Lompat ke isi

KRI John Lie (358)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
KRI John Lie lines up for a combined gunnery exercise during CARAT Indonesia 2015
Sejarah
Brunei
Nama Nakhoda Ragam
Asal nama Nakhoda Ragam
Pembangun BAE Systems Marine, Scotstoun, Skotlandia
Diluncurkan 13 January 2001
Mulai berlayar 2004
Identifikasi Pennant number: 28
Nasib Dijual ke TNI Angkatan Laut pada tahun 2014
Indonesia
Nama John Lie
Asal nama John Lie
Mulai berlayar 18 July 2014
Identifikasi
Status aktif bertugas
Ciri-ciri umum
Jenis F2000 Korvet
Berat benaman 1,940 ton
Panjang 899 m (2.949 ft) LWL, 95 m (312 ft) LOA
Lebar 128 m (420 ft)
Daya muat 36 m (118 ft)
Pendorong
Kecepatan 30 knot (56 km/h)[1]
Jangkauan 5.000 mil laut (9.000 km) at 12 knot (22 km/h)[2]
Awak kapal 79 (ruangan dapat ditambah untuk 24 orang)
Sensor dan
sistem pemroses
  • Ultra Electronics/Radamec Series 2500 electro-optic weapons director.
  • Thales Underwater Systems TMS 4130C1 hull-mounted sonar.
  • BAE Systems Insyte AWS-9 3D E- and F-band air and surface radar.
  • BAE Insyte 1802SW I/J-band radar trackers.
  • Kelvin Hughes Type 1007 navigation radar.
  • Thales Nederland Scout radar for surface search.[2]
  • Thales Sensors Cutlass 242 countermeasure .[2]
Senjata
  • 1 x Oto Melara 76mm gun.
  • 2 x MSI Defence DS 30B REMSIG 30mm guns
  • 16 VLS for MBDA (BAE Systems) MICA surface-to-air missile launcher.
  • 2 x 4 Quad MBDA (Aerospatiale) Exocet MM40 Block II missile launchers.
  • 2 x triple BAE Systems 324mm torpedo tubes.
  • Pesawat yang
    diangkut
    1 x S-70B Seahawk
    Fasilitas penerbangan Flightdeck, tanpa hangar

    KRI John Lie (358) adalah sebuah Kapal Perang Republik Indonesia. Sebagai mana Korvet kelas Bung Tomo lainnya, kapal ini merupakan kapal perang yang dibuat untuk Angkatan Laut Brunei dengan nama KDB Nakhoda Ragam. Nama kapal ini diambil dari seorang tokoh pahlawan nasional Indonesia, yaitu Laksamana Muda TNI (Purn) John Lie yang pernah terlibat dalam perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.[3]

    Peletakan lunas pertama kapal ini dilakukan pada tanggal 16 Maret 1999. Pertama kali diluncurkan pada tanggal 13 Januari 2001 oleh galangan kapal BAE Systems Marine di Glasgow, Skotlandia.[4] Lalu pada Desember 2014, kapal ini sudah beralih kepemilikan dari yang sebelumnya milik Tentara Laut Diraja Brunei menjadi Angkatan Laut Indonesia.[5]

    KRI John Lie (358) juga tercatat ikut hadir dalam latihan bersama Angkatan Laut Amerika Serikat berupa gunex (Gunnery Exercise) di CARAT 2015.[6][7]

    Pada saat latihan gabungan TNI di perairan Laut Jawa, Situbondo pada tanggal 31 Juli 2023, KRI John Lie menjadi salah satu KRI yang ikut berpartisipasi dalam sinkex (Sinking Exercises) dengan target sasaran penenggelaman eks KRI Slamet Riyadi (352) yang sudah dibebas tugaskan dari armada TNI angkatan laut.[8] KRI John Lie melepaskan meriam anti kapal permukaan MBDA Exocet MM40 Block 3 yang berhasil menghantam kapal target latihan[9] (namun tidak sampai membuat kapal target tenggelam, kapal baru tenggelam setelah dijatuhi bom Mk-12 dari jet tempur F-16 milik TNI AU).[10][11]

    Persenjataan

    [sunting | sunting sumber]

