Cangkiran, Mijen, Semarang: Perbedaan antara revisi
Penambahan pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler |
|||
Baris 9: | Baris 9: | ||
|Lurah = Sodiq Dian Ika S. (plt Lurah September 2013 s/d Januari 2014) |
|Lurah = Sodiq Dian Ika S. (plt Lurah September 2013 s/d Januari 2014) |
||
Rohadi (definitf Januari 2014 s/d .....) |
Rohadi (definitf Januari 2014 s/d .....) |
||
|luas = |
|luas = 2,76 km² |
||
|penduduk = ... jiwa |
|penduduk = ... jiwa |
||
|kepadatan = ... jiwa/km² |
|kepadatan = ... jiwa/km² |
||
Baris 19: | Baris 19: | ||
{{Mijen, Semarang}} |
{{Mijen, Semarang}} |
||
{{kelurahan-stub}} |
{{kelurahan-stub}} |
Revisi per 22 Agustus 2018 14.03
Cangkiran | |
---|---|
Negara | Indonesia |
Provinsi | Jawa Tengah |
Kota | Semarang |
Kecamatan | Mijen |
Kodepos | 50216 |
Kode Kemendagri | 33.74.14.1001 |
Kode BPS | 3374010001 |
Luas | 2,76 km² |
Jumlah penduduk | ... jiwa |
Kepadatan | ... jiwa/km² |
Cangkiran merupakan sebuah kelurahan di Kecamatan Mijen, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Kendal di sebelah selatan. Cangkiran juga termasuk ke dalam suatu wilayah istimewa di Kota Semarang yakni BSB (Bukit Semarang Baru)
Nama Cangkiran berasal dari kata cakian. Nama ini diberikan oleh Sri Gupala, seorang pangeran dari Tarumanagara, yang mendirikan padepokan di sini. Cakian berasal dari kata caki, yang berarti murid. Ada pula sebagian tetua dari daerah setempat menjelaskan bahwa pengambilan nama "Cangkiran" karena ditemukannya sebuah prasasti peninggalan kuno yg berbentuk cangkir, di sekitaran prasasti tersebut juga terdapat sisa runtuhan candi serta ditemukannya lingga dan yoni dalam prasasti tersebut.