Waduk Gajah Mungkur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Triunt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Arfianbc (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 6: Baris 6:
Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat [[rekreasi]] yang sangat indah. Di sini tersedia [[kapal boat]] untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olah raga layang gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.
Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat [[rekreasi]] yang sangat indah. Di sini tersedia [[kapal boat]] untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olah raga layang gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.


Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.<ref>[http://www.tempo.co.id/hg/nusa/jawamadura/2007/08/23/brk,20070823-106149,id.html "Jasa Tirta Kewalahan Atasi Sedimentasi Waduk Gajah Mungkur"], tempo.co.id, diakses oktober 2011</ref>.
Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun sampai tahun [[2007]], semakin kelihatan begitu tingginya endapan [[lumpur]] membuat sangsi apakah umurnya bisa 100 tahun. Pada akhir tahun [[2006]] di saat musim [[kemarau]], permukaan waduk menurun sehingga menjadi jalan yang menghubungkan kota kecamatan Eromoko dengan Baturetno. Ini disebabkan pengelolaan hutan sabuk hijau yang tidak benar. Sejak krisis moneter mengguncang negeri ini pencurian/penebangan pohon [[akasia]] di sekitar genangan air tak terkendali lagi.

== Referensi ==
{{reflist}}



{{Topik Wonogiri}}
{{Topik Wonogiri}}

Revisi per 10 Oktober 2011 12.56

Waduk Gajah Mungkur adalah sebuah waduk yang terletak 3 km di selatan Kota kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah. Perairan danau buatan ini dibuat dengan membendung sungai terpanjang di pulau Jawa yaitu sungai Bengawan Solo. Mulai dibangun di akhir tahun 1970-an dan mulai beroperasi pada tahun 1978. Waduk dengan wilayah seluas kurang lebih 8800 ha di 7 kecamatan ini bisa mengairi sawah seluas 23600 ha di daerah Sukoharjo, Klaten, Karanganyar dan Sragen. Selain untuk memasok air minum Kota Wonogiri juga menghasilkan listrik dari PLTA sebesar 12,4 MegaWatt. Untuk membangun waduk ini pemerintah memindahkan penduduk yang tergusur perairan waduk dengan transmigrasi bedol desa ke Sitiung, wilayah Provinsi Sumatera Barat.

Bendungan Serbaguna Waduk Gajah Mungkur

Waduk Gajah Mungkur juga merupakan tempat rekreasi yang sangat indah. Di sini tersedia kapal boat untuk mengelilingi perairan, juga sebagai tempat memancing. Selain itu dapat pula menikmati olah raga layang gantung (Gantole). Terdapat juga taman rekreasi "Sendang" yang terletak 6 km arah selatan Kota Wonogiri. Pada musim kemarau, debit air waduk akan kecil dan sebagian dari dasar waduk kelihatan. Dasar waduk yang di pinggiran dimanfaatkan oleh masyarakat setempat untuk menanami tanaman semusim, seperti jagung.

Waduk ini direncanakan bisa berumur sampai 100 tahun. Namun, sedimentasi yang terjadi menyebabkan umur waduk ini diperkirakan tidak akan lama. Perum Jasa Tirta Bengawan Solo kewalahan untuk melakukan perawatan terhadap Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri yang menjadi tugasnya. Kerusakan daerah aliran sungai (DAS) yang parah menyebabkan sedimentasi waduk sangat tinggi.[1].

Referensi