Omar Barack

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Omar Barack (lahir di Samarinda pada 13 April 1917)[1] adalah seorang tokoh anti-Belanda asal Samarinda dan ayah dari Rosano Barack dan kakek dari Reino Barack. Orang tua dan paman-pamannya Omar merupakan Kampung HBS (Pasar Pagi) serta pengurus Organisasi Sarekat Islam. Moyang mereka berasal dari tanah Banjar di selatan Kalimantan. Pada usia 22 tahun, Omar kuliah di Universitas Waseda, Tokyo, Jepang pada 1939. Ketika Perang Asia Timur Raya berkecamuk 1941, Omar Barack menjadi penyiar Radio Tokyo. Melalui radio Jepang ini, Omar melampiaskan kekesalannya pada Belanda yang menjajah Nusantara termasuk Samarinda.[2]

Omar menikah dengan perempuan Jepang yang kemudian memakai nama Aisyah. Ia memiliki tiga anak yakni: Rosita, Rosano, dan Rossana.[1]

Referensi[sunting | sunting sumber]