Bolshevik: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
BP53Reza (bicara | kontrib)
BP53Reza (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: BP2014
Baris 13: Baris 13:
<!-- [[Lenin]] tidak menyukai pergerakan partai Sosial Demokrat yang dinilainya terlalu lembek. <ref name="Syamdani" /> Banyak orang-orang partainya beranggapan bahwa [[revolusi]] [[sosial]] tidak perlu dibatasi waktunya, para buruh harus dididik dan di[[organisasi]] dalam wujud massa buruh. <ref name="Syamdani" /> Tapi bagi [[Lenin]], anggota partai perlu dibatasi pada golongan orang elit yang berdisiplin tinggi dan mereka itu akan mempersiapkan [[revolusi]] serta memimpin kaum [[proletar]] menuju kemenangan. (alasan: Paragraf ini hanya menceritakan tentang Lenin, bukan Bolshevik. Tidak relevan) -->
<!-- [[Lenin]] tidak menyukai pergerakan partai Sosial Demokrat yang dinilainya terlalu lembek. <ref name="Syamdani" /> Banyak orang-orang partainya beranggapan bahwa [[revolusi]] [[sosial]] tidak perlu dibatasi waktunya, para buruh harus dididik dan di[[organisasi]] dalam wujud massa buruh. <ref name="Syamdani" /> Tapi bagi [[Lenin]], anggota partai perlu dibatasi pada golongan orang elit yang berdisiplin tinggi dan mereka itu akan mempersiapkan [[revolusi]] serta memimpin kaum [[proletar]] menuju kemenangan. (alasan: Paragraf ini hanya menceritakan tentang Lenin, bukan Bolshevik. Tidak relevan) -->


<!-- [[Lenin]] ditahan oleh pemerintahan [[Tsar]] karena kegiatan [[revolusi]]onernya.<ref name="Zazuli">Zazuli, Mohammad (2009)."60 Tokoh Dunia Sepanjang Mas".Yogyakarta: Penerbit Narasi. Hal 91-92.</ref> Polisi rahasia menangkapnya ketika sedang mengorganisasi kelompok yang disebut dengan Persatuan Perjuangan bagi Pembebasan Kaum [[Buruh]]. [[Lenin]] kemudian ditahan empat belas bulan. Setelah itu dia dibuang ke [[Siberia]].<ref name="Zazuli" /> (alasan: Sama seperti paragraf sebelumnya, hanya menceritakan Lenin, bukan sejarah kemunculan Bolshevik. Tidak relevan juga) -->
<!-- [[Lenin]] ditahan oleh pemerintahan [[Tsar]] karena kegiatan [[revolusi]]onernya. Polisi rahasia menangkapnya ketika sedang mengorganisasi kelompok yang disebut dengan Persatuan Perjuangan bagi Pembebasan Kaum [[Buruh]]. [[Lenin]] kemudian ditahan empat belas bulan. Setelah itu dia dibuang ke [[Siberia]].<ref name="Zazuli" /> (alasan: Sama seperti paragraf sebelumnya, hanya menceritakan Lenin, bukan sejarah kemunculan Bolshevik. Tidak relevan juga) -->


==Kegagalan Bolshevik dalam Revolusi Februari==
==Kegagalan Bolshevik dalam Revolusi Februari==
Baris 28: Baris 28:
<!-- Pemerintahan/ rezim [[Tsar]] digulingkan pada [[Maret]] [[1917]].<ref name="Michael"/> Yang sebelumnya pada [[Februari]] [[1917]] kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky berhasil naik ke kursi pemerintahan. <ref name="Zazuli"/> Dan Saat itu [[Lenin]] di [[Zurich]], [[Swiss]], ia mendengar bahwa kekuasaan [[Tsar]] telah ambruk. <ref name="Michael"/> Dan [[Lenin]] buru-buru pulang ke negaranya. <ref name="Zazuli"/> (alasan: kalimatnya membingungkan. Mata saya sakit membacanya, kepala saya langsung pusing. Maaf banget!) -->
<!-- Pemerintahan/ rezim [[Tsar]] digulingkan pada [[Maret]] [[1917]].<ref name="Michael"/> Yang sebelumnya pada [[Februari]] [[1917]] kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky berhasil naik ke kursi pemerintahan. <ref name="Zazuli"/> Dan Saat itu [[Lenin]] di [[Zurich]], [[Swiss]], ia mendengar bahwa kekuasaan [[Tsar]] telah ambruk. <ref name="Michael"/> Dan [[Lenin]] buru-buru pulang ke negaranya. <ref name="Zazuli"/> (alasan: kalimatnya membingungkan. Mata saya sakit membacanya, kepala saya langsung pusing. Maaf banget!) -->


