Traktat Svalbard
Traktat mengenai Spitsbergen, atau disebut juga Traktat Svalbard, adalah perjanjian yang mengakui kedaulatan Norwegia atas kepulauan Spitsbergen (sekarang disebut Svalbard). Kedaulatan itu masih mengalami pembatasan, dan tidak semua hukum Norwegia berlaku. Traktat ini mendemiliterisasikan Svalbard. Semua penandatangan juga memperoleh hak yang sama untuk melakukan kegiatan komersial (terutama penambangan batu bara) di kepulauan ini.
Perjanjian ini ditandatangani pada tanggal 9 Februari 1920 oleh Amerika Serikat, Denmark, Prancis, Italia, Jepang, Belanda,[1] Norwegia, Swedia, dan Britania Raya (termasuk dominion Irlandia, Kanada, Australia, India, Afrika Selatan, dan Selandia Baru). Beberapa negara menandatanganinya beberapa tahun setelah traktat berlaku. Uni Soviet menandatanganinya pada tahun 1924, sementara Jerman dan Cina pada tahun 1925. Saat ini terdapat lebih dari 40 penandatangan.
Nama Traktat
[sunting | sunting sumber]Perjanjian aslinya berjudul Treaty recognising the sovereignty of Norway over the Archipelago of Spitsbergen (Perjanjian yang mengakui kedaulatan Norwegia atas Kepulauan Spitsbergen). Perjanjian tersebut menyebut seluruh kepulauan itu sebagai Spitsbergen, yang merupakan satu-satunya nama yang digunakan secara umum sejak tahun 1596 (dengan sedikit variasi ejaan). Pada tahun 1925, lima tahun setelah perjanjian disepakati, otoritas Norwegia secara resmi mengganti nama kepulauan tersebut menjadi “Svalbard”. Nama baru ini merupakan adaptasi modern dari toponim kuno Svalbarði, yang telah tercatat dalam saga Nordik sejak tahun 1194. Setelah itu, nama asing Spitsbergen digunakan untuk merujuk pada pulau utama dalam kepulauan tersebut.[2][3]Dengan demikian, dalam historiografi modern, Treaty of Spitsbergen sering kali disebut secara anakronistik sebagai Svalbard Treaty untuk mencerminkan perubahan nama tersebut.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Kepulauan tersebut ditemukan oleh penjelajah Belanda Willem Barentsz pada tahun 1596.[4] Nama yang diberikan adalah Spitsbergen, yang berarti “gunung-gunung berpuncak tajam” (secara harfiah “spits-berg”). Kepulauan ini tidak berpenghuni.[5]Pada tahun 1920-an, Norwegia mengganti nama kepulauan tersebut menjadi Svalbard.[6]
Spitsbergen/Svalbard pada awalnya merupakan wilayah yang tidak dimiliki oleh negara mana pun, dengan orang-orang dari berbagai negara terlibat dalam kegiatan industri seperti perikanan, perburuan paus, pertambangan, penelitian, dan kemudian pariwisata. Karena tidak termasuk dalam wilayah negara mana pun, Svalbard pada umumnya bebas dari peraturan atau hukum, meskipun sempat terjadi konflik atas wilayah tersebut akibat perebutan hak perburuan paus dan sengketa kedaulatan antara Inggris, Belanda, serta Denmark–Norwegia pada paruh pertama abad ke-17.Memasuki abad ke-20, ditemukan deposit mineral di pulau utamanya, dan konflik yang terus terjadi antara para penambang dan pemilik tambang menciptakan kebutuhan akan pembentukan suatu pemerintahan.[7]
Isi
[sunting | sunting sumber]Traktat ini mengatur bahwa:
- Svalbard adalah bagian dari Norwegia.
- Pajak boleh dipungut, tetapi hanya untuk mendukung kepentingan Svalbard, sehingga pajak di kepulauan tersebut lebih rendah daripada di Norwegia daratan.
- Norwegia harus menghormati dan menjaga lingkungan Svalbard.
