Gas minyak cair: Perbedaan antara revisi
Hanamanteo (bicara | kontrib) k Hanamanteo memindahkan halaman Elpiji ke Gas minyak cair: Elpiji adalah jenama, bukan gas itu sendiri |
Hanamanteo (bicara | kontrib) k perbaiki |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Berkas:LPG cylinder.jpg|jmpl|Tabung gas |
[[Berkas:LPG cylinder.jpg|jmpl|Tabung gas minyak cair]] |
||
''' |
'''Gas minyak cair''' ({{lang-en|liquified petroleum gas}}) adalah campuran [[ketahanbakaran dan kemudahbakaran|mudah terbakar]] yang terdiri dari gas [[hidrokarbon]], paling sering [[propana]], [[butana]], dan [[propilena]]. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi [[propana]] (C<sub>3</sub>H<sub>8</sub>) dan [[butana]] (C<sub>4</sub>H<sub>10</sub>). Gas minyak cair juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya [[etana]] (C<sub>2</sub>H<sub>6</sub>) dan [[pentana]] (C<sub>5</sub>H<sub>12</sub>). |
||
Dalam kondisi atmosfer, |
Dalam kondisi atmosfer, gas minyak cair akan berbentuk gas. Volume gas minyak cair dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu gas minyak cair dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (''thermal expansion'') dari cairan yang dikandungnya, tabung gas minyak cair tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1. |
||
Tekanan |
Tekanan ketika gas minyak cair berbentuk cair, dinamakan [[tekanan uap]], juga beragam tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2,2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F). |
||
⚫ | |||
Menurut spesifikasinya, elpiji dibagi menjadi tiga jenis yaitu elpiji campuran, elpiji propana dan elpiji butana. Spesifikasi masing-masing elpiji tercantum dalam keputusan Direktur Jendral Minyak dan Gas Bumi Nomor: 25K/36/DDJM/1990. Elpiji yang dipasarkan [[Pertamina]] adalah elpiji campuran. |
|||
⚫ | Sifat gas minyak cair terutama adalah sebagai berikut:<ref>{{cite book|year=1992|url=https://books.google.com/books?id=UQ_kAAAAMAAJ|title=Pertiwi|publisher=Yayasan Gema Pratasa}}</ref><ref>{{cite book|year=2006|url=https://books.google.com/books?id=G74TAQAAMAAJ|title=Gatra|publisher=Era Media Informasi}}</ref> |
||
⚫ | |||
⚫ | Sifat |
||
* Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar |
* Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar |
||
* Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat |
* Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat |
||
Baris 16: | Baris 14: | ||
* Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah. |
* Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah. |
||
== Penggunaan |
== Penggunaan == |
||
Penggunaan |
Penggunaan gas minyak cair adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, gas minyak cair juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (motor yang sudah dimodifikasi). |
||
== Bahaya |
== Bahaya == |
||
Salah satu risiko penggunaan |
Salah satu risiko penggunaan gas minyak cair adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas gas minyak cair tidak berbau, tetapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas [[tiol|mercaptan]], yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan gas minyak cair cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran gas minyak cair akan membentuk gas secara cepat dan mengubah volumenya menjadi lebih besar. |
||
== Referensi == |
== Referensi == |
||
{{reflist|2}} |
|||
<references /> |
|||
== Pranala luar == |
== Pranala luar == |
Revisi per 6 Januari 2022 14.10
Gas minyak cair (bahasa Inggris: liquified petroleum gas) adalah campuran mudah terbakar yang terdiri dari gas hidrokarbon, paling sering propana, butana, dan propilena. Dengan menambah tekanan dan menurunkan suhunya, gas berubah menjadi cair. Komponennya didominasi propana (C3H8) dan butana (C4H10). Gas minyak cair juga mengandung hidrokarbon ringan lain dalam jumlah kecil, misalnya etana (C2H6) dan pentana (C5H12).
Dalam kondisi atmosfer, gas minyak cair akan berbentuk gas. Volume gas minyak cair dalam bentuk cair lebih kecil dibandingkan dalam bentuk gas untuk berat yang sama. Karena itu gas minyak cair dipasarkan dalam bentuk cair dalam tabung-tabung logam bertekanan. Untuk memungkinkan terjadinya ekspansi panas (thermal expansion) dari cairan yang dikandungnya, tabung gas minyak cair tidak diisi secara penuh, hanya sekitar 80-85% dari kapasitasnya. Rasio antara volume gas bila menguap dengan gas dalam keadaan cair bervariasi tergantung komposisi, tekanan dan temperatur, tetapi biasaya sekitar 250:1.
Tekanan ketika gas minyak cair berbentuk cair, dinamakan tekanan uap, juga beragam tergantung komposisi dan temperatur; sebagai contoh, dibutuhkan tekanan sekitar 220 kPa (2.2 bar) bagi butana murni pada 20 °C (68 °F) agar mencair, dan sekitar 2,2 MPa (22 bar) bagi propana murni pada 55 °C (131 °F).
Sifat
Sifat gas minyak cair terutama adalah sebagai berikut:[1][2]
- Cairan dan gasnya sangat mudah terbakar
- Gas tidak beracun, tidak berwarna dan biasanya berbau menyengat
- Gas dikirimkan sebagai cairan yang bertekanan di dalam tangki atau silinder.
- Cairan dapat menguap jika dilepas dan menyebar dengan cepat.
- Gas ini lebih berat dibanding udara sehingga akan banyak menempati daerah yang rendah.
Penggunaan
Penggunaan gas minyak cair adalah sebagai bahan bakar alat dapur (terutama kompor gas). Selain sebagai bahan bakar alat dapur, gas minyak cair juga cukup banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor (motor yang sudah dimodifikasi).
Bahaya
Salah satu risiko penggunaan gas minyak cair adalah terjadinya kebocoran pada tabung atau instalasi gas sehingga bila terkena api dapat menyebabkan kebakaran. Pada awalnya, gas gas minyak cair tidak berbau, tetapi bila demikian akan sulit dideteksi apabila terjadi kebocoran pada tabung gas. Menyadari itu Pertamina menambahkan gas mercaptan, yang baunya khas dan menusuk hidung. Langkah itu sangat berguna untuk mendeteksi bila terjadi kebocoran tabung gas. Tekanan gas minyak cair cukup besar (tekanan uap sekitar 120 psig), sehingga kebocoran gas minyak cair akan membentuk gas secara cepat dan mengubah volumenya menjadi lebih besar.
Referensi
Pranala luar
- WLPGA World LP Gas Association
- PERC Propane Education & Research Council
- NPGA Diarsipkan 2016-09-01 di Wayback Machine. National Propane Gas Association, USA
- Propane 101 Explaining propane and LP Gas fundamentals
- NIOSH Pocket Guide to Chemical Hazards Centers for Disease Control and Prevention