Wikipedia:Artikel pilihan/Usulan/Kalender Rowot Sasak

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
CATATAN PENUTUP

Artikel ini dikembalikan kepada pengusulnya karena sudah seminggu lebih tidak ditanggapi, dan karena komentar dari para peninjau menunjukkan kalau artikelnya masih belum memenuhi kriteria AP. Terima kasih atas pengusulannya dan semoga masukan-masukan di artikel ini bisa bermanfaat untuk memperbaiki mutu artikelnya lebih lanjut.  Mimihitam  30 April 2019 16.17 (UTC)

Diskusi di bawah adalah arsip dari pengusulan artikel pilihan. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.

Pencalonan artikel ini dikembalikan kepada pengusulnya.


Kalender Rowot Sasak[sunting sumber]

Pengusul: Affandy Murad (b • k • l) · Status:    Selesai

Artikel ini menjelaskan salah satu kekayaan intelektual dari Suku Sasak berupa pengetahuan lokal penanggalan tradisional dengan acuan rasi bintang Pleiades. Artikel ini merupakan artikel misi 6 dalam kompetisi Wiki Jelajah yang sudah dilengkapi dengan berbagai rujukan akademis yang terpercaya. Mohon bantuannya untuk memperbaiki artikel ini agar lebih baik. Terima kasih. Affandy Murad 21 April 2019 17.33 (UTC)

Komentar dari Mimihitam[sunting sumber]

Artikelnya lumayan bagus dan cocok untuk jadi Artikel Bagus, tapi untuk jadi AP mungkin masih perlu diperbaiki dan dilengkapi lagi. Berikut saran-saran awalku.  Mimihitam  22 April 2019 03.37 (UTC)[balas]

Peninjauan sumber[sunting sumber]

Aku mau tinjau sumbernya dulu.

  • Sumber Good News from Indonesia perlu diganti, karena isinya biasanya agak dilebih-lebihkan untuk menggaris bawahi hal-hal yang bagus dari Indonesia. Kelihatan dari pembukaan artikelnya, "Kekayaan Suku Sasak akan nilai-nilai kebudayaan menempatkannya sebagai salah satu suku bangsa dengan nilai kebudayaan tinggi" --> emangnya suku lain di dunia kebudayaannya nggak tinggi gitu? Jadinya kurang akademik untuk dijadikan sumber ensiklopedia
  • Kohar, Abdul (2017) --> tesis S1 memang nggak dilarang untuk dijadikan sumber, tetapi untuk standar AP biasanya diminta untuk diganti karena tesis S1 biasanya quality controlnya agak kurang, beda dengan jurnal yang memang sudah melalui peninjauan sejawat oleh lebih dari satu peninjau akademis.
  • Sumber "Alif" dihapus saja, karena sudah ada sumber lain di situ
  • Kampungmedia kurang layak jadi sumber, di paling bawah saja ada tulisan "By Asri The Gila"
  • Keterangan sumber dari issuu perlu diubah karena sebenarnya penerbitnya adalah Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
  • "Papan Wariga atau dikenal sebagai Warige atau Urige merupakan papan Almanak yang berfungsi sebagai alat untuk sinkronisasi antara pengamatan rasi bintang Rowot secara langsung terhadap hisab pada penganggalan Kalender Rowot Sasak. Papan Wariga atau Warige merupakan papan yang berisi berbagai simbol tertentu yang mewakili benda-benda langit beserta pengaruhnya terhadap gejala alam. Berbeda dengan papan Wariga khas Suku Sasak, Wariga khas Bali terbuat dari daun Lontar yang juga banyak macamnya dan memiliki fungsinya masing-masing" --> saya lihat sumber yang dikutip adalah https://www.suara.com/news/2015/09/01/151046/daun-lontar-berusia-400-tahun-di-bali-masih-bisa-dibaca. Dua kalimat di awal tidak ada di sumber tersebut, tolong diberikan referensinya.
  • Karena topiknya kalender, sebaiknya sumber-sumber berita diganti dengan sumber akademik, karena suka ada kejadian sumber berita Indonesia isinya kurang baik dalam membahas artikel tentang kebudayaan. Mungkin buku Lalu Ari Irawan dkk., Mengenal Kalender Rowot Sasak, (Mataram: Genius, 2014) bisa membantu. Pengecualian mungkin bisa diberikan untuk sumber Kompas karena informasi yang mau diperkuat dari rujukan Kompasnya adalah berita tentang cagub dan cawagub yang nggak dateng akibat tanggal tertentu di kalendernya.  Mimihitam  22 April 2019 02.47 (UTC)[balas]
Paragraf pembuka[sunting sumber]
  • "Kalender Rowot Sasak merupakan sebuah pengetahuan lokal berupa sistem penanggalan tradisional yang berasal dari Suku Sasak di Pulau Lombok, provinsi Nusa Tenggara Barat berdasarkan acuan kemunculan rasi bintang Rowot atau dikenal sebagai gugus bintang Lintang Kartika di ufuk timur pada waktu Subuh."
    • Langsung saja "KRS merupakan sistem penanggalan..."
    • Provinsi di sini huruf besar karena satu kesatuan dengan "NTB"
  • "Rasi bintang Rowot umumnya muncul disebelah timur dari bulan Agustus sampai bulan Desember yang ditandai dengan banyaknya ikan yang muncul di permukaan air laut. " --> apa hubungannya munculnya banyak ikan di laut dengan rasi bintang nun jauh di sana?
  • " pada jaman dulu." --> zaman bukan jaman
  • " yaitu kue tardisional khas Suku Sasak berbentuk terompet mini " --> typo
  • Paragraf pembuka sebaiknya merangkum isi dari tubuh artikel. Saya lihat di paragraf pembuka lumayan banyak info yang nggak ada di tubuh artikelnya. Mungkin bisa dipindahkan ke bagian bawah, misalnya tentang tradisi kue Cerorot dan ritual Rowah Ngandang Rowot bisa dibuatkan subbagian baru tentang tradisi tahun baru orang Sasak yang berkenaan dengan kalender ini. Setelah dipindah, paragraf pembukanya dirombak agar merangkum info tentang asal mula, wariga, kegunaan dll.
Asal Mula Kalender Rowot Sasak[sunting sumber]