- Semua penduduk dan perusahaan dari setiap negara penandatangan traktat diperbolehkan menjadi penduduk dan mempunyai hak untuk menangkap ikan, berburu, atau melakukan kegiatan maritim, industri, penambangan, dan perdagangan. Penduduk Svalbard harus mengikuti hukum Norwegia, dan pemerintah Norwegia tidak boleh membedakan penduduk berdasarkan kebangsaan.
- Pasal 9 melarang pembangunan markas angkatan laut dan perbentengan di Svalbard. Kepulauan ini juga tidak boleh digunakan untuk keperluan perang. Kenyataannya, Svalbard tidak sepenuhnya terdemiliterisasi.
Penandatangan
[sunting | sunting sumber]
| Negara | Tanggal ratifikasi |
|---|---|
| Afganistan | 1925-11-23 |
| Albania | 1930-04-29 |
| Argentina | 1927-05-06 |
| Australia | 1923-12-29 |
| Austria | 1930-03-12 |
| Belgia | 1925-05-27 |
| Bulgaria | 1925-10-20 |
| Kanada | 1923-12-29 |
| Chile | 1928-12-17 |
| China | 1925-07-01 |
| Denmark | 1924-01-24 |
| Republik Dominika | 1927-02-03 |
| Mesir | 1925-09-13 |
| Estonia | 1930-04-07 |
| Finlandia | 1925-08-12 |
| Prancis | 1924-09-06 |
| Jerman | 1925-11-16 |
| Yunani | 1925-10-21 |
| Hungaria | 1927-10-29 |
| Islandia | 1994-05-31 |
| India | 1923-12-29 |
| Italia | 1924-08-06 |
| Jepang | 1925-04-02 |
| Monako | 1925-06-22 |
| Belanda | 1920-09-03 |
| Selandia Baru | 1923-12-29 |
| Norwegia | 1924-10-08 |
| Polandia | 1931-09-02 |
| Portugal | 1927-10-24 |
| Rumania | 1925-07-10 |
| Rusia | 1935-05-07 |
| Arab Saudi | 1925-08-14 |
| Afrika Selatan | 1923-12-29 |
| Spanyol | 1925-11-12 |
| Swedia | 1924-09-15 |
| Swiss | 1925-06-30 |
| Ukraina | 1935-05-07 |
| Britania Raya | 1923-12-29 |
| AS | 1924-04-02 |
| Venezuela | 1928-02-08 |
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ On Dutch interest and historical claims see Muller, Hendrik, ‘Nederland’s historische rechten op Spitsbergen’, Tijdschrift van het Koninklijk Nederlandsch Aardrijkskundig Genootschap 2e serie, deel 34 (1919) no. 1, 94-104.
- ^ "Norwegian place names in polar regions". Norwegian Polar Institute (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-10-18.
- ^ "History". Spitzbergen | Svalbard (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-10-18.
- ^ Grydehøj, Adam (2020). Coates, Ken S.; Holroyd, Carin (ed.). Svalbard: International Relations in an Exceptionally International Territory (dalam bahasa Inggris). Cham: Springer International Publishing. hlm. 267–282. doi:10.1007/978-3-030-20557-7_17. ISBN 978-3-030-20557-7.
- ^ "Book sources - Wikipedia". en.wikipedia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-10-18.
- ^ "Book sources - Wikipedia". en.wikipedia.org (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-10-18.
- ^ Arlov, Thor Bjørn (1996). Svalbards historie: 1596-1996. Oslo: Aschehoug. ISBN 978-82-03-22171-2.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Treaty between Norway, The United States of America, Denmark, France, Italy, Japan, the Netherlands, Great Britain and Ireland and the British overseas Dominions and Sweden concerning Spitsbergen signed in Paris 9th February 1920. (In Norwegian, English and French, click "Original tekst".)
- Treaty Concerning the Archipalego of Spitsbergen
- Svalbard Treaty and Ratification (in Norwegian)
- Svalbard – an important arena - Speech by Norwegian Minister of Foreign Affairs, 15 April 2006.