maju, dia bergabung bersama band lain, Sour Milk Sea, tetapi di awal tahun 1970 grup ini bubar juga.<ref name="Skala_2006">{{harvnb|Skala|2006}}.</ref>
Pada bulan April 1970, Freddie bergabung dengan gitaris ''[[Brian May]]'' dan drummer ''[[Roger Taylor]]'' yang sebelumnya berada di sebuah band bernama Smile. Meskipun permintaan dari anggota lain dan Trident Studios, manajemen awal band, Freddie memilih nama "Queen" untuk band baru. Dia kemudian mengatakan tentang nama band, "aku pasti menyadari konotasi gay (homoseksual), tetapi itu hanya salah satu aspek dari itu". Pada waktu yang sama, dia mengubah nama keluarganya, Bulsara, menjadi Mercury.

Pada bulan April 1970, Mercury bergabung bersama pemain gitar [[Brian May]] dan pemain drum [[Roger Meddows-Taylor|Roger Taylor]], untuk menjadi vokalis utama di band mereka yang bernama Smile.<ref name="Encyclopædia Britannica"/> Pemain bass [[John Deacon]] bergabung bersama mereka pada tahun 1971. Meskipun adanya keberatan dari anggota lain dan Trident Studios, manajemen awal band, Mercury memilih nama "Queen" untuk band baru ini. Dia kemudian berkata, "Jelas sangat agung, dan kedengarannya indah. Itu nama yang kuat, sangat universal dan langsung. Aku tentu sadar akan konotasi gay, tapi itu hanya satu sisi saja."<ref name="Highleyman_2005">{{harvnb|Highleyman|2005}}.</ref> Di sekitar waktu yang sama, dia mengganti nama belakangnya, Bulsara, menjadi Mercury.<ref>{{harvnb|SutcliffeHinceMack|2009|p=22}}.</ref> Tak lama sebelum rilis dari [[Queen (album)|album pertama berjudul sama seperti nama band mereka]], Mercury mendesain logo band ini, dikenal sebagai "Queen crest".<ref name="LOGO"/> Logo ini menggabungkan tanda [[zodiak]] dari empat anggota band: dua singa untuk Deacon dan Taylor (tanda [[Leo (astrologi)|Leo]]), seekor kepiting untuk bulan Mei ([[Kanser (astrologi)|Cancer]]), dan dua peri untuk Merkurius ([[Virgo]]).<ref name="LOGO"/> Singa merangkul huruf Q yang dimodifikasi, kepiting bersandar di atas surat dengan api yang naik langsung di atasnya, dan peri masing-masing berlindung di bawah singa.<ref name="LOGO"/> Ada juga sebuah mahkota di dalam Q dan seluruh logo yang dibayangi oleh [[phoenix (mitologi) | phoenix]] yang sangat besar. Lambang Queen ini memiliki kemiripan dengan [[Lambang Britania Raya]], terutama dengan para pendukung yang berwujud singa.<ref name="LOGO">{{cite web |url=http://www.famouslogos.net/queen-logo |title=Queen Logo|publisher=Famouslogos.net |accessdate=1 June 2016|date=6 October 2012}}</ref>


== Karier ==
== Karier ==
Baris 75: Baris 77:
[[Berkas:FreddieMercurySinging1977.jpg|jmpl|kiri|180px|Freddie Mercury pada tahun 1977]]
[[Berkas:FreddieMercurySinging1977.jpg|jmpl|kiri|180px|Freddie Mercury pada tahun 1977]]
[[Berkas:Freddie Mercury range.svg|jmpl|ka|100px|Rentang vokal Freddie Mercury]]
[[Berkas:Freddie Mercury range.svg|jmpl|ka|100px|Rentang vokal Freddie Mercury]]
Meskipun suara normal Freddie ada di kisaran bariton, ia menyanyikan sebagian besar lagu dalam kisaran tenor. Rentang vokalnya memiliki rentang dari bass F rendah (F2) sampai Soprano F tinggi (F6). Dia bisa bernyanyi hingga tenor F tinggi (F5). Penulis biografi David Bret menggambarkan suaranya sebagai "meningkat dalam beberapa bar dari suara serak, tenor, kemudian ke nada tinggi, coloratura sempurna, murni dan 'mengkristal' di nada puncak". Soprano Spanyol Montserrat Caballé , yang bersama-sama dengan Freddie merekam sebuah album , menyatakan pendapatnya bahwa "perbedaan antara Freddie dan hampir semua bintang rock lain adalah bahwa dia menjual suara". dia menambahkan, "tekniknya menakjubkan. Tidak ada masalah tempo, ia bernyanyi dengan irama yang jelas, penempatan vokalnya sangat baik dan ia mampu bergerak dengan mudah dari satu nada ke nada yang lain. dia juga memiliki musikalitas besar. kalimatnya halus, lembut dan manis atau energik dan 'membanting'. Ia mampu menemukan pewarnaan yang tepat atau nuansa ekspresif untuk setiap kata.". Seiring dengan berkembangnya karier Queen, ia semakin mengubah nada-nada tertinggi lagu-lagu mereka ketika penampilan langsung, sering menyelaraskan dengan yang kedua , kertiga atau kelima gantinya. Freddie dikatakan memiliki "lipatan nodul vokal paling asli" dan mengaku tak pernah memiliki pelatihan vokal formal.
Meskipun suara saat Mercury berbicara ada di kisaran bariton, dia menyanyikan sebagian besar lagu dalam kisaran tenor. Rentang vokalnya memiliki rentang dari bass F rendah (F2) sampai Soprano F tinggi (F6). Dia bisa bernyanyi hingga [[tenor]] tinggi F (F5).<ref name="soto"/> Penulis biografi bernama David Bret menggambarkan suaranya sebagai "melambung dalam beberapa batangan dari kedalaman, serak-serak batu ke tenor yang lembut dan bersemangat, kemudian ke [[coloratura]] yang bernada tinggi, sempurna, murni dan kristal di hulu."<ref name="Bret_1996_26">{{harvnb|Bret|1996|p=26}}.</ref> Penyanyi [[soprano]] berkebangsaan Spanyol bernama Montserrat Caballé, yang bersama Mercury merekam sebuah album, menyatakan pendapatnya bahwa "perbedaan antara Freddie dan hampir semua rock lainnya bintang adalah bahwa dia menjual suara".<ref name="Cain_2006">{{harvnb|Cain|2006}}.</ref> Dia menambahkan, <blockquote> Tekniknya sangat mencengangkan. Tidak masalah dengan [[tempo]], dia bernyanyi dengan irama yang tajam, penempatan vokalnya sangat bagus dan dia dapat meluncur dengan mudah dari tingkat nada ke yang lain. Dia juga memiliki musikalitas yang hebat. Ungkapannya halus, halus dan manis atau energik dan membanting. Dia dapat menemukan warna yang tepat atau nuansa ekspresif untuk setiap kata.<ref name="soto"/></blockquote>

Penyanyi utama dari [[The Who]] [[Roger Daltrey]] menyebut Mercury "penyanyi rock 'n' roll dan ahli pemain alat musik terbaik sepanjang masa. Dia bisa menyanyikan apapun dengan gaya apapun. Dia bisa merubah gayanya dari tema ke tema, Astaga, itu adalah sebuah seni. Dan dia juga sangat cerdas akan hal itu."<ref>O'Donnell, Jim (2013). Queen Magic: Freddie Mercury Tribute and Brian May Interview</ref>

Sebuah tim peneliti melakukan penelitian pada tahun 2016 untuk memahami daya tarik di balik suara Merkury.<ref>{{cite web |url=https://www.npr.org/2016/04/25/475611808/why-freddie-mercurys-voice-was-so-great-as-explained-by-science |title=Why Freddie Mercury's Voice Was So Great, As Explained By Science |last=Staff |first=NPR |publisher=NPR News "All Things Considered" |date=25 April 2016 |website=NPR.org |access-date=30 April 2016}}</ref> Dipimpin oleh Profesor Christian Herbst, tim ini mengidentifikasi [[vibrato]] yang lebih cepat dan penggunaan subharmonik sebagai karakteristik unik dari suara Merkury, terutama dibandingkan dengan penyanyi opera, dan mengkonfirmasi jangkauan vokal dari F # 2 ke G5 (lebih dari 3 oktaf) tetapi tidak dapat mengkonfirmasi klaim kisaran 4-oktaf.<ref name="journal">{{cite journal |first1=Christian T.|last1=Herbst|first2=Stellan|last2=Hertegard| first3=Daniel|last3= Zangger-Borch|first4= Per-Åke|last4= Lindestad |title=Freddie Mercury—acoustic analysis of speaking fundamental frequency, vibrato, and subharmonics |date=15 April 2016 | journal=Logopedics Phoniatrics Vocology |volume=42 |pages=29–38|number=1 |doi=10.3109/14015439.2016.1156737|pmid=27079680}}</ref> Tim peneliti mempelajari sampel vokal dari 23 rekaman Queen yang tersedia secara komersial, karya solonya, dan serangkaian wawancara Mercury. Mereka juga menggunakan kamera video [[endoskopi]] untuk mempelajari penyanyi rock yang dibawa masuk untuk meniru suara bernyanyi Merkury.<ref>{{cite web |url=http://www.foxnews.com/science/2016/04/19/scientists-explain-freddie-mercurys-incredible-singing-voice.html |title=Scientists explain Freddie Mercury's incredible singing voice|date=19 April 2005 |website=Foxnews.com |access-date=30 April 2016}}
</ref><ref name="journal" />

=== Penulis Lagu ===
=== Penulis Lagu ===
Freddie menulis 10 dari 17 lagu di album "Queen Greatest Hits": "Bohemian Rhapsody", "Seven Seas of Rhye", "Killer Queen", "Somebody to Love", "Good Old-Fashioned Lover Boy" , "We Are the Champions", "Bicycle Race", "Don't Stop Me Now", "Crazy Little Thing Called Love" dan "Play game".
Freddie menulis 10 dari 17 lagu di album berjudul ''Queen Greatest Hits'': "Bohemian Rhapsody", "Seven Seas of Rhye", "Killer Queen", "Somebody to Love", "Good Old-Fashioned Lover Boy" , "We Are the Champions", "Bicycle Race", "Don't Stop Me Now", "Crazy Little Thing Called Love" dan "Play game".<ref>{{cite web|url=http://www.allmusic.com/album/greatest-hits-vols-1-2-r220568|title=Queen – Greatest Hits, Vols. 1|work=AllMusic|accessdate=27 September 2014}}</ref> Pada tahun 2003 Mercury secara anumerta dimasukkan kedalam [[Songwriters Hall of Fame]], dan pada tahun 2005 dia secara anumerta dianugerahi sebuah Ivor Novello Award sebagai Outstanding Song Collection dari British Academy of Songwriters, Composers and Authors.<ref>{{cite web|url=http://www.songwritershalloffame.org/ceremony/entry/C3124/207916|title=2003 Award and Induction Ceremony: Queen|publisher=Songwritershalloffame.org|accessdate=8 January 2018|deadurl=yes|archiveurl=https://web.archive.org/web/20101217214545/http://songwritershalloffame.org/ceremony/entry/C3124/207916|archivedate=17 December 2010|df=dmy-all}}</ref><ref name=Ivors>{{cite web|url=http://theivors.com/archive/2000-2009/the-ivors-2005/|title=The 50th Ivor Novello Awards|date=26 May 2005|publisher=[[Ivor Novello Awards|The Ivors]]|website=theivors.com|access-date=8 January 2018}}</ref>

Aspek yang paling menonjol dari lagunya melibatkan berbagai aliran yang dia gunakan, yang mencakup, antara lain, rockabilly, rock progresif, heavy metal, gospel dan disko. Seperti yang sudah dia jelaskan dalam sebuah wawancara pada tahun 1986 , "Aku benci melakukan hal yang sama lagi, lagi, dan lagi. Aku ingin melihat apa yang terjadi sekarang dalam musik, film dan teater dan menggabungkan semua itu". Dibandingkan dengan banyak penulis lagu populer, Mercury juga cenderung untuk menulis materi musik kompleks. Misalnya, "Bohemian Rhapsody" adalah asiklik dalam struktur dan terdiri dari puluhan akord. Dia juga menulis enam lagu dari album berjudul ''Queen II'' yang berhubungan dengan beberapa perubahan kunci dan materi yang rumit. "Crazy Little Thing Called Love", di sisi lain, hanya berisi beberapa akord. Terlepas dari kenyataan bahwa Mercury sering menulis keselarasan yang sangat rumit, dia juga mengaku bahwa dia hampir tidak bisa membaca musik. Dia menulis sebagian besar lagu-lagunya di piano dan menggunakan berbagai macam tanda kunci yang berbeda.


Aspek yang paling menonjol dari lagu nya melibatkan berbagai genre yang ia gunakan, yang mencakup, antara lain, rockabilly, rock progresif, heavy metal, gospel dan disko. Saat ia menjelaskan dalam sebuah wawancara tahun 1986 , "Saya benci melakukan hal yang sama lagi, lagi, dan lagi. Saya ingin melihat apa yang terjadi sekarang dalam musik , film dan teater dan menggabungkan semua itu.". Dibandingkan dengan banyak penulis lagu populer , Freddie juga cenderung untuk menulis materi musik kompleks. Misalnya, "Bohemian Rhapsody" adalah asiklik dalam struktur dan terdiri dari puluhan akord. Ia juga menulis enam lagu dari album "Queen II" yang berhubungan dengan beberapa perubahan kunci dan materi yang rumit. "Crazy Little Thing Called Love", di sisi lain, hanya berisi beberapa akord. Terlepas dari kenyataan bahwa Freddie sering menulis keselarasan yang sangat rumit, ia juga mengaku bahwa ia hampir tidak bisa membaca musik. Dia menulis sebagian besar lagu-lagunya di piano dan menggunakan berbagai macam tanda kunci yang berbeda.
=== Penampilan Langsung ===
=== Penampilan Langsung ===
[[Berkas:Hannover7909.jpg|upright=0.50|jmpl|Freddie, langsung, pada 1979, dengan stand microphone yang tak memiliki bagian bawah.]]
[[Berkas:Hannover7909.jpg|upright=0.50|jmpl|Freddie, langsung, pada 1979, dengan stand microphone yang tak memiliki bagian bawah.]]
[[Berkas:Queen 1984 0009.jpg|kiri|jmpl|Penampilan langsung Freddie pada 1984]]
[[Berkas:Queen 1984 0009.jpg|kiri|jmpl|Penampilan langsung Freddie pada 1984]]
Freddie terkenal karena penampilan langsungnya, yang sering disampaikan kepada penonton stadion di seluruh dunia. Dia menunjukkan sebuah gaya yang sangat teatrikal yang sering menimbulkan banyak partisipasi dari kerumunan. Seorang penulis The Spectator menggambarkan dia sebagai "pemain yang diciptakan untuk menggoda, mengejutkan dan benar-benar mempesona penonton dengan berbagai versi mewah dari dirinya sendiri". David Bowie, yang tampil di Konser Tribute Freddie Mercury dan merekam lagu "Under Pressure "dengan Queen, memuji gaya kinerja Freddie, mengatakan:"dari semua pemain rock teatrikal, Freddie melakukan lebih daripada yang lain... ia melakukan itu melalui tepi. Dan tentu saja, saya selalu mengagumi seorang pria yang memakai celana ketat... aku hanya melihat dia di konser sekali dan seperti yang mereka katakan, ia pasti seorang pria yang bisa menggenggam penonton di telapak tangannya.". Gitaris Queen, Brian May menulis bahwa Freddie bisa membuat "orang terakhir di bagian belakang berdiri terjauh di stadion merasa bahwa dia terhubung."
Freddie terkenal karena penampilan langsungnya, yang sering ditampilkan kepada penonton stadion di seluruh dunia. Dia menunjukkan sebuah gaya yang sangat teatrikal yang sering menimbulkan banyak partisipasi dari para penonton. Seorang penulis dari ''The Spectator'' menggambarkan dia sebagai "penampil yang diciptakan untuk menggoda, mengejutkan dan benar-benar mempesona penonton dengan berbagai versi mewah dari dirinya sendiri". David Bowie, yang tampil di [[The Freddie Mercury Tribute Concert]] dan merekam lagu berjudul "Under Pressure" bersama Queen, memuji gaya tampil Mercury, mengatakan:"Dari semua penampil rock teatrikal, Freddie melakukan lebih daripada yang lain... dia melakukan itu melalui tepi. Dan tentu saja, aku selalu mengagumi seorang pria yang memakai celana ketat... aku hanya melihat dia di konser sekali dan seperti yang mereka katakan, dia pasti seorang pria yang bisa menggenggam penonton di telapak tangannya". Gitaris Queen, Brian May menulis bahwa Mercury bisa membuat "orang terakhir yang berdiri terjauh di bagian belakang stadion merasa bahwa dia terhubung."<ref>{{cite web|author1=Brian May |author2=CBE. Guitarist. |url=http://googleblog.blogspot.com/2011/09/happy-birthday-freddie-mercury.html |title=Happy birthday, Freddie Mercury |publisher=Googleblog.blogspot.com |date=4 September 2011 |accessdate=9 February 2014}}</ref> Properti utama Merkury di atas panggung adalah [[Mikrofon|dudukan mikrofon]], yang setelah secara tidak sengaja patah akibat sesuatu yang berat saat pertunjukan awal, dia menyadari bahwa itu dapat digunakan dengan cara yang tidak ada habis-habusnya.<ref>Lenig, Stuart (2010) [https://books.google.co.uk/books?id=3WEoI5EZ8wcC&pg=PA99&dq=freddie+mercury+%22microphone+stand%22#v=onepage&q=freddie%20mercury%20%22microphone%20stand%22 ''The Twisted Tale of Glam Rock'' (p. 81)]. Books.google.com. Retrieved 30 October 2017</ref>


Salah satu pertunjukan yang paling menonjol dari Freddie bersama Queen adalah di Live Aid pada tahun 1985, di mana seluruh penonton stadion sebanyak 72.000 orang bertepuk tangan, bernyanyi dan bergoyang serempak. Penampilan Queen di konser tersebut kala itu telah dipilih oleh banyak pengamat musik sebagai penampilan langsung terbesar dalam sejarah musik rock. Hasilnya ditayangkan di sebuah program televisi yang disebut "The World's Greatest Gigs". Dalam meninjau Live Aid tahun 2005, seorang kritikus menulis, "Mereka yang menyusun daftar Terdepan Great Rock dan memberikan penghargaan tempat teratas untuk Mick Jagger, Robert Plant, dll. semua salah karena penilaian yang berlebihan. Freddie, sebagaimana dibuktikan oleh kinerja Live Aid Dionisianya, adalah paling hebat dari mereka semua."
Salah satu pertunjukan yang paling menonjol dari Mercury bersama Queen adalah di [[Live Aid]] pada tahun 1985<ref name="Encyclopædia Britannica"/>. Penampilan Queen di konser tersebut kala itu telah dipilih oleh banyak eksekutif musik sebagai penampilan langsung terbesar dalam sejarah musik rock. Konsernya ditayangkan di sebuah program televisi yang berjudul "The World's Greatest Gigs".<ref name="Minchin_2005">{{harvnb|Minchin|2005}}.</ref><ref name="BBC_2005b">{{harvnb|BBC News|2005b}}.</ref> Nada kuat, berkelanjutan dari Mercury selama penampilan dari [[a cappella]] kemudian dikenal sebagai "The Note Heard Round the World".<ref>{{cite web|url=http://www.digitalspy.com/music/feature/a658048/30-fun-facts-for-the-30th-birthday-of-live-aid/|title=30 fun facts for the 30th birthday of Live Aid|last=McKee|first=Briony|date=13 July 2015|website=[[Digital Spy]]|publisher=[[Hearst Corporation]]|access-date=26 February 2016}}</ref><ref>{{cite web|url=https://edition.cnn.com/interactive/2018/11/opinions/queen-live-aid-cnnphotos/|title=33 years later, Queen's Live Aid performance is still pure magic|last=Thomas|first=Holly|date=6 November 2018|publisher=CNN|access-date=18 November 2018}}</ref> Dalam penilaian meninjau Live Aid tahun 2005, seorang kritikus menulis, "Mereka yang menyusun daftar Terdepan Great Rock dan memberikan penghargaan tempat teratas untuk [[Mick Jagger]], [[Robert Plant]], dll semua bersalah atas kekeliruan yang mengerikan. Freddie, sebagaimana dibuktikan oleh penampilan Dionisianya di Live Aid, merupakan yang paling hebat dari mereka semua."

