Objek–predikat–subjek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Dalam tipologi linguistik, urutan kata objek-predikat-subjek (OPS) adalah permutasi langka dari urutan kata. Walaupun, urutan kata OPS ini terbukti kebenarannya, tetapi jarang terjadi.[1] Beberapa bahasa memang memiliki urutan kata yang relatif kaku untuk menyampaikan definisi tata bahasanya, sedangkan beberapa bahasa lain menyampaikan definisi dengan tata bahasa yang sudah lazim digunakan, terutama dalam menyampaikan informasi pragmatis seperti penyampaian topik atau penekanan tertentu.[2]

Urutan kata objek–predikat–subjek (OPS) dalam kalimat, contohnya Jeruk memakan Sam dan Duri memiliki mawar. Urutan ini bisa dilihat dalam bentuk pasif bahasa Inggris dengan urutan object-verb-subject (OVS) atau objek-kata kerja-subjek, Jeruk dimakan Sam. Walaupun begitu, itu bukan deskripsi yang akurat. Karena, dalam kalimat bentuk pasif tersebut urutannya dibalik sehingga objek diikuti oleh kata kerja dan kemudian subjek.

Tetapi, urutan kata atau kalimat object-verb-subject (OVS) dalam bahasa Inggris dapat diuraikan jika menghubungkan kata sifat dengan kata benda, contohnya dingin adalah Alaska, meskipun dingin adalah kata sifat predikatif, bukan objek. Contoh lainnya, jika kalimat tersebut menggunakan atau bersisat idiomatik, puitis. Seperti dalam kalimat Answer give he none dan What say you? Namun, contoh-contoh tersebut sangat tidak biasa dan tidak khas pengucapan bahasa Inggris modern.

Klasifikasi[sunting | sunting sumber]

Urutan kata objek–predikat–subjek (OPS) adalah kelas bahasa yang digunakan untuk mengklasifikasikan bahasa menurut urutan dominan konstituennya. Konstituen merupakan unsur bahasa yang merupakan bagian dari satuan yang lebih besar; bagian dari atau pendukung konstruksi, misalnya pena saya, lebih tajam, daripada, dan senjata Anda adalah konstituen dari pena saya lebih tajam daripada senjata Anda.[3]

Bahasa OPS memiliki urutan konstituen yaitu objek-predikat-subjek seperti dalam bahasa Aiwoo, Hixkaryana, dan Bahasa Klingon. Bahasa Aiwoo ini merupakan bahasa Oseanik yang digunakan di Kepulauan Santa Cruz dan Kepulauan Karang di Provinsi Temotu di Kepulauan Solomon. Sedangkan Bahasa Klingon adalah bahasa artifisial yang digunakan oleh bangsa Klingon dalam dunia fiksional Star Trek. Bahasa ini sengaja dibuat oleh Marc Okrand agar terdengar seperti "alien"; memiliki beberapa fitur-fitur topologi yang tidak biasa.

Meskipun tidak dominan, OPS dapat digunakan ketika objek ditekankan dalam bahasa yang memiliki urutan kata yang relatif bebas, seperti dalam bahasa Arab Klasik, Rumania, Kroasia, Basque, Esperanto, Hungaria, Finlandia, Rusia, dan Jerman dan Belanda di beberapa struktur kalimat tertentu. Beberapa bahasa seperti Swedia dan Norwegia biasanya tidak memiliki penandaan kasus yang ekstensif. Dalam bahasa-bahasa tersebut, OPS cukup sering digunakan ketika objek sudah ditandai sebagai topik wacana, dan jika informasi baru ditambahkan tentang objek tersebut.

Tata Bahasa[sunting | sunting sumber]

Berikut adalah beberapa contoh urutan kata objek-predikat-subjek (OPS) dalam bahasa Aiwoo, bahasa Klingon, dan Norwegia:

Contoh bahasa Aiwoo:

ngä:     ikuwä      ngââgu
Objek - Predikat - Subjek

Bahasa Indonesia: Saya akan pergi ke Semak

Bahasa Inggris: I’m going to the bush

Contoh bahasa Hixkaryana:[2]

Toto yahosiye kamara
O   -   P  -   S
'man it-grabbed-him jaguar ‘

Bahasa Indonesia: Jaguar menerkam pria

Bahasa Inggris: The jaguar-grabbed the man

Contoh bahasa Klingon:

DaH    mojaq-mey-vam  DI-vuS-nIS-be'    'e'   vI-Har
Objek       -           Predikat     -        Subjek

Bahasa Indonesia: Saya percaya bahwa kita tidak perlu membatasi sufiks ini sekarang.

Bahasa Inggris: I believe that we do not need to limit these suffixes now.

Contoh Bahasa Norwegia yang menggunakan OPS untuk menekankan objek:

  1. Det tror jeg ikke (har. "Itu tidak percaya saya" - Saya tidak percaya itu)
  2. Tom s jeg i går (har. "Tom melihat saya kemarin" – saya melihat Tom kemarin)
  3. Fisk liker katten (lit. "Ikan suka kucing" – Kucing suka ikan). Dalam contoh terakhir, sangat tidak mungkin bahwa ikan menjadi subjek sehingga urutan kata dapat digunakan.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Dryer, Matthew S (2005). "WALS Online - Chapter Order of Subject, Object and Verb". The World Atlas of Language Structure Online. Diakses tanggal 22 Oktober 2022. 
  2. ^ a b Comrie, Bernard (1989). Language Universals and Linguistic Typology Second Edition. Chicago: The University of Chicago Press. hlm. 88. ISBN 0-226-11433-3. 
  3. ^ "Arti kata konstituen - Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online". kbbi.web.id. Diakses tanggal 22 Oktober 2022.