Reruntuhan St. Paul
Reruntuhan St. Paul | |||||||||||||
---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|---|
Nama Tionghoa | |||||||||||||
Hanzi: | 大三巴牌坊 | ||||||||||||
| |||||||||||||
Nama Portugis | |||||||||||||
Portugis: | Ruínas de São Paulo |
Reruntuhan St.Paul (Hanzi: 大三巴牌坊; Pinyin: Dàsānbā Páifāng) merujuk kepada reruntuhan dari sebuah kompleks abad ke-16 di Makau, termasuk di dalamnya yang semula merupakan Kolese St. Paul dan Gereja St. Paul yang juga dikenal sebagai "Mater Dei", sebuah gereja Portugis abad ke-17 yang didedikasikan kepada Santo Paulus, Sang Rasul. Saat ini, reruntuhan ini merupakan salah satu markah tanah Makau yang terkenal. Reruntuhan ini sering disebut sebagai bekas sebuah katedral, namun salah, karena status tersebut tidak pernah dimilikinya. Pada tahun 2005, reruntuhan ini secara resmi terdaftar sebagai bagian dari Pusat Historis Makau, sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Dibangun dari tahun 1602 to 1640[1] oleh kelompok Yesuit, kolese tersebut adalah salah satu gereja Katolik terbesar di Asia pada saat itu, dan kalangan keluarga raja dari Eropa bersaing satu sama lain untuk memberikan hadiah terbaik kepada gereja. Seiring dengan merosotnya arti penting Makau, yang diambil alih oleh Hong Kong sebagai pelabuhan utama Delta Sungai Mutiara, nasib bangunan ini sama surutnya, dan dihancurkan oleh kebakaran pada saat topan tanggal 26 Januari 1835.[1]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b "China". The Morning Post. British Newspaper Archive. 8 July 1835. Diakses tanggal 16 July 2014. ((Perlu berlangganan (help)).