SMA Negeri 1 Slawi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18: Baris 18:
| kurikulum = [[Kurikulum 2013]] dan [[Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan|KTSP]]
| kurikulum = [[Kurikulum 2013]] dan [[Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan|KTSP]]
| murid = 885
| murid = 885
| status = [[Reguler]]
| status = Ex-[[Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional |RSBI]]
| lonem =
| lonem =
| hinem =
| hinem =

Revisi per 13 Juli 2014 13.58

SMA Negeri 1 Slawi
Informasi
Didirikan1 Agustus 1963
JenisNegeri
Kepala SekolahDra. Mimik Supriyatin
Jumlah kelas9 kelas untuk kelas X dan 10 kelas untuk kelas XI dan XII
Jurusan atau peminatanIPA dan IPS
Rentang kelasX PMIA, X PIS, XI PMIA, XI PIS, XII IPA, XII IPS
KurikulumKurikulum 2013 dan KTSP
Jumlah siswa885
StatusEx-RSBI
Alamat
LokasiJalan K.H. Wahid Hasyim 1 Slawi, Tegal, Jawa Tengah, Indonesia
Tel./Faks.0283 - 3317173
Situs webwww.sman1slawi.sch.id
Moto

SMA Negeri 1 Slawi adalah sekolah menengah atas yang ada di Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Indonesia.

Sejarah

Pada tahun 1960 Slawi telah dipersiapkan sebagai Ibukota Kabupaten Tegal, tetapi belum memiliki Sekolah Lanjutan Atas padahal tamatan sekolah Lanjutan Tingkat Pertama di Kota Slawi dan sekitarnya cukup besar. Maka pembangunan SMA sebagai Sekolah Lanjutan Tingkat Atas dirasakan begitu mendesak.

Bertitik tolak dari kenyataan tersebut, maka tokoh–tokoh pendidikan dan tokoh–tokoh masyarakat di Kabupaten Tegal merintis pembangunan Sekolah Menengah Atas yang di awali dengan pembentukan Panitia Pembangunan Gedung Sekolah Lanjutan atau PGSL, yang diketuai oleh Bapak Oemar Chasan selaku Patih Kabupaten Tegal.

Berbagai rintangan baik fisik maupun non fisik telah dapat dilalui, maka pada tanggal 1 Agustus 1962 berdirilah Sekolah Menengah Atas di Slawi dengan menempati salah satu bangunan bekas pabrik gula. Para perintis pun berupaya mengubah hal–hal yang berbau pabrik menjadi gedung sekolah, walaupun pada saat itu masih dalam bentuk yang sangat sederhana, karena dindingnya dapat diterobos para siswanya. Saat itu SMA yang dibangunnya berstatus: SMA SWASTA yang dipersiapkan negeri.

Upaya penegerian pun dilakukan, rupanya upaya SMA untuk menjadi negeri tidaklah semudah membalik kedua telapak tangan. Kurangnya guru tetap, terbatasnya alat–alat pelajaran, alat–alat administrasi dan , minimnya pemasukan keuangan, serta harus menutup dinding– inding yang berlubang menjadi masalah utama menuju SMA Negeri. Akhirnya Panitia PGSL menyerahkannya kepada ketua DPRGR Daswati II Kabupaten Tegal, sebagai jawabannya keluarlah SK Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Indonesia nomor : 59/SK/B/III/1963 memutuskan sejak tanggal 1 Agustus 1963 SMA Swasta di Slawi beralih status menjadi SMA NEGERI GAYA BARU

Selanjutnya peresmian penegeriannya dilaksanakan pada tanggal 23 September 1963 yang di hadiri oleh Para Pejabat Inspeksi Pusat Jakarta, Pejabat PD dan K Jawa Tengah, Catur Tunggal Daswati I Jawa Tengah, Catur Tunggal Karesidenan Pekalongan, Catur Tunggal Daswati II Tegal, dan Orang Tua Murid.

Malam harinya dilaksanakan malam gembira dengan menampilkan berbagai hiburan dari masyarakat termasuk kreativitas seni dari siswa SMA Negeri Gaya Baru Slawi.

Program Pendidikan

Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi serta efisiensi manajemen pendidikan. Pemerataan kesempatan pendidikan diwujudkan dalam program wajib belajar 9 tahun. Peningkatan mutu pendidikan diarahkan untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia seutuhnya melalui olahhati, olahpikir, olahrasa dan olahraga agar memiliki daya saing dalam menghadapi tantangan global. Peningkatan relevansi pendidikan dimaksudkan untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan tuntutan kebutuhan berbasis potensi sumber daya alam Indonesia.

Peningkatan efisiensi manajemen pendidikan dilakukan melalui penerapan manajemen berbasis sekolah dan pembaharuan pengelolaan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan.

Sarana dan Prasarana

  • Laboratorium Kimia
  • Laboratorium Fisika
  • Laboratorium Biologi
  • Laboratorium Bahasa
  • Laboratorium IPS
  • Laboratorium Komputer
  • Laboratorium Multimedia
  • Ruang Perpustakaan Konvensional
  • Ruang Perpustakaan Multimedia
  • Sanggar PKG
  • Ruang Multimedia
  • Lapangan Basket
  • Lapangan Voli
  • Ruangan OSIS - MPK
  • Aula Besar

Organisasi dan Ekstrakurikuler

Kualitas tamatan sekolah kejuruan dituntut untuk memenuhi standar kompetensi dunia kerja. Salah satunya, selain mampu menguasai materi pelajaran, siswa harus dapat berinteraksi dan aktif dalam hubungan sosial. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu alat pengenalan siswa pada hubungan sosial. Di dalamnya terdapat pendidikan pengenalan diri dan pengembangan kemampuan selain pemahaman materi pelajaran. Berangkat dari pemikiran tersebut, di SMA Negeri 1 Slawi diselenggarakan berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Selain OSIS dan MPK sebagai induk organisasi dan ekstrakurikuler siswa di sekolah, kegiatan ektrakurikuler lainnya adalah:

  • Rohis Keputrian
  • PASMA
  • KIR
  • Inggris Klub
  • Jerman Klub
  • Mosi Matematika
  • Mosi Kimia
  • Mosi Fisika
  • Mosi Biologi
  • Mosi Komputer
  • Mosi Astronomi
  • Mosi Geologi dan Geografi
  • Mosi Ekonomi
  • Mapel Kn
  • Komputer Klub

Pranalaluar