Jaringan adiposa cokelat

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jaringan adiposa cokelat
Adiposa cokelat pada tubuh wanita, tampak dengan pindaian FDG PET/CT
Rincian
Pengidentifikasi
Bahasa Latintextus adiposus fuscus
AkronimBAT
MeSHD002001
THH2.00.03.4.00004
FMA20118
Daftar istilah anatomi

Jaringan adiposa cokelat atau lemak cokelat membentuk organ adiposa bersamaan dengann jaringan adiposa putih (atau lemak putih).[1] Jaringan ini dapat ditemukan pada hampir seluruh mamalia. Klasifikasi adiposa cokelat merujuk kepada dua populasi sel berbeda dengan fungsi yang serupa. Yang pertama memiliki asal-usul embriologis yang sama dengan sel otot, yang dapat ditemukan di deposit-deposit "klasik" yang lebih besar. Yang kedua berkembang dari adiposit putih yang terangsang oleh sistem saraf simpatis. Adiposit ini ditemukan secara selang-seling di jaringan adiposa putih, dan terkadang disebut "krem" atau "brite" ("brown in white").[2][3][4][5]

Jaringan adiposa cokelat terkhususnya umum ditemukan di bayi baru lahir dan mamalia berhibernasi.[6] Jaringan ini juga dapat ditemukan, dan aktif secara metabolis pada manusia dewasa,[7][8] namun keberadaan berkurang sekiring bertambahnya usia.[9] Fungsi utamanya adalah termoregulasi. Jaringan ini memproduksi panas dengan termogenesis non-getar. Pentargetan terapeutik jaringan ini sebagai pengobatan obesitas adalah sebuah area penelitian yang aktif.[10][11]

Sebagai kontras dari adiposit putih, yang hanya mengandung satu tetesan lipid, adiposit cokelat memiliki tetesan-tetesan yang lebih kecil, dengan jumlah mitokondria dengan besi tinggi yang lebih banyak, memberi warna ke jaringan ini.[3] Jaringan ini juga memiliki lebih banyak pembuluh kapiler daripada adiposa putih. Kapiler-kapiler ini menyuplai jaringan-jaringan tersebut dengan oksigen dan nutrisi, serta menyebarkan panas yang dihasilkan ke seluruh tubuh.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Cinti S (2005). "The adipose organ". Prostaglandins Leukot Essent Fatty Acids. 73 (1): 9–15. doi:10.1016/j.plefa.2005.04.010. PMID 15936182. 
  2. ^ Carrière, Audrey; Jeanson, Yannick; Cousin, Béatrice; Arnaud, Emmanuelle; Casteilla, Louis (2013). "Le recrutement et l'activation d'adipocytes bruns et/ou BRITE". Médecine/Sciences (dalam bahasa Prancis). 29 (8–9): 729–735. doi:10.1051/medsci/2013298011alt=Dapat diakses gratis. ISSN 0767-0974. PMID 24005627. 
  3. ^ a b Enerbäck S (2009). "The origins of brown adipose tissue". New England Journal of Medicine. 360 (19): 2021–2023. doi:10.1056/NEJMcibr0809610. PMID 19420373. 
  4. ^ Petrovic N, Walden TB, Shabalina IG, Timmons JA, Cannon B, Nedergaard J (2010). "Chronic peroxisome proliferator-activated receptor gamma (PPARgamma) activation of epididymally derived white adipocyte cultures reveals a population of thermogenically competent, UCP1-containing adipocytes molecularly distinct from classic brown adipocytes". J Biol Chem. 285 (10): 7153–64. doi:10.1074/jbc.M109.053942alt=Dapat diakses gratis. PMC 2844165alt=Dapat diakses gratis. PMID 20028987. 
  5. ^ Wu J, Boström P, Sparks LM, Ye L, Choi JH, Giang AH, Khandekar M, Virtanen KA, Nuutila P, Schaart G, Huang K, Tu H, van Marken Lichtenbelt WD, Hoeks J, Enerbäck S, Schrauwen P, Spiegelman BM (2012). "Beige adipocytes are a distinct type of thermogenic fat cell in mouse and human". Cell. 150 (2): 366–76. doi:10.1016/j.cell.2012.05.016. PMC 3402601alt=Dapat diakses gratis. PMID 22796012. 
  6. ^ Gesta S, Tseng YH, Kahn CR (October 2007). "Developmental origin of fat: tracking obesity to its source". Cell. 131 (2): 242–56. doi:10.1016/j.cell.2007.10.004alt=Dapat diakses gratis. PMID 17956727. 
  7. ^ Nedergaard J, Bengtsson T, Cannon B (2007). "Unexpected evidence for active brown adipose tissue in adult humans". Am J Physiol Endocrinol Metab. 293 (2): E444–52. doi:10.1152/ajpendo.00691.2006. PMID 17473055. 
  8. ^ Saito M, Okamatsu-Ogura Y, Matsushita M, Watanabe K, Yoneshiro T, Nio-Kobayashi J, Iwanaga T, Miyagawa M, Kameya T, Nakada K, Kawai Y, Tsujisaki M (2009). "High incidence of metabolically active brown adipose tissue in healthy adult humans: effects of cold exposure and adiposity". Diabetes. 58 (7): 1526–31. doi:10.2337/db09-0530. PMC 2699872alt=Dapat diakses gratis. PMID 19401428. 
  9. ^ Graja A, Schulz TJ (2015). "Mechanisms of aging-related impairment of brown adipocyte development and function". Gerontology. 61 (3): 211–7. doi:10.1159/000366557alt=Dapat diakses gratis. PMID 25531079. 
  10. ^ Samuelson, Isabella; Vidal-Puig, Antonio (2020). "Studying Brown Adipose Tissue in a Human in vitro Context". Frontiers in Endocrinology. 11: 629. doi:10.3389/fendo.2020.00629alt=Dapat diakses gratis. ISSN 1664-2392. PMC 7523498alt=Dapat diakses gratis. PMID 33042008 Periksa nilai |pmid= (bantuan). 
  11. ^ Osuna-Prieto, F. J.; Martinez-Tellez, B.; Sanchez-Delgado, G.; Aguilera, C. M.; Lozano-Sánchez, J.; Arráez-Román, D.; Segura-Carretero, A.; Ruiz, J. R. (2019). "Activation of Human Brown Adipose Tissue by Capsinoids, Catechins, Ephedrine, and Other Dietary Components: A Systematic Review". Advances in Nutrition. 10 (2): 291–302. doi:10.1093/advances/nmy067. PMC 6416040alt=Dapat diakses gratis. PMID 30624591.