Kompetensi inti

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kompetensi inti adalah suatu konsep manajemen yang diperkenalkan oleh C.K. Prahalad and Gary Hamel pada tahun 1990 pada artikel "The Core Competence of the Corporation" yang dimuat di Harvard Business Review. Mereka mendefinisikan kompetensi inti sebagai "pembelajaran kolektif di dalam organisasi, terutama untuk mengoordinasikan beragam keterampilan produksi serta mengintegrasikan aneka jalur teknologi".[1] Kompetensi inti harus memenuhi tiga kriteria, yaitu (1) menyediakan akses potensial kepada berbagai pasar yang luas, (2) memberikan kontribusi signifikan terhadap manfaat produk akhir yang diterima pelanggan, serta (3) sulit ditiru oleh pesaing.[1] Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki kompetensi inti di bidang Kontruksi, Jasa Kontruksi yaitu Teknik Sipil, mekanika halus, optika halus, dan mikroelektronika dapat memanfaatkan berbagai kompetensi itu untuk memproduksi kamera serta berbagai produk lain yang membutuhkan kompetensi itu[1][2].

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c Prahalad & Hamel, 1990
  2. ^ https://data.pu.go.id/dataset/tenaga-ahli-konstruksi-klasifikasi-bidang

Bacaan lanjutan[sunting | sunting sumber]

  • Goddard, J. (1997). The Architecture of Core Competence. Business Strategy Review.
  • Prahalad, C.K., Hamel, G. (1990). The Core Competence of the Corporation Diarsipkan 2014-07-14 di Wayback Machine.. Harvard Business Review.
  • Hamel, G., Prahalad, C.K. (1994). Competing for the Future. Harvard Business School Press.
  • Zook, C., Allen, J. (2001). Profit from the Core: Growth Strategy in an Era of Turbulence. Harvard Business School Press.
  • Zook, C. (2004). Beyond the Core: Expand Your Market Without Abandoning Your Roots. Harvard Business School Press.