Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif
Pengarang | Stephen R. Covey |
---|---|
Subjek | Pengembangan diri |
Genre | non-fiksi |
Penerbit | Free Press |
Tanggal terbit | 1989 |
ISBN | ISBN 0-7432-6951-9 |
OCLC | 56413718 |
158 22 | |
LCC | BF637.S8 C68 2004 |
Diikuti oleh | The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness |
Tujuh Kebiasaan Manusia yang Sangat Efektif, untuk pertama kali terbit pada tahun 1989, adalah sebuah buku pengembangan diri yang ditulis oleh Stephen R. Covey. Buku ini sudah terjual lebih dari 15 juta kopi dalam 38 bahasa sejak publikasi pertamanya, yang ditandai dengan dirilisnya edisi ulang tahun ke-15 tahun 2004. Covey menyajikan pendekatan untuk menjadi efektif dalam mencapai tujuan dengan menyelaraskan diri pada apa yang dia sebut sebagai prinsip etika karakter yang menurutnya universal dan abadi.[1]
7 Kebiasaan
[sunting | sunting sumber]Setiap bab dalam bukunya didedikasikan kepada satu kebiasaan,[2] yang diwakili oleh imperatif berikut ini:
Kemenangan pribadi atau kemandirian
[sunting | sunting sumber]Tiga kebiasaan yang pertama mengarahkan pembaca dari ketergantungan menuju kemandirian (kemenangan pribadi):
- Kebiasaan 1: Jadilah Proaktif
Ringkasan: Mengambil inisiatif dalam kehidupan dengan menyadari bahwa keputusan Anda (dan bagaimana mereka terkait dengan prinsip-prinsip kehidupan) adalah faktor determinasi primer untuk efektivitas dalam kehidupan Anda. Mengambil tanggung jawab terhadap pilihan yang Anda buat dan konsekuensi berikutnya yang mengikuti. Covey mengartikan tanggung jawab (responsibility) sebagai response - ability atau kemampuan untuk melakukan respon atas stimulus yang dihadapi.
- Kebiasaan 2: Mulailah dari Akhir dalam Pikiran
Ringkasan: Temukan diri sendiri dan klarifikasi nilai-nilai karakter dan tujuan hidup Anda yang sangat penting. Gambarkan/bayangkan karakteristik ideal untuk setiap peran yang berbeda dan hubungan dalam hidup Anda.
- Kebiasaan 3: Dahulukan yang Utama
Ringkasan: Rencanakan, prioritaskan, eksekusi tugas-tugas mingguan Anda berdasarkan skala kepentingannya lebih dahulu dibandingkan skala urgensinya. Evaluasi apakah usaha yang sudah anda lakukan sudah sesuai dengan nilai karakter yang Anda inginkan, mendorong Anda semakin dekat pada sasaran, dan memperkaya peranan dan hubungan yang diuraikan dalam kebiasaan 2.
Kemenangan publik atau Interdependensi
[sunting | sunting sumber]Tiga kebiasaan berikutnya adalah apa yang harus dilakukan untuk menuju kemenangan publik atau interdependensi (misalnya bekerja dengan orang lain):
- Kebiasaan 4: Berpikir Menang-Menang
Ringkasan: Benar-benar berusaha untuk mencapai solusi atau perjanjian saling menguntungkan dalam hubungan Anda. Nilai dan hormati orang lain dengan memahami bahwa "kemenangan" untuk semua orang adalah suatu resolusi jangka panjang yang lebih baik daripada jika hanya satu orang saja yang telah mendapatkan keinginannya.
- Kebiasaan 5: Berusahalah untuk mengerti orang lain dahulu, baru kemudian dimengerti
Ringkasan: Pakailah cara mendengarkan dengan empati agar dapat benar-benar dipengaruhi orang lain, yang akan mendorong mereka untuk balas mendengarkan Anda dan berpikiran terbuka untuk dapat Anda pengaruhi. Ini menciptakan suasana kepedulian, menghormati, dan pemecahan masalah secara positif.
- Kebiasaan 6: Sinergi
Ringkasan: Menggabungkan kekuatan dari beberapa orang melalui kerjasama tim yang positif, sehingga untuk mencapai tujuan tidak ada satu orangpun yang bisa melakukannya sendiri. Mendapatkan performa terbaik dari sekelompok orang dengan mendorong kontribusi yang berarti, dan pemodelan kepemimpinan inspirasional dan mendukung.
Pembaharuan diri
[sunting | sunting sumber]Kebiasaan terakhir berkaitan dengan peremajaan-diri:
- Kebiasaan 7: Asahlah gergaji
Ringkasan: Seimbangkan dan perpaharui sumber daya, energi, dan kesehatan Anda untuk menciptakan gaya hidup yang berkelanjutan, jangka panjang, dan efektif.
