Metro Realty

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Metro Realty Tbk
Publik
Kode emitenIDX: MTSM
IndustriProperti
Didirikan1980
Kantor
pusat
Jakarta, Indonesia
Pemilik
    • PT Yakin Wiskon (34,53%)
    • BARA Pte. Ltd. (20,67%)
    • PT Perkasa Makmur Amara (19,19%)
    • PT Suryasakti Budimarkarti: (6,55%)
    • Publik (19,06%)[1]
Karyawan
51 (2021)[2]
Anak
usaha
PT Yakin Gloria[2]
Situs webptmetrorealty.co.id

PT Metro Realty Tbk adalah sebuah perusahaan publik di Indonesia (IDX: MTSM) yang bergerak di bidang properti, seperti penyewaan dan pengelolaan sejumlah pusat perbelanjaan. Berkantor pusat di Gedung Metro Pasar Baru, Jl. KH Samanhudi, Jakarta Pusat,[2] perusahaan ini tercatat telah beberapa kali mengganti namanya sejak awal berdiri.

Manajemen[sunting | sunting sumber]

  • Presiden Komisaris: Robert Maruli
  • Komisaris: Ramli Yang Lie
  • Presiden Direktur: Rose Merry Maruli
  • Direktur: Sukardi[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada tanggal 7 Februari 1980 didirikan PT Melawai Indah Plaza yang mulai beroperasi sejak 1982,[2] dengan usaha pertamanya adalah membangun Melawai Plaza di kawasan Blok M, Jakarta yang mulai beroperasi sejak 1 Juli 1983.[3] Perusahaan ini awalnya merupakan patungan antara PT Pembangunan dan Industri Yakin Maju Jaya (perusahaan milik keluarga Simon Maruli), Siti Soendari dan Ng A Kim.[4] Dalam perkembangannya, perusahaan ini juga menjadi pengelola swalayan bernama "Metro Supermarket" yang pada tahun 1984 ada di Pasar Baru, Melawai dan Roxy, ketiganya di Jakarta ditambah toko buku.[5]

Dua belas tahun setelah didirikan, pada 8 Januari 1992 PT Melawai Indah Plaza melepas sahamnya (1,5 juta) dengan harga penawaran Rp 5.000/lembar saham, yang dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Nama perusahaan kemudian juga diganti menjadi PT Metro Supermarket Realty terhitung sejak 27 November 1992. Kode emiten MTSM merupakan singkatan dari Metro Supermarket, bisnis utamanya saat itu.[6][7] Pada tahun 1994, Metro Supermarket tercatat memiliki 4 gerai swalayan di Jakarta, ditambah membangun proyek "Metro Sunter" di Sunter, Jakarta Utara yang meliputi ruko dan apartemen serta hotel Grand Metro di Tanah Abang, Jakarta Pusat (bekerjasama dengan Bank Bali). Kepemilikan saham mayoritas (45%) saat itu dimiliki oleh PT Yakin Wiskon, juga perusahaan milik keluarga Maruli dan memiliki 1.200 karyawan.[8] Usahanya kemudian diperluas ke bidang lain yang berkaitan dengan properti, seperti pembangunan properti dan penyewaan gedung, serta memiliki satu anak usaha bernama PT Yakin Gloria.[9] Sejak tanggal 14 Juni 1996, perusahaan memutuskan keluar dari pencatatan di BES, menjadikannya hanya terdaftar di BEJ.[7]

Pada tahun 2005, perusahaan mengelola 4 supermarket, 3 toko buku, dua pusat perbelanjaan (Metro Pasar Baru dan Melawai Plaza) dan beberapa proyek real estat.[10] Meskipun pernah menyatakan akan berekspansi swalayan ke daerah-daerah lain di pulau Jawa, Sumatra dan Bali,[11] belakangan, dengan alasan pendapatannya menurun selama 5 tahun terakhir dan ketatnya persaingan, di tahun 2008 Metro Supermarket Realty menutup swalayan Metro Supermarket miliknya,[12] yang saat itu hanya tersisa di Pasar Baru dan Melawai, sehingga fokus usahanya hanya di pengelolaan properti dan real estat.[13] Sebagai gantinya, eks-supermarket Metro kemudian dirombak menjadi apartemen dan pertokoan di kedua bekas gerainya yang dianggap lebih menjanjikan. Hal ini diharapkan mampu meningkatkan pendapatan Metro Supermarket Realty Tbk. Untuk itu, manajemen telah menganggarkan dana Rp 5 miliar.[14][15] Tidak hanya itu, manajemen dalam menghadapi tantangan yang ada, berusaha melakukan efisiensi, modernisasi aset properti yang dimilikinya, meningkatkan periklanan dan promosi,[16] serta merencanakan ekspansi bisnis properti miliknya.[17] Seiring penghapusan bisnis supermarket itu, nama perusahaan sejak 30 Juni 2009 adalah PT Metro Realty Tbk. Akibat pelepasan bisnis supermarket juga, karyawan perusahaan menjadi hanya 148 di tahun 2010.[7]

Secara umum, bisa dikatakan kinerja keuangan perusahaan ini cukup naik-turun, seperti di aset dan pendapatannya[18] yang beberapa kali merugi.[19] Untuk meningkatkan kinerjanya, Metro Realty melakukan berbagai promosi seperti potongan harga ke penyewa, efisiensi seperti pemotongan gaji, dll.[20] Juga direncanakan renovasi gedung yang dimilliki[21] dan penjajakan pembukaan coworking space di Gedung Metro Pasar Baru[22] untuk meningkatkan keterisian bangunan miliknya. Saat ini, PT Metro Realty Tbk tetap menjalankan bisnisnya di bidang properti, dengan memiliki Melawai Plaza, Metro Pasar Baru dan Metro Sunter Plaza yang tingkat keterisiannya mencapai 70-80% dan beroperasi sebagai mal dan apartemen. Pada tahun 2021, tercatat perseroan meraih pendapatan Rp 27 miliar, merugi Rp 3,2 miliar dan memiliki aset Rp 69,9 miliar serta memiliki 51 karyawan (turun dari 62 orang pada 2020).[2]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]