    Persenjataan canggih melengkapi KRI ini serta didukung oleh Platform System yang baik, di antaranya, radar navigasi, radar surveilans untuk mendukung pengamatan udara serta Radar Tracker Senjata untuk mengendalikan arah dan elevasi secara akurat terhadap sasaran Meriam 76 mm Otomelara Super Rapid Gun (OSRG) dan 30 mm di lambung kanan dan kiri kapal yang dapat berperan sebagai CIWS (Close in Weapon System) jika ada bahaya udara mengancam kapal tersebut. Kelengkapan system sensor senjata juga dilengkapi dengan EOTs (Electro Optical Tracker System) untuk pengendalian meriam kapal dan pengamatan secara visual oleh camera video yang ada. Sebagai kapal frigate, kedua kapal perang ini juga dilengkapi sensor bawah air yang memiliki tingkat akurasi yang baik dalam mendeteksi dan mengklasifikasi kontak bawah air yaitu sonar.[12]

    Sistem penggerak yang ada di kapal ini dikontrol secara terkomputerisasi oleh IPMS (Integrated Platform Management System) sehingga dapat mendeteksi kerusakan pada sistem/perangkat kapal secara dini. Secara rinci kapal perang tipe F2000 Corvette ini memiliki 1 meriam Oto Melara 76 mm, 2 meriam MSI Defence DS 30B REMSIG 30 mm, dan peluncur tripel torpedo BAE System 324 mm untuk pertempuran permukaan maupun bawah air. Selain itu, dilengkapi pula dengan 16 tabung peluncur peluru kendali permukaan-ke- udara VLS MBDA MICA (BAE System), dua pasang set tabung peluncur peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet (dimana setiap satu set kanister memiliki ruang untuk empat peluru kendali).[13]

    Kapal perang ini memiliki panjang 95 meter, lebar 12,7 meter, dengan berat 2.300 ton. Dengan kemampuan mesin 4 x MAN 20 RK270 Diesel, kapal ini memiliki kecepatan 30 knot. Kapal terbaru yang nantinya masuk jajaran Satuan Kapal Eskorta Koarmatim ini, dilengkapi dengan Radar dan Avionik Sonar: FMS 21/3 Hull Mounted Sonar buatan Thales, Prancis.[14]

    Referensi

    [sunting | sunting sumber]
    1. ^ "Ruston's RK270 Engines Power Offshore Patrol Vessels". Maritime News. 2001-10-01. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-28. Diakses tanggal 2009-02-28. 
    2. ^ a b c "Nakhoda Ragam Class Offshore Patrol Vessels, Brunei". Naval Technology. Diakses tanggal 2009-02-28. 
    3. ^ Media, Kompas Cyber (2014-12-14). "Mengenal KRI John Lie, Kapal Tempur Baru TNI AL Berjenis Frigate". KOMPAS.com. Diakses tanggal 2023-09-13. 
    4. ^ "Nakhoda Ragam Class". Naval Technology (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-13. 
    5. ^ "Bung Tomo Class Corvette | MilitaryToday.com". www.militarytoday.com. Diakses tanggal 2023-09-13. 
    6. ^ antaranews.com (2015-08-04). "Latma CARAT 2015 upaya tingkatkan hubungan Indonesia-AS". Antara News. Diakses tanggal 2023-09-15. 
    7. ^ PUSPEN TNI, Admin (4 Agustus 2015). "Asops Kasal Membuka Latma Carat 2015". PUSPEN TNI. Diakses tanggal 15 September 2023. 
    8. ^ Malufti, Fauzan (2023-08-03). "SINKEX: Indonesian Frigate Sunk by Missiles and Bombs". Naval News (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-15. 
    9. ^ indomiliter (2023-07-31). "Eks Frigat KRI Slamet Riyadi 352 Dihantam Empat Rudal Anti Kapal Buatan Cina dan Perancis". Indomiliter.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-15. 
    10. ^ Sawiyya, Rangga Baswara (2023-08-05). "Latgab TNI 2023: KRI John Lie hancurkan eks fregat KRI Slamet Riyadi dengan rudal Exocet MM40 Block 3". Airspace Review (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-15. 
    11. ^ IRAWATI, DAHLIA (2023-07-31). "Latihan Gabungan untuk Menguji Kesiapsiagaan di Tiga Wilayah Pertahanan". kompas.id. Diakses tanggal 2023-09-15. 
    12. ^ Indonesia, C. N. N. "Membedah Spesifikasi Canggih KRI John Lie, Kapal Tempur TNI". teknologi. Diakses tanggal 2023-09-12. 
    13. ^ Post, The Jakarta. "Used 'alutsista': Warships that safeguard Indonesian waters". The Jakarta Post (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-12. 
    14. ^ "Nakhoda Ragam Class". Naval Technology (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-09-12.