Kalau aku baca "Asal Mula Kalender Rowot Sasak", aku expectnya sejarah kalendernya, tapi ternyata isinya menjelaskan apa itu Rowot. Mungkin bisa diganti namanya jadi "Pengertian rowot"?

Kegunaan[sunting sumber]

Wikipedia biasanya ditulis dalam bentuk paragraf, jadi kalau bisa butir-butir yang ada di situ diubah jadi prosa juga.

Subjudul[sunting sumber]

Jangan lupa di Wikipedia subjudulnya juga pakai huruf kecil. Jadi (contoh) "Nama-Nama Waktu Dalam Sehari" perlu diganti jadi "Nama-nama waktu dalam sehari".

Kelengkapan[sunting sumber]
  • Mungkin bisa dirincikan "RONTAL" itu apa, dan "penguasa kosmos" itu maksudnya apa? Bagaimana seseorang bisa memenuhi syarat jadi "penguasa kosmos" untuk menentukan perhitungan dan pencetakan kalender ini? Info tambahan ini sebaiknya dibuatkan di subbagian baru, lalu di paragraf pembuka cukup merangkum isinya saja.
  • Ada sejarahnya nggak bagaimana Kalender Rowot Sasak bisa ada? Karena aku lihat bagian 'Asal Mula' malah membahas apa itu 'Rowot'
  • "Pukul 09.00 sampai pukul 10.00" --> WIB, WITA atau WIT? Atau maksudnya waktu setempat?
  • "Petunjuk sebagai penanda waktu dalam melakukan berbagai aktivitas. Salah satu contoh yang unik adalah ketidakhadiran dalam pendaftaran bakal calon gubernur dan bupati di Lombok, Nusa Tenggara Barat di KPUD Nusa Tenggara Barat karena jatuh pada hari buruk menurut Kalender Rowot Sasak" --> berarti ada hari tertentu yang dianggap buruk dong? Boleh ditambahkan informasi soal ini di artikelnya?

