Sarang Burung Danau, Jawai, Sambas

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

PROFILE DESA

Sejarah Desa Sarang Burung Danau

Sarang Burung Danau
Negara Indonesia
ProvinsiKalimantan Barat
KabupatenSambas
KecamatanJawai
Kode Kemendagri61.01.03.2001
Luas72,45 km²
Jumlah penduduk5.240 jiwa
Kepadatan72 jiwa/km²

Sarang Burung Danau adalah salah satu desa di kecamatan Jawai, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Indonesia. Riwayat terbentuknya penamaan Desa Sarang Burung Danau takterlepas dari kondisi kawasan desa yang 70%-nya adalah wilayah genangan air (danau) yang luas. Sehingga menjadi salah satu daya tarik bagi binatang khususnya burung-burung untuk berdomisili di daerah ini. Keberadaan burung-burung yang bermigrasi kekawasan tersebut untuk mendirikan sarang dan berkembangbiak menjadikan penamaan daerah tersebut dengan sebutan Desa Sarang Burung Danau. Termasuklah di 3 desa lainnya yang berada di satu hamparan seperti Desa Sarang Burung Kuala, Desa Sarang Burung Husrat, dan Sarang Burung Kolam, seperti yang dituturkan oleh Muhtadun (50) selaku ketua LPM Desa Sarang BurungDanau.

Sepanjang tahun 1999 paska kerusuhan antar etnis, di daerah ini masih banyak ditemukan habitat burung, yang kemudian pada tahun tersebut daerah Desa Sarang Burung Danau mulai memperbaiki saluran drainase dengan menggunakan alat excavator, sehingga daerah yang dulunya tergenang air (rawa) ini perlahan mulai mengering dan keberadaan burung-burung pun semakin hari semakin berkurang. Kawasan Desa Sarang Burung Danau pada mulanya merupakan daerah rawa yang terletak di kawasan hutan yang dekat dengan pesisir pantai sehingga masih dapat dijumpai spesies lain seperti buaya yang tinggal di sekitaran rawa.

Sejarah Pemerintahan Sarang Burung Danau

Berdirinya Desa Sarang Burung Danau bermula pada tahun sekitar 1901 sebelum kemerdekaan Republik Indonesia. Sebelum disahkannya wilayah administrative Desa Sarang Burung Danau, dahulunya merupakan bagian dariwilayah administrative Desa Sarang Burung Kolam. Pada saatitu pula penyebutan untuk kepala desa digelar dengan sebutan petinggi. Juga pada tahun tersebut Kecamatan Jawai merupakan bagian dari wilayah administrative Kewedangan Pemangkat, barulah pada tahun 1957 Kecamatan Jawai resmi dipisahkan dari wilayaha dministratif Kecamatan Pemangkat.

Setelah terjadi pemekaran desa, dilakukanlah pemilihan kepala Desa Sarang Burung Danau. Pada waktu itu yang menjabat pertama adalah Djamat Bin Katang dari tahun 1933 - 1963, kemudian dilanjutkan oleh H. Muhammad Thauran Bin Simot selama periode tahun 1963 - 1987, kemudian dilanjutkan oleh H. Usman Sidang pada periode tahun 1987 – 2003 dengan periode pertamanya 10 tahun dan periode keduanya adalah 8 tahun, kemudian H.M.Thohir Badri pada periode tahun 2003 - 2013, dan pada kepemimpinan selanjutnya dijabat oleh Hambali pada rentang tahun 2013-2019. Dan selanjutnya hasil Pemilihan Kepala Desa pada tanggal : 19 September  2019, dimenangkan oleh saudara  Halimras  sebagai Kepala Desa dengan masa jabatan Periode 2019 s/d  2025.

Untuk lebih rincinya sejarah Desa  Sarang Burung  Danau  atau disingkat  SB. Danau  merupakan salah  satu  Desa yang  tergabung  dalam kelompok  Lima  Desa, dalam suatu  ikatan  yang disebut  BENUA  SARANG BURUNG, Kelima  Desa  tersebut antara  lain  :

  1. Desa  Sarang Burung  Danau  ( SB.Danau ).
  2. Desa  Sungai Nilam                   ( Sei Nilam )
  3. Desa  Sarang Burung  Kolam   ( SB.Kolam ).
  4. Desa  Sarang Burung  Usrat     ( SB.Usrat ).
  5. Desa  Sarang Burung  Kuala    ( SB.Kuala ).

Kelima  Desa  tersebut berada  pada  posisi paling  utara  dari Kecamatan  Jawai  yang   terdiri   dari   11  Desa ,  yang sebelum   pemekaran  Kecamatan Jawai  Selatan  Tergabung dalam  20  Desa. Secara karakteristik  Lima  Desa yang  tergabung  dalam Benua  Sarang  Burung tersebut  Sebelah  Barat berbatasan  langsung  dengan Laut  Natuna  dan sebelah  Timur  berbatasan dengan  Kecamatan  Teluk Keramat  dan  Kecamatan hasil  Pemekaran  yakni Kecamatan  Tangaran.  Dan secara  struktural maupun  Emosional kelima  Desa dalam  ikatan  Benua Sarang  Burung  memiliki kesamaan  dalam  nuansa Sosial, Budaya,  Mata  pencaharian dan  lain-lain.

DEMOGRAFI

Jumlah  dan Kepadatan  Penduduk

Jumlah Penduduk  Desa  SB.Danau Kecamatan  Jawai,  keadaan sampai  bulan  Agustus  2018,  berjumlah  : 6.470.  Jiwa   dengan rincian  sebagai  berikut :

Laki-laki                     :  3355. Jiwa

Perempuan               :  3115.  Jiwa

Selanjutnya  di Desa  SB.Danau bermukim  sebanyak  :  1.827. Kepala  Keluarga,  dengan rincian  :

(KK) Kepala Keluarga (Laki-laki)           :  1.620.  KK

(KK) Kepala Keluarga (Perempuan )    :  207.  KK

Jumlah  Penduduk menurut  Suku  Bangsa.

