Penjatahan ganjil-genap: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
done
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 2: Baris 2:
'''Penjatahan ganjil-genap''' adalah sebuah metode [[penjatahan]] untuk membatasi akses [[sumber daya]] untuk separuh populasi dalam satu hari tertentu. Metode ini dapat berupa [[penjatahan ruang jalan|membatasi]] [[kendaraan bermotor]] untuk melalui jalan tertentu, [[parkir|memarkirkan]] kendaraan, atau membeli [[bahan bakar]] kendaraan di [[stasiun pengisian bahan bakar]]. Setengah populasi dapat memanfaatkan penggunaan jalan, parkir, atau pembelian bahan bakar berdasarkan [[plat nomor]] kendaraan mereka, apakah harus menggunakannya pada [[paritas (matematika)|hari ganjil atau hari genap]]. Contoh serupa dapat dimanfaatkan pada penjatahan [[air bersih]] untuk [[penomoran rumah|rumah]] bernomor ganjil atau genap saat [[kekeringan]].
'''Penjatahan ganjil-genap''' adalah sebuah metode [[penjatahan]] untuk membatasi akses [[sumber daya]] untuk separuh populasi dalam satu hari tertentu. Metode ini dapat berupa [[penjatahan ruang jalan|membatasi]] [[kendaraan bermotor]] untuk melalui jalan tertentu, [[parkir|memarkirkan]] kendaraan, atau membeli [[bahan bakar]] kendaraan di [[stasiun pengisian bahan bakar]]. Setengah populasi dapat memanfaatkan penggunaan jalan, parkir, atau pembelian bahan bakar berdasarkan [[plat nomor]] kendaraan mereka, apakah harus menggunakannya pada [[paritas (matematika)|hari ganjil atau hari genap]]. Contoh serupa dapat dimanfaatkan pada penjatahan [[air bersih]] untuk [[penomoran rumah|rumah]] bernomor ganjil atau genap saat [[kekeringan]].


Hari yang ditetapkan sebagai hari "ganjil" atau "genap" ditentukan berdasarkan pada penanggalan kalender [ada suatu bulan. Hal tersebut memunculkan isu bahwa ada suatu bulan yang memiliki satu hari lebih banyak untuk pengguna di hari ganjil.<ref>[https://books.google.com/books?id=GZUqAQAAIAAJ&q=%22two+odd+days+in+a+row%22&dq=%22two+odd+days+in+a+row%22&hl=en&ei=-t3rTeXnEPHRiAKq5dThCA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDAQ6AEwAQ Editorials on file (1979) Volume 10, Part 1]</ref> Terkadang pula penjatahan ganjil dan genap menggunakan hari-hari pada satu minggu, terkecuali hari Minggu saat penjatahan tidak berlaku.
Hari yang ditetapkan sebagai hari "ganjil" atau "genap" ditentukan berdasarkan pada [[penanggalan]] [[kalender]] pada suatu [[Bulan (penanggalan)|bulan]]. Hal tersebut memunculkan isu bahwa ada suatu bulan yang memiliki satu hari lebih banyak untuk pengguna di hari ganjil.<ref>[https://books.google.com/books?id=GZUqAQAAIAAJ&q=%22two+odd+days+in+a+row%22&dq=%22two+odd+days+in+a+row%22&hl=en&ei=-t3rTeXnEPHRiAKq5dThCA&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CDAQ6AEwAQ Editorials on file (1979) Volume 10, Part 1]</ref> Terkadang pula penjatahan ganjil dan genap menggunakan hari-hari pada satu minggu, terkecuali hari Minggu saat penjatahan tidak berlaku.


==Kemangkusan==
==Kemangkusan==

Revisi per 12 Maret 2018 06.14

Pengguna kendaraan bermotor di hari genap mengantre di SPBU untuk pembelian bahan bakar pada hari genap di Portland, Amerika Serikat, 1973.

Penjatahan ganjil-genap adalah sebuah metode penjatahan untuk membatasi akses sumber daya untuk separuh populasi dalam satu hari tertentu. Metode ini dapat berupa membatasi kendaraan bermotor untuk melalui jalan tertentu, memarkirkan kendaraan, atau membeli bahan bakar kendaraan di stasiun pengisian bahan bakar. Setengah populasi dapat memanfaatkan penggunaan jalan, parkir, atau pembelian bahan bakar berdasarkan plat nomor kendaraan mereka, apakah harus menggunakannya pada hari ganjil atau hari genap. Contoh serupa dapat dimanfaatkan pada penjatahan air bersih untuk rumah bernomor ganjil atau genap saat kekeringan.

Hari yang ditetapkan sebagai hari "ganjil" atau "genap" ditentukan berdasarkan pada penanggalan kalender pada suatu bulan. Hal tersebut memunculkan isu bahwa ada suatu bulan yang memiliki satu hari lebih banyak untuk pengguna di hari ganjil.[1] Terkadang pula penjatahan ganjil dan genap menggunakan hari-hari pada satu minggu, terkecuali hari Minggu saat penjatahan tidak berlaku.

Kemangkusan

Dampak dari penjatahan ganjil-genap masih diperdebatkan. Dalam kasus penjatahan hari pembelian bahan bakar, pembelian bahan bakar hanya memindahkan hari pembelian tanpa ada pengurangan konsumsi bahan bakar secara total.[2][3] Beberapa peneliti menduga metode ini memiliki dampak psikologis seperti mengurangi kepanikan beli,[4] mengurangi semangat masyarakat untuk membeli sesuatu dalam jumlah kecil secara rutin,[5] or atau mengurangi penggunaan kendaraan untuk menempuh jarak yang pendek.[6]

Dalam kasus lain, penjatahan akses masuk kendaraan berdasarkan plat nomor kendaraan dapat mengurangi kemacetan. Untuk mensiasati kebijakan ini, beberapa orang memiliki dua kendaraan dengan plat ganjil dan plat genap secara bersamaan.[7]

Referensi