Komentar dari HaEr48[sunting sumber]

Menurutku artikel ini cukup bagus dan punya potensi, tetapi kondisinya sekarang masih banyak yang bisa diperbaiki sebelum bisa dianggap Artikel Pilihan. Aku kasih saran-saran awal dulu. Setelah ini diperbaiki dengan memuaskan, baru nanti akan aku beri saran dengan lebih spesifik dan lebih banyak lagi.

  • Strukturnya tolong dibuat lebih runut dan tidak lompat-lompat dari satu info ke info lain. Contohnya, bagian pertama "Sejarah" membicarakan sejarah dikembangkannya kalender ini, lalu bagian "Struktur" menjelaskan strukturnya, misalnya satu tahun itu panjangnya berapa, dibagi menjadi apa saja (bulan? hari?)… dst dan setiap tahun/bulan itu melambangkan siklus apa, dst. Sekarang informasi ini tersebar dalam " Nama-Nama Waktu Dalam Sehari", "Nama-Nama Musim (Mangse) Terhadap Masehi", dst.. Tapi tidak runut dan justru susah mengerti bagaimana bagian-bagian ini berhubungan dengan kalendernya. Informasinya juga kurang konkrit, misalnya tidak dijelaskan berapa panjang tiap mangke. Coba lihat misalnya di Peradaban Maya#Kalender, strukturnya dijelaskan dengan runut dan tidak lompat-lompat.
  • Bagian "Wariga Sasak" terlihat tidak runut, apa hubungannya tiap-tiap papan itu dengan kalender? Misalnya ada papan yang melambangkan 210 hari, bagaimana 210 hari itu berhubungan dengan durasi waktu dalam kalender?
  • Untuk menjelaskan, perlu juga dibuat contoh perbandingan tanggal Masehi vs Rowot agar bisa dipahami. Misal, 1 Januari 2019 itu tanggal berapa dalam kalender rowot. Atau tahun baru Rowot tahun sekian tanggal berapa dalam kalender Masehi.
  • Judul-judul bagian tidak perlu diawali huruf besar per kata, dan diperingkas agar tidak terlalu panjang, misal "Nama-Nama Waktu Dalam Sehari" diganti dengan "Bagian-bagian hari"
  • Bagian "Nama-Nama Waktu Dalam Sehari" apa bisa dijelaskan cara perhitugannya. Apakah mengikuti jam modern biasa atau ada tanda alam untuk pindah dari Kelema' ke Panas Lapar, dst,
  • D"alam hal ini penggunaan Masehi sebagai pembanding" : apa maksudnya?
  • Tiap mangse itu apa memang ditentukan oleh gejala alam, ataukah sebenarnya dilakukan perhitungan tertentu dan gejala alam ini hanya patokan? Misal, kalau awal sebuah mangse ditentukan munculnya tanaman tertentu, atau gugurnya daun, kan jadi serba tidak pasti kalendernya.
  • Mangse dan bulan hijriyah kan jadi tumpang tindih, lalu bagaimana menyandingkannya dalam sistem penanggalan?
  • Jika ada metode hisab selain metode mengamati gejala alam, bagaimana cara menghitung dalam metode hisab tersebut? Kalau waktu kedatangan rasi bintang mungkin bisa dihitung secara astronomi, tapi bagaimana mengenai pergantian mangse?Tolong dijelaskan
  • Apakah ada hari-hari spesial di Kalender ini? Misal kalau di kalender Masehi ada 1 Januari Tahun Baru, 17 Agustus HUT RI, 25 Desember Natal, dll.

-- HaEr48 (bicara) 23 April 2019 07.30 (UTC)[balas]

Komentar dari Hanamanteo[sunting sumber]

