Luviana ariyanti

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Luviana atau Luviana ariyanti adalah jurnalis cum aktivis yang selama 25 tahun bekerja sebagai jurnalis yang memperjuangkan perempuan dan kelompok marjinal untuk kebebasan berpendapat dan bereskpresi di media. Luviana pernah bekerja di Metro TV, Jurnal Perempuan, Kantor Berita Radio (KBR) dan sejak tahun 2016 merupakan founder dan Pemimpin Redaksi media perempuan Konde.co.[1][2]

Sejak tahun 1999 bergabung menjadi anggota dan saat ini Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia. Juga menjadi Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Serikat Sindikasi, Serikat Media dan Industri Kreatif untuk Demokrasi (SINDIKASI) di tahun 2017-2021[3] Saat ini ia juga menjadi dosen pengajar di sejumlah universitas di Jakarta.

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

1.Untuk kontribusinya di bidang media dan kebebasan berekspresi, Luviana mendapatkan sejumlah penghargaan: Tasrif Award dari AJI Indonesia (2013), lalu LBH Jakarta Award (2015), nominasi N- Peace Award dari United Nation/ UN (2014).[4][5][6][7]

2. Filmnya berjudul “More than Work” yang berkisah tentang potret buram tubuh perempuan di media masuk dalam nominasi short documentary Festival Film Dokumenter (2019), sebuah festival film documenter pertama di Asia Tenggara.[8][9][10]

3. Filmnya tentang perjuangan nelayan “Di Ujung Laut” diputar di Bioskoponline.com.[11][12]

4. Luviana ariyanti menjadi perwakilan pekerja media dan women human right defenders yang menyampaikan pidato statemen tentang kondisi media di Indonesia pada kunjungan Komisioner Tinggi HAM PBB, Zeid Ra'ad Al Husein di Komnas Perempuan (Februari 2018). Di tahun 2021, Luviana mewakili pekerja media berpidato dalam forum regional “ Women Workers Strike” bersama 50 pemimpin organisasi perempuan dari 20 negara di Asia Tenggara yang diadakan Asia Pacific Forum on Women, Law and Development (APWLD) Di bidang pendidikan, Luviana merupakan lulusan ilmu komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Thailand dan lulusan pascasarjana komunikasi politik Universitas Paramadina.

Buku[sunting | sunting sumber]

1.Penulis sejumlah buku tentang jurnalisme dan media antaralain: penulis buku “Akuntabilitas Rating/ Share Media Penyiaran di Indonesia”, (AJI dan Tifa Foundation, Juni 2016).[13][14]

2. Penulis Modul Training for Journalist : CEDAW (The Convention on the Elimination of All Forms of Discrimination Against Women)/ Konvensi Anti Diskriminasi Terhadap Perempuan (UN Women, Solidaritas Perempuan) (2016).

3. Penulis Buku tentang media dan perempuan “Jejak Jurnalis Perempuan” AJI dan FNV (2012).[15]

4. Penulis Buku “ Jurnalisme Peduli Anak” , Aliansi Jurnalis Independen dan UNICEF(2006).[1]

5. Peneliti dan penulis Buku “Media,Gender dan Kesehatan Reproduksi : Preferensi Jurnalis “ (LP3Y, 2004).

6. Peneliti dan penulis riset tentang bagaimana media menuliskan soal RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan bagaimana menulis soal kekerasan seksual.[16][17]

7. Penulis dan peneliti riset Buku “Their Story: Riset Media Memandang Keragaman Gender dan Seksual Non Normatif”.[18][19]

8. Editor Buku “Ini Ceritaku Dulu dan Kini” Kumpulan cerita kehidupan Pekerja Rumah Tangga (PRT) dan riset tentang bagaimana media menulis soal PRT.[20][21]

