Nasionalisme Basque
Nasionalisme Basque adalah salah satu bentuk nasionalisme yang menegaskan bahwa Basque (kelompok etnis di wilayah Pegunungan Pirenia barat) adalah suatu bangsa yang sebaiknya disatukan secara politik. Semenjak kemunculan gagasan ini pada akhir abad ke-19, telah muncul juga kelompok-kelompok separatis Basque, dan yang paling tersohor adalah kelompok separatis Euskadi Ta Askatasuna (disingkat ETA) yang telah melancarkan berbagai aksi terorisme dari tahun 1968 hingga 2010.
Kelompok etnis Basque tersebar di tiga kawasan di dua negara, yaitu Pais Vasco dan Navarra di Spanyol serta wilayah Iparralde di Prancis. Maka dari itu, pergerakan nasionalisme Basque bersifat "iredentis"[1] karena menginginkan penyatuan semua provinsi yang dihuni oleh orang-orang yang berbahasa Basque. Gagasan ini sendiri berakar dari Carlisme dan berakhirnya hubungan lama antara provinsi-provinsi Basque Spanyol dengan Monarki Spanyol akibat undang-undang tahun 1839 dan 1876. Pada masa ini, pergerakan pro-fueros (sistem kehakiman dan pengambilan keputusan lokal) yang reaksioner menginginkan agar sistem "fueros" dan otonomi wilayah Basque dipertahankan. Pemerintah Spanyol menindas pergerakan pro-fueros seusai Perang Carlista Ketiga.
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ Bookman 1993, hlm. 111.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Bookman, Milica Z. (1993). The Economics of Secession. Palgrave Macmillan. ISBN 978-0-312-08443-1.