Sindrom Asperger: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Membatalkan 1 suntingan oleh 36.81.39.34 (pembicaraan). (TW)
Lukas Tobing (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 18: Baris 18:
'''Sindrom Asperger''' ([[bahasa Inggris]]: ''Asperger syndrome'', ''Asperger's syndrome'', ''Asperger's disorder'', ''Asperger's'' atau ''AS'') adalah salah satu gejala [[autisme]] di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima. Sindrom ini ditemukan oleh [[:en:Hans Asperger|Hans Asperger]], seorang dokter anak asal [[Austria]] pada tahun [[1944]], meskipun baru diteliti dan diakui secara luas oleh para ahli pada dekade 1980-an. Sindrom Asperger dibedakan dengan gejala autisme lainnya dilihat dari kemampuan [[linguistik]] dan [[kognitif]] para penderitanya yang relatif tidak mengalami penurunan, bahkan dengan [[Kecerdasan|IQ]] yang relatif tinggi atau rata-rata (ini berarti sebagian besar penderita sindrom Asperger bisa hidup secara mandiri, tidak seperti autisme lainnya). Sindrom Asperger juga bukanlah sebuah penyakit mental.
'''Sindrom Asperger''' ([[bahasa Inggris]]: ''Asperger syndrome'', ''Asperger's syndrome'', ''Asperger's disorder'', ''Asperger's'' atau ''AS'') adalah salah satu gejala [[autisme]] di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima. Sindrom ini ditemukan oleh [[:en:Hans Asperger|Hans Asperger]], seorang dokter anak asal [[Austria]] pada tahun [[1944]], meskipun baru diteliti dan diakui secara luas oleh para ahli pada dekade 1980-an. Sindrom Asperger dibedakan dengan gejala autisme lainnya dilihat dari kemampuan [[linguistik]] dan [[kognitif]] para penderitanya yang relatif tidak mengalami penurunan, bahkan dengan [[Kecerdasan|IQ]] yang relatif tinggi atau rata-rata (ini berarti sebagian besar penderita sindrom Asperger bisa hidup secara mandiri, tidak seperti autisme lainnya). Sindrom Asperger juga bukanlah sebuah penyakit mental.


Ketika orang berbicara, umumnya mereka menggunakan [[bahasa tubuh]] seperti [[senyum]]an dan [[komunikasi nonverbal]] lainnya, dan juga [[kata|kata-kata]] yang dikeluarkan oleh mereka cenderung memiliki lebih dari satu buah [[makna]]. Seorang penderita sindrom Asperger umumnya tidak memiliki kesulitan dalam perkembangan bahasa/linguistik, namun mereka cenderung memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi non-verbal serta kata-kata yang memiliki banyak arti seperti itu, dan mereka hanya memahami apa arti kata tersebut, seperti yang ia pahami di dalam [[kamus]]. Namun, kebanyakan penderita memiliki perbendaharaan kata dan wawasan yang melebihi anak-anak seusianya dan kerap dijuluki "profesor kecil". Para penderita sindrom Asperger sering kesulitan memahami [[ironi]], [[sarkasme]], dan penggunaan bahasa [[slang]], apalagi memahami [[ekspresi wajah|mimik]] muka/ekspresi orang lain, dan cernderung berbahasa dengan gaya formal. Mereka juga tergolong sulit [[sosialisasi|bersosialisasi]] dengan orang lain dan cenderung menjadi [[malu|pemalu]], tergantung tingkat keparahan penyakit atau perkembangan si penderita sendiri. Penderita sindrom ini kerap menjadi sasaran [[penindasan di sekolah|bullying]], terutama pada usia anak dan remaja.
Ketika orang berbicara, umumnya mereka menggunakan [[bahasa tubuh]] seperti [[senyum]]an dan [[komunikasi nonverbal]] lainnya, dan juga [[kata|kata-kata]] yang dikeluarkan oleh mereka cenderung memiliki lebih dari satu buah [[makna]]. Seorang penderita sindrom Asperger umumnya tidak memiliki kesulitan dalam perkembangan bahasa/linguistik, namun mereka cenderung memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi non-verbal serta kata-kata yang memiliki banyak arti seperti itu, dan mereka hanya memahami apa arti kata tersebut, seperti yang ia pahami di dalam [[kamus]]. Namun, kebanyakan penderita memiliki perbendaharaan kata dan wawasan yang melebihi anak-anak seusianya dan kerap dijuluki "profesor kecil". Para penderita sindrom Asperger sering kesulitan memahami [[ironi]], [[sarkasme]], dan penggunaan bahasa [[slang]], apalagi memahami [[ekspresi wajah|mimik]] muka/ekspresi orang lain, dan cernderung berbahasa dengan gaya formal. Mereka juga tergolong sulit [[sosialisasi|bersosialisasi]] dengan orang lain dan cenderung menjadi [[malu|pemalu]], tergantung tingkat keparahan penyakit atau perkembangan si penderita sendiri. Penderita sindrom ini kerap menjadi sasaran [[penindasan di sekolah|bullying]], terutama pada usia anak dan remaja. [[:en:Hans Asperger#Personal life|Penemu sindrom ini juga menunjukkan gejala serupa ketika masa kanak-kanaknya]].


