Regiolek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Regiolek atau interdialek[1] adalah varietas bahasa postdialektal yang menempati posisi menengah antara dialek lokal dan bahasa baku.[2] Ciri yang membedakannya dari bahasa standar adalah pengaruh dialek-dialek setempat, yang biasanya tidak langsung disadari atau tidak mudah dihilangkan.[3] Varietas semacam ini digunakan oleh sejumlah individu dari satu etnis tertentu karena wilayah pemakaian regiolek meliputi teritori serangkaian dialek yang berdekatan, termasuk tidak hanya desa, tetapi juga kota dan pemukiman tipe kota.[4]

Dalam sosiolinguistik kontemporer, proses kepunahan dialek dan penggantiannya dengan bahasa standar tidak selalu dianggap tak terhindarkan dan alih-alih tentang keadaan kelenyapan dialek, semakin sering para ahli malah berbicara tentang transformasinya menjadi varietas transisional. Varietas seperti itu, yang tidak stabil jika dibandingkan dengan dialek, disebut dengan istilah regiolek. Dalam linguistik Rusia, istilah ini (региолект) diperkenalkan oleh V.I. Trubinski dan A.S. Gerd.[5] Sebutan ini juga ditemukan dalam dialektologi Roman (Prancis: régiolecte), sedangkan dalam tradisi linguistik Jerman bentuk-bentuk bahasa seperti itu juga diistilahkan dengan semidialek (Halbmundart),[6] bahasa percakapan regional (regionale Umgangssprache), atau dialektoid.[7] Dalam linguistik Polandia, terdapat beberapa istilah searti dengan regiolek: interdialek, supradialek, subdialek, lek terpadu.[2]

Istilah regiolek kadang kala juga dipakai sebagai sinonim istilah bahasa regional atau bahasa daerah.[8][9] Dalam konteks lain, regiolek juga digunakan untuk merujuk secara khusus kepada dialek yang terpisah secara geografis (geolek[10]) guna membedakannya dari varietas yang bersifat sosial (sosiolek).[11]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Wyderka 2014, hlm. 103.
  2. ^ a b Wyderka 2014, hlm. 110.
  3. ^ Topolińska 1990, hlm. 32–34.
  4. ^ Региолект (dalam bahasa Rusia) (edisi ke-11), Perm: Пермский государственный гуманитарно-педагогический университет, 2010, ISSN 2076-4154 
  5. ^ Словарь лингвистических терминов (dalam bahasa Rusia) (edisi ke-5), Nazran: «Пилигрим», 2010, hlm. 486, ISBN 978-5-98993-133-0 
  6. ^ Региолект как промежуточный идиом во французском и русском языках (PDF) (dalam bahasa Rusia) (15) (edisi ke-3), 2011, hlm. 32 
  7. ^ Löffler 1986, hlm. 234.
  8. ^ Wyderka 2014, hlm. 112.
  9. ^ Rudnik-Karwatowa, Zofia (1999), Słownik słów kluczowych languageoznawstwa slawistycznego (dalam bahasa Polski) (2), Warsawa: Slawistyczny Ośrodek Wydawniczy, hlm. 83, ISBN 83-86619-48-1 
  10. ^ Čečilová, Kateřina (2007), Charakteristika současné aragonštiny (dalam bahasa Cheska), Praha: Universitet Charles, hlm. 3 
  11. ^ Winters, Margaret E. (2004), "Language across time: Historical linguistics", dalam Dirven, René; Verspoor, Marjolyn, Cognitive Exploration of Language and Linguistics, Cognitive linguistics in practice (dalam bahasa Inggris) (edisi ke-cetak ulang, diperbaiki), John Benjamins Publishing, hlm. 204, ISBN 9789027219060 

Kepustakaan[sunting | sunting sumber]

  • Wyderka, Bogusław (2014), "O rozwoju polskich dialektów", Poznańskie Studia Polonistyczne. series languageoznawcza (dalam bahasa Polski), 21 (2), doi:10.14746/pspsj.2014.21.2.6, ISSN 2450-4939 
  • Löffler, Heinrich; (1986), Polenz, Peter von; Erben, Johannes; Goosens, Jan, ed., Sind Soziolekte neue Dialekte? Zum Aufgabenfeld einer nachsoziolinguistischen Dialektologie (dalam bahasa Jerman), hlm. 232–239 
  • Topolińska, Zuzanna (1990), "Charakter i dynamika languageowych procesów integracyjnych w powojennej Polsce", Socjolingwistyka (dalam bahasa Polski), 10: 29–35