Perang Dunia l memberikan dampak kerugian besar bagi Rusia baik secara militer dan ekonomi.<ref name="Michael"/> Akibatnya tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Tsar bertambah tinggi.<ref name="Michael"/> Pemerintahan Tsar pun akhirnya digulingkan oleh kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky pada Maret 1917 walaupun kaum Menshevik dan Karensky sendiri telah menduduki kursi pemerintahan sejak bulan Februari 1917.<ref name="Michael"/><ref name="Zazuli"/> Sampai beberapa bulan [[Rusia]] dikuasai oleh pemerintah sementara dengan pimpinan [[Alexander Kerensky]]. <ref name="Archer" /> Tokoh ini dengan partainya percaya, sikap hati-hati dan perubahan perlahan akan membawa pembaharuan tidak hanya bagi kelas pekerja, tapi juga bagi rakyat [[Rusia]] seluruhnya. <ref name="Archer" />
Perang Dunia l memberikan dampak kerugian besar bagi Rusia baik secara militer dan ekonomi.<ref name="Michael"/> Akibatnya tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Tsar bertambah tinggi.<ref name="Michael"/> Pemerintahan Tsar pun akhirnya digulingkan oleh kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky pada Maret 1917 walaupun kaum Menshevik dan Karensky sendiri telah menduduki kursi pemerintahan sejak bulan Februari 1917.<ref name="Michael"/><ref name="Zazuli">Zazuli, Mohammad (2009)."60 Tokoh Dunia Sepanjang Mas".Yogyakarta: Penerbit Narasi. Hal 91-92.</ref> Sampai beberapa bulan [[Rusia]] dikuasai oleh pemerintah sementara dengan pimpinan [[Alexander Kerensky]]. <ref name="Archer" /> Tokoh ini dengan partainya percaya, sikap hati-hati dan perubahan perlahan akan membawa pembaharuan tidak hanya bagi kelas pekerja, tapi juga bagi rakyat [[Rusia]] seluruhnya. <ref name="Archer" />


