Solusi Akhir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pada tanggal 26 Februari 1942, surat kepada diplomat Jerman bernama Martin Luther, yang ditindak lanjuti oleh Reinhard Heydrich pada Konferensi Wannsee dengan meminta petunjuk kepada Martin Luther atas pelaksanan "Endlösung der Judenfrage" (Final Solution of the Jewish Question).Lihat Terjemahan surat tersebut dalam bahasa Inggris Diarsipkan 2012-11-02 di Wayback Machine. pada Gedung peringatan Konferensi Wannsee.

"Solusi Akhir" dari "Persoalan Yahudi" (Jerman:'Die Endlösung der Judenfrage') merupakan rencana Nazi Jerman untuk melakukan genosida secara sistematis terhadap populasi kaum Yahudi Eropa selama Perang Dunia II. Istilah tersebut didengungkan oleh Adolf Eichmann seorang pejabat tinggi Nazi yang menjadi pengelola kampanye genosida tersebut. Sesudah perang Eichmann ditangkap dan diadili oleh pemerintahan Israel tahun 1961-1962 dan dihukum mati.

Pembunuhan massal terhadap lebih dari 1 juta kaum Yahudi sebenarnya telah terjadi jauh sebelum Endlösung dilaksanakan sepenuhnya pada tahun 1942 tetapi pelaksanaan Endlösung merupakan suatu kebijakan untuk memusnahkan seluruh kaum Yahudi dengan membangun kamp konsentrasi untuk dijadikan "kamp kematian" dan menciptakan suatu "industri pembantaian massal" terhadap kaum Yahudi secara sungguh-sungguh.

Keputusan untuk melakukan pembunuhan secara sistematis terhadap kaum Yahudi Eropa telah diputuskan pada Konferensi Wannsee di Berlin yang dilaksanakan pada tanggal 20 Januari 1942. Selama berlangsungnya konferensi tersebut, dilakukan diskusi oleh sekelompok perwira Nazi Jerman untuk memutuskan "Solusi akhir atas persoalan Yahudi" ("Endlösung der Judenfrage"). Catatan rapat dan berita acara rapat ini ditemukan oleh tentara sekutu pada akhir peperangan dan dijadikan alat bukti pada Peradilan Nuremberg. Pada musim semi 1942, Operasi Reinhard memulai pelaksanaan pembunuhan sistematis terhadap kaum Yahudi ini walaupun ratusan ribu dari kaum Yahudi ini telah dibunuh oleh para pasukan pembunuh dan penyerbuan massal. Pada pidatonya tanggal 6 Oktober 1943 di Konferensi Posen, Heinrich Himmler untuk pertama kalinya menjelaskan secara resmi kepada seluruh pimpinan kerajaan Jerman (Deutsches Reich) secara terus terang dan dengan bahasa yang kejam tentang apa itu arti sesungguhnya dari "Endlösung".

Perdebatan sejarah mengenai keputusan "Endlösung"[sunting | sunting sumber]

Lihat: Holocaust

Pada awal masa Perang Dunia II sepanjang pidatonya pada tanggal 30 Januari 1930 ( dalam peringatan enam tahun berkuasanya Hitler), Hitler tampaknya telah "meramalkan" bakal terjadinya Holocaust dari kaum Yahudi Eropa sewaktu ia mengatakan: "

Hari ini saya sekali lagi saya meramalkan bahwa apabila para ahli keuangan internasional Yahudi baik di dalam maupun di luar Eropa telah berhasil menjerumuskan bangsa-bangsa kedalam perang dunia, maka sebagai akibatnya tidak akan ada komunisasi di dunia dan ini merupakan kemenangan kaum Yahudi, tetapi ini merupakan pemusnahan ras Yahudi di Eropa! [1] Diarsipkan 2020-04-24 di Wayback Machine. [2] Diarsipkan 2008-03-14 di Wayback Machine. [3] Diarsipkan 2007-08-08 di Wayback Machine.

Masih terdapat perdebatan di antara para sejarawan mengenai kapan tepatnya keputusan untuk pemusnahan populasi kaum Yahudi Eropa ini dibuat oleh para pemimpin Jerman. Akhirnya menjadi konsensus (kesepakatan) bahwa konsep "Endlösung" ini timbul secara berangsur-angsur antara musin panas dan musim semi pada tahun 1941. Christopher Browning seorang sejarawan terkemuka tentang Holocaust menyatakan bahwa keputusan untuk pemusnahan kaum Yahudi Eropa ini sesungguhnya terdiri dari 2 keputusan, satu keputusan dibuat pada tahun 1941 untuk membunuh kaum Yahudi Rusia ( pembunuhan massal oleh Einsatzgruppen telah dimulai pada saat musim panas pada tahun 1941), dan keputusan kedua dibuat pada bulan Oktober 1941 untuk memusnahkan kaum Yahudi Eropa. Cukup banyak bukti yang mendukung pernyataan ini, misalnya pada 31 Juli 1941, berdasarkan instruksi Adolf Hitler, perwira Nazi Hermann Göring memerintahkan jenderal SS Reinhard Heydrich untuk "melakukan segala suatu persiapan menyangkut organisasi, keuangan dan hal-hal material untuk suatu solusi total (Gesamtlösung) atas pertanyaan Yahudi pada daerah kekuasaan Jerman. Dikatakannya sebagai berikut: " Saya menginstruksikan kalian untuk selanjutnya menyerahkan laporan kepada saya suatu rencana menyeluruh dari hal-hal administratif dan keuangan untuk melaksanakan keinginan berupa solusi terakhir (Endlösung) atas pertanyaan Yahudi." [1]

