Asam lemak esensial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k robot Adding: cs:Esenciální mastná kyselina |
k robot Adding: pt:Ácido graxo essencial |
||
Baris 24: | Baris 24: | ||
[[nl:Essentiële vetzuren]] |
[[nl:Essentiële vetzuren]] |
||
[[pl:Egzogenne kwasy tłuszczowe]] |
[[pl:Egzogenne kwasy tłuszczowe]] |
||
[[pt:Ácido graxo essencial]] |
Revisi per 12 Mei 2007 11.15
Asam lemak esensial merupakan sebutan bagi asam lemak yang tidak dapat dibuat sendiri oleh atau tidak dapat mencukupi kebutuhan minimal dari suatu spesies (hewan atau manusia). Hal ini terjadi karena spesies yang bersangkutan tidak memiliki (atau memiliki tetapi kurang fungsional) enzim yang bertanggung jawab dalam melakukan sintesis asam lemak tersebut.
Bagi setiap spesies, asam lemak yang esensial berbeda-beda. Contoh:
- Bagi manusia, asam lemak esensial mencakup golongan asam lemak tak jenuh jamak (polyunsaturated fatty acids, PUFA) tipe cis, khususnya dari kelompok asam lemak Omega-3 (misalnya asam α-linolenat, EPA, dan DHA) dan asam lemak Omega-6 (misalnya asam linoleat). Tubuh manusia tidak mampu menghasilkan enzim desaturase, tetapi mampu memanjangkan dan merombak PUFA.
- Kucing tidak mampu memanjangkan asam linoleat menjadi asam arakidonat (ARA) (suatu asam lemak Omega-6) yang diperlukannya karena tidak mempunyai enzim untuk keperluan itu. Tumbuhan tidak menghasilkan ARA, maka kucing menjadi karnivora obligat untuk memenuhi keperluan ini.
Sumber asam lemak esensial
Sumber-sumber penting PUFA Omega-3 dan Omega-6 mencakup ikan laut (seperti tuna, kod, sardin), kerang, biji flax, minyak kedelai, minyak raps, minyak chia, biji blewah, sayuran berdaun, dan walnut. Minyak kelapa bukan sumber PUFA. Minyak inti sawit mengandung asam linoleat meskipun tidak banyak.