Maulana Muhammad dari Banten: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
LaninBot (bicara | kontrib)
k namun (di tengah kalimat) → tetapi
Baris 4: Baris 4:
Berdasarkan [[Sejarah Banten]], Maulana Muhammad naik tahta dalam usia yang belum dewasa, sehingga dalam penyelengaraan pemerintahan di Banten waktu itu ia dibantu dengan sistem perwalian.
Berdasarkan [[Sejarah Banten]], Maulana Muhammad naik tahta dalam usia yang belum dewasa, sehingga dalam penyelengaraan pemerintahan di Banten waktu itu ia dibantu dengan sistem perwalian.


Maulana Muhammad, seperti pendahulunya ia juga melakukan perluasan wilayah Kesultanan Banten, namun meninggal dunia di [[Palembang]] sewaktu mencoba menundukkan kawasan tersebut.<ref>Hasan Muarif Ambary, Jacques Dumarçay, (1990), ''The Sultanate of Banten'', Gramedia Book Pub. Division, ISBN 979-403-922-5</ref> Dia merupakan Sultan Banten pertama yang melaksanakan ibadah haji, sehingga diberi gelar sebagai Sultan Haji I. Selain itu ia juga disebut Panembahan Banten Sedang Ranapati karena wafat dalam pertempuran laut di Palembang dengan Mataram.<ref>{{Cite web|url=https://www.historyofcirebon.id/2018/07/maulana-yusuf-sultan-banten-ke-ii.html|title=Maulana Yusuf, Sultan Banten Ke II|website=Sejarah Cirebon|language=id|access-date=2019-02-07}}</ref>
Maulana Muhammad, seperti pendahulunya ia juga melakukan perluasan wilayah Kesultanan Banten, tetapi meninggal dunia di [[Palembang]] sewaktu mencoba menundukkan kawasan tersebut.<ref>Hasan Muarif Ambary, Jacques Dumarçay, (1990), ''The Sultanate of Banten'', Gramedia Book Pub. Division, ISBN 979-403-922-5</ref> Dia merupakan Sultan Banten pertama yang melaksanakan ibadah haji, sehingga diberi gelar sebagai Sultan Haji I. Selain itu ia juga disebut Panembahan Banten Sedang Ranapati karena wafat dalam pertempuran laut di Palembang dengan Mataram.<ref>{{Cite web|url=https://www.historyofcirebon.id/2018/07/maulana-yusuf-sultan-banten-ke-ii.html|title=Maulana Yusuf, Sultan Banten Ke II|website=Sejarah Cirebon|language=id|access-date=2019-02-07}}</ref>


== Rujukan ==
== Rujukan ==

Revisi per 9 Juni 2019 07.37

Maulana Muhammad atau Pangeran Sedangrana merupakan putra dari Maulana Yusuf, ia memerintah sebagai penguasa di Banten pada rentang waktu 1585 - 1596.

Biografi

Berdasarkan Sejarah Banten, Maulana Muhammad naik tahta dalam usia yang belum dewasa, sehingga dalam penyelengaraan pemerintahan di Banten waktu itu ia dibantu dengan sistem perwalian.

Maulana Muhammad, seperti pendahulunya ia juga melakukan perluasan wilayah Kesultanan Banten, tetapi meninggal dunia di Palembang sewaktu mencoba menundukkan kawasan tersebut.[1] Dia merupakan Sultan Banten pertama yang melaksanakan ibadah haji, sehingga diberi gelar sebagai Sultan Haji I. Selain itu ia juga disebut Panembahan Banten Sedang Ranapati karena wafat dalam pertempuran laut di Palembang dengan Mataram.[2]

Rujukan

  1. ^ Hasan Muarif Ambary, Jacques Dumarçay, (1990), The Sultanate of Banten, Gramedia Book Pub. Division, ISBN 979-403-922-5
  2. ^ "Maulana Yusuf, Sultan Banten Ke II". Sejarah Cirebon. Diakses tanggal 2019-02-07. 
Gelar kebangsawanan
Didahului oleh:
Maulana Yusuf
Penguasa Banten
1585–1596
Diteruskan oleh:
Sultan Abdul Mafakhir