Partai Tindakan Demokratik (Malaysia): Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Cosmetic changes
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8: Baris 8:
Pada pemilihan umum tahun 1999, DAP membentuk aliansi bernama [[Barisan Alternatif]] dengan partai [[PKR]]/[[Partai Keadilan Rakyat]] [[Anwar Ibrahim]] dan partai Islamis [[PAS]]. Namun karena benturan ideologi antara DAP dan PAS yang berkeinginan membentuk negara Islam, DAP kehilangan banyak kursi dan akhirnya memutuskan keluar dari aliansi. Pada pemilihan umum ke 11 tahun 2004, DAP memperoleh kembali kursi-kursi yang hilang pada pemilu 1999, dan DAP sebagai partai oposisi terbesar mengijinkan pemimpinnya [[Lim Kit Siang]] untuk kembali menjadi pemimpin oposisi di parlemen.
Pada pemilihan umum tahun 1999, DAP membentuk aliansi bernama [[Barisan Alternatif]] dengan partai [[PKR]]/[[Partai Keadilan Rakyat]] [[Anwar Ibrahim]] dan partai Islamis [[PAS]]. Namun karena benturan ideologi antara DAP dan PAS yang berkeinginan membentuk negara Islam, DAP kehilangan banyak kursi dan akhirnya memutuskan keluar dari aliansi. Pada pemilihan umum ke 11 tahun 2004, DAP memperoleh kembali kursi-kursi yang hilang pada pemilu 1999, dan DAP sebagai partai oposisi terbesar mengijinkan pemimpinnya [[Lim Kit Siang]] untuk kembali menjadi pemimpin oposisi di parlemen.


Pada pemilu ke-12, 8 Maret 2008, partai-partai oposisi Malaysia memperoleh banyak tambahan kursi parlemen dan kursi negara bagian karena rakyat yang tidak puas dengan kepemimpinan [[Perdana Menteri Abdullah Badawi]] menyuarakan protes dengan memilih oposisi. DAP sendiri mencapai rekor kemenangann dalam sejarahnya dengan berhasil merebut negara bagian [[Pulau Pinang]] dan membentuk pemerintah negara bagian di Penang, dan memperoleh banyak kursi negara bagian di negara bagian [[Selangor]] dan [[Perak]] yang memungkinkan DAP membentuk pemerintah negara bagian koalisi di Perak dan Selangor dengan PKR dan PAS. Di Parlemen sendiri DAP berhasil merebut 28 kursi, menjadikannya partai oposisi kedua terbesar setelah PKR Anwar Ibrahim. Kemenangan DAP ini sendiri disebabkan orang Tionghoa yang tidak puas dengan partai Tionghoa di koalisi pemerintah, [[MCA]] dan [[Gerakan]], yang dinilai terlalu berkompromi dengan UMNO; dan juga dari suku India yang merasa terpinggirkan dengan kebijakan pemerintah yang terlalu pro-Melayu. Yang mengejutkan, orang Melayu juga mulai memilih DAP dibandingkan BN pada pemilihan umum kali itu.
Pada pemilu ke-12, 8 Maret 2008, partai-partai oposisi Malaysia memperoleh banyak tambahan kursi parlemen di tingkat federal dan kursi Dewan Undangan Negeri / State Assembly di tingkat negara bagian karena rakyat yang tidak puas dengan kepemimpinan Perdana Menteri [[Abdullah Badawi]] menyuarakan protes dengan memilih oposisi. DAP sendiri mencapai rekor kemenangan dalam sejarahnya dengan berhasil merebut negara bagian [[Pulau Pinang]] dari [[Partai Gerakan Rakyat Malaysia]] (partai komponen Barisan Nasional) dan membentuk pemerintah koalisi di negara bagian Pulau Pinang, dan juga memperoleh cukup kursi Dewan Undangan Negeri di negara bagian [[Selangor]] dan [[Perak]] yang memungkinkan DAP membentuk pemerintahan koalisi di Perak dan Selangor bersama-sama dengan PKR dan PAS. Di tingkat federal sendiri sendiri DAP berhasil merebut 28 kursi parlemen, menjadikannya partai oposisi kedua terbesar setelah PKR Anwar Ibrahim. Kemenangan DAP ini sendiri disebabkan orang Tionghoa yang tidak puas dengan dua partai etnis Tionghoa di koalisi pemerintah, [[Malaysian Chinese Association]] (MCA) dan [[Partai Gerakan Rakyat Malaysia]] (Gerakan), yang dinilai terlalu berkompromi dengan UMNO; dan juga dari suku India yang merasa terpinggirkan dengan kebijakan pemerintah yang terlalu pro-Melayu. Orang Melayu juga mulai memilih DAP dibandingkan BN pada pemilihan umum kali itu.


== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 21 April 2008 16.17

Democratic Action Party (Partai Tindakan Demokratis; Chinese: 民主行动党 Pinyin: Mínzhu Xíngdòngdāng) adalah partai sekuler beraliran kiri dengan asas demokrasi sosialisme yang menekankan persamaan etnis di negara Malaysia yang multi-etnik, persamaan hak dan keadilan sosial. Basis massa terbesar partai ini adalah kaum urban dan non-Muslim (terutama suku Tionghoa dan India di Malaysia). Pada pemilihan umum ke-12 Malaysia, 2008, DAP juga mendapatkan dukungan yang signifikan dari suku Melayu yang mengalami disilusi dengan kepemimpinan Barisan Nasional.

Sejarah

Pembentukan

Partai ini pada mulanya adalah cabang Malaysia daripada People's Action Party (Partai Tindakan Rakyat/Partai Aksi Rakyat), partai pemerintah di Singapura. Ketika pertikaian antara UMNO dan PAP mencapai puncaknya, Singapura dipaksa keluar dari federasi Malaysia pada tahun 1965. Sebagian anggota PAP menetap di Malaysia dan membentuk partai baru, DAP. DAP melanjutkan perjuangan Lee Kuan Yew, PM Singapura ketika itu, untuk memperjuangkan Malaysian's Malaysia, persamaan hak di antara semua etnis/suku di Malaysia, yang jelas-jelas berbenturan dengan ideologi Ketuanan Melayu yang diusung oleh UMNO. Sampai saat ini, DAP tetap konsisten menjadi partai oposisi di Dewan Rakyat, parlemen Malaysia.

Perkembangan terakhir

Pada pemilihan umum tahun 1999, DAP membentuk aliansi bernama Barisan Alternatif dengan partai PKR/Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim dan partai Islamis PAS. Namun karena benturan ideologi antara DAP dan PAS yang berkeinginan membentuk negara Islam, DAP kehilangan banyak kursi dan akhirnya memutuskan keluar dari aliansi. Pada pemilihan umum ke 11 tahun 2004, DAP memperoleh kembali kursi-kursi yang hilang pada pemilu 1999, dan DAP sebagai partai oposisi terbesar mengijinkan pemimpinnya Lim Kit Siang untuk kembali menjadi pemimpin oposisi di parlemen.

Pada pemilu ke-12, 8 Maret 2008, partai-partai oposisi Malaysia memperoleh banyak tambahan kursi parlemen di tingkat federal dan kursi Dewan Undangan Negeri / State Assembly di tingkat negara bagian karena rakyat yang tidak puas dengan kepemimpinan Perdana Menteri Abdullah Badawi menyuarakan protes dengan memilih oposisi. DAP sendiri mencapai rekor kemenangan dalam sejarahnya dengan berhasil merebut negara bagian Pulau Pinang dari Partai Gerakan Rakyat Malaysia (partai komponen Barisan Nasional) dan membentuk pemerintah koalisi di negara bagian Pulau Pinang, dan juga memperoleh cukup kursi Dewan Undangan Negeri di negara bagian Selangor dan Perak yang memungkinkan DAP membentuk pemerintahan koalisi di Perak dan Selangor bersama-sama dengan PKR dan PAS. Di tingkat federal sendiri sendiri DAP berhasil merebut 28 kursi parlemen, menjadikannya partai oposisi kedua terbesar setelah PKR Anwar Ibrahim. Kemenangan DAP ini sendiri disebabkan orang Tionghoa yang tidak puas dengan dua partai etnis Tionghoa di koalisi pemerintah, Malaysian Chinese Association (MCA) dan Partai Gerakan Rakyat Malaysia (Gerakan), yang dinilai terlalu berkompromi dengan UMNO; dan juga dari suku India yang merasa terpinggirkan dengan kebijakan pemerintah yang terlalu pro-Melayu. Orang Melayu juga mulai memilih DAP dibandingkan BN pada pemilihan umum kali itu.

Lihat pula

Pranala luar