Bahwa  Penduduk Desa  SB.Danau  Kecamatan Jawai, Kabupaten  Sambas, terdiri  dari  beraneka ragam  suku, dimana  suku Melayu  merupakan  Mayoritas yang  mendominasi  dan merupakan  suku  asli , sedangkan  suku-suku lain  yang  minoritas merupakan  suku-suku  pendatang yang  bermukim  disebabkan karena  adanya  Perkawinan silang  dengan  suku Melayu, juga  karena  propesi Pekerjaan  atau  mata pencaharian.  Suku  Jawa misalnya  datang  karena melirik  Desa  SB.Danau memiliki  potensi  dan prospek  usaha  Perdagangan yang  sangat  menarik karena  letak  wilayahnya yang  sangat  strategis dibanding  Desa-desa  lain diwilayah  sekitar,  ditambah struktur  masyarakatnya  yang sangat  terbuka  dan  bisa  menerima siapa  saja.  Kemudian suku  Bugis  juga bermukim  secara  mengelompok terutama  dibagian  Barat didekat  pantai  Laut Natuna,  mereka  tertarik datang  ke  Desa SB.Danau  karena  melihat potensi  usaha  Tambak Tradisional  yang  bisa memberikan  harapan  karena Lahan  dan  alam yang  sangat  mendukung untuk  membudi  dayakan Ikan  dan  Udang.

Tabel  berikut  menggambarkan tentang  suku-suku  yang ada  di Desa  SB. Danau :

Suku di Desa Sarang Burung Danau
No Nama Suku Jumlah Jiwa Presentase Keterangan
1 Melayu 6.160 95,20% Mayoritas
2 Jawa 155 2,40% Minoritas
3 Bugis 155 2,40% Minoritas

Jumlah  Penduduk Menurut  Mata  Pencaharian.

Sumber  mata pencaharian  Penduduk  Desa SB.Danau, Kecamatan  Jawai  sebahagian besar  terdiri  dari Petani  yaitu: Petani  tanaman  padi, Petani  pekebun dan  Petani tambak.   Selain  itu oleh  karena  Desa SB.Danau berbatasan  langsung  dengan laut  Natuna,  maka banyak  warga  yang menggantungkan  hidupnya  dari Laut  yakni  sebagai Nelayan,  disamping  itu ada  juga  sebagai Pedagang,  Buruh, Pegawai  Negeri Sipil,  TNI / POLRI  dan lain-lain.  Sebahagian  besar Lahan-lahan  produktif  yang ada  di Desa  SB.Danau + 70% sudah  ditanami  Kelapa sedang  sisanya  30% berfungsi  sebagai  ladang tadah  hujan  untuk tanaman  padi ,kedelai, sayur  mayur dan lain-lain.  Karena  kebun kelapa  merupakan  Komoditi dan  andalan  atau sebagai  penghasil  utama bagi  masyarakat  bahkan sebagai  jaminan  hari tua,  sehingga  Ladang tanaman  padi pun  hampir habis  ditanami  kelapa. Dengan  semakin tipisnya  lahan  tanaman padi,  akhirnya  para Petani  yang  sudah tidak  punya  lahan yakni  +  75%  Petaninya  mencari Lahan garapan  ke daerah ujung yang biasa di sebut dengan belokar, ada  yang  menyewa, Paupong (bagi hasil), dan  lahan sendiri  karena  dibeli.Selain itu  petani tambak  terdiri  sebagian dari suku  Bugis dan  suku melayu,  mereka  membudi dayakan  udang alam  serta  Ikan  Bandeng  dan ikan  alam  seperti ikan  kakap, belanak, dll.

POTENSI WISATA

Desa Sarang Burung Danau sangat terkenal dengan komoditas buah naga yang dihasilkan. Komoditas buah naga yang dihasilkan di Desa Sarang Burung Danau menjadi salahsatu yang terkenal di kabupaten Sambas sehingga potensi ini dimanfaatkan dengan baik oleh kepala desa Sarang Burung Danau dengan membuat konsep Agrowisata dengan menyajikan wisata kebun buah naga dan dipadukan dengan Ekowisata yang berupa pantai Kasturi dengan hutan mangrove dan tambak ikan bandeng. "Saat ini kita telah membuka destinasi wisata baru di Desa Sarang Burung Danau dengan mengusung konsep Agro-ekowisata melalui pembukaan pantai Katsuri dipadukan dengan hutan mangrove dan tanaman buah naga yang nantinya akan ditanaman sepanjang 1 kilometer. Selain itu, kita juga menambahkan tambak ikan bandeng yang mana tujuannya selain sebagai destinasi wisata juga sebagai upaya dalam pemenuhan permintaan ikan bandeng yang terus meningkat. Nantinya juga lokasi pantai Katsuri ini akan menjadi sentra kegiatan masyarakat Sarang Burung Danau khususnya ibu-ibu PKK yang akan melakukan budidaya tanaman obat keluarga dan mendirikan stand pameran produk UMKM masyarakat desa Sarang Burung Danau yang diharapkan dapat mendorong perekonomian masyarakat dan dapat menjadi oleh-oleh bagi pengungjung pantai Katsuri" Ujar Halimras kepala desa Sarang Burung Danau pada saat melakukan pertemuan dengan mahasiswa KKN Kebangsaan Tahun 2023.