Christian Gerlach memiliki argumen lain tentang waktu tersebut, ia menyatakan bahwa keputusan dibuat oleh Hitler pada tanggal 12 Desember 1941 sewaktu melaksanakan pertemuan Partai Nazi (Reichsleiter)dan pemimpin wilayah Gauleiter [2])

Pada catatan harian Joseph Goebbels yang dibuat sehari setelah pidato Hitler, ia menuliskan sebagai berikut:

Atas pertanyaan Yahudi, Hitler telah memutuskan untuk membersihkan meja. Ia memperingatkan kaum Yahudi bahwa apabila mereka menyebabkan meletusnya perang dunia lagi maka itu akan membawa mereka kepada kehancurannya sendiri. Itu adalah bukan ucapan kosong. Sekarang perang dunia telah meletus lagi. Pemusnahan kaum Yahudi haruslah menjadi konsekwensinya. Dalam hal ini kita tidak boleh berlaku sentimental. Bukan kita yang harus menaruh simpati terhadap kaum Yahudi. Kita harus menaruh simpati terhadap rakyat kita sendiri yaitu rakyat Jerman. Apabila rakyat Jerman harus mengorbankan 160.000 korban pada serangan di timur, maka yang bertanggung jawab atas konflik berdarah ini harus membayarnya dengan nyawa mereka.[4] Diarsipkan 2015-06-02 di Wayback Machine.

Setelah keputusan ini maka rencana untuk melaksanakan Endlösung mulai dibuat. Contohnya, pada tanggal 16 Desember, saat dilangsungkannya pertemuan para pejabat dari pemerintahan Jerman, Hans Frank merujuk pada pidato Hitler sewaktu ia menjelaskan mengenai rencana pembasmian kaum Yahudi.

Albert Speer, seorang arsitek, pengarang dan pejabat tinggi pemerintahan Jerman dalam kesaksiannya di bawah sumpah pada bulan Juni 1977, menyatakan sebagai berikut:

Saya hadir pada sesi Reichstag pada tanggal 30 Januari 1939 sewaktu Hitler menjamin bahwa apabila terjadi perang lagi, maka yang akan terbasmi adalah Yahudi dan bukannya Jerman. Kalimat ini diucapkan dengan penuh keyakinan yang membuat saya tidak pernah ragu bahwa maksud tersebut akan dilaksanakan.[5] Diarsipkan 2007-08-04 di Wayback Machine.

Rencana Madagaskar[sunting | sunting sumber]

Pertama-tama sebuah rencana yang tidak jelas dibuat oleh Nazi Jerman untuk mendeportasi seluruh kaum Yahudi Eropa ke Madagaskar. Adolf Eichmann secara khusus mendukung rencana ini sebelum dilangsungkannya Konferensi Wannsee pada tahun 1942 yang menghasilkan rencana terinci "Endlösung". Kepala SS, Heinrich Himmler menyatakan bahwa " bagaimanapun kejamnya dan tragisnya kasus yang terjadi pada masing-masing orang, metode ini adalah tetap merupakan metode yang terlembut dan terbaik, apabila ada seseorang yang menentang metode dari pemusnahan secara fisik orang itu maka ia bukan orang Jerman. Semula direncanakan bahwa setelah Inggris menyerah kalah maka angkatan laut Inggris akan digunakan guna melaksanakan Rencana Madagaskar ini, namun ternyata Inggris tidak menyerah kalah sebagaimana yang diharapkan dan rencana ini ditunda.

Kamp pemusnahan[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 1 November 1941, kamp pemusnahan yang pertama dibangun di Belzec, lalu di Sobibor, Treblinka, Chełmno dan di Majdanek, lalu terakhir di Auschwitz-Birkenau. Eksekusi massal terhadap kaum Yahudi ini dilakukan pada awal tahun 1942.

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Manvell, Roger Goering New York:1972 Ballantine Books--War Leader Book #8 Ballantine's Illustrated History of the Violent Century
  2. ^ en:Gauleiter

Referensi[sunting | sunting sumber]

Bacaan lanjut[sunting | sunting sumber]

  • Browning, Christopher R. The Origins of the Final Solution, William Heinemann, London, 2004.
  • Gerald Fleming, Hitler and the Final Solution, University of California Press, Berkeley, 1984.
  • Christian Gerlach. The Wannsee Conference, the Fate of German Jews, and Hitler's decision in principle to exterminate all European Jews, The Journal of Modern History. Chicago: Dec 1998.Vol.70, Iss. 4; pg. 759, 54 pgs
  • Longerich, Peter. The Unwritten Order – Hitler's Role in The Final Solution, Tempus Publishing Limited, Stroud, 2003.
  • Baumslag, Naomi. Murderous Medicine – Nazi Doctors, Human Experimentation, and Typhus, Praeger Publishers, (an imprint of Greenwood Publishing Group, Inc.), 2005. ISBN 0-275-98312-9

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]