Ebla: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: Perubahan kosmetika
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Ebla 2005.jpg|thumb|right|Lokasi di Ebla yang sering menjadi tempat penggalian Arkelogi]]
[[Berkas:Ebla 2005.jpg|jmpl|ka|Lokasi di Ebla yang sering menjadi tempat penggalian Arkelogi]]


'''Ebla''' adalah salah satu kota kuno yang terletak di daerah [[Siria]] Utara.<ref name="Baker">{id} David L.Baker, John J.Bimson. 2004. ''Mari Mengenal Arkeologi Alkitab''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 54-55.</ref> Sekarang, daerah yang dulu menjadi lokasi kota Ebla dikenal sebagai kota [[Mardik]].<ref name="Baker"/> Penemuan kembali Ebla tidak terlepas dari penggalian arkeologi yang dilakukan kota Mardik sejak tahun [[1964]]. Pada tahun [[1969]] ditemukan sebuah prasti yang merujuk kepada kota Ebla.<ref name="Baker"/> Dari penggalian arkeologis ini jugalah diduga bahwa kota ini kemungkinan besar adalah kota perdagangan di dunia kuno.<ref name="Baker"/> Sebagian besar lempengan yang jumlahnya ribuan yang ditemukan di tempat ini merujuk kepada aktivitas perdagangan.<ref name="Baker"/> Rekonstrusi [[Alfonso Archi]], seorang ahli [[epigrafi]] yang bekerja dalam penggalian arkeologis di Ebla, memperlihatkan bahwa delapan puluh persen lempengan yang ditemukan berupa dokumen-dokumen administratif dan bon faktur atas berbagai barang, seperti logam, kain, kayu, dan tembikar.<ref name="Baker"/> Sementara itu, bahasa yang tertulis di atas lempengan memperlihatkan bahwa penduduk Ebla menggunakan bahasa [[Sumer]] dan bahasa Ebla.<ref name="Baker"/> Disebutkan juga bahwa kota ini pernah ditaklukkan oleh [[Naram-Sin]], Raja [[Akkad]] pada sekitar tahun 2250 SM.<ref name="Baker"/><ref name="Millard">{en} Alan Ralph Millard. 1997. ''Discoveries from Bible times: archaeological treasures throw light on the Bible''. Oxford:Lion Publishing. Hlm. 47.</ref>
'''Ebla''' adalah salah satu kota kuno yang terletak di daerah [[Siria]] Utara.<ref name="Baker">{id} David L.Baker, John J.Bimson. 2004. ''Mari Mengenal Arkeologi Alkitab''. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 54-55.</ref> Sekarang, daerah yang dulu menjadi lokasi kota Ebla dikenal sebagai kota [[Mardik]].<ref name="Baker"/> Penemuan kembali Ebla tidak terlepas dari penggalian arkeologi yang dilakukan kota Mardik sejak tahun [[1964]]. Pada tahun [[1969]] ditemukan sebuah prasti yang merujuk kepada kota Ebla.<ref name="Baker"/> Dari penggalian arkeologis ini jugalah diduga bahwa kota ini kemungkinan besar adalah kota perdagangan di dunia kuno.<ref name="Baker"/> Sebagian besar lempengan yang jumlahnya ribuan yang ditemukan di tempat ini merujuk kepada aktivitas perdagangan.<ref name="Baker"/> Rekonstrusi [[Alfonso Archi]], seorang ahli [[epigrafi]] yang bekerja dalam penggalian arkeologis di Ebla, memperlihatkan bahwa delapan puluh persen lempengan yang ditemukan berupa dokumen-dokumen administratif dan bon faktur atas berbagai barang, seperti logam, kain, kayu, dan tembikar.<ref name="Baker"/> Sementara itu, bahasa yang tertulis di atas lempengan memperlihatkan bahwa penduduk Ebla menggunakan bahasa [[Sumer]] dan bahasa Ebla.<ref name="Baker"/> Disebutkan juga bahwa kota ini pernah ditaklukkan oleh [[Naram-Sin]], Raja [[Akkad]] pada sekitar tahun 2250 SM.<ref name="Baker"/><ref name="Millard">{en} Alan Ralph Millard. 1997. ''Discoveries from Bible times: archaeological treasures throw light on the Bible''. Oxford:Lion Publishing. Hlm. 47.</ref>

Revisi per 26 November 2017 01.32

Lokasi di Ebla yang sering menjadi tempat penggalian Arkelogi

Ebla adalah salah satu kota kuno yang terletak di daerah Siria Utara.[1] Sekarang, daerah yang dulu menjadi lokasi kota Ebla dikenal sebagai kota Mardik.[1] Penemuan kembali Ebla tidak terlepas dari penggalian arkeologi yang dilakukan kota Mardik sejak tahun 1964. Pada tahun 1969 ditemukan sebuah prasti yang merujuk kepada kota Ebla.[1] Dari penggalian arkeologis ini jugalah diduga bahwa kota ini kemungkinan besar adalah kota perdagangan di dunia kuno.[1] Sebagian besar lempengan yang jumlahnya ribuan yang ditemukan di tempat ini merujuk kepada aktivitas perdagangan.[1] Rekonstrusi Alfonso Archi, seorang ahli epigrafi yang bekerja dalam penggalian arkeologis di Ebla, memperlihatkan bahwa delapan puluh persen lempengan yang ditemukan berupa dokumen-dokumen administratif dan bon faktur atas berbagai barang, seperti logam, kain, kayu, dan tembikar.[1] Sementara itu, bahasa yang tertulis di atas lempengan memperlihatkan bahwa penduduk Ebla menggunakan bahasa Sumer dan bahasa Ebla.[1] Disebutkan juga bahwa kota ini pernah ditaklukkan oleh Naram-Sin, Raja Akkad pada sekitar tahun 2250 SM.[1][2]

Pranala luar

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h {id} David L.Baker, John J.Bimson. 2004. Mari Mengenal Arkeologi Alkitab. Jakarta: BPK Gunung Mulia. Hlm. 54-55.
  2. ^ {en} Alan Ralph Millard. 1997. Discoveries from Bible times: archaeological treasures throw light on the Bible. Oxford:Lion Publishing. Hlm. 47.