Selama kariernya, Mercury tampil dengan perkiraan 700 konser di negara-negara di seluruh dunia bersama Queen. Sebuah aspek penting dari konser Queen adalah melibatkan banyak pihak. Dia pernah menjelaskan, "Kami adalah [[Cecil B. DeMille]] dari rock and roll, selalu ingin melakukan hal-hal yang lebih besar dan lebih baik." Band ini adalah yang pertama yang pernah bermain di stadion Amerika Selatan, memecahkan rekor dunia sebagai konser dengan penonton terbanyak di Stadion Morumbi di Sao Paulo pada tahun 1981. Pada tahun 1986, Queen juga tampil di Iron Curtain dan mereka tampil untuk 80.000 orang di Budapest, yang merupakan salah satu konser musik rock terbesar yang pernah diadakan di Eropa Timur.<ref>{{cite book|url=https://books.google.com/books?id=4SQEAAAAMBAJ&pg=PT85&lpg=PT85&dq=queen+80,000+budapest+1986|title=Billboard 16 Aug 1986|accessdate=27 September 2014|publisher=Nielsen Business Media, Inc.|date=16 August 1986}}</ref> Penampilan langsung terakhir Mercury bersama Queen dilangsungkan pada tanggal 9 Agustus 1986 di Knebworth Park di Inggris dan menarik penonton sebanyak 160,000.<ref name=knebworth>{{harvnb|Jones|1999}}.</ref> Dengan lagu kebangsaan Inggris "[[God Save the Queen]]" dimainkan di akhir konser, aksi terakhir Mercury di panggung dengan dirinya mengenakan jubah, memegang mahkota emas tinggi-tinggi, dan mengucapkan selamat tinggal kepada kerumunan.<ref>{{cite news|last1=Grech|first1=Herman|title=Mercury's magic lives forever|url=http://www.timesofmalta.com/articles/view/20111120/local/Mercury-s-magic-lives-forever.394705|issue=8 February 2015|publisher=Times of Malta|date=20 November 2011}}</ref>


Selama kariernya, Freddie melakukan kira-kira 700 konser di negara-negara di seluruh dunia bersama Queen. Sebuah aspek penting dari konser Queen adalah melibatkan banyak pihak. Ia pernah menjelaskan, "Kami adalah Cecil B. DeMille untuk rock and roll, selalu ingin melakukan hal-hal yang lebih besar dan lebih baik." Band ini adalah yang pertama yang pernah bermain di stadion Amerika Selatan, memecahkan rekor dunia untuk konser kehadiran di Stadion Morumbi di Sao Paulo pada tahun 1981. pada tahun 1986, Queen juga bermain di the Iron Curtain ketika mereka tampil untuk 80.000 orang di Budapest, merupakan salah satu konser musik rock terbesar yang pernah diadakan di Eropa Timur. live performance akhir Freddie dengan Queen berlangsung pada tanggal 9 Agustus 1986 di Knebworth Park di Inggris dan menarik kehadiran diperkirakan 300.000 orang.
=== Pemain Instrumen ===
=== Pemain Instrumen ===
[[Berkas:Queen 1984 012.jpg|jmpl|Freddie Mercury bermain gitar pada konser bersama Queen di Frankfurt, Jerman, 1984.]]
[[Berkas:Queen 1984 012.jpg|jmpl|Freddie Mercury bermain gitar pada konser bersama Queen di Frankfurt, Jerman, 1984.]]
Sebagai anak muda di India, Freddie menerima pelatihan piano secara formal sampai usia sembilan tahun. Kemudian, ketika tinggal di London, ia belajar gitar. Sebagian besar musik yang dia suka adalah gitar-berorientasi: artis favoritnya pada saat itu adalah The Who, The Beatles, Jimi Hendrix, David Bowie, dan Led Zeppelin. Dia sering mencela diri sendiri tentang keterampilannya pada kedua instrumen dan dari awal 1980-an dan seterusnya mulai ekstensif menggunakan keyboardists tamu untuk Queen dan karier solonya. Terutama, ia meminta Fred Mandel (musisi Kanada yang juga bekerja untuk Pink Floyd, Elton John dan Supertramp) untuk proyek solo pertamanya, dan dari tahun 1985 dan seterusnya berkolaborasi dengan Mike Moran (di studio) dan Spike Edney (dalam konser), meninggalkan sebagian besar pekerjaan keyboard yang secara eksklusif kepada mereka.
Sebagai anak kecil di India, Mercury menerima pelatihan piano secara formal sampai usia sembilan tahun. Kemudian, ketika tinggal di London, dia belajar gitar. Sebagian besar musik yang dia suka adalah gitar-berorientasi: artis favoritnya pada saat itu adalah [[The Who]], [[The Beatles]], [[Jimi Hendrix]], [[David Bowie]], dan [[Led Zeppelin]]. Dia sering mencela diri sendiri tentang keterampilannya pada kedua instrumen ini dan dari awal tahun 1980-an dan seterusnya mulai ekstensif menggunakan pemain keyboard tamu. Paling diingat, dia meminta Fred Mandel (musisi Kanada yang juga bekerja untuk Pink Floyd, Elton John dan Supertramp) untuk proyek solo pertamanya. Dari tahun 1982 Mercury berkolaborasi bersama Morgan Fisher (tampil bersama Queen di konser Hot Space),<ref>{{cite web|url=http://www.queenconcerts.com/live/queen.html|title=QUEEN CONCERTS - Complete Queen live concertography|last=Mr.Scully|website=www.queenconcerts.com|access-date=8 January 2018}}</ref> dan dari tahun 1985 dan seterusnya Mercury berkolaborasi bersama Mike Moran (di studio) dan Spike Edney (di konser).<ref name="LesleyJones"/>

Mercury bermain piano di banyak lagu Queen yang paling populer, termasuk "Killer Queen", "Bohemian Rhapsody", "Good Old Fashioned Lover Boy", "We Are the Champions", "Somebody To Love" dan "Don't Stop Me Now". Dia menggunakan piano besar yang biasa digunakan pada saat konser dan, kadang-kadang, instrumen keyboard yang lain seperti harpsichord. Dari tahun 1980 dan seterusnya, dia juga sering menggunakan synthesizer di studio. Gitaris Queen, Brian May, mengklaim bahwa Mercury tidak terkesan dengan kemampuannya sendiri di piano dan instrumen yang digunakan karena dia ingin berjalan-jalan di atas panggung dan menghibur penonton. Meskipun dia menulis banyak baris untuk gitar, Mercury hanya memiliki keterampilan dasar pada instrumen ini. Lagu-lagu seperti "Ogre Battle" dan "Crazy Little Thing Called Love" digubah di gitar; "Crazy Little Thing Called Love" menampilkan Mercury bermain gitar di panggung dan di studio.<ref>{{cite web|url=http://www.queenonline.com/en/the-band/interviews/queen/circus-1980/|title=Lights! Action! Sound! It's That Crazy Little Thing Called Queen|publisher=Queenonline.com|accessdate=27 September 2014}}</ref>


Freddie bermain piano di banyak lagu Queen yang paling populer, termasuk "Killer Queen", "Bohemian Rhapsody", "Good Old Fashioned Lover Boy", "We Are the Champions", "Somebody To Love" dan "Don't Stop Me Now". Dia menggunakan grand piano yang biasa digunakan pada saat konser dan, kadang-kadang, instrumen keyboard yang lain seperti piano. Dari 1980 dan seterusnya, ia juga sering membuat menggunakan synthesizer di studio. Gitaris Queen, Brian May mengklaim bahwa Freddie tidak terkesan dengan kemampuan sendiri di piano dan instrumen yang digunakan karena ia ingin berjalan-jalan di atas panggung dan menghibur penonton. Meskipun ia menulis banyak baris untuk gitar, Merkurius hanya memiliki keterampilan dasar pada instrumen. Lagu-lagu seperti "Ogre Battle" dan "Crazy Little Thing Called Love" disusun pada gitar; Yang terakhir dipilih adalah Freddie bermain gitar di panggung dan di studio.
=== Karier Solo ===
=== Karier Solo ===
Selain karyanya dengan Queen, Freddie mengeluarkan dua album solo dan beberapa single. Meskipun pekerjaan solonya itu tidak sukses secara komersial daripada kebanyakan album Queen, dua album non-Queen dan beberapa single debutnya ada di peringkat 10 dari Grafik Musik Britania Raya. Usaha solo pertamanya terlibat kontribusinya dengan campuran bersama Richard "Wolfie" Wolf dari "Love Kills" pada album 1984 (lagu juga digunakan sebagai tema judul akhir untuk National Lampoon "Loaded Weapon") dan soundtrack baru untuk 1927 Fritz Lang Film Metropolis . Lagu, yang diproduksi oleh Giorgio Moroder, memulai debutnya di nomor 10 posisi di tangga lagu Inggris.
Selain karyanya dengan Queen, Mercury mengeluarkan dua album solo dan beberapa single. Meskipun karya solonya tidak sukses secara komersial dibandingkan kebanyakan album Queen, dua album non-Queen dan beberapa single debutnya ada di 10 besar di UK Music Charts. Karya solo pertamanya dimulai pada tahun 1972 dibawah nama panggung Larry Lurex, ketika teknisi rumah dari Trident Studios bernama Robin Geoffrey Cable sedang bekerja di proyek musik, pada saat itu ketika Queen merekam album debut mereka; Cable meminta Mercury untuk bernyanyi sebagai vokal utama untuk lagu berjudul "I Can Hear Music" dan "Goin' Back", keduanya dirilis sebagai single pada tahun 1973.<ref name="lurex" /> Sebelas tahun kemudian, Mercury berkontribusi di remix lagu oleh Richard "Wolfie" Wolf dari lagu Mercury yang berjudul "Love Kills", digunakan di akhir judul film untuk National Lampoon berjudul ''Loaded Weapon 1''. Lagu ini awalnya direkam pada tahun 1984, dan dimasukkan ke dalam lagu latar untuk restorasi dari film [[Fritz Lang]] tahun 1927 berjudul ''Metropolis''. Pertama ditulis oleh [[Giorgio Moroder]] dan berkolaborasi dengan Mercury, dan diproduksi oleh Moroder dan Mack, "Love Kills" debut di nomor 10 di [[UK Singles Chart]].<ref name = "ReesCrampton_1999_809"/> Mack juga menghasilkan single tahun 1987 berjudul "Hold On" yang mana Mercuri rekam dengan aktris bernama Jo Dare untuk drama aksi Jerman, ''Zabou''.<ref>{{cite web|url=https://www.discogs.com/Various-Zabou-Original-Motion-Picture-Soundtrack/release/814203?lang_update=1|title=Zabou (Original Motion Picture Soundtrack)|publisher=discogs.com|accessdate=24 November 2016}}</ref>


Dua album penuh Mercury diluar dari band adalah ''Mr. Bad Guy'' (1985) dan ''Barcelona'' (1988).<ref name="Encyclopædia Britannica"/> Album pertamanya, ''Mr. Bad Guy'', debut di sepuluh besar di UK Album Charts.<ref name = "ReesCrampton_1999_809"/> Pada tahun 1993, sebuah remix dari "Living on My Own", sebuah single dari album ini, secara anumerta berada di nomor satu di [[UK Singles Charts]].<ref name="ReesCrampton_1999_811">{{harvnb|Rees|Crampton|1999|p=811}}.</ref> Lagu ini juga secara anumerta membuat Mercury mendapat Ivor Novello Award dari British Academy of Songwriters, Composers and Authors.<ref>Dafydd Rees, Luke Crampton (1999). "Rock Stars Encyclopedia". p. 811. DK Pub.,</ref> Kritikus dari ''Allmusic'', Eduardo Rivadavia, menggambarkan ''Mr. Bad Guy'' sebagai "luar biasa dari awal hingga akhir" dan mengekspresikan pandangannya bahwa Mercury "melakukan pekerjaan yang terpuji yaitu memperluas ke wilayah yang belum dipetakan".<ref name="Rivadavia_notdated">{{harvp|Rivadavia|nd}}.</ref> Secara khusus, album ini sangat digerakkan oleh synthesizer dengan cara yang bukan karakteristik dari album Queen sebelumnya.
Pada 1981-1983, Mercury merekam beberapa lagu dengan Michael Jackson, termasuk demo "State of Shock", "Victory" dan "There Must Be More to Life Than This". Tak satu pun dari kolaborasi tersebut resmi dirilis, meskipun rekaman bajakan ada. Jackson kemudian merekam singel "State of Shock" dengan Mick Jagger untuk The Jacksons 'album Victory. Mercury termasuk versi solo "There Must Be More to Life Than This" di album Mr Bad Guy. pada bulan November 2011, Brian May mengumumkan bahwa serangkaian duet yang Freddie Rekam bersama Michael akan dirilis pada tahun 2012. Ia kemudian memperbarui tanggal rilis menjadi jatuh pada 2013.

