Situ Patenggang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Situ Patenggang
Patengan
Lukisan situ Patengan oleh Franz Wilhelm Junghuhn pada 1856
LetakRancabali, Kabupaten Bandung
Koordinat7°09′50″S 107°21′32″E / 7.1638°S 107.35902°E / -7.1638; 107.35902
Bagian dariTaman Wisata Alam Patengan
Aliran keluar utamaCi Buni
Terletak di negaraIndonesia
Ketinggian permukaan1.600 m (5.200 ft)

Situ Patenggang atau Situ Patengan adalah suatu danau yang terletak di kawasan objek wisata alam Bandung Selatan, Jawa Barat, Indonesia, tepatnya di Ciwidey. Terletak di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, danau ini memiliki pemandangan yang sangat eksotik. Situ patenggang juga memiliki pemandangan alam yang asri dengan hamparan kebun teh.[1]

Luas Situ Patenggang sekitar 63 hektar. Serta total luas cagar alamnya mencapai 121 hektar.[2] Situ patenggang menjadi pilihan wisatawan terutama bagi mereka yang baru pulang dari tempat wisata Kawah Putih. Jaraknya dari wisata kawah putih hanya sekitar 12 km dan membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Mitos Situ Patenggang[sunting | sunting sumber]

Panorama Situ Patenggang
Panorama Situ Patenggang

Berdasarkan informasi yang tertera di lokasi wisata, situ Patenggang berasal dari bahasa Sunda, pateangan-teangan (saling mencari). Mengisahkan cinta Putra Prabu dan Putri titisan Dewi yang besar bersama alam, yaitu ki Santang dan Dewi Rengganis. Mereka berpisah untuk sekian lamanya. Karena cintanya yang begitu mendalam, mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sebuah tempat yang sampai sekarang dinamakan "Batu Cinta".Dewi Rengganispun minta dibuatkan danau dan sebuah perahu untuk berlayar bersama. Perahu inilah yang sampai sekarang menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati (Pulau Asmara /Pulau Sasaka). Menurut cerita ini, yang singgah di batu cinta dan mengelilingi pulau asmara, senantiasa mendapat cinta yang abadi seperti mereka.[3][4]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]