Pancaroba: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1: Baris 1:
'''Pancaroba''' adalah masa peralihan antara dua musim utama di daerah iklim [[muson]], yaitu di antara [[musim penghujan]] dan [[musim kemarau]]. Dalam [[pranata mangsa]] yang dikenal di [[Pulau Jawa]], pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau (biasa terjadi pada bulan [[Maret]] dan [[April]]) disebut sebagai ''mangsa'' (musim) ''marèng'', sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan (biasa terjadi pada bulan [[Oktober]] hingga [[Desember]]) disebut ''mangsa labuh''.
'''Pancaroba''' adalah masa pen peralihan antara dua musim utama di daerah iklim [[muson]], yaitu di antara [[musim penghujan]] dan [[musim kemarau]]. Dalam [[pranata mangsa]] yang dikenal di [[Pulau Jawa]], pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau (biasa terjadi pada bulan [[Maret]] dan [[April]]) disebut sebagai ''mangsa'' (musim) ''marèng'', sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan (biasa terjadi pada bulan [[Oktober]] hingga [[Desember]]) disebut ''mangsa labuh''.


Masa pancaroba biasa ditandai dengan frekuensi tinggi [[badai]], [[hujan]] yang sangat deras disertai [[guruh]], serta [[angin]] yang bertiup kencang. Pada masa pancaroba biasanya frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti [[pilek]] atau [[batuk]], relatif meningkat. Masa ini juga banyak ditandai dengan perilaku khas beberapa [[hewan]] dan [[tumbuhan]]. Pada masa ''marèng'', umpamanya, [[tonggeret]] akan memasuki musim kawin dan mengeluarkan suara yang khas. Pada masa ''labuh'', [[rayap]] akan mencapai tahap dewasa dan keluar dari liang di tanah sebagai [[laron]].
Masa pancaroba biasa ditandai dengan frekuensi tinggi [[badai]], [[hujan]] yang sangat deras disertai [[guruh]], serta [[angin]] yang bertiup kencang. Pada masa pancaroba biasanya frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti [[pilek]] atau [[batuk]], relatif meningkat. Masa ini juga banyak ditandai dengan perilaku khas beberapa [[hewan]] dan [[tumbuhan]]. Pada masa ''marèng'', umpamanya, [[tonggeret]] akan memasuki musim kawin dan mengeluarkan suara yang khas. Pada masa ''labuh'', [[rayap]] akan mencapai tahap dewasa dan keluar dari liang di tanah sebagai [[laron]].



== Lihat pula ==
== Lihat pula ==

Revisi per 18 November 2017 06.45

Pancaroba adalah masa pen peralihan antara dua musim utama di daerah iklim muson, yaitu di antara musim penghujan dan musim kemarau. Dalam pranata mangsa yang dikenal di Pulau Jawa, pancaroba antara musim penghujan dan musim kemarau (biasa terjadi pada bulan Maret dan April) disebut sebagai mangsa (musim) marèng, sementara pancaroba antara musim kemarau dan musim penghujan (biasa terjadi pada bulan Oktober hingga Desember) disebut mangsa labuh.

Masa pancaroba biasa ditandai dengan frekuensi tinggi badai, hujan yang sangat deras disertai guruh, serta angin yang bertiup kencang. Pada masa pancaroba biasanya frekuensi orang yang menderita penyakit saluran pernapasan atas, seperti pilek atau batuk, relatif meningkat. Masa ini juga banyak ditandai dengan perilaku khas beberapa hewan dan tumbuhan. Pada masa marèng, umpamanya, tonggeret akan memasuki musim kawin dan mengeluarkan suara yang khas. Pada masa labuh, rayap akan mencapai tahap dewasa dan keluar dari liang di tanah sebagai laron.

Lihat pula