Astrometri: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Kisti (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Astrometri''' adalah sebagian [[Astronomi]] dan mengenai posisi [[bintang]] dan lain [[benda langit]], jarak dan gerak-gerik mereka. Sebagian astrometri melibatkan pembuatan [[cosmic jarak tangga]].
'''Astrometri''' adalah bagian [[astronomi]] yang memusatkan perhatian pada posisi [[bintang]] dan [[benda langit]] lain, jarak dan gerak-gerik mereka. Sebagian astrometri melibatkan pembuatan [[tangga jarak kosmik]].


Astrometri adalah salah satu sub-bidang [[ilmu]] yang paling tua, kembali ke zaman [[Hipparchus]], yang menyusun [[katalog bintang]] yang pertama. Hipparchus juga menciptakan [[skala kecerahan]] yang masih dipergunakan sampai sekarang. Astrometri modern dirintis oleh [[Friedrich Bessel]] dengan 'Fundamenta astronomiae'nya, yang menghitung posisi rata-rata sebanyak 3222 bintang yang diteliti antara 1750 dan 1762 oleh [[James Bradley]].


Selain fungsi pokok menyediakan [[astronom]] dengan bingkai referensi untuk melaporkan pengamatan mereka, astrometri juga pokok bagi bidang seperti [[mekanika langit]], [[stellar tenaga gerak]] dan [[astronomi galaksi]]. Juga alat untuk mengukur [[waktu]], yaitu bahwa [[UTC]] yang secara mendasar adalah [[International Atomic Time|atomic waktu]] yang disinkronkan dengan rotasi [[Bumi]] oleh alat pengamatan persis.
Adalah salah satu sub-bidang [[ilmu]] yang paling tua, kembali ke zaman [[Hipparchus]], yang menyusun [[katalog bintang]] yang pertama kelihatan kepadanya dan dalam melakukan begitu diciptakan [[skala kecerahan]] secara mendasar masih dipergunakan sampai sekarang.
Modern astrometri didirikan oleh [[Friedrich Bessel]] dengan 'Fundamenta astronomiae'nya, yang memberi posisi rata-rata sebanyak 3222 bintang yang dilihat antara 1750 dan 1762 oleh [[James Bradley]].


Selain fungsi pokok menyediakan [[Astronomer]] dengan bingkai referensi untuk melaporkan pengamatan mereka, Astrometri juga pokok bagi bidang seperti [[celestial mekanika]], [[stellar tenaga gerak]] dan [[galaktik astronomi]]
Juga alat untuk mengukur [[waktu]], yaitu bahwa [[UTC]] yang secara mendasar adalah [[International Atomic Time|atomic waktu]] yang disinkronkan dengan rotasi [[Bumi]] oleh alat pengamatan persis.



Sudah ada beberapa kemajuan penting di astrometri
Sudah ada beberapa kemajuan penting di astrometri

* [[Sundial]] efektif di mengukur waktu
* [[Sundial]] efektif di mengukur waktu
* [[Astrolabe]] diciptakan karena mengukur sudut celestial
* [[Astrolabe]] diciptakan karena mengukur sudut celestial
Baris 17: Baris 11:
* Pengukuran secara teliti dari [[grakan planet]] oleh [[Tycho Brahe]] membuktikan [[asas Copernican]], Bumi itu mengelilingi [[Matahari]]
* Pengukuran secara teliti dari [[grakan planet]] oleh [[Tycho Brahe]] membuktikan [[asas Copernican]], Bumi itu mengelilingi [[Matahari]]
* [[sextant]] secara dramatis memperbaiki ukuran [[sudut]] celestial
* [[sextant]] secara dramatis memperbaiki ukuran [[sudut]] celestial



Astronom mulai meningkatkan ketepatan [[setting lingkaran]] di [[telescope]] mereka, yang mengizinkan mereka untuk mentriangulasi jarak ke bintang dekat dari seberang pihak [[orbit]] Bumi.
Astronom mulai meningkatkan ketepatan [[setting lingkaran]] di [[telescope]] mereka, yang mengizinkan mereka untuk mentriangulasi jarak ke bintang dekat dari seberang pihak [[orbit]] Bumi.
Ini adalah tradisional astrometry.
Ini adalah tradisional astrometry.