Para dokter melihat sindrom Asperger sebagai sebuah bentuk autisme. Seringnya, disebut sebagai "autisme yang memiliki banyak fungsi/''high-functioning autism''". Hal ini berarti setiap penderita sindrom Asperger terlihat seperti halnya bukan seorang autis, tetapi ketika dilihat, [[otak]] mereka bekerja secara berbeda dari orang lain. Para dokter juga sering mengambil kesimpulan yang salah mengenai sindrom Asperger setelah mendiagnosis penderitanya, dan memvonisnya sebagai pengidap [[skizofrenia]], [[ADHD]], [[sindrom Tourette]] atau [[kelainan mental]] lainnya.
Para dokter melihat sindrom Asperger sebagai sebuah bentuk autisme. Seringnya, disebut sebagai "autisme yang memiliki banyak fungsi/''high-functioning autism''". Hal ini berarti setiap penderita sindrom Asperger terlihat seperti halnya bukan seorang autis, tetapi ketika dilihat, [[otak]] mereka bekerja secara berbeda dari orang lain. Para dokter juga sering mengambil kesimpulan yang salah mengenai sindrom Asperger setelah mendiagnosis penderitanya, dan memvonisnya sebagai pengidap [[skizofrenia]], [[ADHD]], [[sindrom Tourette]] atau [[kelainan mental]] lainnya.
Baris 24: Baris 24:
Bagian otak yang memiliki kaitan untuk melakukan hubungan sosial dengan orang lain juga sebenarnya mengontrol bagaimana tubuh bergerak dan juga keseimbangan [[tubuh]]. Karena itu, seorang penderita sindrom Asperger terkadang mengalami masalah yang melibatkan pergerakan tubuh, seperti halnya [[olah raga]], atau bahkan [[jalan kaki]], yang kadang-kadang sering terpeleset, tergantung tingkat keparahannya. Mereka juga memiliki kebiasaan grogi/''nervous''.
Bagian otak yang memiliki kaitan untuk melakukan hubungan sosial dengan orang lain juga sebenarnya mengontrol bagaimana tubuh bergerak dan juga keseimbangan [[tubuh]]. Karena itu, seorang penderita sindrom Asperger terkadang mengalami masalah yang melibatkan pergerakan tubuh, seperti halnya [[olah raga]], atau bahkan [[jalan kaki]], yang kadang-kadang sering terpeleset, tergantung tingkat keparahannya. Mereka juga memiliki kebiasaan grogi/''nervous''.


Para penderita sindrom Asperger memiliki kecenderungan lebih baik dibandingkan orang-orang lain dalam beberapa hal seperti [[matematika]] dan hitung-hitungan, tulisan, pengetahuan umum, ilmu alam serta [[pemrograman komputer]]. Banyak penderita sindrom Asperger memiliki cara penulisan yang lebih baik dibandingkan dengan cara mereka berbicara dengan orang lain. Mereka juga memiliki sebuah minat yang khusus yang mereka tekuni dan bahkan mereka menekuninya sangat detail, serta mereka justru menemukan hal-hal kecil yang orang lain sering dilewatkan atau diremehkan.
Para penderita sindrom Asperger memiliki kecenderungan lebih baik dibandingkan orang-orang lain dalam beberapa hal seperti tulisan dan literatur, pengetahuan umum, ilmu alam serta [[pemrograman komputer]]. Banyak penderita sindrom Asperger memiliki cara penulisan yang lebih baik dibandingkan dengan cara mereka berbicara dengan orang lain. Mereka juga memiliki sebuah minat yang khusus yang mereka tekuni dan bahkan mereka menekuninya sangat detail, serta mereka justru menemukan hal-hal kecil yang orang lain sering dilewatkan atau diremehkan.


