Tarok Dipo, Guguk Panjang, Bukittinggi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

SEJARAH SINGKAT KELURAHAN

Tarok Dipo” merupakan penggabungan dari kata “Tarok dan Dipo”. Dimana Tarok merupakan nama sebatang pohon yang sangat dikenal jauh sebelum masa revolusi 1945 yang dulunya banyak tumbuh di daerah ini. Pohon ini mempunyai banyak manfa’at yang sering dipergunakan dalam kehidupan masyarakat, kulit pohon ini dimanfa’atkan untuk dijadikan bahan pakaian, sementara getahnya dapat pula dijadikan/ digunakan sebagai bahan pencelup kain.

Selanjutnya kata Dipo berasal dari kata “Depot” yaitu sarana perbelanjaan bagi para Kolonial Belanda dan masyarakat yang berlokasi di kampung Tarok . Kemudian oleh masyarakat kedua kata tersebut diabadikan menjadi sebuah nama kampung yang ada di Kota Bukittinggi yaitu : “Kampung Tarok Dipo”. Dan setelah dikeluarkannya PP 40 tahun 1980 maka Tarok Dipo dikukuhkan sebagai salah satu Kelurahan yang ada di Kota Bukittinggi Kecamatan Guguk Panjang dengan nama Kelurahan Tarok Dipo.

Tarok Dipo
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KotaBukittinggi
KecamatanGuguk Panjang
Kode Kemendagri13.75.01.1001
Kode BPS1375010002
Luas± 148,2 ha
Jumlah penduduk16.559 jiwa[1]
Kepadatan-


Tarok Dipo adalah salah satu kelurahan di kecamatan Guguk Panjang, Bukittinggi, Sumatera Barat, Indonesia.[2]

BATAS WILAYAH

Setelah dibangunnya PASAR SIMPANG AUR sebagai Pusat Grosir terbesar Se Sumatera Bagian Tengah dan dipindahkannya terminal kota ke Komplek Pasar tersebut.

Batas – batas wilayah Kelurahan Tarok Dipo sebagai berikut  :

  • Sebelah Utara berbatas dengan Kel. Pakan Kurai dan Kel. Aur Tajungkang Tengah Sawah Kec. Guguk panjang
  • Sebelah Selatan berbatas dengan Kel. Aur Kuning dan Kel. Sapiran Kec. ABTB
  • Sebelah Barat berbatas dengan Kel. Bukit Cangang Kayu Ramang Kec. Guguk Panjang
  • Sebelah Timur berbatas dengan kel. Pakan labuah dan Kelurahan Parit Antang Kec. ABTB

PENDUDUK

Dari segi kependudukan Kel. Tarok Dipo merupakan kelurahan terpadat se-Kota Bukittinggi yang sangat heterogen, terdiri dari berbagai suku dan agama / Multi Etnis (Minang, jawa, Batak, Sunda, Nias, Aceh, Tiong Hoa, dll) yang tetap dapat hidup berdampingan secara damai, dimana 14,6 % dari Keseluruhan Penduduk Kota Bukittinggi ini berada di Wilayah Kelurahan Tarok Dipo. dengan jumlah penduduk keadaan Januari 2020 berdasarkan Data Kependudukan dari Disdukcapil adalah 16.559 Jiwa terdiri dari laki-laki 8.239 jiwa dan perempuan 8.320 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 4.783 KK.

EKONOMI MASYARAKAT

Kehidupan ekonomi masyarakat merupakan suatu hal penting dan harus diperhatikan. Tingkat perekonomian masyarakat menjadi salah satu perhatian penting bagi pihak Kelurahan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagai wujud dari penyelenggaraan pemerintahan yang bertujuan menciptakan kesejahteraan masyarakat.

Kelurahan Tarok Dipo ini mulai berkembang dengan keberadaan Pasar Simpang Aur sebagai Pusat Grosir terbesar dan pemindahan terminal bus antar kota ke dalam kompleks Pasar tersebut, yang dengan sendirinya mempunyai pengaruh terhadap perekonomian Masyarakat yang dahulunya berprofesi sebagai petani telah beralih menjadi Pedagang sehingga sekitar 10,1% dari penduduk saat ini atau sekitar 1679 orang tercatat berprofesi sebagai Pedagang mulai dari pedagang kecil sampai pada pedagang besar.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ dengan jumlah penduduk keadaan Januari 2020 berdasarkan Data Kependudukan dari Disdukcapil terdiri dari laki-laki 8.239 jiwa dan perempuan 8.320 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 4.783 KK
  2. ^ Daftar nama kecamatan, kelurahan, desa, dan kodepos di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat