Manasye (raja Yehuda): Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14: | Baris 14: | ||
}} |
}} |
||
'''Manasye''' ([[Bahasa Ibrani|Ibrani]]: מְנַשֶּׁה, [[Bahasa Yunani|Yunani]]: Μανασσης) adalah raja [[kerajaan Yehuda]] ([[696]] SM - [[642]] SM) dan anak dari Raja [[Hizkia]] dan [[Hefzibah]].<ref name="Douglas">{{id}}J.D. Douglas, 1993. ''Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II''. Jakarta: Bina Kasih. </ref><ref name="Snoek">{{id}} I. Snoek. 1981. ''Sejarah Suci''. Jakarta: BPK Gunung Mulia </ref> Pada masa pemerintahannya yang cukup lama itu, Manasye menghapuskan segala kebaikan yang telah dibuat oleh ayahnya, Hizkia.<ref name="Snoek"/> Sebagai raja yang takluk kepada [[Asyur]], ia memasukan penyembahan [[berhala]] dari Asyur dan rakyat diijinkan kembali menyembah dewa [[Kanaan]].<ref name="Douglas"/><ref name="Snoek"/> Ia melakukan ibadah terhadap bintang-bintang, dengan menggunakan [[spiritisme]] berhubungan dengan roh-roh dan dan ilmu [[ramal]].<ref name="Douglas"/> Bahkan Manasye mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api.<ref name="Snoek"/> Pada masa itu pula, raja Asyur, [[Assurbanipal]] menyuruh mengikat Manasye dengan rantai dan dibawa ke kota [[Babel]], yang pada waktu itu masih dikuasai oleh Asyur.<ref name="Douglas"/><ref name="Snoek"/> Di Babel, Manasye mulai merendahkan diri di hadapan [[TUHAN]].<ref name="Snoek"/> Setelah pulang kembali ke [[Yerusalem]], ia mencoba menghapuskan kejahatan-kejahatan yang ada, dan menghidupkan kembali ibadah kepada TUHAN.<ref name="Snoek"/> Akan tetapi, ia tidak berhasil dan rakyat terus menerus beribadah di [[bukit-bukit |
'''Manasye''' ([[Bahasa Ibrani|Ibrani]]: מְנַשֶּׁה, [[Bahasa Yunani|Yunani]]: Μανασσης) adalah raja [[kerajaan Yehuda]] ([[696]] SM - [[642]] SM) dan anak dari Raja [[Hizkia]] dan [[Hefzibah]].<ref name="Douglas">{{id}}J.D. Douglas, 1993. ''Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II''. Jakarta: Bina Kasih. </ref><ref name="Snoek">{{id}} I. Snoek. 1981. ''Sejarah Suci''. Jakarta: BPK Gunung Mulia </ref> Pada masa pemerintahannya yang cukup lama itu, Manasye menghapuskan segala kebaikan yang telah dibuat oleh ayahnya, Hizkia.<ref name="Snoek"/> Sebagai raja yang takluk kepada [[Asyur]], ia memasukan penyembahan [[berhala]] dari Asyur dan rakyat diijinkan kembali menyembah dewa [[Kanaan]].<ref name="Douglas"/><ref name="Snoek"/> Ia melakukan ibadah terhadap bintang-bintang, dengan menggunakan [[spiritisme]] berhubungan dengan roh-roh dan dan ilmu [[ramal]].<ref name="Douglas"/> Bahkan Manasye mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api.<ref name="Snoek"/> Pada masa itu pula, raja Asyur, [[Assurbanipal]] menyuruh mengikat Manasye dengan rantai dan dibawa ke kota [[Babel]], yang pada waktu itu masih dikuasai oleh Asyur.<ref name="Douglas"/><ref name="Snoek"/> Di Babel, Manasye mulai merendahkan diri di hadapan [[TUHAN]].<ref name="Snoek"/> Setelah pulang kembali ke [[Yerusalem]], ia mencoba menghapuskan kejahatan-kejahatan yang ada, dan menghidupkan kembali ibadah kepada TUHAN.<ref name="Snoek"/> Akan tetapi, ia tidak berhasil dan rakyat terus menerus beribadah di [[bukit-bukit pengorbanan]].<ref name="Snoek"/> Sebuah patung berhala diletakan di [[Bait Suci]].<ref name="Snoek"/> |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 30 April 2011 06.04
Manasseh (Menasheh ben Hizqiyah) | |
---|---|
King of Judah (Melekh Yehudah) | |
Berkuasa | 696 SM - 642 SM |
Pendahulu | Raja Hizkia |
Penerus | Amon |
Ayah | Raja Hizkia |
Ibu | Hefzibah |
Manasye (Ibrani: מְנַשֶּׁה, Yunani: Μανασσης) adalah raja kerajaan Yehuda (696 SM - 642 SM) dan anak dari Raja Hizkia dan Hefzibah.[1][2] Pada masa pemerintahannya yang cukup lama itu, Manasye menghapuskan segala kebaikan yang telah dibuat oleh ayahnya, Hizkia.[2] Sebagai raja yang takluk kepada Asyur, ia memasukan penyembahan berhala dari Asyur dan rakyat diijinkan kembali menyembah dewa Kanaan.[1][2] Ia melakukan ibadah terhadap bintang-bintang, dengan menggunakan spiritisme berhubungan dengan roh-roh dan dan ilmu ramal.[1] Bahkan Manasye mempersembahkan anak-anaknya sebagai korban dalam api.[2] Pada masa itu pula, raja Asyur, Assurbanipal menyuruh mengikat Manasye dengan rantai dan dibawa ke kota Babel, yang pada waktu itu masih dikuasai oleh Asyur.[1][2] Di Babel, Manasye mulai merendahkan diri di hadapan TUHAN.[2] Setelah pulang kembali ke Yerusalem, ia mencoba menghapuskan kejahatan-kejahatan yang ada, dan menghidupkan kembali ibadah kepada TUHAN.[2] Akan tetapi, ia tidak berhasil dan rakyat terus menerus beribadah di bukit-bukit pengorbanan.[2] Sebuah patung berhala diletakan di Bait Suci.[2]