Ngembal, Wajak, Malang

Ngembal
Desa
Negara	Indonesia
Provinsi	Jawa Timur
Kabupaten	Malang
Kecamatan	Wajak
Kode pos	65173
Kode Kemendagri	35.07.08.2013
Luas	28.4 km²
Jumlah penduduk	5392 jiwa
Kepadatan	190 jiwa/km²

Ngembal adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Lokasi: -8.0707878,112.7264698

Sejarah Desa

Menurut informasi dari para sesepuh desa bahwa di desa Ngembal waktu itu masih berupa hutan belantara yang tidak pernah kunjungi orang dan hutan tersebut masih sangat angker (berbahaya) dalam bahasa jawa gung liwang liwung jalma moro jalmo mati yang artinya siapa saja melewati atau singgah dihutan ini akan binasa baik itu bangsa manusia atau bangsa jin yang melewati atau menempati hutan ini akan mati, pada waktu itu hutan dibabat sore besuk pagi kembali seperti sediakala begitu sebaliknya ditebang pagi sore kembali seperti sediakala terus menerus dalam bahasa jawa dibabat isuk sore mbalik dibabat sore isuk mbalik begitu seterusnya oleh karena kejadian inilah pada waktu itu suatu saat nanti bila tempat ini ramai dihuni orang (penduduk), tempat ini dinamakan Desa Ngembal akhirnya ada orang pertama yang bisa menempati hutan ini orang tersebut yaitu bernama Mbah Rakidin dengan rambut gimbal beliau juga sering disebut mbah gimbal karena berambut gimbal beliau orang yang sangat sakti. Dan kenyataan yang pernah dilihat oleh anak cucunya yaitu beliau dapat memikul kranjang diisi air dan tidak bocor ataupun tumpah sedikitpun kemudian beliau disusul oleh saudara seperguruannya yaitu Mbah AHMAD CAHYO dan beliau menetap di Desa Ngembal sampai wafat dimakamkan di Punden Desa Ngembal. Sedangkan mbah Rakidin bergeser melanjutkan tirakatnya di bawah pohon Cembirit di Dusun Baran Wajak dan menetap di sana serta meninggal di Wajak .

Karena perkembangan zaman dan perkembangan peraturan maka desa Ngembal terbagi menjadi Tiga (3) wilayah dusun yaitu:

1. Dusun Ngembal Krajan
2. Dusun Ngembal Santren
3. Dusun Ngembal Kebonegoro

Sejarah Pemerintahan

Pemerintahan desa Ngembal mulai berdiri kurang lebih 400 tahun yang lalu, dengan kepala pemerintahan pertama kali yaitu Mbah Aris (Mbah KH Amir). Secara lebih jelas tentang silsilah pemerintahan desa Ngembal sebagai berikut

NO	NAMA	MASA JABATAN
1	KH Amir
2	P.Kliyem	1874 - 1934
3	Setam (Mbah Warsi )	1934 - 1969
4	Abdurahman	1969 - 1972
5	Sakun Karto Raharjo	1972 - 1981
6	Gunawan ( PJ )	1981 - 1983
7	Kabib	1983 - 2001
8	Abdul Qodri ( PJ )	2001 - 2002
9	Sodiq	2002 - 2011
10	Basori S.Pd.I	2011 - 2017
11	H. Ahmad Zaini	2017 - 2023
12	Mokhamad Sodig	2023- sekarang

Sejarah Pembangunan Dilihat dari segi pembangunan yang terjadi di desa Ngembal dari tahun ke tahun mengalami banyak peningkatan baik di bidang ekonomi, sosial maupun lingkungan. Dahulu desa Ngembal masih banyak didominasi oleh jalan-jalan tanah yang selalu bermasalah saat musim hujan. Gedung dan rumah-rumah sederhana, serta fasilitas sangat terbatas. Demikian pula dari segi ekonomi, pendapatan rata-rata masih cukup rendah dengan SDM yang juga pas-pasan. Lambat laun melalui kerja keras dari seluruh pihak dan tekad masyarakat desa Ngembal yang mendambakan perbaikan kualitas hidup, maka saat ini hasil pembangunan di berbagai bidang sudah dapat dirasakan dampak positifnya. Geografis BATAS WILAYAH Desa Ngembal terletak di Ibu Kota Kecamatan Wajak Kabupaten Malang Propinsi Jawa Timur. Desa Ngembal merupakan desa pendukung Ibu Kota Kecamatan Wajak yang terletak pada ketinggian 495 Meter di atas permukaan laut dengan curah hujan rata - rata 1.789 MM pertahun dan suhu rata-rata 26* - 29* C Orbitasi, Waktu tempuh dan letak Desa dengan Ibu Kota dan Fasilitas Umum NO ORBITASI WILAYAH JARAK WAKTU TEMPUH 1 2 3 4 5 Jarak ke Ibu Kota Kecamatan Jarak ke Ibu Kota Kabupaten Jarak ke Ibu Kota Propinsi Jarak ke Ibu Kota Negara Jarak ke Pusat Fasilitas Umum terdekat 5 KM 29 KM 112 KM 913 KM 0 KM 0,15 Jam 0,45 Jam 2,30 Jam 18,30 Jam 0,05 Jam Batas – Batas Wilayah: Sebelah Utara  : Desa Jambesari Kec. Poncokusumo Sebelah Timur  : Desa Jambesari dan Karanganyar Sebelah Selatan  : Desa Sukoanyar Sebelah Barat  : Desa Ngawonggo.