Lompat ke isi

Soeta Ono

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Suta Ono)
Soeta Ono
Tam'mak Mas, tempat bersemayam abu jenazah Soeta Ono
KelahiranAboe
1822
Telang, Siong, Tanah Kerajaan Banjar
Kematian27 April 1894
Belanda Telang Siong, Hindia Belanda
AyahSuma
IbuKalimah anak Soeta Wana [1]
AgamaKaharingan
Setelah ditaklukan Belanda pada masa Sultan Adam, wilayah terakhir Kesultanan Banjar 1826-1860, dibagi dua wilayah regent (adipati) yang dilantik Belanda yaitu Martapoera dan Amonthaij. Wilayah Barito Timur terdiri atas Distrik Sihoeng (dikepalai Soeta Ono) dan Distrik Patteij (dikepalai Toemenggoeng Djaja Kartie) termasuk ke dalam wilayah pemerintahan Radhen Adipati Danoe Redjo regent der­ afdeeling Amonthaij.

Aboe[2] bergelar Sota Ono[3][4] atau Soeta Ono[5][6][7][8][9] atau Soeto Ono (ejaan Jawa)[10][11][12][13][14][15] adalah seorang kepala distrk Sihoeng Paju Epat keturunan Raja Nanserunai[16] terakhir. Soeta Ono lahir di Telang Siong sekitar tahun 1822 dan meninggal pada 27 April 1894, dengan nama pangggilan Abu. Kakek Soeta Ono adalah seorang kepala suku Paju Epat yang sangat berpengaruh yaitu Suta Wana.[17] Dari kakeknya Suta Wana lah Soeta Ono mendapat tongkat jabatan menjadi kepala suku Dayak Maanyan di Paju Epat.[17]

Dari Kerajaan Belanda SOETA ONO mendapat jabatan sebagai Kepala Adat/ Kepala Landschap Siong/Padju IV, Patai dan Barito, Kepala District Dusun Timur dengan pemerintahan sendiri (Zelfbestuur). Tetapi oleh karena sesuatu sebab yang tidak mengijinkan maka SOETA ONO hanya meminta District Dusun Timur saja atau dari sungai Paminggir sampai ke sungai Ajuh saja.[1] Diarsipkan 2016-09-14 di Wayback Machine.

Disamping menjadi Kepala District, SOETA ONO / SOETA-ONA juga menerima tugas berperang kesana kemari.[18][19][20][21]

Pada tahun 1875 SOETA ONO meminta berhenti dengan hormat sebagai Kepala District dari Kerajaan Belanda.[2] Diarsipkan 2016-09-14 di Wayback Machine.

Pemakaman

[sunting | sunting sumber]

Soeta Ono meninggal pada 27 April 1894 dan dimakamkan secara kremasi menggunakan adat Maanyan Padju Epat. Masyarakat Telang Siong menyebut makamnya dengan sebutan Tam'mak Mas (tambak= peti kubur berkaki dua; kariring= peti kubur berkaki satu). Makamnya berada di dalam sebuah rumah kecil yang berada di belakang Lewu Hante.[3] Diarsipkan 2016-09-14 di Wayback Machine.

Silsilah Suta Ono (Aboe)

[sunting | sunting sumber]

♂ Uria Napulangit

↓ (berputra)

♂ Petinggi Baris

↓ (berputra)

♀ Halimah

↓ (berputra)

♂ Mangku Jaya

↓ (berputra)

♂ Suta Wana

↓ (berputra)

♀ Kalimah = ♂ Suma

↓ (berputra)

♂ Suta Ono (Aboe)

↓ (berputra)

1. ♂ Gasan
/Gesak gelar Raden Soetang Negara[2]
2. ♂ Goentik, Districtshoofden Oost Doesoen[22]
3. Manei
4. ♂ Gaman
5. Badowo
6. Mujan
[23]

Silsilah Mantir (Kepala Adat) Desa Telang

[sunting | sunting sumber]