9. Peneliti dan penulis riset Konde.co yang didukung Yayasan IPAS Indonesia menemukan tentang bagaimana media menuliskan tentang aborsi di media.[22][23][24][25]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Diintimidasi, Mantan Jurnalis Metro TV Luviana Mengadu". Liputan6.com. 2013-01-27. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  2. ^ "Luviana: Jurnalis Harus Sadar Bahwa Mereka Adalah Kelas Buruh - Remotivi". www.remotivi.or.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-08-31. 
  3. ^ "Aliansi Jurnalis Independen - Pengurus". Aliansi Jurnalis Independen. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-04-29. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  4. ^ "Tiga Jurnalis Riau Raih Udin Award". JPNN.com. 2013-08-30. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  5. ^ Pos, Riau (2013-08-30). "'". JawaPos.com. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  6. ^ Mediatama, Sisnet. "Putusan Majelis Hakim Tak Memenuhi Rasa Keadilan". m.beritahukum.com. Diakses tanggal 2022-08-31. [pranala nonaktif permanen]
  7. ^ Radio, Kantor Berita. "Jurnalis KBR Masuk Nominasi N-Peace Awards - kbr.id". Kantor Berita Radio. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  8. ^ "Film More than Work: Sisi Gelap Pekerja Perempuan di Industri Media". kumparan. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  9. ^ "Film More Than Work Karya Luviana Ceritakan Sisi Gelap Perempuan Pekerja Media". Tribunnews.com. 2019-10-18. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  10. ^ Times, I. D. N.; Sintasari, Febriana (2019-04-29). "More Than Work: Cerita Buram Perempuan di Media". IDN Times. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  11. ^ Pictures, Visinema. "Bioskop Online". Bioskop Online. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  12. ^ "Nonton Sampai Ujung Laut (2022) Sub Indo - Bioskop Streaming Film Movie21". dutaxxi.com (dalam bahasa Inggris). 2022-06-17. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  13. ^ Riza, Budi (2016-11-12). "AJI Dorong Pembentukan Dewan Rating Industri Penyiaran". Tempo.co. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  14. ^ Konde.co, Tim (2016-06-21). "Benarkah Rating dan Share Adalah Penentu Tayangan Televisi Kita?". Konde.co (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-08-31. 
  15. ^ "Jejak Jurnalis Perempuan". Aliansi Jurnalis Independen. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  16. ^ "Bagaimana Media Ikut Menggembosi RUU PKS - Remotivi". www.remotivi.or.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-08-31. 
  17. ^ YAPHI. "Launching Survey Bagaimana Media Menuliskan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan Isu Kekerasan Seksual". www.suarakeadilan.org. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  18. ^ "Hasil Riset Konde Soal LGBT: Media Massa Diharap Punya Kebijakan Seturut Hak Asasi Manusia". Kompas TV. 2022-01-19. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  19. ^ Listiorini, Dina; Nurhajati, Lestari. "Riset ungkap media tidak punya kebijakan yang sensitif terhadap isu keragaman gender dan seksual non-normatif". The Conversation (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-08-31. 
  20. ^ "Riset Konde.co: Isu Pekerja Rumah Tangga Belum Jadi Agenda Penting di Media". Suara.com. 2021-04-08. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  21. ^ "Riset Konde.co: RUU PRT Belum jadi Perbincangan Utama di Media". Liputan6.com. 2021-04-08. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  22. ^ "Aborsi Aman bagi Korban Pemerkosaan Belum Banyak Diketahui"Perlu langganan berbayar. Kompas.id. 2022-08-10. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  23. ^ Parapuan.co (2022-08-10). "Berpayung Hukum, Perempuan Korban Pemerkosaan Memiliki Hak Atas Aborsi Aman - Parapuan". Parapuan.co. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  24. ^ RRI 2022, LPP. "Kekerasan Seksual dan Diskursus Aborsi Legal Atas Kehamilan yang Tak Diinginkan". rri.co.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-08-31. Diakses tanggal 2022-08-31. 
  25. ^ "Riset Konde.co: Sedikit Media Publikasikan Hak Aborsi Korban Pemerkosaan". wongkito.co. Diakses tanggal 2022-08-31.