Kamus Besar Bahasa Indonesia
  • Artikel Wikipedia bukanlah undang-undang, jadi tidak perlu menulis semisal "1 (satu)", cukup angka atau perkataan saja. Sila rujuk KBBI untuk penulisan angka yang benar.
  • Nama bagian dan subbagian di Wikipedia tidak perlu ditulis huruf kapital di semua kata kecuali jika memang harus ditulis kapital, jadi "Rasi Bintang Lainnya" harus diganti dengan "Rasi bintang lainnya". Tidak perlu juga memberi pranala di judul bagian dan subbagian artikel.
  • Nama fase seperti ngarem dan tilem tidak perlu dikapitalkan.
Bagian pembuka
  • "... yang berasal dari Suku Sasak di Pulau Lombok, provinsi Nusa Tenggara Barat ..." Tidak perlu.
Latar belakang
  • Judul bagian "Asal Mula Kalender Rowot Sasak" perlu diganti dengan "Latar belakang" agar lebih ensiklopedik.
  • "Perhitungan Kalender Rowot Sasak selain menggunakan rasi bintang Rowot juga dibantu dengan acuan Bulan (Lunar) yang dikenal sebagai Tahun Hijriyah dan Matahari (Solar) yang dikenal sebagai Tahun Gregorian dengan pola 5-15-25 secara repetitif." Mestinya bisa disingkat seperti ""Perhitungan Kalender Rowot Sasak selain menggunakan rasi bintang Rowot juga dibantu dengan kalender surya (Masehi) dan candra (Hijriyah) dengan pola 5-15-25 secara berulang."
  • Pranala berlebihan harus dihindari, jadi "Hijriyah" dan perkataan lainnya cukup dipranalakan sekali saja, ketika perkataan itu pertama kali disebutkan.
  • Paragraf pertama dan kedua sepertinya bisa digabung karena saling berkesinambungan.
  • "Ngarem atau Tilem itu sendiri adalah kemunculan rasi bintang Rowot secara tidak jelas selama satu bulan dikarenakan terhalang oleh sinar Matahari setelah kemunculan rasi bintang Tenggale." Tidak perlu. Pengertian terpisah dari ngarem dan tilem itu apa? Di bagian selanjutnya, baru disebutkan Tenggale itu apa, mestinya dipindahkan ke bagian ini agar pembaca tidak kebingungan dengan alur narasi artikel.
Berkas
  • Sama sekali tidak memiliki satupun gambar di artikel.
Rujukan
  • Penulisan dan tata letak rujukan masih kurang rapi, perlu dipisah antara bagian rujukan dan daftar pustaka
  • Boleh saya tahu Anda meniru penulisan sumber 25 itu dari artikel mana? "Media, Kompas Cyber" sama sekali bukan cara penulisan sumber yang benar, jadi mohon diganti dengan nama penulis berita yang sebenarnya, Fitri Rachmawati. Editor Caroline Damanik jangan lupa ditambahkan dengan cara menulis dan mengisi parameter |editor-last=|editor-first=.
  • Saya ragu Kampung Media dapat digunakan sebagai rujukan karena bersifat jurnalisme warga alih-alih situs web berita arus utama. Perhatikan deskripsi dari situs web itu: "Kampung Media adalah sebuah portal berita yang berlandaskan kekuatan citizen journalism ..."
  • Issuu bukanlah penerbit buku. Buku itu berjudul "Almanak Desa" saja tanpa ada tulisan 2016. Diterbitkan oleh Direktorat Pelayanan Sosial Dasar Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Republik Indonesia. Lihat bagian "Tim penyusun" sebagai penulis buku. 2016 adalah tahun terbit buku, bukan judul buku. Halaman buku yang dirujuk jangan lupa ditulis.
  • Nama jurnal tidak perlu dikapitalkan semua, jadi bukan "JURNAL KOMUNITAS UNNES".
  • Saya tidak menemukan situs web yang digunakan di artikel ini menggunakan bahasa Inggris, tetapi mengapa dua di antaranya dikatakan menggunakan bahasa Inggris?
  • Sumber dari Republika tak menyertakan nama penulis yaitu Muhammad Nursyamsyi dan redaktur Hazliansyah.
  • Format penulisan tanggal mestinya diganti dengan penulisan yang benar yaitu [tanggal] [nama bulan] [tahun] alih-alih tttt-bb-hh
  • "45 sampai 46" tidak tepat, ganti dengan "45—46".
Disambiguasi
  • Pranala Subuh, Sasak, dan Maghrib adalah halaman disambiguasi, mohon diganti dengan pranala ke artikel yang semestinya.

Diskusi di atas adalah arsip. Terima kasih atas partisipasi Anda. Mohon untuk tidak menyunting lagi halaman ini. Komentar selanjutnya dapat diberikan di halaman pembicaraan artikel.