Tengkawang: Perbedaan antara revisi
k Bot: perubahan kosmetika |
k Bot melakukan perubahan kosmetika |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
|subdivision = lihat pada teks |
|subdivision = lihat pada teks |
||
|}} |
|}} |
||
'''Tengkawang''' adalah nama buah dan [[pohon]] dari beberapa jenis ''[[Shorea]]'', [[familia|suku]] [[Dipterocarpaceae]], yang menghasilkan minyak lemak yang berharga tinggi. |
'''Tengkawang''' adalah nama buah dan [[pohon]] dari beberapa jenis ''[[Shorea]]'', [[familia|suku]] [[Dipterocarpaceae]], yang menghasilkan minyak lemak yang berharga tinggi. Pohon-pohon tengkawang ini hanya terdapat di [[Kalimantan]]. Dalam [[bahasa Inggris]] tengkawang dikenal sebagai ''illipe nut'' atau ''Borneo tallow nut''. |
||
== Jenis-jenis tengkawang == |
== Jenis-jenis tengkawang == |
||
Baris 40: | Baris 40: | ||
== Produksi == |
== Produksi == |
||
[[Berkas:Tengkawang 070313 0110 utk.jpg|thumb|left|180px|Membuang sayap-sayap buah tengkawang sebelum diasapi]] |
[[Berkas:Tengkawang 070313 0110 utk.jpg|thumb|left|180px|Membuang sayap-sayap buah tengkawang sebelum diasapi]] |
||
Sebagaimana umumnya ''[[Shorea]]'', tengkawang tidak selalu berbuah pada setiap tahun. |
Sebagaimana umumnya ''[[Shorea]]'', tengkawang tidak selalu berbuah pada setiap tahun. Dan ada waktu-waktu tertentu setiap beberapa tahun sekali di mana produksi tengkawang berlimpah, yang umum dikenal sebagai musim raya. Pada musim seperti ini, pohon-pohon tengkawang di banyak daerah berbunga dan berbuah pada saat yang hampir bersamaan, dan dalam jumlah yang berlimpah. |
||
Meskipun beberapa jenisnya telah banyak ditanam penduduk, sebagian besar produksi datang dari tumbuhan liar di [[hutan|hutan-hutan]] alam. |
Meskipun beberapa jenisnya telah banyak ditanam penduduk, sebagian besar produksi datang dari tumbuhan liar di [[hutan|hutan-hutan]] alam. Ketika musimnya tiba, [[buah geluk|buah-buah geluk]] tengkawang yang berjatuhan di sekitar pohon segera dipunguti dan dikumpulkan oleh warga setempat, sebelum buah-buah itu dimakan oleh [[babi hutan]] atau hewan-hewan liar lainnya. Biji tengkawang yang bergizi tinggi disukai oleh banyak [[binatang]] hutan. Pada sisi yang lain, buah-buah tengkawang ini lekas tumbuh karena tidak memiliki masa [[dormansi]]. Dalam beberapa hari saja, apabila tidak dipungut, buah-buah yang jatuh ke tanah lembab akan segera berkecambah. |
||
[[Berkas:Tengkawang 070314 0174 utk.jpg|thumb|left|180px|Buah tengkawang di atas tungku]] |
[[Berkas:Tengkawang 070314 0174 utk.jpg|thumb|left|180px|Buah tengkawang di atas tungku]] |
||
Buah-buah yang dikumpulkan itu dibawa pulang untuk dijemur atau disalai, yakni dikeringkan dengan cara diasapi. |
Buah-buah yang dikumpulkan itu dibawa pulang untuk dijemur atau disalai, yakni dikeringkan dengan cara diasapi. Pada musim raya, puluhan gubuk khusus untuk menyalai dibuat orang di sekitar pemukiman orang-orang [[Dayak]] di pedalaman Kalbar. Setelah beberapa hari disalai dan cukup kering, biji-biji tengkawang itu diangkut dan dijual ke kota. |
||
Pohon-pohon tengkawang yang telah tua dan tidak lagi produktif biasanya ditebang untuk dimanfaatkan kayunya. |
Pohon-pohon tengkawang yang telah tua dan tidak lagi produktif biasanya ditebang untuk dimanfaatkan kayunya. Kayu tengkawang dalam dunia perdagangan umumnya tergolong ke dalam kayu [[meranti merah]]. Tengkawang terutama diproduksi oleh Kalimantan Barat, [[Sarawak]], dan sedikit dari [[Kalimantan Tengah]] serta [[Kalimantan Timur]]. |
||
== Minyak tengkawang == |
== Minyak tengkawang == |
||
[[Berkas:Tengkawang 070314 0280 utk.jpg|thumb|left|180px|Biji tengkawang setelah disalai]] |
[[Berkas:Tengkawang 070314 0280 utk.jpg|thumb|left|180px|Biji tengkawang setelah disalai]] |
||
Minyak tengkawang diperoleh dari biji tengkawang yang telah dijemur atau disalai hingga kering, yang kemudian ditumbuk dan dikempa. |
Minyak tengkawang diperoleh dari biji tengkawang yang telah dijemur atau disalai hingga kering, yang kemudian ditumbuk dan dikempa. Secara tradisional, minyak tengkawang ini dimanfaatkan untuk memasak, sebagai penyedap makanan dan untuk ramuan obat-obatan. Dalam dunia industri, minyak tengkawang digunakan sebagai bahan pengganti lemak coklat, bahan farmasi dan kosmetika. Pada masa lalu tengkawang juga dipakai dalam pembuatan lilin, sabun, margarin, pelumas dan sebagainya. Minyak tengkawang juga dikenal sebagai ''green butter''. |
||
== Konservasi == |
== Konservasi == |
||
Sebanyak 12 jenis tengkawang telah dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 7 tahun 1999. |
Sebanyak 12 jenis tengkawang telah dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 7 tahun 1999. Pohon tengkawang merupakan flora identitas Propinsi [[Kalimantan Barat]]. |
||
== Bahan bacaan == |
== Bahan bacaan == |
||
Baris 60: | Baris 60: | ||
* Departemen Kehutanan RI: [http://www.dephut.go.id/index.php?q=en/node/351 Nilai dan Daya Guna Penanaman Pohon Tengkawang (''Shorea'' spp.) di Kalimantan] |
* Departemen Kehutanan RI: [http://www.dephut.go.id/index.php?q=en/node/351 Nilai dan Daya Guna Penanaman Pohon Tengkawang (''Shorea'' spp.) di Kalimantan] |
||
* HU Sinar Harapan: [http://www.sinarharapan.co.id/berita/0108/10/nus03.html Tengkawang, Maskot Kalbar yang Terancam Punah] |
* HU Sinar Harapan: [http://www.sinarharapan.co.id/berita/0108/10/nus03.html Tengkawang, Maskot Kalbar yang Terancam Punah] |
||
* [http://www.worldagroforestry.org/ ICRAF]: [http://www.worldagroforestry.org/Sea/Products/AFDbases/wd/asps/DisplayDetail.asp?SpecID=3141 |
* [http://www.worldagroforestry.org/ ICRAF]: [http://www.worldagroforestry.org/Sea/Products/AFDbases/wd/asps/DisplayDetail.asp?SpecID=3141 ''Shorea macrophylla''] |
||
* IWF: [http://www.iwf.or.id/tengkawang.htm Tengkawang Tungkul (''Shorea stenoptera'')] |
* IWF: [http://www.iwf.or.id/tengkawang.htm Tengkawang Tungkul (''Shorea stenoptera'')] |
||
* Sarawak Forestry: [http://www.forestry.sarawak.gov.my/forweb/ourfor/flora/pp/smacro.htm ''Shorea macrophylla''] |
* Sarawak Forestry: [http://www.forestry.sarawak.gov.my/forweb/ourfor/flora/pp/smacro.htm ''Shorea macrophylla''] |
||
* Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). |
* Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. ''Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama''. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 415-471</small> |
||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 22 Mei 2010 05.18
Tengkawang | |
---|---|
Buah tengkawang | |
Klasifikasi ilmiah | |
Kerajaan: | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
(tanpa takson): | |
Ordo: | |
Famili: | |
Genus: | Shorea Roxb. ex C.F.Gaertn.
|
Spesies | |
lihat pada teks |
Tengkawang adalah nama buah dan pohon dari beberapa jenis Shorea, suku Dipterocarpaceae, yang menghasilkan minyak lemak yang berharga tinggi. Pohon-pohon tengkawang ini hanya terdapat di Kalimantan. Dalam bahasa Inggris tengkawang dikenal sebagai illipe nut atau Borneo tallow nut.
Jenis-jenis tengkawang
Ada belasan jenis pohon tengkawang, di antaranya:
- Shorea amplexicaulis P.S.Ashton, tengkawang mege
- Shorea beccariana Burck, tengkawang tengkal
- Shorea compressa
- Shorea fallax Meijer, engkabang layar
- Shorea havilandii Brandis, selangan batu pinang, tengkawang ayer
- Shorea lepidota (Korth.) Blume, tengkawang gunung
- Shorea macrantha Brandis, engkabang bungkus
- Shorea macrophylla (de Vriese) P.S.Ashton, tengkawang hantelok
- Shorea mecystopteryx Ridl. tengkawang layar
- Shorea palembanica Miq., tengkawang majau
- Shorea pinanga Scheff., tengkawang rambai
- Shorea scaberrima Burck, tengkawang kijang
- Shorea seminis (de Viese) v.Slooten, tengkawang terendak
- Shorea singkawang (Miq.) Miq., sengkawang pinang
- Shorea splendida (de Vriese) P.S.Ashton, tengkawang bani
- Shorea stenoptera Burck, tengkawang tungkul
- Shorea sumatrana Sym. ex Desch, kedawang, tengkawang batu
Produksi
Sebagaimana umumnya Shorea, tengkawang tidak selalu berbuah pada setiap tahun. Dan ada waktu-waktu tertentu setiap beberapa tahun sekali di mana produksi tengkawang berlimpah, yang umum dikenal sebagai musim raya. Pada musim seperti ini, pohon-pohon tengkawang di banyak daerah berbunga dan berbuah pada saat yang hampir bersamaan, dan dalam jumlah yang berlimpah.
Meskipun beberapa jenisnya telah banyak ditanam penduduk, sebagian besar produksi datang dari tumbuhan liar di hutan-hutan alam. Ketika musimnya tiba, buah-buah geluk tengkawang yang berjatuhan di sekitar pohon segera dipunguti dan dikumpulkan oleh warga setempat, sebelum buah-buah itu dimakan oleh babi hutan atau hewan-hewan liar lainnya. Biji tengkawang yang bergizi tinggi disukai oleh banyak binatang hutan. Pada sisi yang lain, buah-buah tengkawang ini lekas tumbuh karena tidak memiliki masa dormansi. Dalam beberapa hari saja, apabila tidak dipungut, buah-buah yang jatuh ke tanah lembab akan segera berkecambah.
Buah-buah yang dikumpulkan itu dibawa pulang untuk dijemur atau disalai, yakni dikeringkan dengan cara diasapi. Pada musim raya, puluhan gubuk khusus untuk menyalai dibuat orang di sekitar pemukiman orang-orang Dayak di pedalaman Kalbar. Setelah beberapa hari disalai dan cukup kering, biji-biji tengkawang itu diangkut dan dijual ke kota.
Pohon-pohon tengkawang yang telah tua dan tidak lagi produktif biasanya ditebang untuk dimanfaatkan kayunya. Kayu tengkawang dalam dunia perdagangan umumnya tergolong ke dalam kayu meranti merah. Tengkawang terutama diproduksi oleh Kalimantan Barat, Sarawak, dan sedikit dari Kalimantan Tengah serta Kalimantan Timur.
Minyak tengkawang
Minyak tengkawang diperoleh dari biji tengkawang yang telah dijemur atau disalai hingga kering, yang kemudian ditumbuk dan dikempa. Secara tradisional, minyak tengkawang ini dimanfaatkan untuk memasak, sebagai penyedap makanan dan untuk ramuan obat-obatan. Dalam dunia industri, minyak tengkawang digunakan sebagai bahan pengganti lemak coklat, bahan farmasi dan kosmetika. Pada masa lalu tengkawang juga dipakai dalam pembuatan lilin, sabun, margarin, pelumas dan sebagainya. Minyak tengkawang juga dikenal sebagai green butter.
Konservasi
Sebanyak 12 jenis tengkawang telah dilindungi oleh Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no 7 tahun 1999. Pohon tengkawang merupakan flora identitas Propinsi Kalimantan Barat.
Bahan bacaan
- Departemen Kehutanan RI: Nilai dan Daya Guna Penanaman Pohon Tengkawang (Shorea spp.) di Kalimantan
- HU Sinar Harapan: Tengkawang, Maskot Kalbar yang Terancam Punah
- ICRAF: Shorea macrophylla
- IWF: Tengkawang Tungkul (Shorea stenoptera)
- Sarawak Forestry: Shorea macrophylla
- Soerianegara, I. dan RHMJ. Lemmens (eds.). 2002. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara 5(1): Pohon penghasil kayu perdagangan yang utama. PROSEA – Balai Pustaka. Jakarta. ISBN 979-666-308-2. Hal. 415-471