Album keduanya, ''Barcelona'', direkam bersama penyanyi [[soprano]] berkebangsaan Spanyol bernama Montserrat Caballé, mengkombinasikan elemen dari musik populer dan opera. Banyak kritikus tidak yakin apa yang dibuat album ini; satu menyebutnya sebagai "CD paling aneh tahun ini".<ref name="Bradley_1992">{{harvnb|Bradley|1992}}.</ref> Album ini mendapat sukses komersil,<ref>Larkin, Colin (1998) ''The encyclopedia of popular music: Louvin, Charlie – Paul, Clarence, Volume 5'' Page 3633. Macmillan, 1998</ref> dan lagu yang berjudul sama seperti judul album debut di No.&nbsp;8 di Inggris dan juga menjadi hit di Spanyol.<ref name="ReesCrampton_1999_810">{{harvnb|Rees|Crampton|1999|p=810}}.</ref> Lagu ini juga diputar besar-besaran sebagai lagu resmi dari Olimpiade Musim Panas 1992 (diadakan di [[Barcelona]] setahun setelah meninggalnya Mercury). Caballé menyanyikan lagu tersebut secara langsung di pembukaan dari Olimpiade ini dan bagian Mercury dimainkan di layar, dan lagi saat akan dimulainya [[Final Liga Champions UEFA 1999]] antara [[Manchester United F.C.|Manchester United]] dan [[FC Bayern Munich|Bayern Munich]] di Barcelona.<ref>{{cite news |title=World-renowned Spanish opera singer Montserrat Caballé who performed 'Barcelona' with Freddie Mercury, dies aged 85 |url=https://www.standard.co.uk/news/world/spanish-opera-singer-montserrat-caball-who-performed-barcelona-with-freddy-mercury-dies-aged-85-a3955101.html |accessdate=22 December 2018 |agency=London Evening Standard}}</ref>

Sebagai tambahan dari dua album solonya, Mercury merilis beberapa single, termasuk versinya dari lagu hit berjudul "The Great Pretender" oleh [[the Platters]], yang debut di No.&nbsp;5 di Inggris pada tahun 1987.<ref name="ReesCrampton_1999_809">{{harvnb|Rees|Crampton|1999|p=809}}.</ref> Pada bulan September 2006 sebuah album kompilasi yang menampilkan karya solo Mercury dirilis di Inggris sebagai penghormatan ulang tahunnya yang seharusnya ke-60 tahun. Album ini debut di 10 besar di Inggris.<ref>Roberts, David (2006). [[British Hit Singles & Albums]]. London: Guinness World Records Limited</ref>

Pada tahun 1981-1983, Mercury merekam beberapa lagu dengan [[Michael Jackson]], termasuk demo berjudul "State of Shock", "Victory" dan "There Must Be More to Life Than This". Tak satu pun dari kolaborasi tersebut resmi dirilis, meskipun rekaman bajakan ada. Jackson kemudian merekam "State of Shock" bersama [[Mick Jagger]] untuk album The Jacksons berjudul ''Victory''. Mercury merekam versi solo dari "There Must Be More To Life Than This" dalam albumnya yang berjudul ''Mr. Bad Guy''.<ref>{{cite web|url=http://www.ultimatequeen.co.uk/songs/mrbadguy.htm#there|title=There Must Be More To Life Than This|publisher=Ultimatequeen.co.uk|accessdate=27 September 2014}}</ref> "There Must Be More to Life Than This" kemudian dikerjakan kemabli oleh Queen dan dirilis dalam album kompilasi mereka, ''Queen Forever'' pada tahun 2014.<ref>{{cite web|url=https://www.allmusic.com/album/queen-forever-mw0002766073|title=Queen Forever - Queen {{!}} Songs, Reviews, Credits {{!}} AllMusic|website=AllMusic|access-date=27 February 2018}}</ref>

Sebagai tambahan bekerja dengan Michael Jackson, Mercury dan [[Roger Meddows-Taylor|Roger Taylor]] bernyanyi di lagu utama untuk rilis studio dari Billy Squier tahun 1982, ''Emotions in Motion'', dan kemudian berkontribusi pada dua lagu yang rilis tahun 1986 milik Squier, ''Enough Is Enough'', menyumbangkan vokal dalam "Love is the Hero" dan mengatur musik dalam "Lady With a Tenor Sax".<ref>{{cite web|url=http://www.queenvault.com/freddieplus.html|title=QueenVault.com – Freddie +|author=Adam Unger|publisher=Queenvaultom|accessdate=27 September 2014}}</ref>


== Kehidupan Pribadi ==
== Kehidupan Pribadi ==
=== Hubungan ===
=== Hubungan ===
[[Berkas:Freddie house.JPG|jmpl|ka|180px|Mercury tinggal di 12 Stafford Terrace di [[Kensington]], London, sebelum pindah ke Garden Lodge]]
[[Berkas:Freddie house.JPG|jmpl|ka|180px|Mercury tinggal di 12 Stafford Terrace di Kensington, London, sebelum pindah ke Garden Lodge]]
Pada awal 1970-an Mercury memiliki hubungan jangka panjang dengan Mary Austin , Freddie bertemu Mary melalui Brian May. Dia tinggal dengan Austin selama beberapa tahun di West Kensington . Pada pertengahan 1970-an , bagaimanapun , sang penyanyi mulai berselingkuh dengan eksekutif rekaman Amerika berjenis kelamin laki-laki di Elektra Records , yang akhirnya mengakibatkan akhir hubungannya dengan Austin. Namun, Mercury dan Austin tetap berteman dekat selama bertahun-tahun, Mercury sering merujuk padanya sebagai teman baik. Dalam sebuah wawancara tahun 1985, Mercury kata tentang Austin , "Semua pecinta saya bertanya mengapa mereka tidak bisa menggantikan Austin, tetapi itu tidak mungkin . Satu-satunya teman yang aku punya adalah Austin dan aku tidak ingin orang lain. bagi saya, dia seperti istri bagi saya. bagi saya , itu adalah pernikahan. Kami percaya pada satu sama lain, itu sudah cukup bagi saya ." Ia juga menulis beberapa lagu tentang Austin , yang paling terkenal di antaranya adalah "Love of My Life". Dalam surat wasiatnya, Mercury meninggalkan rumahnya di London ke Austin , daripada kepada pasangannya, Jim Hutton , mengatakan , "Kamu akan menjadi istri saya dan itu akan menjadi milikmu juga". Mercury juga merupakan ayah baptis dari putra tertua Austin, Richard.
Pada awal tahun 1970-an, Mercury memiliki hubungan jangka panjang dengan Mary Austin, yang dipertemukan oleh pemain gitar Queen, Brian May. Dia tinggal dengan Austin selama beberapa tahun di West Kensington, London. Pada pertengahan tahun 1970-an, bagaimanapun, dia mulai berselingkuh dengan eksekutif rekaman pria Amerika Serikat dari [[Elektra Records]], dan pada bulan Desember 1976, Mercury memberitahu Austin tentang seksualitasnya, yang mengakhiri hubungan mereka. Mercury pindah dari apartemen yang mereka tinggali bersama, ke 12 Stafford Terrace di Kensington dan membelikan Austin sebuah tempat untuknya yang dekat dari tempat Mercury.<ref name="LesleyJones"/> Mereka tetap berteman dekat selama bertahun-tahun, dan Mercury sering merujuk Austin sebagai teman sejati. Dalam sebuah wawancara tahun 1985, Mercury berkata tentang Austin, "Semua pecintaku bertanya mengapa mereka tidak bisa menggantikan Mary [Austin], tetapi itu tidak mungkin. Satu-satunya teman yang aku punya adalah Mary dan aku tidak ingin orang lain. Bagiku, dia seperti istriku. Bagiku, itu adalah pernikahan. Kami percaya pada satu sama lain, itu sudah cukup bagiku."<ref name="Hauptfuhrer_1977">Jones, [https://books.google.com/books?id=MREqXyHCYxcC&pg=PA83&lpg=PA83&dq=freddie+mercury+%22To+me,+she+was+my+common-law+wife.%22#v=onepage&q=freddie%20mercury%20%22To%20me%2C%20she%20was%20my%20common-law%20wife.%22 p. 83]</ref> Rumah terakhir Mercury, Garden Lodge, 1 Logan Place, sebuah rumah besar dengan dua puluh delapan kamar berarsitektur Georgia di Kensington terletak di taman terawat seluas seperempat hektar yang dikelilingi tembok tinggi, telah dipilih oleh Austin.<ref name="Jackson">Laura Jackson. (2011). "Freddie Mercury: The biography". Hatchette</ref> Mercury juga menjadi ayah baptis oleh putra tertua Austin, Richard.<ref name="Longfellow_2006">{{harvnb |Longfellow|2006}}.</ref>


Selama awal hingga pertengahan '80-an, ia dikabarkan terlibat asmara dengan Barbara Valentin, seorang aktris Austria, yang ditampilkan dalam video "It's A Hard Life". Namun, dalam artikel yang lain, Valentin dianggap "hanya teman", dan Mercury sebenarnya sedang berhubungan dengan seorang laki-laki Jerman yang bernama Winfried Kirchberger. Pada tahun 1985, ia memulai hubungan jangka panjang lain dengan penata rambut Jim Hutton (1949-2010). Hutton, yang diuji HIV-positif pada tahun 1990, tinggal bersama Mercury selama enam tahun terakhir hidupnya, merawatnya selama sakit, dan hadir di samping tempat tidurnya ketika ia meninggal. Hutton berkata bahwa Mercury meninggal dengan mengenakan sebuah cincin kawin yang Hutton telah berikan. Hutton meninggal karena kanker pada tanggal 1 Januari 2010.
Selama awal hingga pertengahan tahun '80-an, dia dikabarkan terlibat asmara dengan Barbara Valentin, seorang aktris berkebangsaan Austria, yang tampil dalam video berjudul "It's A Hard Life". Namun, dalam artikel yang lain, Valentin dianggap "hanya teman", dan Mercury sebenarnya sedang berhubungan dengan seorang pengusaha restoran berkebangsaan Jerman yang bernama Winfried Kirchberger selama waktu ini. Pada tahun 1985, dia memulai hubungan jangka panjang lain dengan with penata rambut kelahiran-Irlandia, Jim Hutton (1949–2010).<ref>{{cite news|url= http://www.independent.ie/national-news/partner-of-queen-star-freddie-buried-1997689.html |title=Partner of Queen star Freddie buried | last = Sweeney | first = Ken | newspaper=Irish Independent | location = Dublin |date = 4 January 2010 | accessdate =27 August 2010}}</ref> Hutton, yang dites positif HIV pada tahun 1990, tinggal bersama Mercury selama enam tahun waktu terakhir Mercury, merawatnya saat dia sakit, dan ada di sisi tempat tidur Mercury ketika dia meninggal dunia. Hutton berkata Mercury meninggal dengan memakai cincin kawin yang diberikan Hutton kepadanya.<ref name = "Hutton_1994" /> Dalam surat wasiatnya, Mercury meninggalkan rumahnya di London untuk Austin, daripada Hutton, dan berkata pada Austin, "Kau telah menjadi istriku, dan rumah itu akan menjadi milikmu juga."<ref>{{cite interview |last =Austin |first =Mary |subject2= Freddie Mercury |interviewer=Midge Ure |title=The Mysterious Mr Mercury |url=http://www.bbc.co.uk/programmes/b0171x1k |work=[[BBC]] Radio 4 |date=12 November 2011 |accessdate=12 November 2011}}</ref>


=== Orientasi Seksual ===
=== Orientasi Seksual ===
Sementara beberapa komentator mengklaim Mercury menyembunyikan orientasi seksualnya dari masyarakat, yang lain mengklaim bahwa ia "homoseksual". Pada bulan Desember 1974, ketika ditanya secara langsung, "Jadi bagaimana rasanya dianggap sebagai homoseksual?" oleh New Musical Express, Mercury menjawab, "Dasar licik, Mari kita begini, ada saat-saat ketika saya masih muda dan segar itu ada lah hal yang dilalui anak sekolah. aku sudah melewati banyak senda gurau di sekolah. Saya tidak akan menjelaskan lebih lanjut."Tindakan homoseksual antara laki-laki dewasa di atas usia 21 telah dilegalkan pada tahun 1967, hanya tujuh tahun sebelumnya. Pada 1980-an, ia sering menjauhkan diri dari pasangannya, Jim Hutton, selama acara-acara publik.
Meskipun beberapa komentator mengklaim Mercury menyembunyikan orientasi seksualnya dari masyarakat, yang lain mengklaim bahwa dia "secara terbuka mengaku [[homoseksualitas|gay]]". Pada bulan Desember 1974, ketika ditanya secara langsung, "Jadi bagaimana rasanya dianggap sebagai homoseksual?" oleh ''[[NME|New Musical Express'', Mercury menjawab, "Dasar licik, mari kita begini, ada saat-saat ketika aku masih muda dan segar itu adalah hal yang dilalui anak sekolah. Aku sudah melewati banyak senda gurau di sekolah. Aku tidak akan menjelaskan lebih lanjut." Tindakan homoseksual antara laki-laki dewasa di atas usia 21 tahun telah didekriminalisasi di Inggris pada tahun 1967, hanya tujuh tahun sebelumnya. Pada tahun 1980-an, dia sering menga jarak diri dari pasangannya, Jim Hutton, dari acara-acara publik.


Selama kariernya, pertunjukan panggung flamboyan Mercury kadang-kadang menyebabkan wartawan menyinggung seksualitas. Dave Dickson, meninjau kinerja Queen di Arena Wembley pada tahun 1984 untuk Kerrang!, Memperhatikan alamat "camp" Mercury kepada para penonton dan ia bahkan menggambarkan Mercury sebagai "berpose, cemberut, memosisikan". Pada tahun 1992, John Marshall dari Gay Times, mengungkapkan pendapat sebagai berikut: "Mercury adalah 'ratu drama', tidak takut untuk secara terbuka mengungkapkan kehomoseksualannya, tetapi tidak mau menganalisa atau membenarkan 'gaya hidup' nya ... Itu seolah-olah Mercury mengatakan kepada dunia, 'Aku adalah diriku. Jadi, apa?' Dan hal itu sendiri bagi sebagian adalah pernyataan. "Dalam sebuah artikel AfterElton, Robert Urban menyatakan, "Mercury tidak bersekutu dengan 'dunia materil politik', atau LGBT"
Selama kariernya, pertunjukan panggung flamboyan Mercury kadang-kadang menyebabkan wartawan menyinggung seksualitasnya. Dave Dickson, meninjau penampilan Queen di Arena Wembley pada tahun 1984 untuk ''[[Kerrang!]]'', menyatakan "Gaya camp Mercury yang ditujukan kepada para penonton dan bahkan menggambarkannya sebagai "pelacur yang berpose, cemberut, dan bergaya". Pada tahun 1992, John Marshall dari ''Gay Times'', beropini: "Mercury adalah 'ratu drama', tidak takut untuk secara terbuka mengungkapkan kehomoseksualannya, tetapi tidak mau menganalisa atau membenarkan 'gaya hidup' nya ... Hal itu seolah-olah Mercury mengatakan kepada dunia, 'Aku adalah diriku. Jadi, apa?' Dan hal itu sendiri bagi sebagian adalah pernyataan." Dalam sebuah artikel di ''AfterElton'', Robert Urban menyatakan, "Mercury tidak menggabungkan 'kejujuran atas seksualitasnya kepada politik' atau penyebab dari [[LGBT]]."<ref name="Leung"/>


=== Kepribadian ===
=== Kepribadian ===
Meskipun ia mengembangkan kepribadian panggung flamboyan, Mercury adalah seorang pemalu dan tertutup bila tidak melakukan penampilan, khususnya di sekitar orang-orang yang tidak ia kenal dengan baik, dan diberikan sangat sedikit wawancara. Mercury pernah berkata tentang dirinya sendiri: "Ketika saya di panggung saya ekstrovert, namun di dalam aku orang yang sama sekali berbeda." Sementara di atas panggung, Mercury bersenang-senang dalam cinta dari pendengarnya, catatan bunuh diri Kurt Cobain menyebutkan bagaimana dia dikagumi dan iri melihat Mercury dalam cinta dan adorasi yang ia terima dari kerumunan.
Meskipun dia mengembangkan kepribadian flamboyan di panggung, Mercury adalah seorang pemalu dan tertutup bila tidak tampil, khususnya di sekitar orang-orang yang tidak dia kenal dengan baik, dan melakukan sangat sedikit wawancara. Mercury pernah berkata tentang dirinya sendiri: "Ketika aku di panggung aku adalah seorang [[ekstrovert]], namun di dalam aku orang yang sama sekali berbeda." Saat diatas panggung, Mercury mendapat cinta dari para penonton; catatan bunuh diri dari [[Kurt Cobain]] menyebutkan bagaimana dia mengagumi dan merasa iri cara Mercury "merasa dicintai, menikmati cinta dan pemujaan dari para penonton".<ref name="RSBestSingers">{{cite web |url=https://www.rollingstone.com/music/pictures/rolling-stone-readers-pick-the-best-lead-singers-of-all-time-20110412/2-freddie-mercury-0762142 | work = Readers Pick the Best Lead Singers of All Time | title = 2. Freddie Mercury |date=12 April 2011 |publisher=Rolling Stone |accessdate=9 March 2014 |archiveurl= https://web.archive.org/web/20110415091916/http://www.rollingstone.com/music/photos/rolling-stone-readers-pick-the-best-lead-singers-of-all-time-20110412/2-freddie-mercury-0762142 |archivedate=15 April 2011}}</ref><ref>{{cite web | title = Kurt Cobain's Suicide Note | publisher = kurtcobainssuicidenote | url = http://kurtcobainssuicidenote.com/kurt_cobains_suicide_note.html | accessdate = 16 September 2016}}</ref>

Pada tahun 1987, Mercury merayakan ulang tahunnya ke-41 di Pikes Hotel, Ibiza, beberapa bulan setelah menyadari bahwa dia telah tertular HIV. Mercury mencari banyak kenyamanan di tempat perasingan ini, dan merupakan teman dekat dari sang pemilik, Anthony Pike yang menggambarkan Mercury sebagai "orang yang paling indah yang pernah aku temui dalam hidupku. Sangat menghibur dan murah hati."
Menurut penulis biografi bernama Lesley-Ann Jones, Mercury "merasa seperti rumahnya disana. Dia bermain tenis, bersantai di tepi kolam renang, dan bepergian bersama klub homoseksualnya atau bar di malam hari." Pestanya, yang diadakan pada tanggal 5 September 1987, telah digambarkan sebagai "contoh yang paling luar biasa dari kebanyakan pulau Mediterania yang pernah dilihat", dan dihadiri oleh sekitar 700 orang. Sebuah kue dalam bentuk [[Sagrada Família]] oleh Gaudi disediakan untuk pesta ini, meskipun kue aslinya jatuh dan digantikan dengan spons sepanjang 2 meter dengan catatan dari lagu Mercury yang berjudul "Barcelona". Biayanya, yang mencakup 232 gelas pecah, ditagih kepada manajer Queen, Jim Beach.