{{DEFAULTSORT:Asperger, Sindrom}}
{{DEFAULTSORT:Asperger, Sindrom}}

Revisi per 9 Juni 2014 12.45

Sindrom Asperger
Seated boy facing 3/4 away from camera, looking at a ball-and-stick model of a molecular structure. The model is made of colored magnets and steel balls.
Penyandang Sindrom Asperger seringkali menunjukkan minat yang mendalam terhadap sesuatu, seperti anak ini yang menyukai struktur molekuler.
Informasi umum
SpesialisasiPsikiatri Sunting ini di Wikidata

Sindrom Asperger (bahasa Inggris: Asperger syndrome, Asperger's syndrome, Asperger's disorder, Asperger's atau AS) adalah salah satu gejala autisme di mana para penderitanya memiliki kesulitan dalam berkomunikasi dengan lingkungannya, sehingga kurang begitu diterima. Sindrom ini ditemukan oleh Hans Asperger, seorang dokter anak asal Austria pada tahun 1944, meskipun baru diteliti dan diakui secara luas oleh para ahli pada dekade 1980-an. Sindrom Asperger dibedakan dengan gejala autisme lainnya dilihat dari kemampuan linguistik dan kognitif para penderitanya yang relatif tidak mengalami penurunan, bahkan dengan IQ yang relatif tinggi atau rata-rata (ini berarti sebagian besar penderita sindrom Asperger bisa hidup secara mandiri, tidak seperti autisme lainnya). Sindrom Asperger juga bukanlah sebuah penyakit mental.

Ketika orang berbicara, umumnya mereka menggunakan bahasa tubuh seperti senyuman dan komunikasi nonverbal lainnya, dan juga kata-kata yang dikeluarkan oleh mereka cenderung memiliki lebih dari satu buah makna. Seorang penderita sindrom Asperger umumnya tidak memiliki kesulitan dalam perkembangan bahasa/linguistik, namun mereka cenderung memiliki kesulitan untuk memahami bentuk-bentuk komunikasi non-verbal serta kata-kata yang memiliki banyak arti seperti itu, dan mereka hanya memahami apa arti kata tersebut, seperti yang ia pahami di dalam kamus. Namun, kebanyakan penderita memiliki perbendaharaan kata dan wawasan yang melebihi anak-anak seusianya dan kerap dijuluki "profesor kecil". Para penderita sindrom Asperger sering kesulitan memahami ironi, sarkasme, dan penggunaan bahasa slang, apalagi memahami mimik muka/ekspresi orang lain, dan cernderung berbahasa dengan gaya formal. Mereka juga tergolong sulit bersosialisasi dengan orang lain dan cenderung menjadi pemalu, tergantung tingkat keparahan penyakit atau perkembangan si penderita sendiri. Penderita sindrom ini kerap menjadi sasaran bullying, terutama pada usia anak dan remaja. Penemu sindrom ini juga menunjukkan gejala serupa ketika masa kanak-kanaknya.

Para dokter melihat sindrom Asperger sebagai sebuah bentuk autisme. Seringnya, disebut sebagai "autisme yang memiliki banyak fungsi/high-functioning autism". Hal ini berarti setiap penderita sindrom Asperger terlihat seperti halnya bukan seorang autis, tetapi ketika dilihat, otak mereka bekerja secara berbeda dari orang lain. Para dokter juga sering mengambil kesimpulan yang salah mengenai sindrom Asperger setelah mendiagnosis penderitanya, dan memvonisnya sebagai pengidap skizofrenia, ADHD, sindrom Tourette atau kelainan mental lainnya.

Bagian otak yang memiliki kaitan untuk melakukan hubungan sosial dengan orang lain juga sebenarnya mengontrol bagaimana tubuh bergerak dan juga keseimbangan tubuh. Karena itu, seorang penderita sindrom Asperger terkadang mengalami masalah yang melibatkan pergerakan tubuh, seperti halnya olah raga, atau bahkan jalan kaki, yang kadang-kadang sering terpeleset, tergantung tingkat keparahannya. Mereka juga memiliki kebiasaan grogi/nervous.

Para penderita sindrom Asperger memiliki kecenderungan lebih baik dibandingkan orang-orang lain dalam beberapa hal seperti tulisan dan literatur, pengetahuan umum, ilmu alam serta pemrograman komputer. Banyak penderita sindrom Asperger memiliki cara penulisan yang lebih baik dibandingkan dengan cara mereka berbicara dengan orang lain. Mereka juga memiliki sebuah minat yang khusus yang mereka tekuni dan bahkan mereka menekuninya sangat detail, serta mereka justru menemukan hal-hal kecil yang orang lain sering dilewatkan atau diremehkan.


Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link GA Templat:Link GA