Mentalitas kelimpahan
[sunting | sunting sumber]Covey menciptakan ide "mentalitas kelimpahan" atau "pola pikir kelimpahan", sebuah konsep yang menyebutkan bahwa seseorang mempercayai terdapat cukup sumber daya dan kesuksesan untuk dibagikan dengan sesamanya. Dia membandingkanya dengan "pola pikir kelangkaan" (contohnya: kompetisi yang merusak dan tidak perlu), yang ditemukan pada ide bahwa, jika orang lain menang atau berada dalam situasi sukses, itu berarti Anda yang kalah; tidak mempertimbangkan kemungkinan adanya kemenangan bagi kedua belah pihak (dalam satu cara atau lainnya) pada situasi yang terjadi. Individu dengan mentalitas kelimpahan akan mampu ikut merayakan keberhasilan orang lain daripada merasa terancam olehnya.[3]
Setelah terbitnya buku ini, sejumlah buku lainnya bermunculan membahas tentang ide tersebut. Covey berpendapat bahwa mentalitas kelimpahan muncul dari memiliki harga diri yang tinggi dan rasa aman (lihat kebiasaan 1, 2, and 3), dan memimpin kepada pembagian keuntungan, pengakuan dan tanggung jawab.[4] Organisasi juga perlu mengaplikasikan mentalitas kelimpahan ketika melakukan bisnisnya.[5]
Spiral ke atas
[sunting | sunting sumber]Covey menjelaskan model "Spiral ke atas" dalam bagian mengasah gergaji. Melalui hati nurani kita, bersama dengan kemajuan yang berarti dan konsisten, spiral akan menghasilkan pertumbuhan, perubahan, dan perkembangan yang konstan. Pada dasarnya seseorang selalu berusaha mengintegrasikan dan menguasai prinsip-prinsip yang diuraikan dalam 7 kebiasaan pada tingkat yang semakin tinggi pada setiap iterasi. Perkembangan selanjutnya pada kebiasaan apapun akan membuat pengalaman yang berbeda dan Anda akan mempelajari prinsip-prinsip tersebut dengan pemahaman yang lebih dalam. Model spiral ke atas terdiri dari tiga bagian: belajar, komitmen, melakukan. Menurut Covey, seseorang harus semakin meningkatkan pembelajaran hati nuraninya agar dapat tumbuh dan berkembang pada spiral ke atas. Ide pembaharuan dengan pendidikan akan mendorong seseorang menuju kebebasan personal, rasa aman, kebijaksanaan,dan kekuasaan.[6]
Buku lainnya
[sunting | sunting sumber]Covey telah menulis beberapa buku lain:
- First Things First
- Principle Centered Leadership
- The Power Of The 7 Habits: Applications And Insights
- Seven Habits of Highly Effective Families
- Beyond the Seven Habits
- Living the Seven Habits, kumpulan cerita-cerita dari orang yang mengaplikasikan tujuh kebiasaan dalam kehidupan mereka
- The 8th Habit: From Effectiveness to Greatness, lanjutan dari Tujuh Kebiasaan diterbitkan tahun 2004
- The Leader in Me, sebuah buku yang menggunakan tujuh kebiasaan untuk anak muda, khususnya di sekolah, diterbitkan tahun 2008.
Sean Covey (Anak lelaki Stephen Covey) telah menulis buku untuk versi remaja yaitu The 7 Habits of Highly Effective Teens. Buku ini menyederhanakan 7 kebiasaan untuk pembaca-pembaca yang lebih muda sehingga mereka dapat memahami isinya dengan lebih baik. Pada bulan September 2006, Sean Covey juga menerbitkan buku The 6 Most Important Decisions You Will Ever Make: A Guide for Teens. Buku panduan ini menyoroti saat-saat penting dalam kehidupan remaja dan memberikan petunjuk bagaimana menghadapinya.
Anak lelaki tertua dari Stephen Covey, Stephen M. R. Covey, telah menulis buku berjudul The Speed of Trust.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Bill Gordon: "A Closer Look At Stephen Covey And His 7 Habits" Apologetics Index, retrieved 23 December 2007
- ^ "The Seven Habits of Highly Effective People (review)". Diakses tanggal 2011-10-10.
- ^ English, L (2004). "The 7 Habits of Highly Effective Information Professionals, Part 7" (PDF). DM Review. September/October '04: 60–61. Diarsipkan dari versi asli (pdf) tanggal 2020-05-12. Diakses tanggal 2011-12-30.
- ^ Covey, S (2004). The Power of Character. Unlimited Publishing. hlm. 103. ISBN 1588321061.
- ^ Krayer, Karl J.; Lee, William Thomas (2003). Organizing change: an inclusive, systemic approach to maintain productivity and achieve results. San Diego: Pfeiffer. hlm. 238. ISBN 0787964433.
- ^ Covey, S. R. (1989). Organizing change:Upward Spiral. Free Press. ISBN 0743269519.