Pada tahun 1987, Mercury merayakan ulang tahun ke-41 nya di Pikes Hotel, Ibiza, beberapa bulan setelah mennyadari bahwa ia telah tertular HIV. Mercury mencari banyak kenyamanan di tempat peristirahatan, dan merupakan teman dekat sang pemilik, Anthony Pike yang menggambarkan Mercury sebagai "orang yang paling indah yang pernah saya temui dalam hidup saya. Sangat menghibur dan murah hati." Menurut penulis biografi Lesley-Ann Jones, Mercury "Ia telah merasakan sangat banyak hal di rumahnya disana. Ia bermain tenis, bersantai di tepi kolam renang, dan bepergian bersama klub homoseksualnya atau bar di malam hari." Pestanya, yang diadakan pada tanggal 5 September 1987, telah digambarkan sebagai "contoh yang paling luar biasa dari kebanyakan pulau Mediterania yang pernah dilihat", dan dihadiri oleh sekitar 700 orang. Sebuah kue dalam bentuk Sagrada Familia Cathedral Gaudi disediakan untuk pesta, meskipun kue asli rusak dan digantikan dengan spons sepanjang 2 meter dengan catatan dari lagu Mercury "Barcelona". Biayanya, yang mencakup 232 gelas pecah, telah disampaikan kepada manajer Queen, Jim Beach.
== Kritik dan Kontroversi ==
== Kritik dan Kontroversi ==
Mercury tidak mengungkapkan status HIV-nya kepada publik selama beberapa tahun, dan telah disarankan bahwa dia bisa membuat kontribusi untuk AIDS dengan berbicara tentang situasinya dan perjuangannya melawan penyakit.
Mercury tidak mengungkapkan status HIV-nya kepada publik selama beberapa tahun, dan telah disarankan bahwa dia bisa membuat kontribusi untuk AIDS dengan berbicara tentang situasinya dan perjuangannya melawan penyakit.
Baris 120: Baris 141:


Pada tahun 2006 sebuah organisasi yang menamakan dirinya Mobilisasi Islam dan Dakwah mengajukan petisi kepada Kementerian Kebudayaan pemerintah Zanzibar, menuntut bahwa perayaan besar-besaran yang akan menjadi ulang tahun keenam puluh Mercury dibatalkan. Organisasi ini mengeluarkan beberapa keluhan tentang perayaan yang direncanakan, menyatakan bahwa Mercury bukanlah orang Zanzibar asli dan bahwa menjadi gay itu tidak sesuai dengan penafsiran mereka tentang syariah. Organisasi ini mengklaim bahwa "mengasosiasikan Mercury dengan Zanzibar menurunkan pulau kami sebagai tempat Islam". Perayaan yang telah direncanakan dibatalkan.
Pada tahun 2006 sebuah organisasi yang menamakan dirinya Mobilisasi Islam dan Dakwah mengajukan petisi kepada Kementerian Kebudayaan pemerintah Zanzibar, menuntut bahwa perayaan besar-besaran yang akan menjadi ulang tahun keenam puluh Mercury dibatalkan. Organisasi ini mengeluarkan beberapa keluhan tentang perayaan yang direncanakan, menyatakan bahwa Mercury bukanlah orang Zanzibar asli dan bahwa menjadi gay itu tidak sesuai dengan penafsiran mereka tentang syariah. Organisasi ini mengklaim bahwa "mengasosiasikan Mercury dengan Zanzibar menurunkan pulau kami sebagai tempat Islam". Perayaan yang telah direncanakan dibatalkan.
== Penyakit dan Kematian ==
Pada bulan Oktober 1986, pers Inggris sudah melaporkan bahwa Mercury telah diuji darahnya untuk HIV / AIDS di klinik Harley Street. Seorang wartawan The Sun, Hugh Whittow, mempertanyakan Mercury tentang kisah di Bandara Heathrow karena ia kembali dari perjalanan ke Jepang. Mercury membantah ia memiliki penyakit menular seksual. Menurut rekannya Jim Hutton, Mercury didiagnosis dengan AIDS tak lama setelah Paskah 1987. Sekitar waktu itu, dalam sebuah wawancara, Mercury mengklaim telah diuji , dan hasilnyanegatif untuk HIV. Meskipun penolakan, pers Inggris mengejar rumor yang merajalela selama beberapa tahun ke depan, didorong oleh penampilan Mercury semakin kurus, absennya Queen dari tur, dan laporan dari mantan kekasih untuk berbagai tabloid - tahun 1990 rumor tentang kesehatan Mercury yang marak. Pada tahun 1990 Brit Awards yang diselenggarakan di Teater Dominion, London pada tanggal 18 Februari, Mercury tampak lemah membuat penampilan publik terakhirnya di atas panggung ketika ia bergabung dengan sisa dari Queen untuk mengumpulkan Brit Award untuk Kontribusi Luar Biasa Untuk Musik. Menjelang akhir hidupnya, ia rutin diikuti oleh fotografer, sementara tabloid harian The Sun menampilkan serangkaian artikel mengklaim bahwa ia sakit parah, terutama di sebuah artikel dari November 1990 yang menampilkan gambar Mercury yang lemah di halaman depan disertai dengan judul "ini resmi - Freddie sakit parah".


== Penyakit dan Kematian ==
Namun, Mercury, rekan-rekan dan teman-teman, yang ia merasa bisa, ia percaya, terus membantah cerita, bahkan setelah satu halaman depan artikel yang diterbitkan pada tanggal 29 April 1991, yang menunjukkan Mercury muncul sangat kuyu. Ia telah mengemukakan bahwa ia bisa membuat kontribusi untuk AIDS dengan berbicara sebelumnya tentang situasinya dan perjuangannya melawan penyakit. Brian May membenarka dalam sebuah wawancara tahun 1993 dimana Mercury telah memberitahu kepada bandnya tentang penyakitnya jauh lebih awal. Difilmkan Mei 1991, video musik "These Are the Days of Our Lives" memperlihatkan Mercury yang sangat kurus, yang merupakan adegan terakhirnya di depan kamera.
Pada bulan Oktober 1986, pers Inggris sudah melaporkan bahwa Mercury telah diuji darahnya untuk HIV/AIDS di klinik Harley Street. Seorang wartawan dari ''The Sun'', Hugh Whittow, menanyakan Mercury tentang kisah di Bandara Heathrow karena dia kembali dari perjalanan ke Jepang. Mercury membantah dia memiliki penyakit tersebut. Menurut rekannya Jim Hutton, Mercury didiagnosis dengan AIDS di akhir bulan April 1987. Sekitar waktu itu, dalam sebuah wawancara, Mercury mengklaim telah diuji, dan hasilnya negatif untuk HIV. Meskipun adanya penolakan, pers Inggris mengejar rumor yang merajalela ini selama beberapa tahun ke depan, didorong dengan penampilan Mercury yang semakin kurus, absennya Queen dari tur, dan laporan dari mantan-mantan kekasihnya untuk berbagai tabloid. Per tahun 1990, rumor tentang kesehatan Mercury semakin luas. Di [[Brit Awards|Brit Awards 1990]] yang diselenggarakan di Teater Dominion, London pada tanggal 18 Februari, Mercury tampak lemah dan membuat penampilan publik terakhirnya di atas panggung ketika dia bergabung dengan para anggota dari Queen yang lain untuk menerima Brit Award sebagai Outstanding Contribution to Music. Menjelang akhir hidupnya, dia rutin diikuti oleh para juru foto, sementara tabloid harian bernama ''The Sun'' menampilkan serangkaian artikel yang mengklaim bahwa dia sakit parah, terutama di sebuah artikel pada bulan November 1990 yang menampilkan gambar Mercury yang lemah di halaman depan disertai dengan judul "It's official Freddie is seriously ill."


Namun, Mercury dan rekan-rekan dan teman-teman dekatnya, yang dia merasa bisa percayai, terus membantah cerita-cerita ini, bahkan setelah satu halaman depan artikel yang diterbitkan pada tanggal 29 April 1991, yang menunjukkan Mercury muncul sangat kuyu pada waktu itu di sebuah penampilan publik yang langka. Dia telah mengemukakan bahwa dia harusnya bisa membuat kontribusi untuk kesadaran akan AIDS dengan berbicara sebelumnya tentang situasinya dan perjuangannya melawan penyakit ini. Mercury menyembunyikan kondisinya secara privat untuk melindungi orang-orang yang dekat dengannya, dan Brian May membenarkan dalam sebuah wawancara tahun 1993 bahwa Mercury telah memberitahu kepada bandnya tentang penyakitnya jauh lebih awal. Difilmkan pada bulan Mei 1991, video musik berjudul "These Are the Days of Our Lives" memperlihatkan Mercury yang sangat kurus, yang merupakan adegan terakhirnya di depan kamera. Para anggota band yang lain siap untuk merekam ketika Mercury merasa bisa masuk ke studio, selama satu atau dua jam sekaligus. May mengatakan tentang Mercury: "Dia terus berkata. 'Tuliskan aku lebih banyak. Tuliskan aku materi. Aku hanya ingin menyanyikan ini dan melakukannya dan ketika aku pergi kalian bisa menyelesaikannya.' Dia tidak punya rasa takut, sungguh."<Ref name =" Montreux studio "/> Justin Shirley-Smith, asisten teknisi untuk sesi terakhir itu, menyatakan:"Ini sulit untuk dijelaskan kepada orang-orang, tetapi itu tidak menyedihkan, dia sangat bahagia. Dia [Freddie] adalah salah satu orang paling lucu yang pernah aku temui. Aku sering tertawa, bersamanya. Freddie mengatakan [tentang penyakitnya], "Aku tidak akan memikirkannya, aku akan melakukan ini.'<ref name="Montreux studio"/>
Setelah konsklusi dari karyanya dengan Queen pada bulan Juni 1991, Mercury pensiun ke rumahnya di Kensington. Mantan Rekannya, Mary Austin, telah menjadi kenyamanan tertentu dalam tahun-tahun terakhirnya, dan dalam beberapa minggu terakhir hidupnya, ia melakukan kunjungan rutin ke rumahnya untuk merawatnya. Menjelang akhir hidupnya, Mercury mulai kehilangan penglihatannya, dan kerusakannya begitu kuat, sehingga ia tidak bisa bangun dari tempat tidur. Karena kondisinya memburuk, Mercury memutuskan untuk mempercepat kematiannya dengan menolak untuk minum obat, dan hanya terus mengambil pembunuh rasa sakit.


Setelah konsklusi dari karyanya dengan Queen pada bulan Juni 1991, Mercury pensiun ke rumahnya di Kensington, London Barat. Mantan pacarnya, Mary Austin, telah menjadi kenyamanan tertentu dalam tahun-tahun terakhirnya, dan dalam beberapa minggu terakhir hidupnya, Austin melakukan kunjungan rutin ke rumahnya untuk merawatnya. Menjelang akhir hidupnya, Mercury mulai kehilangan penglihatannya, dan kerusakannya begitu kuat, sehingga dia tidak bisa bangun dari tempat tidur. Karena kondisinya memburuk, Mercury memutuskan untuk mempercepat kematiannya dengan menolak untuk minum obat, dan hanya terus meminum obat penghilang rasa sakit.<ref name="Austin">”Mary Austin Shares Her Memories” – March, 17th 2000. ''[[OK!]]'' Magazine. Retrieved 27 September 2014</ref> Pada tanggal 22 November 1991, Mercury memanggil manajer Queen, Jim Beach, ke rumahnya di Kensington untuk mendiskusikan tentang pernyataan publik, yang dirilis keesokan harinya:<ref name="Bret_1996_179"/>
Pada tanggal [[22 November]] 1991, Mercury memanggil manajer Queen, Jim Beach ke rumahnya di Kensington, untuk membahas pernyataan publik. Hari berikutnya, pengumuman berikut ini dibuat untuk pers internasional atas nama Mercury:


{{cquote|Setelah dugaan besar dalam pers selama dua minggu terakhir, saya ingin menegaskan bahwa saya telah diuji positif HIV dan AIDS. Saya merasa itu benar untuk menjaga informasi pribadi ini sampai saat ini untuk melindungi privasi orang di sekitar saya. Namun, sudah tiba saatnya sekarang untuk teman-teman dan fans di seluruh dunia untuk mengetahui kebenaran dan saya berharap bahwa setiap orang akan bergabung dengan saya, dokter saya, dan semua orang di seluruh dunia dalam memerangi penyakit mengerikan ini. Privasi saya selalu sangat istimewa bagi saya dan saya terkenal karena kurangnya wawancara. Harap dipahami, bahwa kebijakan ini akan terus berlanjut.}}
{{quote|Setelah dugaan besar dalam pers selama dua minggu terakhir, saya ingin menegaskan bahwa saya telah diuji positif HIV dan AIDS. Aku merasa benar untuk menjaga informasi pribadi ini sampai saat ini untuk melindungi privasi orang-orang di sekitarku. Namun, sudah tiba saatnya sekarang untuk teman-teman dan para penggemar di seluruh dunia untuk mengetahui kebenaran dan aku berharap bahwa setiap orang akan bergabung dengan aku, dokterku, dan semua orang di seluruh dunia dalam memerangi penyakit mengerikan ini. Privasiku selalu sangat istimewa bagiku dan aku terkenal karena kurangnya wawancaraku. Harap dipahami bahwa kebijakan ini akan terus berlanjut.}}


Pada malam 24 November 1991, kira-kira dari 24 jam setelah mengeluarkan pernyataan itu, Mercury meninggal pada usia 45 di rumahnya di Kensington. Penyebab resmi kematian adalah bronkopneumonia akibat AIDS. Seorang teman dekat Mercury, Dave Clark dari The Dave Clark Five, telah mengambil alih berjaga di samping tempat tidur ketika dia meninggal, dan Austin menelepon orangtua dan adik Mercury untuk menyampaikan berita kematiannya. Kabar kematiannya mencapai koran dan televisi awak pada 25 November dini hari.
Pada malam dari 24 November 1991, 24 jam setelah mengeluarkan pernyataan itu, Mercury meninggal pada usia 45 tahun di rumahnya di Kensington. Penyebab resmi kematian adalah bronkopneumonia akibat dari AIDS. Seorang teman dekat Mercury, Dave Clark dari The Dave Clark Five, telah mengambil alih berjaga di samping tempat tidur ketika dia meninggal, dan Austin menelepon orangtua dan adik Mercury untuk menyampaikan berita kematiannya, yang membuat awak koran dan televisi tiba pada tanggal 25 November dini hari.


Pada tanggal 27 November, upacara pemakaman Mercury dilakukan oleh seorang pendeta Zoroaster. Seorang pria yang sangat pribadi, layanan Mercury adalah untuk 35 teman-teman dekat dan keluarga, dengan anggota yang tersisa dari Queen dan Elton John di antara mereka yang hadir. Mercury dikremasi di Kuburan Kensal Green, London Barat. Sesuai dengan keinginan Mercury, Mary Austin mengambil alih abunya dan menguburkannya di sebuah lokasi yang dirahasiakan. Keberadaan abunya diyakini hanya diketahui oleh Mary Austin, yang telah menyatakan bahwa dia tidak akan mengungkapkan di mana ia menguburkan mereka.
Pada tanggal 27 November, upacara pemakaman Mercury dilakukan oleh seorang pendeta Zoroaster. Orang-orang yang hadir di acara pemakaman Mercury adalah keluarga dan 35 orang teman-teman dekatnya, termasuk para anggota yang tersisa dari Queen dan [[Elton John]]. Peti jenazahnya dibawa ke kapel dengan lagu berjudul "Take My Hand, Precious Lord"/"You've Got a Friend" oleh [[Aretha Franklin]].<ref>David Bret (2014). "Freddie Mercury: An Intimate Biography". p. 198. Lulu.com</ref> Sesuai dengan keinginan Mercury, Mary Austin mengambil [[kremasi | sisa-sisa kremasi]] miliknya dan menguburkannya di lokasi yang dirahasiakan. Keberadaan abunya diyakini hanya diketahui oleh Austin, yang telah menyatakan bahwa dia tidak akan pernah mengungkapkan dimana dia menguburkannya.<ref>{{cite book|first=Jeremy|last=Simmonds|url=https://books.google.com/books?id=bMBf3TYZigQC&pg=PA282&dq=freddie+mercury+ashes#v=onepage&q=freddie%20mercury%20ashes|title=The Encyclopedia of Dead Rock Stars: Heroin, Handguns, and Ham Sandwiches|publisher=Chicago Review Press|date=2008|accessdate=27 September 2014|isbn=9781556527548}}</ref>


Dalam wasiatnya, Mercury meninggalkan sebagian besar kekayaannya, termasuk rumah dan royalti rekaman, untuk Mary Austin, dan sisanya kepada orang tua dan adiknya. Dia selanjutnya meninggalkan £ 500.000 untuk koki-nya Joe Fanelli, £ 500.000 untuk asisten pribadinya Peter Freestone, £ 100.000 untuk sopirnya Terry Giddings, dan £ 500.000 untuk Jim Hutton. Mary Austin tetap tinggal di rumah Mercury, Garden Lodge, Kensington, bersama keluarganya. Dinding luar Garden Lodge menjadi tempat suci untuk Mercury sejak kematiannya, dan penggemar masih mengunjungi untuk memberikan penghormatan dan berkabung. Hutton terlibat dalam 2000 biografi Mercury, Freddie Mercury, the Untold Story, dan juga memberikan wawancara untuk The Times tentang bagaimanakah perayaan ulang tahun ke-60 Mercury.
Dalam wasiatnya, Mercury meninggalkan sebagian besar kekayaannya, termasuk rumah dan royalti rekaman, untuk Mary Austin, dan sisanya kepada orang tua dan adik perempuannya. Dia selanjutnya meninggalkan £500.000 untuk kokinya, Joe Fanelli; £500.000 untuk asisten pribadinya Peter Freestone, £100.000 untuk sopirnya Terry Giddings, dan £500.000 untuk Jim Hutton. Mary Austin tetap tinggal di rumah Mercury, Garden Lodge, Kensington, bersama keluarganya. Dinding luar Garden Lodge menjadi tempat suci untuk Mercury sejak kematiannya, dan penggemar masih mengunjungi untuk memberikan penghormatan dan berkabung. Tiga tahun setelah kematiannya, majalah ''Time Out'' melaporkan, "Since Freddie's death, the wall outside the house has become London's biggest rock 'n' roll shrine."<ref name="Womack">Kenneth Womack, Todd F. Davis (2012). "Reading the Beatles: Cultural Studies, Literary Criticism, and the Fab Four". p. 174. SUNY Press.</ref> Para penggemar terus mengunjungi dan menghormati dengan pesan-pesan yang muncul di dinding.<ref>Rob Humphreys (2008). Rough Guide to London". p. 338. Rough Guides, 2008</ref> Hutton terlibat dalam buku biografi tahun 2000 atas Mercury, ''Freddie Mercury, the Untold Story'',<!-- see cast list at https://us.imdb.com/title/tt0272620/ --> dan juga melakukan wawancara bersama ''[[The Times]]'' pada bulan November 2006 atas apa yang akan dilakukan untuk ulang tahun Mercury ke-60 tahun.<ref name="Teeman_2006">{{harvnb|Teeman|2006}}.</ref>


== Warisan ==
== Warisan ==
=== Melanjutkan Popularitas ===
=== Melanjutkan Popularitas ===
Kabar bahwa kematian Mercury mungkin telah meningkatkan popularitas Queen masih belum jelas. Di Amerika Serikat, di mana popularitas Queen telah tertinggal pada tahun 1980, penjualan album Queen naik secara drastis pada tahun 1992, tahun setelah kematiannya. Pada tahun 1992 salah satu kritikus Amerika mengatakan, "Apa yang sering disebut orang sinis faktor 'bintang mati' telah ikut bermain bersama Queen berada di tengah-tengah kebangkitan besar". Film Wayne's World, yang menampilkan "Bohemian Rhapsody", juga keluar pada tahun 1992. Menurut Asosiasi Industri Rekaman Amerika, Queen telah menjual 34,5 juta album di Amerika Serikat, sekitar setengah dari yang telah dijual sejak kematian Mercury pada tahun 1991.
Kabar bahwa kematian Mercury mungkin telah meningkatkan popularitas Queen yang masih belum jelas. Di Amerika Serikat, dimana popularitas Queen telah tertinggal pada tahun 1980, penjualan album Queen naik secara drastis pada tahun 1992, setahun setelah kematiannya. Pada tahun 1992 salah satu kritikus Amerika Serikat mengatakan, "Apa yang sering disebut orang sinis faktor 'bintang mati' telah ikut bermain bersama Queen berada di tengah-tengah kebangkitan besar". Film Wayne's World, yang menampilkan "Bohemian Rhapsody", juga keluar pada tahun 1992. Menurut Asosiasi Industri Rekaman Amerika, Queen telah menjual 34,5 juta album di Amerika Serikat, sekitar setengah dari yang telah dijual sejak kematian Mercury pada tahun 1991.


