Ulang Tahun Dewa Monyet

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Dewa Monyet Sun Wukong

Ulang Tahun Dewa Monyet adalah hari raya kebudayaan dan keagamaan di Singapura yang jatuh setiap tanggal 15 atau 16 dalam bulan pertama Kalender Lunar. Tanggal tersebut ditetapkan sebagai ulang tahun Sun Wukong, protagonis dalam novel klasik Perjalanan ke Barat (Journey to the West). Dalam Kalender Barat, tanggalnya bervariasi dari tahun ke tahun.

Tradisi perayaan terkait Hari Lahir Dewa Monyet umumnya mengangkat tema sekuler dan religius (Tao). Namun, perayaan ini tidak sama dengan Festival Raja Kera di Tiongkok yang jatuh setiap tanggal 16 dalam bulan kedelapan dalam Kalender Lunar.

Dewa monyet[sunting | sunting sumber]

Sun Wukong[1], juga dikenal sebagai Dewa Monyet dan Qi Tian Da Sheng (齊天大聖) yang berarti 'Sage Agung, Setara Surga'[2], adalah protagonis dalam novel klasik Tiongkok berjudul Perjalanan ke Barat. Menurut catatan kuil Dewa Monyet pertama di Singapura, "Dewa Monyet itu mahakuasa, banyak akal, lincah, berani, kuat, dapat mengidentifikasi benar dan salah, suka membantu mereka yang miskin dan membutuhkan, serta sangat dihormati dan dicintai di berbagai generasi [sic]". Kini, banyak kuil dibangun di Singapura untuk menghormatinya. [1]

Sebelum Perjalanan ke Barat dipublikasikan, gelar “Da Sheng” diberikan kepada dewa-dewa monyet yang disembah oleh penganut Tao di Provinsi Fujian, Tiongkok. Menurut legenda setempat, dewa-dewa monyet ini awalnya adalah tiga setan yang kemudian ditundukkan oleh Dewi Lin Shui Fu Ren (臨水夫人). Di bawah bimbingannya, mereka menjadi tiga monyet bijak:

  1. Dan Xia Da Sheng (丹霞大聖) - Sage Berwajah Merah
  2. Tong Tian Da Sheng (通天大聖 - Sage Berwajah Hitam
  3. Shua Shua San Lang (耍耍三郎) / Shuang Shuang San Lang (爽爽三郎) - Sage Berwajah Putih

Sebagian besar kuil di Taiwan atau Singapura hanya memuja Qi Tian Da Sheng. Hanya sedikit yang mengetahui asal-usul dewa-dewa monyet sebelum kemunculan Perjalanan ke Barat.

Sejarah dan perayaan[sunting | sunting sumber]

Pemujaan Dewa Monyet di Singapura dimulai sejak tahun 1920 ketika Kuil Tiong Bahru Qi Tian Gong, yang diduga merupakan kuil Dewa Monyet pertama, didirikan[1]. Ulang Tahun Dewa Monyet dirayakan setiap tahun, tepatnya pada tanggal 15 atau 16 bulan pertama dalam Kalender Lunar[2]. Meskipun sebagian besar dirayakan oleh orang-orang Singapura, ada pula orang-orang dari beberapa negara lain, seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand, yang ikut merayakan[1]. Perayaan ini sering kali melibatkan medium, disebut sebagai "Tan Kees", yang melakukan "perbuatan ajaib"[2] seperti menusuk daging dan menulis dengan darah mereka sendiri[2]. Memakai tanda lengkap kerajaan (regalia), sang medium mengayunkan kepalanya, menggerakkan jari-jarinya, dan menyentakkan kakinya sambil duduk di 'Kursi Naga' berwarna merah darah[3]. Selain itu, ada pula kegiatan yang tidak menampilkan kekerasan, di antaranya pertunjukan vokal jalanan[4] dan barongsai[5]. Perayaan Ulang Tahun Dewa Monyet umumnya dianggap sebagai tradisi dari penganut Tao[6].

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d "History of Qi Tian Gong Temple". Qi Tian Gong Temple. Diakses tanggal June 6, 2013.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Qitian 1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  2. ^ a b c d Oakley, Mat (2010). Singapore (edisi ke-8). Lonely Planet. hlm. 94. ISBN 9781742204017.  Kesalahan pengutipan: Tanda <ref> tidak sah; nama "Mat 1" didefinisikan berulang dengan isi berbeda
  3. ^ "Monkey God Temple". www.roots.gov.sg. Diakses tanggal 2022-05-25. 
  4. ^ Lewis, Mark (2004). Malaysia, Singapore and Brunei (edisi ke-3). Rough Guides. hlm. 59. ISBN 9781843530947. 
  5. ^ Asiapac Editorial (2006). Journey to the West: Adventures of the Monkey King. Asiapac Books. hlm. 3. ISBN 9789812294647. 
  6. ^ Yogerst, Joseph R. (1990). Singapore: State of the Art. University of Mississippi Press. hlm. 37. ISBN 9789810022259.