Mengetahui fenomena yang terjadi pada pemerintahan Tsar di Rusia, Lenin segera pulang dari Zurich Swiss. Tiba di St. Petersburg, Lenin terkejut ketika mengetahui bahwa Bolshevik ikut bekerjasama dengan Karensky untuk menggulingkan Tsar.<ref name="Zazuli"/> Segera Lenin mengorganisasi kaum Bolshevik untuk menggulingkan pemerintahan sementara Karensky.<ref name="Zazuli"/> Lenin melakukan penyerangan pada Karensky dengan keyakinan bahwa pemerintahan sementara yang dijalankan Karensky sama sekali belum memiliki kekuatan yang cukup walaupun pemerintahan mereka telah menyentuh hingga tingkat provinsi.<ref name="Syamdani"/> Oleh karena itu, dia mendesak para Bolshevik untuk berusaha mengambil alih [[pemerintah]]an [[provinsi]] dan menggantinya dengan anggota [[komunis]].<ref name="Michael"/> Mengetahui usaha [[Lenin]] beserta kaum Bolshevik yang berusaha menjatuhkan pemerintahan Menshevik, Karensky lantas memerintahkan penangkapannya. <ref name="Archer" /> Usaha yang Bolshevik lakukan pada bulan Juni pun gagal dan Lenin kabur menyembunyikan diri.<ref name="Michael" />
Mengetahui fenomena yang terjadi pada pemerintahan Tsar di Rusia, Lenin segera pulang dari Zurich Swiss. Tiba di St. Petersburg, Lenin terkejut ketika mengetahui bahwa Bolshevik ikut bekerjasama dengan Karensky untuk menggulingkan Tsar.<ref name="Zazuli"/> Segera Lenin mengorganisasi kaum Bolshevik untuk menggulingkan pemerintahan sementara Karensky.<ref name="Zazuli"/> Lenin melakukan penyerangan pada Karensky dengan keyakinan bahwa pemerintahan sementara yang dijalankan Karensky sama sekali belum memiliki kekuatan yang cukup walaupun pemerintahan mereka telah menyentuh hingga tingkat provinsi.<ref name="Syamdani"/> Oleh karena itu, dia mendesak para Bolshevik untuk berusaha mengambil alih [[pemerintah]]an [[provinsi]] dan menggantinya dengan anggota [[komunis]].<ref name="Michael"/> Mengetahui usaha [[Lenin]] beserta kaum Bolshevik yang berusaha menjatuhkan pemerintahan Menshevik, Karensky lantas memerintahkan penangkapannya. <ref name="Archer" /> Usaha yang Bolshevik lakukan pada bulan Juni pun gagal dan Lenin kabur menyembunyikan diri.<ref name="Michael" />
Baris 52: Baris 52:
Kemudian program yang lain adalah pembentukan [[monopoli]] [[pemerintah]] atas [[perdagangan]] [[luar negeri]], penyitaan [[tanah]]-[[tanah]] milik [[tuan]] [[tanah]], [[nasional]]isasi seluruh [[tanah]], serta pembentukan [[Sovkhos]] ( per[[ekonomi]]an [[Soviet]] dari [[perkebunan]]-[[perkebunan]] sitaan milik [[tuan]]-[[tuan]] [[tanah]] yang ber[[skala]] besar, dan mengejar ketertinggalan [[ekonomi]] [[negara]] dengan cara memacu perkembangan kekuatan [[produksi]].<ref name="Fahrurrodji"/>
Kemudian program yang lain adalah pembentukan [[monopoli]] [[pemerintah]] atas [[perdagangan]] [[luar negeri]], penyitaan [[tanah]]-[[tanah]] milik [[tuan]] [[tanah]], [[nasional]]isasi seluruh [[tanah]], serta pembentukan [[Sovkhos]] ( per[[ekonomi]]an [[Soviet]] dari [[perkebunan]]-[[perkebunan]] sitaan milik [[tuan]]-[[tuan]] [[tanah]] yang ber[[skala]] besar, dan mengejar ketertinggalan [[ekonomi]] [[negara]] dengan cara memacu perkembangan kekuatan [[produksi]].<ref name="Fahrurrodji"/>


