Kelas maya

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kelas maya ( Bahasa Inggris: Virtual class ) merupakan lingkungan belajar yang ada dalam konten digital dapat diakses, disimpan, dan dibagikan melalui Jaringan komputer dan Sistem informasi sehingga dapat diakses dimana saja dan kapan saja.[1] Kelas maya menyediakan Konten bagi pengajar untuk mengunggah bahan ajar sehingga dapat diunduh langsung oleh pelajar yang tergabung di dalamnya.

Jenis-jenis Penyampaian di Kelas Maya[sunting | sunting sumber]

  1. Learning Management System
  2. Learning Content Management System
  3. Social Learning Network

Learning Management System[sunting | sunting sumber]

Learning Management System adalah Perangkat lunak berbasis Web yang digunakan untuk perencanaan, pengiriman, dan pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam sebuah Organisasi.
Contoh dari LMS antara lain: Moodle, Dokeos, aTutor

Learning Content Management System[sunting | sunting sumber]

Learning Content Management System adalah Perangkat lunak untuk mengelola konten pembelajaran di berbagai bidang pelatihan pengembangan.
Contoh dari LCMS antara lain Claroline dan e-docio solutions

Social Learning Network[sunting | sunting sumber]

Social Learning Network adalah sebuah proses pembelajaran yang lebih luas dibanding Kelompok belajar.
Contoh dari SLN antara lain Edmodo

Aktivitas Sistem Kelas Maya[sunting | sunting sumber]

Siswa mengakses Kelas pada jadwal tertentu yang telah disepakati dengan guru pembimbing. Pada Web tertentu tersedia konten Video call agar siswa bisa bertatap wajah secara langsung dengan guru pembimbing sehingga memungkinkan proses belajar mengajar yang terjadi lebih efektif layaknya dalam ruangan kelas.

Penerapan Sistem Kelas Maya[sunting | sunting sumber]

  1. Tersedianya Hardware, Software, serta jaringan infrastruktur yang memadai.
  2. Adanya kebijakan yang mendukung praktik kelas maya di sekolah.

Hasil Pelaksanaan Kelas Maya[sunting | sunting sumber]

Kelas maya harus menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, interaktif, dan dinamis. Hal tersebut antara lain dapat diwujudkan dengan merumuskan tujuan pembelajaran yang jelas dan spesifik, menyusun bahan ajar yang baik, dan memfasilitasi terjadinya komunikasi timbal balik antara siswa dan guru. Dalam kelas maya guru dapat memantau perkembangan pencapaian prestasi siswa dengan mengadakan quiz pada konten yang tersedia.

Fitur Kelas Maya[sunting | sunting sumber]

  1. Konten yang relevan dengan tujuan pembelajaran.
  2. Menggunakan metode instruksional.
  3. Dapat diakses dalam bentuk audio-visual.
  4. Proses pembelajaran dapat dilakukan secara autodidak atau diskusi secara langsung dengan instruktur yang ada.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Priowirjanto, Gatot (2013). Simulasi Digital. Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Open Learning Centre (SEAMOLEC)