Morekau, Seram Barat, Seram Bagian Barat
Morekau | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Maluku | ||||
Kabupaten | Seram Bagian Barat | ||||
Kecamatan | Seram Barat | ||||
Kode pos | 97562 | ||||
Kode Kemendagri | 81.06.02.2005 | ||||
Luas | ... km² | ||||
Jumlah penduduk | ... jiwa | ||||
Kepadatan | ... jiwa/km² | ||||
|
Negeri Morekau atau Hena Makwau adalah Desa adat/Negeri yang berada di Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, Indonesia.
Negeri Morekau/Hena Makwau menurut sejarah asal-usul berasal dari Nunu Saku suatu tempat yang berada di pedalaman Pulau Seram Nusa Ina yang diyakini sebagai pusat peradaban/pusat kebudayaan dan sejarah asal-usul bangsa Alefuru.
Masyarakat Morekau merupakan keturunan bangsa Alefuru dari Suku Alune. Marga-marga yang sekarang menghuni Negeri Morekau adalah Lessy, Nuruwe, Akollo, Elly, Lumatalale, Touwely, Niay, dan Salenussa Lumasanay dengan 90% penduduknya yang bekerja sebagai petani. Negeri ini dipimpin oleh seorang Upu Latu atau Raja, yang menurut garis keturunan dan dengan perjanjian adat hanya dapat diduduki oleh Mara (Marga) Lessy dari matarumah Lessy Makwaumuli yang bergelar "Elak Lessy".
Elak Lessy sebagai "Pendiri" Negeri Morekau mempunyai hak penuh atas pemerintahan dan juga sebagai Tuan Tanah Negeri Morekau. Elak Lessy berasal dari dua kata yakni Elak yang berarti Besar dan Lessy yang berarti Lebih jadi ElakLessy dapat diartikan "Lebih Besar" atau orang yang diberi kekuasaan lebih oleh Upu lanite kai tapele Maka Kabasa Elake.
Dalam sistem Pemerintahan Adat Kwele Batai Telu atau Tiga Batang Air (Sapalewa, Tala, Eti) di Nusa Ina, Elak Lessy berada di dalam struktur pemerintahan Eti Batai atau Batang Air Eti Inama Tihumetene.
Menurut cerita yang dikisahkan secara turun temurun, Nurua Lessy memulai perjalanannya dari hulu sungai Kwau disuatu tempat yang dalam bahasa Alune disebut Sabaina Latele / Sablau Latale. Kelak dari nama sungai Kwau inilah Nurua Lessy disebut Makwau atau orang yang berasal dari sungai Kwau.
Menyusuri sungai kwau di Sabaina Latale nurua lessy makwau akhirnya tiba dan berkumpul bersama delapan nurua lainnya dari suku alune di Ulate Liunama. Mereka sama-sama membangun sebuah perkampungan adat HENA BUINE dan kerukunan persaudaraan Tohi Esane yang dalam bahasa alune disebut LUMA BATU NURUA SIKWA. Di tempat ini mereka masing-masing mendirikan rumah adat yang disibut SISINE dan nama sisine dari Nurua Lessy Makwau adalah SISINE SAPALI.
Dari Ulate Liunama, Nurua Lessy Makwau terus melakukan perjalanan dan mereka tiba disuatu tempat yang baru yang dianggap cocok bagi mereka. Tempat ini sangat subur karena diapit oleh tiga sungai besar yaitu eti, atelaya, dan isa. Disinilah mereka pertama kali mendirikan perkampungan sendiri dan membentuk pemerintahan adat(sekitar tahun 1400-1750). Perkampungan atau negeri (hena buine) yang mereka bangun diberi nama HENA TENINE sesuai dengan tempat ini yang ditumbuhi oleh banyak pohon bambu. Pada saat itu Makwau dipimpin oleh dua orang panglima perang atau Kapitan. Semua keputusan didalam masyarakat dilakukan secara musyawarah didahului dengan pertemuan atau ritual kedua kapitan. Tempat pertemuan atau ritual kedua kapitan ini dalam bahasa alune disebut BUPUTI BUBUI. Dikemudian hari oleh tetua adat tempat ini merupakan tempat melakukan ritual atau upacara adat negeri morekau yang disebut tempat/batu pamali. Ditempat ini pula didirikan Luma Kabasa atau rumah tempat menyimpan benda-benda pusaka atau benda-benda bersejarah. Pada saat kedatangan Tamata Balata atau orang Belanda dalam misi monopoli perdagangan dan penaklukan Nusantara, Negeri Morekau telah memiliki Pemerintahan Adat yang dipimpin oleh seorang Upu Latu atau Raja yang bernama Upu Latu TAPIA LESSY dari Mara Lessy Makwaumuli. Upu Latu Tapia Lessy memerintah morekau hingga tahun 1888. Masyarakat Morekau setelah dari Hena Tenine mendirikan hena buine beluke atau perkampungan baru yang tidak begitu jauh dari Hena Tenine dengan nama Pia Selene. Dalam bahasa alune Pia Selene berarti Sagu Umum atau sagu milik bersama. Sesuai dengan namanya negeri ini dikelilingi banyak pohon sagu yang merupakan milik bersama masyarakat makwau. Orang morekau tinggal di pia selene hingga tahun 1950. Setelah dari Pia Selene orang morekau kemudian pindah ke hena buine Akaya dan dari akaya orang morekau kemudian pindah ke hena buine Aiyana Butumene hingga sekarang. Negeri Morekau adalah salah satu negeri di Nusa Ina yang memiliki warisan budaya dan jejak peradaban leluhur. Salah satu warisan berharga itu hingga kini tersimpan di museum Siwalima Ambon yaitu "Kanune" atau kain tenun asli dari suku Alune di Nusa Ina. Hena Lessy Makwau lahir dari kandungan suci Tuan Ela Tuale kai Matabinane Ela Rabike. Elak Lessy Elaka Ina Ama Eti Batai Tihu Metene.
T'mata mei nusa lebuije nusa ina bei Maluku.. Ite kwalitawa muli menaya ite meje alune wemale.. Maluku ite ki henare kwele batai Sapalewa Tala Eti.. Tahisane hahuinai saliuei salibubui sarimetene atate bei Maluku.. Lesi lesi lesie uru menai Nunu elake sabaina latale Hena menai ulate inai Alune wemale uru sikwa limao..