Mahāparinibbāna Sutta
Tampilan
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Maret 2023. |
Tipiṭaka |
---|
Buddhisme Theravāda |
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme Theravāda |
---|
Buddhisme |
Bagian dari seri tentang |
Buddhisme |
---|
Mahāparinibbāna Sutta adalah diskursus (sutta) ke-16 dalam Dīgha Nikāya, sebuah kumpulan yang merupakan bagian dari Sutta Piṭaka dalam Tripitaka versi aliran Theravāda. Teks ini membahas akhir hidup Buddha Gautama (parinibbāna-Nya) dan merupakan sutta terpanjang dari Kanon Pāli. Oleh karena rincinya penjelasan tersebut, teks ini digunakan sebagai sumber rujukan utama dalam kebanyakan catatan standar tentang wafatnya Sang Buddha.[1][perlu rujukan lengkap]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Buddhism: Critical Concepts in Religious Studies, Paul Williams, Published by Taylor & Francis, 2005. page 190
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]Teks Pali
- Mahāparinibbānasutta in the original Pali SuttaCentral
Terjemahan
- The Great Discourse on the Buddha's Extinguishment, translation by Bhikkhu Sujato
- The Discourse about the Great Emancipation, translation by Bhikkhu Ānandajoti
- "Maha-parinibbana Sutta," or PDF, translated from the Pali by Sister Vajira & Francis Story
Esai
- "Mahaparinibbana-sutta and Cullavagga," article by Louis Finot, published in the "Indian Historical Quarterly" (8:2, 1932 June 1, pp. 241–46), concerning the Mahaparinibbana Sutta and a related text.
- "Did Buddha die of mesenteric infarction?" by Ven. Dr. Mettanando Bhikkhu, a Thai monk and former medical doctor, published in the "Bangkok Post" (2000 May 17).