==Perpecahan dalam Bolshevik==
==Perang Saudara==
Berbagai pergolakan dan pertentangan terjadi menyusul [[Revolusi]] [[Oktober]] [[1917]].<ref name="Fahrurrodji"/> Peristiwa ini dipicu oleh perbedaan dalam memandang situasi yang terjadi di dalam [[negeri]].<ref name="Fahrurrodji"/> Perbedaan cara pandang ini pada gilirannya mengakibatkan [[polarisasi]] kekuatan di dalam partai yang terbagi menjadi yakni [[kubu]] [[Merah]] (Bolshevik) dan [[kubu]] [[Putih]] ([[kaum]] [[sosialis]] lainnya).<ref name="Fahrurrodji"/> Perseteruan antar [[fraksi]]-[[fraksi]] sosialis itu pada gilirannya memecah rakyat (petani).<ref name="Fahrurrodji"/> Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama [[Perang]] [[Saudara]] (Grazhdanskaya Voina).<ref name="Fahrurrodji"/> Perang saudara yang berlangsung selama sekitar dua [[tahun]] itu telah menelan [[korban]] sedikitnya tujuh setengah juta jiwa.<ref name="Fahrurrodji" /> Selain tingginya [[korban]], akibat [[perseteruan]] dua [[pihak]], ke[[rugi]]an [[materiil]] yang diderita [[bangsa]] [[Rusia]] juga sangat besar.<ref name="Fahrurrodji" /> Sebagai akibat dari kebijakan penghapusan kelas Borjuis yang dilancarkan kaum Bolshevik, Rusiakehilangan kelas potensial yang harusnya bisa menopang kekuatan industri.
Berbagai pergolakan dan pertentangan terjadi menyusul [[Revolusi]] [[Oktober]] [[1917]].<ref name="Fahrurrodji"/> Peristiwa ini dipicu oleh perbedaan dalam memandang situasi yang terjadi di dalam [[negeri]].<ref name="Fahrurrodji"/> Perbedaan cara pandang ini pada gilirannya mengakibatkan [[polarisasi]] kekuatan di dalam partai yang terbagi menjadi yakni [[kubu]] [[Merah]] (Bolshevik) dan [[kubu]] [[Putih]] ([[kaum]] [[sosialis]] lainnya).<ref name="Fahrurrodji"/> Perseteruan antar [[fraksi]]-[[fraksi]] sosialis itu pada gilirannya memecah rakyat (petani).<ref name="Fahrurrodji"/> Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama [[Perang]] [[Saudara]] (Grazhdanskaya Voina).<ref name="Fahrurrodji"/> Perang saudara yang berlangsung selama sekitar dua [[tahun]] itu telah menelan [[korban]] sedikitnya tujuh setengah juta jiwa.<ref name="Fahrurrodji" /> Selain tingginya [[korban]], akibat [[perseteruan]] dua [[pihak]], ke[[rugi]]an [[materiil]] yang diderita [[bangsa]] [[Rusia]] juga sangat besar.<ref name="Fahrurrodji" /> Sebagai akibat dari kebijakan penghapusan kelas Borjuis yang dilancarkan kaum Bolshevik, Rusiakehilangan kelas potensial yang harusnya bisa menopang kekuatan industri.



Revisi per 24 November 2014 04.28

Pertemuan Partai Bolshevik. Lenin terlihat di tengah

Bolshevik adalah semacam fraksi pecahan dari Partai Sosial Demokrat Rusia yang muncul dalam konferensi di London pada tahun 1903.[1] Partai itu pecah menjadi dua fraksi, yakni Bolshevik ( fraksi mayoritas yang bergaris keras) dan Menshevik (fraksi minoritas yang lebih moderat).[1]

Kaum Bolshevik adalah kelompok garis keras yang berpikir perubahan harus dimenangkan dengan senjata.[2] Dalam sejarah terbukti bahwa kelompok ini nucleus (inti perkembangan) dari Partai Komunis Rusia.[2] Sedangkan kelompok kedua, kaum Menshevik, merupakan kelompok minoritas yang kemudian menjadi kelompok sosialis moderat yang membentuk sikap bahwa perubahan harus dilakukan dengan damai.[3]

Ideologi

Sandaran ideologi dan politik kaum Bolshevik adalah Marxisme dan Leninisme seperti: “Shto Delat?” (Apa yang harus dilakukan?), “Satu Langkah ke Depan, Dua Langkah ke Belakang”, “Dua Taktik Sosial-Demokrat dalam Revolusi Demokratis.”, “Materialisme dan Empiriokritisme” dan sebagainya. [4] Dengan paham ini, Uni Soviet saat itu berhasil menjajah sebagian dari Finlandia, Estonia, Lutvia, Lithuania, Czecho-Slovakia, Polandia, Jerman Timur, dan menguasai negara-negara di Eropa Selatan dan Timur, seperti Hungaria, Bulgaria, Rumania, dan Albania.[5]

Sejarah Kemunculan

Lambang Partai Bolshevik

Bolshevik terbentuk dari pertemuan yang diadakan di Brussel, Belgia pada tahun 1903. Dalam pertemuan itu terdapat 57 utusan dari anggota dari dua pemahaman besar, Marxisme dan Leninisme. Dalam rapat tersebut terdapat perselisihan tentang siapa yang berhak memimpin partai Sosial Demokrat Rusia hingga berujung pada pemungutan suara namun Lenin kalah dalam pemilihan tersebut. Hasilnya, tercipta lah dua partai besar di Rusia, yaitu Menshevik (yang moderat) dan Bolshevik (yang radikal). [6]


