Maulana Ibrohim Asmoroqondi
 |
As - Syekh Ibrahim As - Samarqandy ( Sunan Tuban ) | |
|---|---|
| Nama lain | Ibrahim Asmorokondi |
| Informasi pribadi | |
| Lahir | Ibrahim As - Samarqandy |
| Meninggal | |
| Agama | Islam |
| Pasangan | |
| Anak | Pernikahan dengan Dewi Candrawulan :
|
| Orang tua |
|
| Denominasi | Sunni |
Maulana Ibrohim Asmoroqondi adalah putra dari Syekh Jumadil Kubro sekaligus ayah dari Sunan Ampel. Bersama ayahnya, Maulana Ibrohim Asmoroqondi tiba di Pulau Jawa bersamaan dengan perintisan jalur sutera laut yang dibangun oleh Kekaisaran Tiongkok. Jalur sutera ini melibatkan seorang laksamana muslim yaitu Cheng Ho. Jalur sutera ini selain menghubungkan kota-kota pelabuhan juga menyambungkan dua kota besar yaitu Beijing dan Mekah. Untuk mengakomodasi program tersebut maka kekaisaran Tiongkok menyerahkan pengurusan kota-kota pelabuhan di jalur sutera kepada keturunan Syarif Mekah.
Ibrohim Asmoroqondi bukanlah Maulana Malik Ibrohim atau Sunan Gresik. Adapun makam putra Syekh Jumadil Kubro tersebut terletak di Tuban sementara Maulana Malik Ibrohim di Gresik. Jika Ibrohim Asmoroqondi adalah keturunan Imam Hasan maka Maulana Malik Ibrohim adalah keturunan Imam Husein.
Silsilah
[sunting | sunting sumber]Maulana Ibrohim Asmoroqondi adalah putra Syekh Jumadil Kubro yang silsilahnya bersambung pada Syarif Mekah. Adapun nasabnya adalah sebagai berikut : Maulana Ibrohim Asmoroqondi bin Syekh Jumadil Kubro bin Muhammad Ibn Utayfa bin Utayfa Ibn Abi Numayy bin Abu Numayy Ibn Hasan bin Hasan Ibn Ali bin Abu al-Hasan Ibn Qatadah bin Syarif Qatadah (berkuasa 1201-1220 M). Karena Syekh Jumadil Kubro memiliki keturunan lainnya di Aceh yaitu Syekh Abdul Aziz (leluhur Sultan Aceh Darusalam dan Sultan Banten) maka keturunan Sunan Ampel masih terhitung sepupu dengan keturunan Sultan Banten dan Sultan Aceh Darusalam.