Perkiraan total rekor penjualan Queen di seluruh dunia sampai saat ini telah ditetapkan setinggi 300 juta. Di Inggris, Queen kini menghabiskan minggu kolektif di UK Charts Album daripada tindakan musik lainnya (termasuk The Beatles), dan Queen's Greatest Hits adalah penjualan album tertinggi sepanjang masa di Inggris. Dua lagu Mercury , "We Are the Champions" dan "Bohemian Rhapsody", juga masing-masing terpilih sebagai lagu terbaik sepanjang masa dalam jajak pendapat utama oleh Sony Ericsson dan Guinness World Records, masing-masing. Jajak pendapat sebelumnya merupakan upaya untuk menentukan lagu favorit dunia, sementara jajak pendapat Guinness berlangsung di Inggris. Kedua lagu telah dilantik ke Grammy Hall of Fame, "Bohemian Rhapsody" pada tahun 2004, dan "We Are the Champions" pada tahun 2009. Pada bulan Oktober 2007, video untuk "Bohemian Rhapsody" terpilih sebagai yang terbaik sepanjang masa oleh pembaca majalah Q. secara konsisten dinilai sebagai salah satu penyanyi terbesar dalam sejarah musik populer, Mercury berada di peringkat ke-2 setelah Mariah Carey di 22 Voices Greatest MTV in Music. Selain itu, pada bulan Januari 2009, Mercury berada di peringkat ke-2 setelah Robert Plant dalam jajak pendapat dari suara terbesar dalam rock, di stasiun radio digital Planet Rock. Pada bulan Mei 2009, sebuah jajak pendapat majalah Rock Klasik melihat Mercury sebagai penyanyi terbesar dalam rock. Pada tahun 2011, pembaca majalah NME menyuarai Mercury setelah Michael Jackson di jajak pendapat Greatest Singers Ever. Pada tahun 2011, seorang pembaca Rolling Stone memilih Mercury di tempat kedua dari "Best Lead Singers of All Time" majalah tersebut. Pada 2013, pembaca Gigwise memilih Mercury sebagai vokalis terbaik yang pernah ada.
Perkiraan total rekor penjualan Queen di seluruh dunia sampai saat ini telah ditetapkan setinggi 300 juta. Di Inggris, Queen kini menghabiskan minggu kolektif di UK Charts Album daripada tindakan musik lainnya (termasuk The Beatles), dan Queen's Greatest Hits adalah penjualan album tertinggi sepanjang masa di Inggris. Dua lagu Mercury , "We Are the Champions" dan "Bohemian Rhapsody", juga masing-masing terpilih sebagai lagu terbaik sepanjang masa dalam jajak pendapat utama oleh Sony Ericsson dan Guinness World Records, masing-masing. Jajak pendapat sebelumnya merupakan upaya untuk menentukan lagu favorit dunia, sementara jajak pendapat Guinness berlangsung di Inggris. Kedua lagu telah dilantik ke Grammy Hall of Fame, "Bohemian Rhapsody" pada tahun 2004, dan "We Are the Champions" pada tahun 2009. Pada bulan Oktober 2007, video untuk "Bohemian Rhapsody" terpilih sebagai yang terbaik sepanjang masa oleh pembaca majalah Q. secara konsisten dinilai sebagai salah satu penyanyi terbesar dalam sejarah musik populer, Mercury berada di peringkat ke-2 setelah Mariah Carey di 22 Voices Greatest MTV in Music. Selain itu, pada bulan Januari 2009, Mercury berada di peringkat ke-2 setelah Robert Plant dalam jajak pendapat dari suara terbesar dalam rock, di stasiun radio digital Planet Rock. Pada bulan Mei 2009, sebuah jajak pendapat majalah Rock Klasik melihat Mercury sebagai penyanyi terbesar dalam rock. Pada tahun 2011, pembaca majalah NME menyuarai Mercury setelah Michael Jackson di jajak pendapat Greatest Singers Ever. Pada tahun 2011, seorang pembaca Rolling Stone memilih Mercury di tempat kedua dari "Best Lead Singers of All Time" majalah tersebut. Pada 2013, pembaca Gigwise memilih Mercury sebagai vokalis terbaik yang pernah ada.

Revisi per 12 Januari 2019 05.38

Freddie Mercury
Mercury tampil di New Haven, Connecticut, pada tahun 1977 bersama Queen
LahirFarrokh Bulsara
(1946-09-05)5 September 1946
Stone Town, Kesultanan Zanzibar
Meninggal24 November 1991(1991-11-24) (umur 45)
Kensington, London, Inggris
Sebab meninggalBronkopneumonia serta kompilasi dengan AIDS
KebangsaanInggris
Nama lain
  • Freddie Bulsara
  • Larry Lurex[1]
PendidikanSt. Peter's Boys School
Almamater
  • Isleworth Polytechnic College
  • Ealing Art College
Pekerjaan
  • Penyanyi-penulis lagu
  • produser rekaman
Tahun aktif1969–1991
Pasangan
  • Mary Austin (1970–1976)
  • Jim Hutton (1985–1991)
Karier musik
GenreRock
Instrumen
  • Vokal
  • keyboard
Label
Artis terkait
  • Queen
  • Montserrat Caballé
Tanda tangan
Freddie Mercury's signature
IMDB: nm0006198 Rottentomatoes: celebrity/freddie_mercury TCM: 360620 IBDB: 497998
Instagram: freddiemercury Spotify: 4M1FpEWs2PeYfJe7xxJfhH Last fm: Freddie+Mercury Musicbrainz: 022589ac-7177-460d-a178-9976cf70e29f Songkick: 226732 Discogs: 79949 Allmusic: mn0000130028 Goodreads character: 16126 Find a Grave: 2164

Freddie Mercury (lahir Farrokh Bulsara; 5 September 1946 – 24 November 1991)[2] adalah seorang penyanyi-penulis lagu dan produser rekaman berkebangsaan Inggris, lebih dikenal sebagai vokalis dari band rock Queen. Dia dianggap sebagai salah satu dari penyanyi terbaik dalam sejarah musik populer,[3] dan dikenal atas kepribadian flamboyan di panggung dan jangkauan vokal empat-oktafnya.[4][5][3]

Mercury lahir di Zanzibar dari orang tua Parsi yang berasal dari India. Setelah tumbuh di Zanzibar dan kemudian India, keluarganya pindah ke Middlesex, Inggris, di akhir masa remajanya. Dia membentuk Queen pada tahun 1970 bersama gitaris Brian May dan drummer Roger Taylor. Mercury menulis banyak hit untuk Queen, termasuk "Bohemian Rhapsody", "Killer Queen", "Somebody to Love", "Don't Stop Me Now", "Crazy Little Thing Called Love", dan "We Are the Champions". Dia juga bersolo karir disamping Queen, dan terkadang menjadi seorang produser dan musisi tamu untuk artis lain. Mercury meninggal di tahun 1991 pada usia 45 tahun karena komplikasi dari AIDS, setelah mengkonfirmasi sehari sebelum kematiannya bahwa dia telah tertular penyakit itu.

Sebagai anggota dari Queen, dia dimasukkan kedalam Rock and Roll Hall of Fame pada tahun 2001, Songwriters Hall of Fame pada tahun 2003, dan UK Music Hall of Fame pada tahun 2004. Ditahun 1992, setahun setelah kematiannya, Mercury secara anumerta dianugerahi di Brit Award sebagai Outstanding Contribution to British Music, dan sebuah konser penghormatan diadakan di Stadion Wembley, London. Pada tahun 2002, dia berada di nomor 58 dalam jajak pendapat oleh BBC sebagai 100 Greatest Britons. Mercury terpilih sebagai penyanyi pria terbaik sepanjang masa dalam sebuah jajak pendapat tahun 2005 yang diadakan oleh Blender dan MTV2.[6]

Mercury juga berada di posisi 18 dalam daftar 100 penyanyi terbaik yang pernah ada oleh Rolling Stone pada tahun 2008;[3] dan berada di posisi kedua di daftar pilihan pembaca Rolling Stone pada tahun 2011.[7] Mercury digambarkan oleh AllMusic sebagai "salah satu dari penampil rock terbaik sepanjang-masa," dengan "salah satu suara terbaik dalam segala jenis musik."[8] Setelah dirilis pada bulan November 2018, film biografi tentang Merkury dan Queen, [Bohemian Rhapsody (film)|Bohemian Rhapsody]], menjadi film biografi musik terlaris sepanjang masa.

Kehidupan Awal

Rumah di Zanzibar dimana Mercury tinggal di kehidupan awalnya

Mercury lahir sebagai Farrokh Bulsara di Stone Town in the wilayah kekuasaan Inggris dari Zanzibar pada tanggal 5 September 1946.[9][10] Orang tuanya, Bomi (1908–2003) dan Jer (1922–2016) Bulsara,[a][11] merupakan Parsi yang berasal dari wilayah Gujarat provinsi saat itu yaitu Presidensi Bombay di British India.[b][12] Mereka pindah kembali ke Zanzibar sehingga Bomi bisa melanjutkan pekerjaanya sebagai kasir di Kantor Koloni Inggris. Sebagai Parsi, keluarga Bulsara menganut agama Zoroastrian.[13] Mercury mempunyai seorang adik perempuan bernama Kashmira.[14] Mercury terlahir dengan empat gigi seri, yang mana dia menghubungkan jangkauan vokalnya yang meningkat.[15] Mercury terlahir sebagai warga negara Inggris, dan tetap begitu sepanjang hidupnya.[16]

Mercury menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di India dan mulai mengambil kelas piano di usia tujuh tahun.[17] Pada tahun 1954, di usia delapan tahun, Mercury dikirim untuk belajar ke St. Peter's School, sebuah sekolah asrama anak laki-laki bergaya-Inggris, di Panchgani dekat Bombay.[16] Pada usia 12 tahun, dia membentuk sebuah band sekolah, the Hectics, dan mengcover artis-artis rock and roll seperti Cliff Richard dan Little Richard.[18][19] Salah satu teman mantan band Mercury dari Hectics pernah berkata "satu-satunya musik yang Mercury dengarkan, dan mainkan, adalah musik pop Barat."[20] Seorang teman di waktu ini mengingat bahwa Mercury memiliki "kemampuan luar biasa untuk mendengarkan radio dan memutar ulang apa yang didengarnya di piano".[21] Juga di St. Peter's Mercury mulai memanggil dirinya sendiri "Freddie". Dia juga memasuki St. Mary's School, Mumbai.[22] Pada bulan Februari 1963 dia pindah kembali ke Zanzibar dan tinggal bersama orang tuanya kembali di sebuah apartemen kecil.[23]

English Heritage blue plaque di 22 Gladstone Avenue, Feltham, London

Pada tahun 1964, Mercury dan keluarganya meninggalkan Zanzibar untuk melarikan diri dari revolusi,[24] yang mana ribuan Orang Arab dan India dibunuh.[25] Mereka pindah ke sebuah rumah kecil di 22 Gladstone Avenue, Feltham, Middlesex, Inggris. Setelah awalnya belajar seni di Isleworth Polytechnic di West London, Mercury kemudian belajar seni grafis dan desain di Ealing Art College, lulus dengan diploma pada tahun 1969.[2] Dia kemudian menggunakan keterampilan ini untuk merancang lengan heraldik untuk bandnya Queen.

Setelah kelulusan, Mercury bergabung bersama beberapa band dan menjual pakaian bekas di Kensington Market di London bersama pacarnya, Mary Austin. Dia juga bekerja sebagai seorang penangan bagasi di Heathrow Airport.[26] Teman-teman di waktu ini mengingatnya sebagai seorang pria muda yang pendiam dan pemalu dengan ketertarikan yang bagus akan musik.[27] Pada tahun 1969 dia bergabung bersama band yang berbasis di Liverpool, Ibex, yang kemudian berganti nama menjadi Wreckage. Dia tinggal sebentar di sebuah apartemen di atas bar di Liverpool, The Dovedale Towers.[28][29] Ketika band ini gagal untuk maju, dia bergabung bersama band lain, Sour Milk Sea, tetapi di awal tahun 1970 grup ini bubar juga.[30]

Pada bulan April 1970, Mercury bergabung bersama pemain gitar Brian May dan pemain drum Roger Taylor, untuk menjadi vokalis utama di band mereka yang bernama Smile.[2] Pemain bass John Deacon bergabung bersama mereka pada tahun 1971. Meskipun adanya keberatan dari anggota lain dan Trident Studios, manajemen awal band, Mercury memilih nama "Queen" untuk band baru ini. Dia kemudian berkata, "Jelas sangat agung, dan kedengarannya indah. Itu nama yang kuat, sangat universal dan langsung. Aku tentu sadar akan konotasi gay, tapi itu hanya satu sisi saja."[31] Di sekitar waktu yang sama, dia mengganti nama belakangnya, Bulsara, menjadi Mercury.[32] Tak lama sebelum rilis dari album pertama berjudul sama seperti nama band mereka, Mercury mendesain logo band ini, dikenal sebagai "Queen crest".[33] Logo ini menggabungkan tanda zodiak dari empat anggota band: dua singa untuk Deacon dan Taylor (tanda Leo), seekor kepiting untuk bulan Mei (Cancer), dan dua peri untuk Merkurius (Virgo).[33] Singa merangkul huruf Q yang dimodifikasi, kepiting bersandar di atas surat dengan api yang naik langsung di atasnya, dan peri masing-masing berlindung di bawah singa.[33] Ada juga sebuah mahkota di dalam Q dan seluruh logo yang dibayangi oleh phoenix yang sangat besar. Lambang Queen ini memiliki kemiripan dengan Lambang Britania Raya, terutama dengan para pendukung yang berwujud singa.[33]

Karier

Penyanyi

Freddie Mercury pada tahun 1977
Rentang vokal Freddie Mercury

Meskipun suara saat Mercury berbicara ada di kisaran bariton, dia menyanyikan sebagian besar lagu dalam kisaran tenor. Rentang vokalnya memiliki rentang dari bass F rendah (F2) sampai Soprano F tinggi (F6). Dia bisa bernyanyi hingga tenor tinggi F (F5).[34] Penulis biografi bernama David Bret menggambarkan suaranya sebagai "melambung dalam beberapa batangan dari kedalaman, serak-serak batu ke tenor yang lembut dan bersemangat, kemudian ke coloratura yang bernada tinggi, sempurna, murni dan kristal di hulu."[35] Penyanyi soprano berkebangsaan Spanyol bernama Montserrat Caballé, yang bersama Mercury merekam sebuah album, menyatakan pendapatnya bahwa "perbedaan antara Freddie dan hampir semua rock lainnya bintang adalah bahwa dia menjual suara".[36] Dia menambahkan,

Tekniknya sangat mencengangkan. Tidak masalah dengan tempo, dia bernyanyi dengan irama yang tajam, penempatan vokalnya sangat bagus dan dia dapat meluncur dengan mudah dari tingkat nada ke yang lain. Dia juga memiliki musikalitas yang hebat. Ungkapannya halus, halus dan manis atau energik dan membanting. Dia dapat menemukan warna yang tepat atau nuansa ekspresif untuk setiap kata.[34]

Penyanyi utama dari The Who Roger Daltrey menyebut Mercury "penyanyi rock 'n' roll dan ahli pemain alat musik terbaik sepanjang masa. Dia bisa menyanyikan apapun dengan gaya apapun. Dia bisa merubah gayanya dari tema ke tema, Astaga, itu adalah sebuah seni. Dan dia juga sangat cerdas akan hal itu."[37]

Sebuah tim peneliti melakukan penelitian pada tahun 2016 untuk memahami daya tarik di balik suara Merkury.[38] Dipimpin oleh Profesor Christian Herbst, tim ini mengidentifikasi vibrato yang lebih cepat dan penggunaan subharmonik sebagai karakteristik unik dari suara Merkury, terutama dibandingkan dengan penyanyi opera, dan mengkonfirmasi jangkauan vokal dari F # 2 ke G5 (lebih dari 3 oktaf) tetapi tidak dapat mengkonfirmasi klaim kisaran 4-oktaf.[39] Tim peneliti mempelajari sampel vokal dari 23 rekaman Queen yang tersedia secara komersial, karya solonya, dan serangkaian wawancara Mercury. Mereka juga menggunakan kamera video endoskopi untuk mempelajari penyanyi rock yang dibawa masuk untuk meniru suara bernyanyi Merkury.[40][39]

Penulis Lagu

Freddie menulis 10 dari 17 lagu di album berjudul Queen Greatest Hits: "Bohemian Rhapsody", "Seven Seas of Rhye", "Killer Queen", "Somebody to Love", "Good Old-Fashioned Lover Boy" , "We Are the Champions", "Bicycle Race", "Don't Stop Me Now", "Crazy Little Thing Called Love" dan "Play game".[41] Pada tahun 2003 Mercury secara anumerta dimasukkan kedalam Songwriters Hall of Fame, dan pada tahun 2005 dia secara anumerta dianugerahi sebuah Ivor Novello Award sebagai Outstanding Song Collection dari British Academy of Songwriters, Composers and Authors.[42][43]

Aspek yang paling menonjol dari lagunya melibatkan berbagai aliran yang dia gunakan, yang mencakup, antara lain, rockabilly, rock progresif, heavy metal, gospel dan disko. Seperti yang sudah dia jelaskan dalam sebuah wawancara pada tahun 1986 , "Aku benci melakukan hal yang sama lagi, lagi, dan lagi. Aku ingin melihat apa yang terjadi sekarang dalam musik, film dan teater dan menggabungkan semua itu". Dibandingkan dengan banyak penulis lagu populer, Mercury juga cenderung untuk menulis materi musik kompleks. Misalnya, "Bohemian Rhapsody" adalah asiklik dalam struktur dan terdiri dari puluhan akord. Dia juga menulis enam lagu dari album berjudul Queen II yang berhubungan dengan beberapa perubahan kunci dan materi yang rumit. "Crazy Little Thing Called Love", di sisi lain, hanya berisi beberapa akord. Terlepas dari kenyataan bahwa Mercury sering menulis keselarasan yang sangat rumit, dia juga mengaku bahwa dia hampir tidak bisa membaca musik. Dia menulis sebagian besar lagu-lagunya di piano dan menggunakan berbagai macam tanda kunci yang berbeda.