Kegagalan Bolshevik dalam Revolusi Februari

Alexander Kerensky, Pemimpin pemerintahan sementara Rusia sebelum Bolshevik menyerang


Perang Dunia l memberikan dampak kerugian besar bagi Rusia baik secara militer dan ekonomi.[2] Akibatnya tingkat ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintahan Tsar bertambah tinggi.[2] Pemerintahan Tsar pun akhirnya digulingkan oleh kaum Menshevik di bawah pimpinan Alexander Kerensky pada Maret 1917 walaupun kaum Menshevik dan Karensky sendiri telah menduduki kursi pemerintahan sejak bulan Februari 1917.[2][7] Sampai beberapa bulan Rusia dikuasai oleh pemerintah sementara dengan pimpinan Alexander Kerensky. [3] Tokoh ini dengan partainya percaya, sikap hati-hati dan perubahan perlahan akan membawa pembaharuan tidak hanya bagi kelas pekerja, tapi juga bagi rakyat Rusia seluruhnya. [3]

Mengetahui fenomena yang terjadi pada pemerintahan Tsar di Rusia, Lenin segera pulang dari Zurich Swiss. Tiba di St. Petersburg, Lenin terkejut ketika mengetahui bahwa Bolshevik ikut bekerjasama dengan Karensky untuk menggulingkan Tsar.[7] Segera Lenin mengorganisasi kaum Bolshevik untuk menggulingkan pemerintahan sementara Karensky.[7] Lenin melakukan penyerangan pada Karensky dengan keyakinan bahwa pemerintahan sementara yang dijalankan Karensky sama sekali belum memiliki kekuatan yang cukup walaupun pemerintahan mereka telah menyentuh hingga tingkat provinsi.[6] Oleh karena itu, dia mendesak para Bolshevik untuk berusaha mengambil alih pemerintahan provinsi dan menggantinya dengan anggota komunis.[2] Mengetahui usaha Lenin beserta kaum Bolshevik yang berusaha menjatuhkan pemerintahan Menshevik, Karensky lantas memerintahkan penangkapannya. [3] Usaha yang Bolshevik lakukan pada bulan Juni pun gagal dan Lenin kabur menyembunyikan diri.[2]


Revolusi Oktober

Meski gagal dalam gerakan revolusi di bulan Juni, kelompok Bolshevik tetap tidak menyerah.[3] Pemimpin Bolshevik, Lenin, berseru kepada para anggota kelompok tersebut untuk menyadari krisis yang terjadi di Rusia.[3] Semangat kaum Bolshevik pun semakin terpacu dengan pidato Lenin sekitar beberapa minggu sebelum melakukan Revolusi Oktober.[8] Dalam pidatonya Lenin menyerang Pemerintahan Peralihan (Provisional Government) di bawah Karensky dan kelompok-kelompok koalisi politiknya.[8]

Para tahanan Bolshevik
Keadaan Petrograd waktu itu

Bersama dengan Leon Trotsky, pemimpin Soviet Petrograd, Lenin dan para tokoh Bolshevik lainnya segera menyusun rencana perjuangan bersenjata.[8] Akhirnya, Pada tanggal 26 Oktober 1917, revolusi pecah di kota Petrograd. [7] Pada malam November 1917, Lenin memerintahkan Pasukan Merah untuk mengambil-alih institusi-institusi penting di Petrograd, termasuk kantor pusat Pemerintahan Peralihan di Istana Musim Dingin. Dan tanpa banyak perlawan, kaum Bolshevik berhasil merebut kekuasaan dalam Revolusi Oktober, yakni revolusi kedua bagi Rusia.[8] Pemberontakan berhasil dan Karensky melarikan diri. Dan pada bulan November tahun 1917 Lenin jadi kepala baru.[2] Setelah revolusi Oktober, sebagai pimpinan pertama Soviet, Lenin sukses membawa negara Soviet melewati tahun-tahun pertamanya termasuk melewati perang saudara antara tahun 1981 dan 1921. [8]