Hal lainnya adalah penggunaan bintang [[variabel Cepheid]] untuk mengukur jarak ke [[nebula]], yang menyebabkan penemuan lain [[galaksi]] oleh [[Edwin Hubble]] Lalu dengan mengukur titik dan kecemerlangan Cepheids di nebula, dia memperlihatkan jarak mereka oleh kecemerlangan mereka.


Hubble memakai Cepheid untuk mengetahui dan menyesuaikan jarak dengan [[pergeseran merah]] diperlihatkan di samping galaksi jauh.
Hal lainnya adalah penggunaan bintang [[Cepheid variabel]] untuk mengukur jarak ke [[nebula]], yang menyebabkan penemuan lain [[galaksi]] oleh [[Edwin Hubble]] Lalu dengan mengukur titik dan kecemerlangan Cepheids di nebula, dia memperlihatkan jarak mereka oleh kecemerlangan mereka.


Hubble memakai Cepheids untuk mengetahui dan menyesuaikan jarak dengan [[pergeseran merah]] diperlihatkan di samping galaksi jauh.



Dari 1989 sampai 1993, Agen Angkasa Eropa satelit [[Hipparcos]] melakukan pengukuran astrometrik yang menghasilkan katalog posisi tepat ke 20-30 milliarcsec untuk di atas satu juta bintang.
Dari 1989 sampai 1993, Agen Angkasa Eropa satelit [[Hipparcos]] melakukan pengukuran astrometrik yang menghasilkan katalog posisi tepat ke 20-30 milliarcsec untuk di atas satu juta bintang.


[[kategori:Astronomi]]
[[kategori:Astronomi]]
[[Kategori:Astrometri]]


[[de:Astrometrie]]
[[de:Astrometrie]]

Revisi per 21 September 2006 16.01

Astrometri adalah bagian astronomi yang memusatkan perhatian pada posisi bintang dan benda langit lain, jarak dan gerak-gerik mereka. Sebagian astrometri melibatkan pembuatan tangga jarak kosmik.

Astrometri adalah salah satu sub-bidang ilmu yang paling tua, kembali ke zaman Hipparchus, yang menyusun katalog bintang yang pertama. Hipparchus juga menciptakan skala kecerahan yang masih dipergunakan sampai sekarang. Astrometri modern dirintis oleh Friedrich Bessel dengan 'Fundamenta astronomiae'nya, yang menghitung posisi rata-rata sebanyak 3222 bintang yang diteliti antara 1750 dan 1762 oleh James Bradley.

Selain fungsi pokok menyediakan astronom dengan bingkai referensi untuk melaporkan pengamatan mereka, astrometri juga pokok bagi bidang seperti mekanika langit, stellar tenaga gerak dan astronomi galaksi. Juga alat untuk mengukur waktu, yaitu bahwa UTC yang secara mendasar adalah atomic waktu yang disinkronkan dengan rotasi Bumi oleh alat pengamatan persis.

Sudah ada beberapa kemajuan penting di astrometri

Astronom mulai meningkatkan ketepatan setting lingkaran di telescope mereka, yang mengizinkan mereka untuk mentriangulasi jarak ke bintang dekat dari seberang pihak orbit Bumi. Ini adalah tradisional astrometry.

Hal lainnya adalah penggunaan bintang variabel Cepheid untuk mengukur jarak ke nebula, yang menyebabkan penemuan lain galaksi oleh Edwin Hubble Lalu dengan mengukur titik dan kecemerlangan Cepheids di nebula, dia memperlihatkan jarak mereka oleh kecemerlangan mereka.

Hubble memakai Cepheid untuk mengetahui dan menyesuaikan jarak dengan pergeseran merah diperlihatkan di samping galaksi jauh.

Dari 1989 sampai 1993, Agen Angkasa Eropa satelit Hipparcos melakukan pengukuran astrometrik yang menghasilkan katalog posisi tepat ke 20-30 milliarcsec untuk di atas satu juta bintang.