Penampilan Langsung

Freddie, langsung, pada 1979, dengan stand microphone yang tak memiliki bagian bawah.
Penampilan langsung Freddie pada 1984

Freddie terkenal karena penampilan langsungnya, yang sering ditampilkan kepada penonton stadion di seluruh dunia. Dia menunjukkan sebuah gaya yang sangat teatrikal yang sering menimbulkan banyak partisipasi dari para penonton. Seorang penulis dari The Spectator menggambarkan dia sebagai "penampil yang diciptakan untuk menggoda, mengejutkan dan benar-benar mempesona penonton dengan berbagai versi mewah dari dirinya sendiri". David Bowie, yang tampil di The Freddie Mercury Tribute Concert dan merekam lagu berjudul "Under Pressure" bersama Queen, memuji gaya tampil Mercury, mengatakan:"Dari semua penampil rock teatrikal, Freddie melakukan lebih daripada yang lain... dia melakukan itu melalui tepi. Dan tentu saja, aku selalu mengagumi seorang pria yang memakai celana ketat... aku hanya melihat dia di konser sekali dan seperti yang mereka katakan, dia pasti seorang pria yang bisa menggenggam penonton di telapak tangannya". Gitaris Queen, Brian May menulis bahwa Mercury bisa membuat "orang terakhir yang berdiri terjauh di bagian belakang stadion merasa bahwa dia terhubung."[44] Properti utama Merkury di atas panggung adalah dudukan mikrofon, yang setelah secara tidak sengaja patah akibat sesuatu yang berat saat pertunjukan awal, dia menyadari bahwa itu dapat digunakan dengan cara yang tidak ada habis-habusnya.[45]

Salah satu pertunjukan yang paling menonjol dari Mercury bersama Queen adalah di Live Aid pada tahun 1985[2]. Penampilan Queen di konser tersebut kala itu telah dipilih oleh banyak eksekutif musik sebagai penampilan langsung terbesar dalam sejarah musik rock. Konsernya ditayangkan di sebuah program televisi yang berjudul "The World's Greatest Gigs".[46][47] Nada kuat, berkelanjutan dari Mercury selama penampilan dari a cappella kemudian dikenal sebagai "The Note Heard Round the World".[48][49] Dalam penilaian meninjau Live Aid tahun 2005, seorang kritikus menulis, "Mereka yang menyusun daftar Terdepan Great Rock dan memberikan penghargaan tempat teratas untuk Mick Jagger, Robert Plant, dll semua bersalah atas kekeliruan yang mengerikan. Freddie, sebagaimana dibuktikan oleh penampilan Dionisianya di Live Aid, merupakan yang paling hebat dari mereka semua."

Selama kariernya, Mercury tampil dengan perkiraan 700 konser di negara-negara di seluruh dunia bersama Queen. Sebuah aspek penting dari konser Queen adalah melibatkan banyak pihak. Dia pernah menjelaskan, "Kami adalah Cecil B. DeMille dari rock and roll, selalu ingin melakukan hal-hal yang lebih besar dan lebih baik." Band ini adalah yang pertama yang pernah bermain di stadion Amerika Selatan, memecahkan rekor dunia sebagai konser dengan penonton terbanyak di Stadion Morumbi di Sao Paulo pada tahun 1981. Pada tahun 1986, Queen juga tampil di Iron Curtain dan mereka tampil untuk 80.000 orang di Budapest, yang merupakan salah satu konser musik rock terbesar yang pernah diadakan di Eropa Timur.[50] Penampilan langsung terakhir Mercury bersama Queen dilangsungkan pada tanggal 9 Agustus 1986 di Knebworth Park di Inggris dan menarik penonton sebanyak 160,000.[51] Dengan lagu kebangsaan Inggris "God Save the Queen" dimainkan di akhir konser, aksi terakhir Mercury di panggung dengan dirinya mengenakan jubah, memegang mahkota emas tinggi-tinggi, dan mengucapkan selamat tinggal kepada kerumunan.[52]

Pemain Instrumen

Freddie Mercury bermain gitar pada konser bersama Queen di Frankfurt, Jerman, 1984.

Sebagai anak kecil di India, Mercury menerima pelatihan piano secara formal sampai usia sembilan tahun. Kemudian, ketika tinggal di London, dia belajar gitar. Sebagian besar musik yang dia suka adalah gitar-berorientasi: artis favoritnya pada saat itu adalah The Who, The Beatles, Jimi Hendrix, David Bowie, dan Led Zeppelin. Dia sering mencela diri sendiri tentang keterampilannya pada kedua instrumen ini dan dari awal tahun 1980-an dan seterusnya mulai ekstensif menggunakan pemain keyboard tamu. Paling diingat, dia meminta Fred Mandel (musisi Kanada yang juga bekerja untuk Pink Floyd, Elton John dan Supertramp) untuk proyek solo pertamanya. Dari tahun 1982 Mercury berkolaborasi bersama Morgan Fisher (tampil bersama Queen di konser Hot Space),[53] dan dari tahun 1985 dan seterusnya Mercury berkolaborasi bersama Mike Moran (di studio) dan Spike Edney (di konser).[54]

Mercury bermain piano di banyak lagu Queen yang paling populer, termasuk "Killer Queen", "Bohemian Rhapsody", "Good Old Fashioned Lover Boy", "We Are the Champions", "Somebody To Love" dan "Don't Stop Me Now". Dia menggunakan piano besar yang biasa digunakan pada saat konser dan, kadang-kadang, instrumen keyboard yang lain seperti harpsichord. Dari tahun 1980 dan seterusnya, dia juga sering menggunakan synthesizer di studio. Gitaris Queen, Brian May, mengklaim bahwa Mercury tidak terkesan dengan kemampuannya sendiri di piano dan instrumen yang digunakan karena dia ingin berjalan-jalan di atas panggung dan menghibur penonton. Meskipun dia menulis banyak baris untuk gitar, Mercury hanya memiliki keterampilan dasar pada instrumen ini. Lagu-lagu seperti "Ogre Battle" dan "Crazy Little Thing Called Love" digubah di gitar; "Crazy Little Thing Called Love" menampilkan Mercury bermain gitar di panggung dan di studio.[55]

Karier Solo

Selain karyanya dengan Queen, Mercury mengeluarkan dua album solo dan beberapa single. Meskipun karya solonya tidak sukses secara komersial dibandingkan kebanyakan album Queen, dua album non-Queen dan beberapa single debutnya ada di 10 besar di UK Music Charts. Karya solo pertamanya dimulai pada tahun 1972 dibawah nama panggung Larry Lurex, ketika teknisi rumah dari Trident Studios bernama Robin Geoffrey Cable sedang bekerja di proyek musik, pada saat itu ketika Queen merekam album debut mereka; Cable meminta Mercury untuk bernyanyi sebagai vokal utama untuk lagu berjudul "I Can Hear Music" dan "Goin' Back", keduanya dirilis sebagai single pada tahun 1973.[1] Sebelas tahun kemudian, Mercury berkontribusi di remix lagu oleh Richard "Wolfie" Wolf dari lagu Mercury yang berjudul "Love Kills", digunakan di akhir judul film untuk National Lampoon berjudul Loaded Weapon 1. Lagu ini awalnya direkam pada tahun 1984, dan dimasukkan ke dalam lagu latar untuk restorasi dari film Fritz Lang tahun 1927 berjudul Metropolis. Pertama ditulis oleh Giorgio Moroder dan berkolaborasi dengan Mercury, dan diproduksi oleh Moroder dan Mack, "Love Kills" debut di nomor 10 di UK Singles Chart.[56] Mack juga menghasilkan single tahun 1987 berjudul "Hold On" yang mana Mercuri rekam dengan aktris bernama Jo Dare untuk drama aksi Jerman, Zabou.[57]

Dua album penuh Mercury diluar dari band adalah Mr. Bad Guy (1985) dan Barcelona (1988).[2] Album pertamanya, Mr. Bad Guy, debut di sepuluh besar di UK Album Charts.[56] Pada tahun 1993, sebuah remix dari "Living on My Own", sebuah single dari album ini, secara anumerta berada di nomor satu di UK Singles Charts.[58] Lagu ini juga secara anumerta membuat Mercury mendapat Ivor Novello Award dari British Academy of Songwriters, Composers and Authors.[59] Kritikus dari Allmusic, Eduardo Rivadavia, menggambarkan Mr. Bad Guy sebagai "luar biasa dari awal hingga akhir" dan mengekspresikan pandangannya bahwa Mercury "melakukan pekerjaan yang terpuji yaitu memperluas ke wilayah yang belum dipetakan".[60] Secara khusus, album ini sangat digerakkan oleh synthesizer dengan cara yang bukan karakteristik dari album Queen sebelumnya.

Album keduanya, Barcelona, direkam bersama penyanyi soprano berkebangsaan Spanyol bernama Montserrat Caballé, mengkombinasikan elemen dari musik populer dan opera. Banyak kritikus tidak yakin apa yang dibuat album ini; satu menyebutnya sebagai "CD paling aneh tahun ini".[61] Album ini mendapat sukses komersil,[62] dan lagu yang berjudul sama seperti judul album debut di No. 8 di Inggris dan juga menjadi hit di Spanyol.[63] Lagu ini juga diputar besar-besaran sebagai lagu resmi dari Olimpiade Musim Panas 1992 (diadakan di Barcelona setahun setelah meninggalnya Mercury). Caballé menyanyikan lagu tersebut secara langsung di pembukaan dari Olimpiade ini dan bagian Mercury dimainkan di layar, dan lagi saat akan dimulainya Final Liga Champions UEFA 1999 antara Manchester United dan Bayern Munich di Barcelona.[64]

Sebagai tambahan dari dua album solonya, Mercury merilis beberapa single, termasuk versinya dari lagu hit berjudul "The Great Pretender" oleh the Platters, yang debut di No. 5 di Inggris pada tahun 1987.[56] Pada bulan September 2006 sebuah album kompilasi yang menampilkan karya solo Mercury dirilis di Inggris sebagai penghormatan ulang tahunnya yang seharusnya ke-60 tahun. Album ini debut di 10 besar di Inggris.[65]

Pada tahun 1981-1983, Mercury merekam beberapa lagu dengan Michael Jackson, termasuk demo berjudul "State of Shock", "Victory" dan "There Must Be More to Life Than This". Tak satu pun dari kolaborasi tersebut resmi dirilis, meskipun rekaman bajakan ada. Jackson kemudian merekam "State of Shock" bersama Mick Jagger untuk album The Jacksons berjudul Victory. Mercury merekam versi solo dari "There Must Be More To Life Than This" dalam albumnya yang berjudul Mr. Bad Guy.[66] "There Must Be More to Life Than This" kemudian dikerjakan kemabli oleh Queen dan dirilis dalam album kompilasi mereka, Queen Forever pada tahun 2014.[67]

Sebagai tambahan bekerja dengan Michael Jackson, Mercury dan Roger Taylor bernyanyi di lagu utama untuk rilis studio dari Billy Squier tahun 1982, Emotions in Motion, dan kemudian berkontribusi pada dua lagu yang rilis tahun 1986 milik Squier, Enough Is Enough, menyumbangkan vokal dalam "Love is the Hero" dan mengatur musik dalam "Lady With a Tenor Sax".[68]

Kehidupan Pribadi

Hubungan

Mercury tinggal di 12 Stafford Terrace di Kensington, London, sebelum pindah ke Garden Lodge

Pada awal tahun 1970-an, Mercury memiliki hubungan jangka panjang dengan Mary Austin, yang dipertemukan oleh pemain gitar Queen, Brian May. Dia tinggal dengan Austin selama beberapa tahun di West Kensington, London. Pada pertengahan tahun 1970-an, bagaimanapun, dia mulai berselingkuh dengan eksekutif rekaman pria Amerika Serikat dari Elektra Records, dan pada bulan Desember 1976, Mercury memberitahu Austin tentang seksualitasnya, yang mengakhiri hubungan mereka. Mercury pindah dari apartemen yang mereka tinggali bersama, ke 12 Stafford Terrace di Kensington dan membelikan Austin sebuah tempat untuknya yang dekat dari tempat Mercury.[54] Mereka tetap berteman dekat selama bertahun-tahun, dan Mercury sering merujuk Austin sebagai teman sejati. Dalam sebuah wawancara tahun 1985, Mercury berkata tentang Austin, "Semua pecintaku bertanya mengapa mereka tidak bisa menggantikan Mary [Austin], tetapi itu tidak mungkin. Satu-satunya teman yang aku punya adalah Mary dan aku tidak ingin orang lain. Bagiku, dia seperti istriku. Bagiku, itu adalah pernikahan. Kami percaya pada satu sama lain, itu sudah cukup bagiku."[69] Rumah terakhir Mercury, Garden Lodge, 1 Logan Place, sebuah rumah besar dengan dua puluh delapan kamar berarsitektur Georgia di Kensington terletak di taman terawat seluas seperempat hektar yang dikelilingi tembok tinggi, telah dipilih oleh Austin.[70] Mercury juga menjadi ayah baptis oleh putra tertua Austin, Richard.[71]

Selama awal hingga pertengahan tahun '80-an, dia dikabarkan terlibat asmara dengan Barbara Valentin, seorang aktris berkebangsaan Austria, yang tampil dalam video berjudul "It's A Hard Life". Namun, dalam artikel yang lain, Valentin dianggap "hanya teman", dan Mercury sebenarnya sedang berhubungan dengan seorang pengusaha restoran berkebangsaan Jerman yang bernama Winfried Kirchberger selama waktu ini. Pada tahun 1985, dia memulai hubungan jangka panjang lain dengan with penata rambut kelahiran-Irlandia, Jim Hutton (1949–2010).[72] Hutton, yang dites positif HIV pada tahun 1990, tinggal bersama Mercury selama enam tahun waktu terakhir Mercury, merawatnya saat dia sakit, dan ada di sisi tempat tidur Mercury ketika dia meninggal dunia. Hutton berkata Mercury meninggal dengan memakai cincin kawin yang diberikan Hutton kepadanya.[73] Dalam surat wasiatnya, Mercury meninggalkan rumahnya di London untuk Austin, daripada Hutton, dan berkata pada Austin, "Kau telah menjadi istriku, dan rumah itu akan menjadi milikmu juga."[74]

Orientasi Seksual

Meskipun beberapa komentator mengklaim Mercury menyembunyikan orientasi seksualnya dari masyarakat, yang lain mengklaim bahwa dia "secara terbuka mengaku gay". Pada bulan Desember 1974, ketika ditanya secara langsung, "Jadi bagaimana rasanya dianggap sebagai homoseksual?" oleh [[NME|New Musical Express, Mercury menjawab, "Dasar licik, mari kita begini, ada saat-saat ketika aku masih muda dan segar itu adalah hal yang dilalui anak sekolah. Aku sudah melewati banyak senda gurau di sekolah. Aku tidak akan menjelaskan lebih lanjut." Tindakan homoseksual antara laki-laki dewasa di atas usia 21 tahun telah didekriminalisasi di Inggris pada tahun 1967, hanya tujuh tahun sebelumnya. Pada tahun 1980-an, dia sering menga jarak diri dari pasangannya, Jim Hutton, dari acara-acara publik.