Silsilah Mantir (Kepala Adat) Desa Telang

  1. Uria Napulangit
  2. Petinggi Awang
  3. Petinggi Baris - anak Uria Napulangit (no. 1)
  4. Singa Uda Busut (orang Kahayan)
  5. Petinggi Tabing Baya
  6. Petinggi Walek
  7. Damang Tangah
  8. Sinu Ganti
  9. Sinu Pati
  10. Mangku Jaya - anak Halimah anak Petinggi Baris (no. 2)
  11. Suta Wana - anak Mangku Jaya (no. 10)
  12. Suta Ono - anak Kalimah anak Suta Wana (no. 11)
  13. Raden Tuha
  14. Kyai Goentik - anak Suta Ono (no. 12)
  15. Demang Gaman - anak Suta Ono (no. 12)
  16. Biring tungkut (Kakah Durisah)
  17. Under Bahar
  18. Pa Bakir
  19. Paningsi Padangka

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ http://hadi-saputra-miter.blogspot.com/2012/04/sota-ono-pahlawan-ataukah-kaki-tangan.html
  2. ^ a b Koloniaal tijdschrift (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies. 1928. hlm. 337. 
  3. ^ Goeje, C.H. de (1878). Een bezoek aan Sota-Ono in de Dajak-landen (dalam bahasa Belanda). De Graaff. 
  4. ^ Koentjaraningrat, Koentjaraningrat (1967). Villages in Indonesia (dalam bahasa Inggris). Equinox Publishing. hlm. 111. 
  5. ^ Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia), Koninklijk Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen (Batavia) (1860). Tijdschrift van het Bataviaasch Genootschap (dalam bahasa Belanda). 9. Lange. hlm. 146. 
  6. ^ van Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863 (dalam bahasa Belanda). 1. D. A. Thieme. hlm. 73. 
  7. ^ van Rees, Willem Adriaan (1865). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863 (dalam bahasa Belanda). 2. D. A. Thieme. hlm. 11. 
  8. ^ Le Rutte, J. M. C. E. (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog (dalam bahasa Belanda). A.W. Sythoff. hlm. 95. 
  9. ^ (1863)Geneeskundig tijdschrift voor Nederlandsch-Indie (dalam bahasa Belanda). 10-11. hlm. 545. 
  10. ^ Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1862). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar (dalam bahasa Belanda). 35. Lands Drukkery. hlm. 136. 
  11. ^ (Belanda) Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1863). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 37. Lands Drukkery. hlm. 146. 
  12. ^ Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1863). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar. 41. Lands Drukkery. hlm. 146. 
  13. ^ Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1870). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar (dalam bahasa Belanda). 43. Lands Drukkery. hlm. 179. 
  14. ^ Landsdrukkerij (Batavia), Landsdrukkerij (Batavia) (1863). Almanak van Nederlandsch-Indië voor het jaar (dalam bahasa Belanda). 44. Lands Drukkery. hlm. 196. 
  15. ^ van Rees, Willem Adriaan (1867). De bandjermasinsche krijg van 1859-1863: met portretten, platen en een terreinkaart (dalam bahasa Belanda). 1–2. D. A. Thieme. hlm. 112. 
  16. ^ humabetang (2013-02-16). "Kerajaan NanSarunai". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-14. Diakses tanggal 2016-09-06. 
  17. ^ a b humabetang (2016-08-02). "SOETA ONO (Abu)". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-14. Diakses tanggal 2016-09-06. 
  18. ^ J. M. C. E. le RUTTE (1861). De Expeditie naar Montallat, zuid- en ooster afdeeling van Borneo (dalam bahasa Belanda). 
  19. ^ J. M. C. E. le RUTTE (1863). Episode uit den Banjermasingschen oorlog (dalam bahasa Belanda). A.W. Sythoff. 
  20. ^ Jean Marine Charles Edoeard Le Rütte (1863). Expeditie tegen de versterking van Pangeran Antasarie gelegen aan de Montallatrivier: beschrijving der versterking te Goenong Tongka, na de inname : aantekeningen omtrent Pangeran Hijdaijat, benevens eene naamlijst der officieren van de land- en zeemagt met opgave van de oorlogsbodems die aan den strijd hebben deelgenomen tot onderwerping van Pangeran Hijdaijat (dalam bahasa Belanda). Sijthoff. 
  21. ^ G.L.C. Tihon (1862). Tongka, zuid- en oostkust van Borneo (dalam bahasa Belanda). Van Dorp. 
  22. ^ Regeerings-almanak voor Nederlandsch-Indie (dalam bahasa Belanda). Dutch East Indies. 1898. hlm. 50. 
  23. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-09-14. Diakses tanggal 2016-09-06. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]