Nabi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
AlleborgoBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: la:Propheta
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
Dalam pengertian [[agama samawi]], nabi adalah manusia yang memperoleh [[wahyu]] dari [[Tuhan]] tentang agama dan misinya. Lebih khusus lagi terdapat istilah rasul yang dalam [[Islam|agama Islam]] dibedakan bahwa rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan ajaran yang diterima dari Tuhan.
Dalam pengertian [[agama samawi]], nabi adalah manusia yang memperoleh [[wahyu]] dari [[Tuhan]] tentang agama dan misinya. Lebih khusus lagi terdapat istilah rasul yang dalam [[Islam|agama Islam]] dibedakan bahwa rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan ajaran yang diterima dari Tuhan.

==Nabi dalam pemahaman Islam==

''Artikel utama:'' [[Nabi Islam]]

Nabi dalam [[agama Islam]] merupakan orang yang diberi wahyu oleh [[Allah]] sebagai panduan hidup. [[Al-Qur'an]] menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah [[Adam]], sedangkan nabi sekaligus [[rasul]] terakhir ialah [[Nabi Muhammad]]. Percaya kepada para nabi dan para rasul merupakan salah satu [[Rukun Iman]] dalam Islam.

Terdapat 124.000 Nabi dalam kepercayaan [[agama Islam]], tetapi hanya 25 yang perlu di ingat, dan 4 diantaranya adalah penerima Kitab Suci:

* [[Daud]] (''Zabur''),
* [[Musa]] (''Taurat''),
* [[Isa]] (''Injil''),
* [[Muhammad SAW]] (''Al Quran'').


==Nabi dalam pemahaman Yahudi dan Kristen==
==Nabi dalam pemahaman Yahudi dan Kristen==
Baris 20: Baris 33:
Di kalangan Gereja Kristen perdana, nabi-nabi masih memainkan peranan yang tampaknya cukup penting (1 Korintus 12:28-29, dll), namun di kemudian hari agaknya peranannya semakin berkurang, khususnya ketika gereja semakin ditata.
Di kalangan Gereja Kristen perdana, nabi-nabi masih memainkan peranan yang tampaknya cukup penting (1 Korintus 12:28-29, dll), namun di kemudian hari agaknya peranannya semakin berkurang, khususnya ketika gereja semakin ditata.


==Nabi dalam pemahaman Islam==


''Artikel utama:'' [[Nabi Islam]]

Nabi dalam [[agama Islam]] merupakan orang yang diberi wahyu oleh [[Allah]] sebagai panduan hidup. [[Al-Qur'an]] menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah [[Adam]], sedangkan nabi sekaligus [[rasul]] terakhir ialah [[Nabi Muhammad]]. Percaya kepada para nabi dan para rasul merupakan salah satu [[Rukun Iman]] dalam Islam.

Terdapat 124.000 Nabi dalam kepercayaan [[agama Islam]], tetapi hanya 25 yang perlu di ingat, dan 4 diantaranya adalah penerima Kitab Suci:

* [[Daud]] (''Zabur''),
* [[Musa]] (''Taurat''),
* [[Isa]] (''Injil''),
* [[Muhammad SAW]] (''Al Quran'').





Revisi per 12 Februari 2008 09.53

Dalam pengertian agama samawi, nabi adalah manusia yang memperoleh wahyu dari Tuhan tentang agama dan misinya. Lebih khusus lagi terdapat istilah rasul yang dalam agama Islam dibedakan bahwa rasul memiliki kewajiban untuk menyampaikan ajaran yang diterima dari Tuhan.

Nabi dalam pemahaman Islam

Artikel utama: Nabi Islam

Nabi dalam agama Islam merupakan orang yang diberi wahyu oleh Allah sebagai panduan hidup. Al-Qur'an menyebut beberapa orang sebagai nabi. Nabi pertama adalah Adam, sedangkan nabi sekaligus rasul terakhir ialah Nabi Muhammad. Percaya kepada para nabi dan para rasul merupakan salah satu Rukun Iman dalam Islam.

Terdapat 124.000 Nabi dalam kepercayaan agama Islam, tetapi hanya 25 yang perlu di ingat, dan 4 diantaranya adalah penerima Kitab Suci:

Nabi dalam pemahaman Yahudi dan Kristen

Nabi-nabi Awal

Dalam tradisi Yahudi dan Kristen, nabi adalah pemimpin umat yang dipanggil Allah untuk memperingati mereka agar tidak menyimpang dari perintah-perintah Allah. Umumnya tradisi kenabian dianggap baru dimulai setelah masa Samuel, hakim terakhir yang memimpin Israel sebelum munculnya sistem monarkhi. Namun para teolog sepakat bahwa tradisi kenabian dimulai sejak masa Yosua yang muncul sebagai pengganti Musa dan yang memimpin bangsa Israel memasuki Kanaan. Itu berarti, selain menjadi hakim, Samuel dapat dianggap juga memainkan peranan kenabian. Para pemimpin ini digolongkan sebagai nabi-nabi awal. Dalam kelompok ini termasuk pula nabi-nabi terkenal lainnya seperti Natan, Elia, dan Elisa. Selain itu ada juga "nabi-nabi palsu", khususnya mereka yang bekerja di lingkungan istana dan hanya memberikan nasihat-nasihat dusta yang hanya menyenangkan raja (lih. 1 Raja-raja ps. 18).

Nabi-nabi Yang Kemudian

Yang digolongkan ke dalam nabi-nabi yang kemudian adalah mereka yang biasa disebut nabi-nabi besar dan nabi-nabi kecil.

Sebutan "nabi-nabi besar" dan "nabi-nabi kecil" tidak ada hubungannya dengan peranan, kedudukan, ataupun status nabi-nabi tersebut. Istilah ini diberikan kepada mereka hanya dalam kaitannya dengan kitab-kitab mereka. Kitab "nabi-nabi besar", yaitu Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel, umumnya besar-besar, dan pasal-pasalnya sangat banyak. Sementara itu, kedua belas nabi kecil disebut demikian karena kitab-kitab mereka singkat-singkat. Bahkan kitab Nabi Yoel, misalnya, hanya terdiri atas tiga pasal, sedangkan kitab Nabi Obaja hanya satu pasal saja.

Yang termasuk dalam "nabi-nabi kecil" adalah Hosea, Yoel, Amos, Obaja, Yunus, Mikha, Nahum, Habakuk, Zefanya, Hagai, Zakharia, dan Maleakhi.

Nabi dalam pemahaman Kristen

Gereja Kristen umumnya mengikuti pemahaman Yahudi mengenai nabi-nabi, dengan sebuah catatan kecil. Tradisi Yahudi tidak menggolongkan kitab Daniel ke dalam kategori Kitab Nabi-nabi (nebiim), melainkan dalam kategori Tulisan atau Sastra (ketubim). Di pihak lain, gereja-gereja Kristen umumnya memasukkan kitab ini ke dalam golongan kitab nabi-nabi.

Sebagian aliran Kristen memahami "nabi" sebagai orang yang meramalkan apa yang akan terjadi di masa yang jauh ke depan. Kitab Daniel, misalnya, sering ditafsirkan dalam cara ini dan seringkali dihubungkan dengan ramalan-ramalan tentang akhir zaman.

Di kalangan Gereja Kristen perdana, nabi-nabi masih memainkan peranan yang tampaknya cukup penting (1 Korintus 12:28-29, dll), namun di kemudian hari agaknya peranannya semakin berkurang, khususnya ketika gereja semakin ditata.