Selama kariernya, pertunjukan panggung flamboyan Mercury kadang-kadang menyebabkan wartawan menyinggung seksualitasnya. Dave Dickson, meninjau penampilan Queen di Arena Wembley pada tahun 1984 untuk Kerrang!, menyatakan "Gaya camp Mercury yang ditujukan kepada para penonton dan bahkan menggambarkannya sebagai "pelacur yang berpose, cemberut, dan bergaya". Pada tahun 1992, John Marshall dari Gay Times, beropini: "Mercury adalah 'ratu drama', tidak takut untuk secara terbuka mengungkapkan kehomoseksualannya, tetapi tidak mau menganalisa atau membenarkan 'gaya hidup' nya ... Hal itu seolah-olah Mercury mengatakan kepada dunia, 'Aku adalah diriku. Jadi, apa?' Dan hal itu sendiri bagi sebagian adalah pernyataan." Dalam sebuah artikel di AfterElton, Robert Urban menyatakan, "Mercury tidak menggabungkan 'kejujuran atas seksualitasnya kepada politik' atau penyebab dari LGBT."[75]

Kepribadian

Meskipun dia mengembangkan kepribadian flamboyan di panggung, Mercury adalah seorang pemalu dan tertutup bila tidak tampil, khususnya di sekitar orang-orang yang tidak dia kenal dengan baik, dan melakukan sangat sedikit wawancara. Mercury pernah berkata tentang dirinya sendiri: "Ketika aku di panggung aku adalah seorang ekstrovert, namun di dalam aku orang yang sama sekali berbeda." Saat diatas panggung, Mercury mendapat cinta dari para penonton; catatan bunuh diri dari Kurt Cobain menyebutkan bagaimana dia mengagumi dan merasa iri cara Mercury "merasa dicintai, menikmati cinta dan pemujaan dari para penonton".[7][76]

Pada tahun 1987, Mercury merayakan ulang tahunnya ke-41 di Pikes Hotel, Ibiza, beberapa bulan setelah menyadari bahwa dia telah tertular HIV. Mercury mencari banyak kenyamanan di tempat perasingan ini, dan merupakan teman dekat dari sang pemilik, Anthony Pike yang menggambarkan Mercury sebagai "orang yang paling indah yang pernah aku temui dalam hidupku. Sangat menghibur dan murah hati." Menurut penulis biografi bernama Lesley-Ann Jones, Mercury "merasa seperti rumahnya disana. Dia bermain tenis, bersantai di tepi kolam renang, dan bepergian bersama klub homoseksualnya atau bar di malam hari." Pestanya, yang diadakan pada tanggal 5 September 1987, telah digambarkan sebagai "contoh yang paling luar biasa dari kebanyakan pulau Mediterania yang pernah dilihat", dan dihadiri oleh sekitar 700 orang. Sebuah kue dalam bentuk Sagrada Família oleh Gaudi disediakan untuk pesta ini, meskipun kue aslinya jatuh dan digantikan dengan spons sepanjang 2 meter dengan catatan dari lagu Mercury yang berjudul "Barcelona". Biayanya, yang mencakup 232 gelas pecah, ditagih kepada manajer Queen, Jim Beach.

Kritik dan Kontroversi

Mercury tidak mengungkapkan status HIV-nya kepada publik selama beberapa tahun, dan telah disarankan bahwa dia bisa membuat kontribusi untuk AIDS dengan berbicara tentang situasinya dan perjuangannya melawan penyakit.

Queen secara luas dikritik ketika mereka melanggar boikot budaya PBB pada tahun 1984 dengan melakukan serangkaian pertunjukan di Sun City, sebuah kompleks hiburan di Bophuthatswana. Sebagai hasil dari acara ini, Queen ditempatkan pada daftar artis PBB (yang juga termasuk Rod Stewart dan Status Quo) yang melanggar boikot, dan secara luas dikritik di majalah seperti NME. Menanggapi kritik tersebut, Brian May mengatakan "... Band ini tidak politis -. Kami bermain untuk siapa saja yang ingin datang dan mendengarkan" Band ini menyumbangkan sebagian royalti kepada sekolah untuk orang tuli dan buta.

Pada tahun 2006 sebuah organisasi yang menamakan dirinya Mobilisasi Islam dan Dakwah mengajukan petisi kepada Kementerian Kebudayaan pemerintah Zanzibar, menuntut bahwa perayaan besar-besaran yang akan menjadi ulang tahun keenam puluh Mercury dibatalkan. Organisasi ini mengeluarkan beberapa keluhan tentang perayaan yang direncanakan, menyatakan bahwa Mercury bukanlah orang Zanzibar asli dan bahwa menjadi gay itu tidak sesuai dengan penafsiran mereka tentang syariah. Organisasi ini mengklaim bahwa "mengasosiasikan Mercury dengan Zanzibar menurunkan pulau kami sebagai tempat Islam". Perayaan yang telah direncanakan dibatalkan.

Penyakit dan Kematian

Pada bulan Oktober 1986, pers Inggris sudah melaporkan bahwa Mercury telah diuji darahnya untuk HIV/AIDS di klinik Harley Street. Seorang wartawan dari The Sun, Hugh Whittow, menanyakan Mercury tentang kisah di Bandara Heathrow karena dia kembali dari perjalanan ke Jepang. Mercury membantah dia memiliki penyakit tersebut. Menurut rekannya Jim Hutton, Mercury didiagnosis dengan AIDS di akhir bulan April 1987. Sekitar waktu itu, dalam sebuah wawancara, Mercury mengklaim telah diuji, dan hasilnya negatif untuk HIV. Meskipun adanya penolakan, pers Inggris mengejar rumor yang merajalela ini selama beberapa tahun ke depan, didorong dengan penampilan Mercury yang semakin kurus, absennya Queen dari tur, dan laporan dari mantan-mantan kekasihnya untuk berbagai tabloid. Per tahun 1990, rumor tentang kesehatan Mercury semakin luas. Di Brit Awards 1990 yang diselenggarakan di Teater Dominion, London pada tanggal 18 Februari, Mercury tampak lemah dan membuat penampilan publik terakhirnya di atas panggung ketika dia bergabung dengan para anggota dari Queen yang lain untuk menerima Brit Award sebagai Outstanding Contribution to Music. Menjelang akhir hidupnya, dia rutin diikuti oleh para juru foto, sementara tabloid harian bernama The Sun menampilkan serangkaian artikel yang mengklaim bahwa dia sakit parah, terutama di sebuah artikel pada bulan November 1990 yang menampilkan gambar Mercury yang lemah di halaman depan disertai dengan judul "It's official – Freddie is seriously ill."

Namun, Mercury dan rekan-rekan dan teman-teman dekatnya, yang dia merasa bisa percayai, terus membantah cerita-cerita ini, bahkan setelah satu halaman depan artikel yang diterbitkan pada tanggal 29 April 1991, yang menunjukkan Mercury muncul sangat kuyu pada waktu itu di sebuah penampilan publik yang langka. Dia telah mengemukakan bahwa dia harusnya bisa membuat kontribusi untuk kesadaran akan AIDS dengan berbicara sebelumnya tentang situasinya dan perjuangannya melawan penyakit ini. Mercury menyembunyikan kondisinya secara privat untuk melindungi orang-orang yang dekat dengannya, dan Brian May membenarkan dalam sebuah wawancara tahun 1993 bahwa Mercury telah memberitahu kepada bandnya tentang penyakitnya jauh lebih awal. Difilmkan pada bulan Mei 1991, video musik berjudul "These Are the Days of Our Lives" memperlihatkan Mercury yang sangat kurus, yang merupakan adegan terakhirnya di depan kamera. Para anggota band yang lain siap untuk merekam ketika Mercury merasa bisa masuk ke studio, selama satu atau dua jam sekaligus. May mengatakan tentang Mercury: "Dia terus berkata. 'Tuliskan aku lebih banyak. Tuliskan aku materi. Aku hanya ingin menyanyikan ini dan melakukannya dan ketika aku pergi kalian bisa menyelesaikannya.' Dia tidak punya rasa takut, sungguh."[77] Justin Shirley-Smith, asisten teknisi untuk sesi terakhir itu, menyatakan:"Ini sulit untuk dijelaskan kepada orang-orang, tetapi itu tidak menyedihkan, dia sangat bahagia. Dia [Freddie] adalah salah satu orang paling lucu yang pernah aku temui. Aku sering tertawa, bersamanya. Freddie mengatakan [tentang penyakitnya], "Aku tidak akan memikirkannya, aku akan melakukan ini.'[77]

Setelah konsklusi dari karyanya dengan Queen pada bulan Juni 1991, Mercury pensiun ke rumahnya di Kensington, London Barat. Mantan pacarnya, Mary Austin, telah menjadi kenyamanan tertentu dalam tahun-tahun terakhirnya, dan dalam beberapa minggu terakhir hidupnya, Austin melakukan kunjungan rutin ke rumahnya untuk merawatnya. Menjelang akhir hidupnya, Mercury mulai kehilangan penglihatannya, dan kerusakannya begitu kuat, sehingga dia tidak bisa bangun dari tempat tidur. Karena kondisinya memburuk, Mercury memutuskan untuk mempercepat kematiannya dengan menolak untuk minum obat, dan hanya terus meminum obat penghilang rasa sakit.[78] Pada tanggal 22 November 1991, Mercury memanggil manajer Queen, Jim Beach, ke rumahnya di Kensington untuk mendiskusikan tentang pernyataan publik, yang dirilis keesokan harinya:[79]

Setelah dugaan besar dalam pers selama dua minggu terakhir, saya ingin menegaskan bahwa saya telah diuji positif HIV dan AIDS. Aku merasa benar untuk menjaga informasi pribadi ini sampai saat ini untuk melindungi privasi orang-orang di sekitarku. Namun, sudah tiba saatnya sekarang untuk teman-teman dan para penggemar di seluruh dunia untuk mengetahui kebenaran dan aku berharap bahwa setiap orang akan bergabung dengan aku, dokterku, dan semua orang di seluruh dunia dalam memerangi penyakit mengerikan ini. Privasiku selalu sangat istimewa bagiku dan aku terkenal karena kurangnya wawancaraku. Harap dipahami bahwa kebijakan ini akan terus berlanjut.

Pada malam dari 24 November 1991, 24 jam setelah mengeluarkan pernyataan itu, Mercury meninggal pada usia 45 tahun di rumahnya di Kensington. Penyebab resmi kematian adalah bronkopneumonia akibat dari AIDS. Seorang teman dekat Mercury, Dave Clark dari The Dave Clark Five, telah mengambil alih berjaga di samping tempat tidur ketika dia meninggal, dan Austin menelepon orangtua dan adik Mercury untuk menyampaikan berita kematiannya, yang membuat awak koran dan televisi tiba pada tanggal 25 November dini hari.

Pada tanggal 27 November, upacara pemakaman Mercury dilakukan oleh seorang pendeta Zoroaster. Orang-orang yang hadir di acara pemakaman Mercury adalah keluarga dan 35 orang teman-teman dekatnya, termasuk para anggota yang tersisa dari Queen dan Elton John. Peti jenazahnya dibawa ke kapel dengan lagu berjudul "Take My Hand, Precious Lord"/"You've Got a Friend" oleh Aretha Franklin.[80] Sesuai dengan keinginan Mercury, Mary Austin mengambil sisa-sisa kremasi miliknya dan menguburkannya di lokasi yang dirahasiakan. Keberadaan abunya diyakini hanya diketahui oleh Austin, yang telah menyatakan bahwa dia tidak akan pernah mengungkapkan dimana dia menguburkannya.[81]

Dalam wasiatnya, Mercury meninggalkan sebagian besar kekayaannya, termasuk rumah dan royalti rekaman, untuk Mary Austin, dan sisanya kepada orang tua dan adik perempuannya. Dia selanjutnya meninggalkan £500.000 untuk kokinya, Joe Fanelli; £500.000 untuk asisten pribadinya Peter Freestone, £100.000 untuk sopirnya Terry Giddings, dan £500.000 untuk Jim Hutton. Mary Austin tetap tinggal di rumah Mercury, Garden Lodge, Kensington, bersama keluarganya. Dinding luar Garden Lodge menjadi tempat suci untuk Mercury sejak kematiannya, dan penggemar masih mengunjungi untuk memberikan penghormatan dan berkabung. Tiga tahun setelah kematiannya, majalah Time Out melaporkan, "Since Freddie's death, the wall outside the house has become London's biggest rock 'n' roll shrine."[82] Para penggemar terus mengunjungi dan menghormati dengan pesan-pesan yang muncul di dinding.[83] Hutton terlibat dalam buku biografi tahun 2000 atas Mercury, Freddie Mercury, the Untold Story, dan juga melakukan wawancara bersama The Times pada bulan November 2006 atas apa yang akan dilakukan untuk ulang tahun Mercury ke-60 tahun.[84]

Warisan

Melanjutkan Popularitas

Kabar bahwa kematian Mercury mungkin telah meningkatkan popularitas Queen yang masih belum jelas. Di Amerika Serikat, dimana popularitas Queen telah tertinggal pada tahun 1980, penjualan album Queen naik secara drastis pada tahun 1992, setahun setelah kematiannya. Pada tahun 1992 salah satu kritikus Amerika Serikat mengatakan, "Apa yang sering disebut orang sinis faktor 'bintang mati' telah ikut bermain bersama Queen berada di tengah-tengah kebangkitan besar". Film Wayne's World, yang menampilkan "Bohemian Rhapsody", juga keluar pada tahun 1992. Menurut Asosiasi Industri Rekaman Amerika, Queen telah menjual 34,5 juta album di Amerika Serikat, sekitar setengah dari yang telah dijual sejak kematian Mercury pada tahun 1991.

Perkiraan total rekor penjualan Queen di seluruh dunia sampai saat ini telah ditetapkan setinggi 300 juta. Di Inggris, Queen kini menghabiskan minggu kolektif di UK Charts Album daripada tindakan musik lainnya (termasuk The Beatles), dan Queen's Greatest Hits adalah penjualan album tertinggi sepanjang masa di Inggris. Dua lagu Mercury , "We Are the Champions" dan "Bohemian Rhapsody", juga masing-masing terpilih sebagai lagu terbaik sepanjang masa dalam jajak pendapat utama oleh Sony Ericsson dan Guinness World Records, masing-masing. Jajak pendapat sebelumnya merupakan upaya untuk menentukan lagu favorit dunia, sementara jajak pendapat Guinness berlangsung di Inggris. Kedua lagu telah dilantik ke Grammy Hall of Fame, "Bohemian Rhapsody" pada tahun 2004, dan "We Are the Champions" pada tahun 2009. Pada bulan Oktober 2007, video untuk "Bohemian Rhapsody" terpilih sebagai yang terbaik sepanjang masa oleh pembaca majalah Q. secara konsisten dinilai sebagai salah satu penyanyi terbesar dalam sejarah musik populer, Mercury berada di peringkat ke-2 setelah Mariah Carey di 22 Voices Greatest MTV in Music. Selain itu, pada bulan Januari 2009, Mercury berada di peringkat ke-2 setelah Robert Plant dalam jajak pendapat dari suara terbesar dalam rock, di stasiun radio digital Planet Rock. Pada bulan Mei 2009, sebuah jajak pendapat majalah Rock Klasik melihat Mercury sebagai penyanyi terbesar dalam rock. Pada tahun 2011, pembaca majalah NME menyuarai Mercury setelah Michael Jackson di jajak pendapat Greatest Singers Ever. Pada tahun 2011, seorang pembaca Rolling Stone memilih Mercury di tempat kedua dari "Best Lead Singers of All Time" majalah tersebut. Pada 2013, pembaca Gigwise memilih Mercury sebagai vokalis terbaik yang pernah ada.

Album Anumerta Queen

Pada bulan November tahun 1995, Queen merilis Made in Heaven, album yang menampilkan rekaman Mercury yang belum pernah dirilis sebelumnya dari tahun 1991-serta disensor dari tahun-tahun sebelumnya dan versi ulang dari karya solo oleh anggota yang masih hidup. Sampul album menampilkan patung Freddie Mercury yang menghadap Danau Jenewa di Montreux, Swis, di mana ia telah menulis dan merekam lagu-lagu terakhirnya di Mountain Studios. Pinggiran album berisi kata-kata, "Didedikasikan untuk semangat abadi Freddie Mercury".

Penghormatan

Patung Mercury menghadap Danau Geneva di Montreux, Swis

Sebuah patung di Montreux, Swiss (oleh pematung Irena Sedlecka) didirikan sebagai penghormatan kepada Mercury. Tingginya hampir 10 kaki (3 meter), menghadap Danau Jenewa dan diresmikan pada tanggal 25 November 1996 oleh ayah Freddie dan Montserrat Caballé, dengan teman se-band Brian May dan Roger Taylor juga hadir. Dimulai pada tahun 2003, penggemar dari seluruh dunia berkumpul di Swiss setiap tahun untuk membayar upeti kepada penyanyi sebagai bagian dari "Freddie Mercury Montreux Memorial Day" pada akhir pekan pertama bulan September dan Bearpark Dan Esh Colliery Band bermain di patung Freddie Mercury pada 1 Juni 2010. Pada tahun 1999, perangko Royal Mail dengan gambar Mercury di atas panggung dikeluarkan untuk menghormatinya sebagai bagian dari seri Stampel Milenium.

Pada tahun 2009, sebuah plakat diresmikan di Feltham dimana Mercury dan keluarganya pindah setelah tiba di Inggris pada tahun 1964. Bintang dalam memori prestasi Mercury diresmikan di Feltham High Street oleh ibunya Yer Bulsara dan teman se-band Queen Brian May. Sebagai penghormatan kepada Queen telah dipajang di Experience Fremont Street di pusat kota Las Vegas sepanjang tahun 2009 pada kanopi video. Pada bulan Desember 2009, model besar Mercury mengenakan tartan yang dipajang di pusat Edinburgh sebagai publisitas untuk menjalankan We Will Rock You di Teater Playhouse.

Sebuah patung Mercury berdiri di atas pintu masuk ke Dominion Theatre di Ujung Barat London sejak Mei 2002, di mana pertunjukan utama adalah musikal Queen dan Ben Elton, yaitu We Will Rock You.

Untuk ulang tahun ke-65 Mercury, Google mendedikasikan Google Doodle mereka kepadanya. Itu termasuk sebuah animasi lagu Mercury, "Don't Stop Me Now".

