Lompat ke isi

Zakharia 7

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Zakharia 7
Kitab Zakharia 6:15-13:9 pada Codex Gigas, yang dibuat sekitar abad ke-13.
KitabKitab Zakharia
KategoriNabi-nabi Kecil
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
38
pasal 6
pasal 8

Zakharia 7 (disingkat Zak 7) adalah bagian dari Kitab Zakharia dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Memuat Firman Allah yang disampaikan dengan perantaraan nabi Zakharia.[1][2]

Naskah sumber utama

[sunting | sunting sumber]
  • Peristiwa yang dicatat di pasal ini terjadi pada tanggal 4 bulan ke-9 tahun ke-4 pemerintahan Darius, raja Persia.[3] (~518 SM)
Pada tahun yang keempat zaman raja Darius datanglah firman TUHAN kepada Zakharia, pada tanggal empat bulan kesembilan, yakni bulan Kislew.[3]
Adapun penduduk Betel telah mengutus Sarezer dan Regem-Melekh serta orang-orangnya untuk melunakkan hati TUHAN.[4]

Ayat 2 bahasa Ibrani

[sunting | sunting sumber]

Teks Masoret:

וישלח בית־אל שר־אצר ורגם מלך ואנשיו לחלות את־פני יהוה׃

Transliterasi:

wa-yish-lakh bêṯ-’êl shar-’e-tser wə-re-ḡem-me-leḵ wa-’ă-nā-šāw; lə-khal-lō-wṯ ’eṯ-pə-nê Yah-weh.

Terjemahan harfiah:

Dan diutuslah (oleh) Betel, Sharezer dan Regem-Melekh dan orang-orangnya, untuk memohon di hadapan Tuhan.
Untuk menanyakan kepada para imam dari rumah TUHAN semesta alam dan kepada nabi, demikian: "Haruskah kami sekalian menangis dan berpantang dalam bulan yang kelima seperti yang telah kami lakukan bertahun-tahun lamanya?"[5]

Hukum Allah mewajibkan puasa satu hari setiap tahun, yaitu pada Hari Raya Pendamaian pada bulan ke-7. Pada saat ini orang Yahudi telah menambahkan sebuah puasa pada bulan ke-5 untuk memperingati pembinasaan Bait Suci oleh pasukan Nebukadnezar (2 Raja–raja 25:8–9). Kini setelah Bait Suci dibangun kembali (518 SM), mereka ingin mengetahui apakah mereka perlu terus melaksanakan hari puasa itu.

  • 1) Firman Tuhan menunjukkan bahwa mereka tidak berpuasa dengan benar (lihat Matius 6:16); puasa mereka sekadar upacara lahiriah saja, hampa kelaparan dan dahaga yang sungguh-sungguh akan Allah dan kebenaran-Nya.
  • 2) Umat itu perlu memperhatikan para nabi seperti Yesaya (bandingkan Yesaya 58:3–5) dan memberikan tanggapan dengan puasa sambil berdoa memohon kasih karunia untuk hidup kudus dan benar di hadapan Allah dan sesama (Zakharia 7:8–10).[6]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ a b Zakharia 7:1
  4. ^ Zakharia 7:2
  5. ^ Zakharia 7:3
  6. ^ The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]