Lompat ke isi

Katrol

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Katrol
Katrol di atas kapal. Dalam konteks ini, katrol biasanya disebut sebagai blok.
KlasifikasiMesin sederhana
IndustriKonstruksi, transportasi
Roda1
As1

Katrol, kapi, atau takal (bahasa Inggris: pulley block, snatch block) adalah sebuah roda di atas sebuah as roda atau penggerak roda yang dirancang untuk mendukung pergerakan dan mengubah arah dari kabel atau sabuk yang dipasang, atau mentransfer kekuatan antara penggerak roda dan kabel atau sabuk. Bukti katrol terawal berasal dari Mesopotamia pada awal milenium ke-2 SM,[1] dan Mesir Kuno pada zaman Dinasti Kedua Belas (1991–1802 SM).[2] Di Mesir Romawi, Hero dari Aleksandria (s. 10–70 M) menyebut katrol sebagai salah satu dari enam mesin sederhana yang dipakai untuk mengangkat beban.[3]

Jenis katrol

[sunting | sunting sumber]

Walaupun dalam menggunakan katrol pada katrol tetap, gaya yang dikeluarkan persis sama dengan berat benda, katrol tetap mempermudah mengangkat benda. Penyebabnya adalah manusia memberikan gaya ke arah bawah. Dengan gaya ke arah bawah maka manusia bisa menggunakan seluruh beban tubuhnya untuk menarik benda. Tinggal memperkuat genggaman tangan pada tali. Untuk mengangkat beban, kadang manusia dapat menggelantung pada tali penarik.[4] Berbeda kalau mengangkat langsung benda dengan menarik ke atas. Hanya otot-otot tangan yang dikerahkan untuk menarik dan menahan beban sehingga merasa berat.

Katrol tetap

[sunting | sunting sumber]

Katrol tetap adalah katrol yang porosnya dipasang di suatu tempat yang tetap, sehingga katrol tidak dapat berpindah tempat saat digunakan. Katrol tetap dapat digunakan untuk arah membelokan gaya kuasa. Pada katrol tetap, gaya kuasa yang dikeluarkan akan bernilai sama dengan berat bebannya, yaitu F = W. Hal ini yang menyebabkan keuntungan mekanis katrol tetap bernilai satu, Km = 1. Katrol tetap biasanya sering ditemukan pada tiang bendera dan sumur timba.[5]

Karena F = W dan Km = 1, maka didapatkan rumus gaya katrol tetap:

,

. Kesimpulannya, gaya kuasa sama dengan berat benda yang diangkat.

Keterangan:

= Gaya kuasa (Newton)

= Berat benda (Newton)

Km = keuntungan mekanik

Katrol bergerak (katrol bebas)

[sunting | sunting sumber]

Berlawanan dengan katrol tetap, katrol bergerak adalah katrol yang porosnya tidak dipasang di suatu tempat yang tetap, sehingga katrol dapat berpindah tempat atau bergerak bebas saat digunakan. Pada katrol jenis ini, gaya kuasa yang dikeluarkan untuk menarik bebannya bernilai setengah dari berat bebannya, W = 2F. Oleh karena itu, keuntungan mekanis katrol bebas bernilai 2, Km = 2. Katrol bebas biasanya ditemukan pada alat-alat pengangkat peti kemas di pelabuhan.[5]

,

Katrol majemuk (sistem katrol)

[sunting | sunting sumber]

Katrol majemuk adalah perpaduan antara katrol tetap dan katrol bergerak. Beban diletakkan di poros katrol bergerak. Katrol bergerak tempat melekatnya beban ini dihubungkan dengan katrol bergerak lainnya. Barulah di bagian ujung dihubungkan dengan katrol tetap. Pada prinsipnya, untuk menentukan keuntungan mekanis katrol majemuk ini perlu melihat jumlah tali yang digunakan untuk menyangga beban.[6] Jika katrol yang digunakan terdiri dari tiga katrol bergerak dan satu katrol tetap, keuntungan mekanisnya adalah 4, Km = 4.[7]

Karena ,

Maka

Jenis Katrol Berdasarkan Jumlah Roda

[sunting | sunting sumber]

Katrol memiliki sheave atau roda yang berputar terhadap sumbunya. Katrol tidak dapat bekerja sendirian sebab harus dihubungkan memakai wire rope atau tali tambang untuk dapat menggerakkan benda naik atau turun.[butuh rujukan]

Fungsi Katrol sendiri ialah untuk mengubah gaya atau arah dari alat saat mengangkat beban yang berat. Sehingga dengan memakai katrol tersebut, arah angkatan dan tarikan pada tali kawat seling atau tali tambang bisa diubah sesuai keinginan. Terdapat 3 macam jenis roda katrol yang dapat diketahui, yaitu:

  1. Katrol dengan 1 roda atau single sheave yang merupakan jenis katrol dengan hanya mempunyai satu roda saja dan memiliki fungsi utama dapat mengatrol, menarik atau mengangkat beban sehingga lebih terasa ringan, khususnya di area yang menantang seperti area yang menyudut.
  2. Katrol dengan 2 roda atau double sheave yang merupakan jenis katrol yang memiliki dua roda serta daya angutnya atau working load limit lebih tinggi. Selain itu, ukuran dan kapasitasnya pun sudah pasti lebih tinggi, jadi fungsinya juga lebih banyak dan lebih fleksibel.
  3. Katrol dengan 3 roda atau triple sheave yang merupakan jenis katrol yang memiliki tiga roda, dimana daya angkutnya paling tinggi.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Moorey, Peter Roger Stuart (1999). Ancient Mesopotamian Materials and Industries: The Archaeological Evidence. Eisenbrauns. hlm. 4. ISBN 9781575060422. 
  2. ^ Arnold, Dieter (1991). Building in Egypt: Pharaonic Stone Masonry. Oxford University Press. hlm. 71. ISBN 9780195113747. 
  3. ^ Usher, Abbott Payson (1988). A History of Mechanical Inventions. USA: Courier Dover Publications. hlm. 98. ISBN 0-486-25593-X. 
  4. ^ Abdullah, Mikrajuddin (2016). Fisika Dasar I. Bandung: ITB. hlm. 413. 
  5. ^ a b Ammariah, Hani (2018-08-30). "Mengetahui 3 Jenis Katrol | Fisika Kelas 8". ruangguru. Diakses tanggal 2020-10-15. 
  6. ^ Setiawan, Ruslan Tri Dkk (2008). Ringkasan dan Kumpulan Soal Fisika. Jakarta: Grasindo. hlm. 33 – 34. ISBN 978-979-025-283-7. 
  7. ^ Viandari, Eka (2019-11-12). "Yuk, Belajar tentang Katrol Selengkapnya di Sini!". Quipper Blog (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-10-15.