Mengacu pada "mendiang, Freddie Mercury yang hebat" di pidato induksi Galeri Kinerja Rock and Roll Mereka, Guns N 'Roses mengutip lirik Mercury dari lagunya "We Are the Champions", "Aku telah mengambil busur saya, panggilan tabirku, Anda telah membawa saya ketenaran dan kekayaan dan segala sesuatu yang terjadi dengan itu, dan saya berterima kasih kepada kalian semua. "

Penghormatan dibayarkan kepada Queen dan Mercury pada upacara penutupan Olimpiade di London 2012. Penampilan "We Will Rock You" dari band dengan artis solo Jessie J dibuka dengan video remaster dari Mercury "panggilan dan respon" rutin dari kinerja Stadion Wembley 1986, dengan penonton di Stadion Olimpiade mendapat tanggapan yang sesuai.

Pengaruh Penting dalam AIDS

Sebagai bintang rock besar pertama yang meninggal karena AIDS, kematian Mercury mewakili peristiwa yang sangat penting dalam sejarah penyakit itu. Pada bulan April 1992, anggota yang tersisa dari Queen mendirikan The Mercury Phoenix Trust dan organisasi The Freddie Mercury Tribute Concert for AIDS Awarness untuk merayakan kehidupan dan warisan Mercury dan mengumpulkan uang untuk penelitian AIDS, yang berlangsung pada 20 April 1992. The Mercury Phoenix Trust telah mengumpulkan jutaan pound untuk berbagai kegiatan amal AIDS. Konser penghormatan yang berlangsung di Stadion Wembley London untuk 72.000 penonton menampilkan berbagai bintang tamu termasuk Robert Plant (Led Zeppelin), Roger Daltrey (dari The Who), Extreme, Elton John, Metallica, David Bowie, Annie Lennox, Tony Iommi (Black Sabbath), Guns N ' Roses, Elizabeth Taylor, George Michael, Def Leppard, Seal, Liza Minnelli (dan juga U2 melalui satelit). Elizabeth Taylor menyebut Mercury sebagai "bintang rock luar biasa yang melewati seluruh lanskap budaya kita seperti komet di langit". Konser ini disiarkan langsung ke 76 negara dan diperkirakan ditonton lebih dari 1 miliar orang.

Film dan Televisi

Brian May mengumumkan dalam sebuah wawancara BBC September 2010 bahwa Sacha Baron Cohen, yang sebelumnya terkenal karena karakter komedi Borat, Ali G dan Bruno, akhirnya terpilih untuk memerankan Mercury dalam film tentang kehidupannya. TIME menyatakan persetujuan atas kemampuan menyanyi dan kemiripannya dengan Mercury. Film yang sedang digarap oleh Peter Morgan ini telah dinominasikan dalam Oscar untuk skenario The Queen and Frost / Nixon. Filmnya, yang sedang di-co-produksi oleh Robert De Niro TriBeCa Productions, akan fokus pada tahun formatif Queen dan periode menjelang kinerja dirayakan di konser Live Aid 1985. Syuting direncanakan akan dimulai sekitar tahun 2011.

Pada April 2011, Brian May menegaskan bahwa banyak pekerjaan yang masih dilakukan untuk persiapan film. Dia mengatakan bahwa setelah menahan waktu yang lama karena perasaan campur aduk, band ini telah menyetujui sebuah tim untuk memulai syuting pada tahun 2011 nanti, dan semangat Baron Cohen telah menjadi kunci untuk kemajuan. Film ini sedang dalam pengembangan dan dijadwalkan untuk rilis sekitar 2014. Bagaimanapun, pada Juli 2013, dilaporkan bahwa Baron Cohen putus peran karena "perbedaan kreatif" antara dia dan anggota band yang masih hidup. Akhirnya, gitaris Queen, Brian May mengatakan bahwa mereka berpisah baik-baik dan memberikan alasan perpecahan mereka lantaran merasakan kehadiran Cohen akan "mengganggu".

Pada Desember 2013 diumumkan bahwa Ben Whishaw yang terkenal karena bermain Q dalam film James Bond Skyfall, telah dipilih untuk menggantikan Cohen dalam perannya sebagai Mercury. Selain itu, juga digumumkan bahwa aktor Inggris dan sutradara Dexter Fletcher akan menyutradarai film ini, namun Fletcher kemudian menarik diri dari proyek ini pada Maret 2014. Sebelum penarikan Fletcher, produksi film tersebut sedianya akan dimulai pada musim panas 2014, setiap penundaan akan menyebabkan masalah lebih lanjut. Sedangkan Whishaw sudah berkomitmen untuk mulai bekerja pada film James Bond berikutnya menjelang akhir tahun.

Mercury muncul sebagai karakter pendukung dalam drama televisi BBC Best Possible Taste: The Kenny Everett Story, siaran pertamanya pada bulan Oktober 2012. Mercury diperankan oleh aktor James Floyd.

Genus Katak

Sebuah katak bergenus Mercurana, ditemukan pada tahun 2013 dari Kerala, India. Disebut demikian sebagai penghormatan karena "musik hidup mengilhami penulis" Mercury. Selain itu, situs penemuan ini sangat dekat ke tempat Mercury menghabiskan sebagian besar masa kecilnya.

Diskografi

Tahun Singel Posisi puncak tangga lagu Album

UK
[85][86]
[86][87]
[87]
AUT
[88]
FRA
[89]
GER
[90]
IRE
[91]
NLD
[92]
NZ
[93]
SWE
[94]
SWI
[95]
US
[96]
1984 "Love Kills" 10 9 25 4 24 27 69 Metropolis (soundtrack)
1985 "I Was Born to Love You" 11 20 17 7 22 24 76 Mr. Bad Guy
"Made in Heaven" 57 60 30
"Living on My Own" 50
"Love Me Like There's No Tomorrow" 76
1986 "Time" 32 12 Dave Clark's "Time": The album
1987 "The Great Pretender" 4 26 2 11 5 14 hanya singel
"Barcelona" (with Montserrat Caballé) 8 47 8 37 15 Barcelona
1988 "The Golden Boy" (with Montserrat Caballé) 86
1989 "How Can I Go On" (with Montserrat Caballé) 95
1992 "Barcelona" [re-release] (with Montserrat Caballé) 2 6 32 3 2 2 12 8 Barcelona / The Freddie Mercury Album
"How Can I Go On" [re-release] (with Montserrat Caballé) Barcelona
"In My Defence" 8 50 12 The Freddie Mercury Album
1993 "The Great Pretender" [re-release] 29 26 13 38 21 36 15
"Living on My Own" (Remix) (UK:Gold) 1 2 1 2 1 2 1 2 Remixes
2000 "Guide Me Home" (with Montserrat Caballé) 70 Barcelona / Solo
2006 "Love Kills" (Sunshine People Remix) 83 49 98 Lover of Life, Singer of Songs
"—" singel tidak masuk tangga lagu.

Referensi

  1. ^ a b Runtagh, Jordan (23 November 2016). "Freddie Mercury: 10 Things You Didn't Know Queen Singer Did". Rolling Stone. Jann Wenner. Diarsipkan dari versi asli tanggal 23 August 2018. Diakses tanggal 23 August 2018. 
  2. ^ a b c d e "Freddie Mercury, British singer and songwriter". Encyclopædia Britannica Online. Diakses tanggal 11 June 2015. 
  3. ^ a b c "RollingStone.com – 100 Greatest Singers of All Time". Rolling Stone. 3 December 2010. Diakses tanggal 18 November 2018. 
  4. ^ Independent 2006.
  5. ^ "Dance: Deux the fandango". Archived from the original on 15 June 2011. Diakses tanggal 15 November 2008. 
  6. ^ "Blender Magazine's 22 Greatest Voices (MTV2)". Amiannoying.com. Diakses tanggal 27 September 2014. 
  7. ^ a b "2. Freddie Mercury". Readers Pick the Best Lead Singers of All Time. Rolling Stone. 12 April 2011. Diarsipkan dari versi asli tanggal 15 April 2011. Diakses tanggal 9 March 2014. 
  8. ^ Greg, Prato. "Freddie Mercury biography". AllMusic. Diakses tanggal 24 January 2011. 
  9. ^ Birth certificate mr-mercury.co.uk
  10. ^ "Freddie Mercury (real name Farrokh Bulsara) Biography". Inout Star. Diarsipkan dari versi asli tanggal 10 August 2011. Diakses tanggal 11 July 2010. 
  11. ^ Brian May (18 November 2016). "Freddie's Mum - R.I.P." 
  12. ^ a b "Linda B" 2000.
  13. ^ Sky 1992, hlm. 8–9.
  14. ^ "The Great Pretender - Interview with Freddie's sister Kashmira (The Mail On Sunday, 26th November 2000)". Queen Online. Diakses tanggal 10 April 2017. 
  15. ^ Coyle, Jake (29 October 2018). "Review: 'Bohemian Rhapsody' won't rock you, but Malek will". Yahoo!. Associated Press. 
  16. ^ a b Jones 1998.
  17. ^ Queen Online – History: Freddie Mercury, Archived on 8 August 2010.
  18. ^ Hodkinson 2004, hlm. 2,61.
  19. ^ Bhatia, Shekhar (16 October 2011). "Freddie Mercury's family tell of singer's pride in his Asian heritage" (dalam bahasa Inggris). ISSN 0307-1235. Diakses tanggal 27 February 2018. 
  20. ^ Alikhan, Anvar (5 September 2016). "'Freddie Mercury was a prodigy': Rock star's Panchgani school bandmates remember 'Bucky'". Scroll.in. Diakses tanggal 5 September 2016. 
  21. ^ O'Donnell 2005.
  22. ^ "'Freddie Mercury: The Indian Parsi who rocked the universe!". www.thecanadianbazaar.com. 23 Nov 2013. 
  23. ^ Lesley-Ann Jones (2012). "Mercury: An Intimate Biography of Freddie Mercury". p. 327. Simon and Schuster,
  24. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Januszczak_1996
  25. ^ Plekhanov 2004, hlm. 91.
  26. ^ "Freddie Mercury fans hit Heathrow to celebrate Queen star's stint as a baggage handler". The Times. Diakses tanggal 5 September 2018. 
  27. ^ Davis 1996, hlm. 1,10.
  28. ^ Hodkinson, Mark (1995), Queen The Early Years, Omnibus Press, hlm. 117, ISBN 978-0-7119-6012-1 
  29. ^ "The pub that hosted John lennon and Freddie Mercury needs your band... – Liverpool Echo – Jade's Music Blog". Musicblog.merseyblogs.co.uk. 8 August 2008. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2 February 2014. Diakses tanggal 8 February 2014. 
  30. ^ Skala 2006.
  31. ^ Highleyman 2005.
  32. ^ SutcliffeHinceMack 2009, hlm. 22.
  33. ^ a b c d "Queen Logo". Famouslogos.net. 6 October 2012. Diakses tanggal 1 June 2016. 
  34. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama soto
  35. ^ Bret 1996, hlm. 26.
  36. ^ Cain 2006.
  37. ^ O'Donnell, Jim (2013). Queen Magic: Freddie Mercury Tribute and Brian May Interview
  38. ^ Staff, NPR (25 April 2016). "Why Freddie Mercury's Voice Was So Great, As Explained By Science". NPR.org. NPR News "All Things Considered". Diakses tanggal 30 April 2016. 
  39. ^ a b Herbst, Christian T.; Hertegard, Stellan; Zangger-Borch, Daniel; Lindestad, Per-Åke (15 April 2016). "Freddie Mercury—acoustic analysis of speaking fundamental frequency, vibrato, and subharmonics". Logopedics Phoniatrics Vocology. 42 (1): 29–38. doi:10.3109/14015439.2016.1156737. PMID 27079680. 
  40. ^ "Scientists explain Freddie Mercury's incredible singing voice". Foxnews.com. 19 April 2005. Diakses tanggal 30 April 2016. 
  41. ^ "Queen – Greatest Hits, Vols. 1". AllMusic. Diakses tanggal 27 September 2014. 
  42. ^ "2003 Award and Induction Ceremony: Queen". Songwritershalloffame.org. Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 December 2010. Diakses tanggal 8 January 2018. 
  43. ^ "The 50th Ivor Novello Awards". theivors.com. The Ivors. 26 May 2005. Diakses tanggal 8 January 2018. 
  44. ^ Brian May; CBE. Guitarist. (4 September 2011). "Happy birthday, Freddie Mercury". Googleblog.blogspot.com. Diakses tanggal 9 February 2014. 
  45. ^ Lenig, Stuart (2010) The Twisted Tale of Glam Rock (p. 81). Books.google.com. Retrieved 30 October 2017
  46. ^ Minchin 2005.
  47. ^ BBC News 2005b.
  48. ^ McKee, Briony (13 July 2015). "30 fun facts for the 30th birthday of Live Aid". Digital Spy. Hearst Corporation. Diakses tanggal 26 February 2016. 
  49. ^ Thomas, Holly (6 November 2018). "33 years later, Queen's Live Aid performance is still pure magic". CNN. Diakses tanggal 18 November 2018. 
  50. ^ Billboard – 16 Aug 1986. Nielsen Business Media, Inc. 16 August 1986. Diakses tanggal 27 September 2014. 
  51. ^ Jones 1999.
  52. ^ Grech, Herman (20 November 2011). "Mercury's magic lives forever" (8 February 2015). Times of Malta. 
  53. ^ Mr.Scully. "QUEEN CONCERTS - Complete Queen live concertography". www.queenconcerts.com. Diakses tanggal 8 January 2018. 
  54. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama LesleyJones
  55. ^ "Lights! Action! Sound! It's That Crazy Little Thing Called Queen". Queenonline.com. Diakses tanggal 27 September 2014. 
  56. ^ a b c Rees & Crampton 1999, hlm. 809.
  57. ^ "Zabou (Original Motion Picture Soundtrack)". discogs.com. Diakses tanggal 24 November 2016. 
  58. ^ Rees & Crampton 1999, hlm. 811.
  59. ^ Dafydd Rees, Luke Crampton (1999). "Rock Stars Encyclopedia". p. 811. DK Pub.,
  60. ^ Rivadavia (nd).
  61. ^ Bradley 1992.
  62. ^ Larkin, Colin (1998) The encyclopedia of popular music: Louvin, Charlie – Paul, Clarence, Volume 5 Page 3633. Macmillan, 1998
  63. ^ Rees & Crampton 1999, hlm. 810.
  64. ^ "World-renowned Spanish opera singer Montserrat Caballé who performed 'Barcelona' with Freddie Mercury, dies aged 85". London Evening Standard. Diakses tanggal 22 December 2018. 
  65. ^ Roberts, David (2006). British Hit Singles & Albums. London: Guinness World Records Limited
  66. ^ "There Must Be More To Life Than This". Ultimatequeen.co.uk. Diakses tanggal 27 September 2014. 
  67. ^ "Queen Forever - Queen | Songs, Reviews, Credits | AllMusic". AllMusic. Diakses tanggal 27 February 2018. 
  68. ^ Adam Unger. "QueenVault.com – Freddie +". Queenvaultom. Diakses tanggal 27 September 2014. 
  69. ^ Jones, p. 83
  70. ^ Laura Jackson. (2011). "Freddie Mercury: The biography". Hatchette
  71. ^ Longfellow 2006.
  72. ^ Sweeney, Ken (4 January 2010). "Partner of Queen star Freddie buried". Irish Independent. Dublin. Diakses tanggal 27 August 2010. 
  73. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Hutton_1994
  74. ^ Austin, Mary; Freddie Mercury (12 November 2011). "The Mysterious Mr Mercury". BBC Radio 4 (Wawancara). Wawancara dengan Midge Ure. Diakses tanggal 12 November 2011. 
  75. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Leung
  76. ^ "Kurt Cobain's Suicide Note". kurtcobainssuicidenote. Diakses tanggal 16 September 2016. 
  77. ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Montreux studio
  78. ^ ”Mary Austin Shares Her Memories” – March, 17th 2000. OK! Magazine. Retrieved 27 September 2014
  79. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Bret_1996_179
  80. ^ David Bret (2014). "Freddie Mercury: An Intimate Biography". p. 198. Lulu.com
  81. ^ Simmonds, Jeremy (2008). The Encyclopedia of Dead Rock Stars: Heroin, Handguns, and Ham Sandwiches. Chicago Review Press. ISBN 9781556527548. Diakses tanggal 27 September 2014. 
  82. ^ Kenneth Womack, Todd F. Davis (2012). "Reading the Beatles: Cultural Studies, Literary Criticism, and the Fab Four". p. 174. SUNY Press.
  83. ^ Rob Humphreys (2008). Rough Guide to London". p. 338. Rough Guides, 2008
  84. ^ Teeman 2006.
  85. ^ "Chart Stats - Freddie Mercury". Chart Stats. Diarsipkan dari versi asli tanggal 21 July 2012. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  86. ^ a b "Chart Stats - Freddie Mercury & Montserrat Caballe". Chart Stats. Diarsipkan dari versi asli tanggal 19 January 2013. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  87. ^ a b "Chart Log UK: M - My Vitriol". Chart Log UK. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  88. ^ "Austrian Charts - Freddie Mercury". Hung Medien. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  89. ^ "Les Charts - Freddie Mercury". Hung Medien. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  90. ^ "German Singles Chart - Freddie Mercury". PHONONET GmbH. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  91. ^ "The Irish Charts - search the charts (search: Freddie Mercury)". Irish Recorded Music Association. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  92. ^ "Dutch Charts - Freddie Mercury". Hung Medien. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  93. ^ "New Zealand Charts - Freddie Mercury". Hung Medien. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  94. ^ "Swedish Charts - Freddie Mercury". Hung Medien. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  95. ^ "Swiss Charts - Freddie Mercury". Hung Medien. Diakses tanggal 13 February 2011. 
  96. ^ "Allmusic - Billboard Singles > Freddie Mercury". All Music. Diakses tanggal 13 February 2011. 

Pranala luar


Kesalahan pengutipan: Ditemukan tag <ref> untuk kelompok bernama "lower-alpha", tapi tidak ditemukan tag <references group="lower-alpha"/> yang berkaitan