Perubahan Nama dan Program Pembangunan Ekonomi

Dalam sidang III Dewan Pekerja, Militer dan Petani di Petrograd pada pertengahan Januari 1918, kaum Bolshevik merubah nama Republik Soviet Rusia menjadi RSFSR (Rossiiskaya Sovietskaya Federativnaya Sotsialisticheskaya Republika) atau Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia.[4] Setelah meraih kesuksesan dan membentuk pemerintahan RSFSR, Bolshevik menyusun berbagai kebijakan baik politik maupun ekonomi untuk memperbaiki keadaan akibat revolusi dan perang.[4]

Adapun program-program Pembangunan Ekonomi Bolshevik adalah; nasionalisasi perbankan (penggabungan ke dalam bank tunggal pemerintah), nasionalisme ''trust'' (sindikat yang menguasai industri-industri besar), pembentukan kontrol pekerja atas produksi dan pembagian kerja sebagai langkah persiapan nasionalisasi industri dan perdagangan.[4]

Kemudian program yang lain adalah pembentukan monopoli pemerintah atas perdagangan luar negeri, penyitaan tanah-tanah milik tuan tanah, nasionalisasi seluruh tanah, serta pembentukan Sovkhos ( perekonomian Soviet dari perkebunan-perkebunan sitaan milik tuan-tuan tanah yang berskala besar, dan mengejar ketertinggalan ekonomi negara dengan cara memacu perkembangan kekuatan produksi.[4]

Perpecahan dalam Bolshevik

Berbagai pergolakan dan pertentangan terjadi menyusul Revolusi Oktober 1917.[4] Peristiwa ini dipicu oleh perbedaan dalam memandang situasi yang terjadi di dalam negeri.[4] Perbedaan cara pandang ini pada gilirannya mengakibatkan polarisasi kekuatan di dalam partai yang terbagi menjadi yakni kubu Merah (Bolshevik) dan kubu Putih (kaum sosialis lainnya).[4] Perseteruan antar fraksi-fraksi sosialis itu pada gilirannya memecah rakyat (petani).[4] Peristiwa ini kemudian dikenal dengan nama Perang Saudara (Grazhdanskaya Voina).[4] Perang saudara yang berlangsung selama sekitar dua tahun itu telah menelan korban sedikitnya tujuh setengah juta jiwa.[4] Selain tingginya korban, akibat perseteruan dua pihak, kerugian materiil yang diderita bangsa Rusia juga sangat besar.[4] Sebagai akibat dari kebijakan penghapusan kelas Borjuis yang dilancarkan kaum Bolshevik, Rusiakehilangan kelas potensial yang harusnya bisa menopang kekuatan industri.

Referensi

  1. ^ a b Jamal (2004). Rakkaustarina. Jakarta:PT Grasindo.Hal. 157.
  2. ^ a b c d e f g h (Indonesia)Michael Hart (2009). 100 Orang Paling Berpengaruh di Dunia Sepanjang Sejarah.Jakarta:PT Mizan Publika.Terj. Ken Ndaru. Hal 439-440, Cet. 2.
  3. ^ a b c d e f (Indonesia) Archer, Jules (2007).Kisah Para Diktator: Biografi Politik Para Penguasa Fasis, Komunis, Despotis, dan Tiran.Yogyakarta: Penerbit Narasi. Terj. Dimyati As Hal 33-56,Cet.17.
  4. ^ a b c d e f g h i j k l Fahrurrodji, A (2005). “Rusia Baru Menuju Demokrasi”.Jakarta:Yayasan Obor Indonesia. Hal 128-135
  5. ^ Muljana, Slamet (2008).Kesadaran nasional dari Kolonialisme sampai Kemerdekaan.Yogyakarta:LKiS. Hal 156 Jilid II
  6. ^ a b Syamdani (2009).Kisah Diktator-diktator Psikopa.Yogyakarta:Penerbit Narasi. Hal 107-118
  7. ^ a b c d Zazuli, Mohammad (2009)."60 Tokoh Dunia Sepanjang Mas".Yogyakarta: Penerbit Narasi. Hal 91-92.
  8. ^ a b c d e Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Montefiere