Kidal

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Orang kidal)
Hari Orang Kidal, 13 Agustus 2002

Kidal merupakan salah satu bentuk dominansi tangan, yakni kecenderungan seseorang menggunakan tangan kirinya lebih baik daripada tangan kanannya. Orang yang kidal cenderung menggunakan tangan kiri untuk melakukan berbagai aktivitas motorik, seperti menyisir rambut dan memasak. Lawan dari kidal adalah kinan.

Demografi[sunting | sunting sumber]

Kira-kira 8–15% dari penduduk dewasa adalah kidal.[1] Berbagai penelitian menunjukkan bahwa tangan kidal lebih umum ditemukan di kalangan laki-laki daripada perempuan,[2] dan lebih banyak di kalangan kaum heteroseksual dibandingkan dengan kaum homoseksual.[3] Dibandingkan dengan masyarakat umum, tangan kidal lebih sering muncul di kalangan kembar identik,[4] dan sejumlah kelompok orang yang mengalami gangguan neurologis (misalnya, Epilepsi,[5] Down's Syndrome,[6] Autisme,[7] dan Retardasi Mental.[8]) Dari segi statistik, seseorang yang memiliki saudara kembar yang kidal mempunyai 76% kemungkinan untuk juga kidal.[9]

Teori[sunting | sunting sumber]

Tak ada orang yang tahu pasti mengapa manusia pada umumnya lebih banyak yang merupakan kinan, tetapi sejumlah teori telah diajukan.

Epigenetika[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar penelitian saat ini menunjukkan bahwa kekidalan memiliki penanda epigenetik, yaitu suatu kombinasi dari sifat genetik, sifat biologis, dan lingkungan.

Ksatria dan perisainya[sunting | sunting sumber]

Teori ini berusaha menjelaskan mengapa orang kidal itu jarang melalui posisi perisai seorang ksatria dan jantungnya. Karena jantung terletak pada sisi kiri tubuh, ksatria yang tidak kidal (yang menggunakan perisainya dengan tangan kirinya untuk membebaskan tangan kanannya untuk menggunakan senjata) akan lebih mampu melindungi jantungnya dan dengan demikian lebih mungkin bertahan dalam suatu pertempuran.

Kerugian dan keuntungan[sunting | sunting sumber]

Oleh karena hampir seluruh penduduk dunia adalah kinan, sangat banyak alat-alat yang hanya dirancang bagi orang kinan. Hal ini membuat orang kidal lebih kesulitan dalam menggunakannya.[10] Bahkan di beberapa negara, orang kidal masih diharuskan untuk menulis dengan tangan kanan. Orang kidal juga lebih rentan terhadap masalah kesehatan tertentu. Namun, orang kidal memiliki keunggulan yang lebih dalam bidang-dalam olahraga yang mengharuskan pemain membidik sasaran di daerah lawan, karena lawan mereka umumnya lebih terbiasa dengan mayoritas pemain-pemain kinan. Akibatnya, mereka sangat menonjol dalam olahraga bisbol, tenis, anggar, kriket, tinju,[11][12] dan seni bela diri campuran (MMA).[13]

Kekidalan dalam dunia hewan[sunting | sunting sumber]

Kebanyakan primata juga memperlihatkan kecenderungan untuk menggunakan tangan yang satu lebih daripada yang lainnya meskipun populasi mereka tidaklah terutama menekankan tangan kanan. Ada legenda umum yang mengatakan bahwa kebanyakan beruang kutub juga kidal, meskipun tidak ada bukti yang kuat tentang hal tersebut.[14]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Hardyck, C., & Petrinovich, L. F. (1977). "Left-handedness," Psychological Bulletin, 84, 385–404.
  2. ^ Raymond, M.; Pontier, D.; Dufour, A.; dan Pape, M. (1996). Frequency-dependent maintenance of left-handedness in humans," Proceedings of the Royal Society of London, B, 263, 1627-1633.
  3. ^ Homosexuality and Neoteny: correlation between homosexuality and left-handedness [1] Diarsipkan 2006-09-27 di Wayback Machine.
  4. ^ Twinning Facts - National Organization of Mothers of Twins Clubs, Inc. Diarsipkan 2006-06-20 di Wayback Machine.. Diakses Juni 2006.
  5. ^ Schachter, S. C.; Boulton, A.; Manoach, D.; O'Connor, M.; Weintraub, S.; Blume, H.; & Schomer D. L. (1995). "Handedness in patients with intractable epilepsy: Correlations with side of temporal lobectomy and gender," Journal of Epilepsy, 8, 190–192.
  6. ^ Batheja, M., & McManus, I. C. (1985). "Handedness in the mentally handicapped," Developmental Medicine and Child Neurology, 27, 63–68.
  7. ^ Cornish, K. M., & McManus, I. C. (1996). "Hand preference and hand skill in children with autism," Journal of Autism and Developmental Disorders, 26, 597–609.
  8. ^ Grouios, G.; Sakadami, N.; Poderi, A.; & Alevriadou, A. (1999). "Excess of non-right handedness among individuals with intellectual disability: Experimental evidence and possible explanations," Journal of Intellectual Disability Research, 43, 306–313.
  9. ^ Ask Yahoo!: Why am I right-handed, but my brother is left-handed? Diarsipkan 2010-11-23 di Wayback Machine. Diakses Juni 2006.
  10. ^ Santrock JW (2008). "A Topical Approach to Life-Span Development". Dalam Ryan M. Motor, Sensory, and Perceptual Development. Boston, MA: McGraw-Hill Higher Education. hlm. 172–205. 
  11. ^ Richardson, Thomas; Gilman, R. Tucker (28 October 2019). "Left-handedness is associated with greater fighting success in humans". Scientific Reports. Nature Portfolio. 9. Bibcode:2019NatSR...915402R. doi:10.1038/s41598-019-51975-3. Diakses tanggal 6 December 2022. 
  12. ^ Guy, Jack (25 February 2019). "Left-handed boxers win more fights, research shows". CNN. Diakses tanggal 6 December 2022. 
  13. ^ "Why are left-handed people better fighters?". ITV News (dalam bahasa Inggris). 2019-02-25. Diakses tanggal 2021-03-01. 
  14. ^ Darbyshire, Robyn (2018-08-13). "People think polar bears are left-handed - the truth behind the myth". mirror (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-06-02. 
  1. Schwartz, Alyssa (2005). "Lefties face increased breast cancer risk,"[pranala nonaktif permanen] C-Health News, 30 September.
  2. "Canadian Scientists Find More Homosexuals Left-Handed,", ScienceDaily, 2005. Diakses Juni 2006.
  3. Scans may 'cause brain changes', BBC News.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]