Alat transportasi air: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Dugout canoe Rennell.jpg|thumb|250px|[[biduk]] yang dikayuh adalah contoh alat transportasi air perdana.]]
[[Berkas:Dugout canoe Rennell.jpg|thumb|250px|[[biduk]] yang dikayuh adalah contoh alat transportasi air perdana.]]
'''Alat transportasi air''' adalah [[kendaraan]] atau alat angkut melalui air, yang mencakup [[kapal]], [[perahu]], [[kapal bantalan udara]], dan [[kapal selam]]. Alat tansportasi air biasanya memiliki daya dorong (dari layar, dayung, atau pun mesin) dan oleh karena itu berbeda dari peralatan sederhana yang hanya mampu [[gaya apung|mengambang]], semisal [[rakit kayu gelondongan]].
'''Alat transportasi air''' atau '''kendaraan air''' adalah [[kendaraan]] atau alat angkut yang digunakan di air, mencakup [[kapal]], [[perahu]], [[kapal bantalan udara]], dan [[kapal selam]]. Alat tansportasi air biasanya memiliki kemampuan [[propulsi kelautan|propulsif]] (baik melalui penggunaan layar, dayung, maupun mesin), dan oleh karena itu berbeda dari sarana-sarana transportasi air sederhana yang hanya mampu [[gaya apung|mengambang]], semisal [[rakit kayu gelondongan]].


==Jenis==
==Jenis==
Sebagian besar alat transportasi air dapat disebut sebagai [[kapal]] atau [[perahu]]. Akan tetapi, banyak pula alat angkut yang bagi banyak orang bukanlah kapal atau pun perahu, misalnya: [[papan selancar]] (bilamana digunakan sebagai ''paddle board'', papan selancar kayuh, yaitu papan selancar yang dikayuh), [[robot|robot bawah air]], [[pesawat terbang laut]], [[jetski]], dan [[torpedo]].
Sebagian besar alat transportasi air dapat disebut sebagai [[kapal]] atau [[perahu]]. Akan tetapi, banyak pula kendaraan air yang bagi banyak orang bukanlah kapal atau pun perahu, misalnya: [[papan selancar]] (bilamana digunakan sebagai ''paddle board'', papan selancar kayuh, yaitu papan selancar yang dikayuh), [[robot|robot bawah air]], [[pesawat terbang laut]], [[Jet Ski]], dan [[torpedo]].


Sekalipun kapal lazimnya lebih besar dari pada perahu, perbedaan dua kendaraan ini bukan semata-mata ukurannya.
Sekalipun lazimnya kapal berukuran lebih besar dari pada perahu, perbedaan keduanya tidak semata-mata dinilai dari ukurannya.
*[[Kapal]] lazimnya merupakan alat transportasi lintas samudra berukuran besar; sedangkan [[perahu]] berukuran lebih kecil, dan lazimnya melayari perairan darat atau perairan pesisir.
*[[Kapal]] lazimnya merupakan alat transportasi berukuran besar yang digunakan dalam pelayaran lintas samudra; sedangkan [[perahu]] berukuran lebih kecil, dan lazimnya melayari perairan darat atau perairan pesisir.
*Menurut suatu [[pedoman]] umum, "perahu muat ke dalam kapal, tetapi kapal tidak muat ke dalam perahu, dan kapal ''biasanya'' cukup besar untuk mengangkut perahu-perahunya, seperti [[sekoci]], [[joli-joli]], atau [[perahu motor]].
*Ada suatu [[panduan]] umum yang mengatakan, "perahu muat ke dalam kapal, tetapi kapal tidak muat ke dalam perahu, dan kapal ''biasanya'' cukup besar untuk mengangkut perahu-perahunya, seperti [[sekoci]], [[joli-joli]], atau [[perahu motor]].
*[[Hukum]] dan regulasi setempat ''mungkin saja'' mematok ukuran (atau jumlah [[tiang kapal|tiang]]) yang membedakan kapal dari perahu.
*[[Hukum]] dan regulasi setempat ''dapat saja'' mematok ukuran (atau jumlah [[tiang kapal|tiang]]) yang membedakan kapal dari perahu.
*Menurut tradisi, [[kapal selam]] digolongkan sebagai perahu, mungkin karena ruangannya yang serba sempit: ukuran yang kecil mengurangi kebutuhan akan daya, sehingga mengurangi pula keperluan mengapung atau [[snorkeling|menyelam di permukaan]] guna mengisi pasokan udara yang diperlukan [[mesin diesel]] penghasil daya; di lain pihak, [[kapal selam nuklir|kapal selam bertenaga nuklir]] diperlengkapi [[reaktor nuklir|reaktor]] yang menghasilkan daya tanpa menghabiskan udara, besar ukurannya, ruangannya lebih lapang, dan digolongkan sebagai kapal oleh [[angkatan laut]] sejumlah negara.
*Menurut tradisi, [[kapal selam]] digolongkan sebagai perahu, mungkin karena ruang gerak yang serba sempit di dalam kapal-kapal selam: ukuran yang kecil mengurangi kebutuhan akan daya, sehingga mengurangi pula keperluan mengapung atau [[snorkeling|menyelam di permukaan]] guna mengisi pasokan udara yang diperlukan [[mesin diesel]] untuk menghasilkan daya; di lain pihak, [[kapal selam nuklir|kapal selam bertenaga nuklir]] diperlengkapi dengan [[reaktor nuklir|reaktor]] yang dapat menghasilkan daya tanpa menghabiskan udara, berukuran besar, menyediakan ruang gerak yang lebih lapang bagi awaknya, dan digolongkan sebagai kapal dalam [[angkatan laut]] sejumlah negara.
*[[Kapal niaga]] adalah segala macam kendaraan apung yang digunakan dalam pengangkutan kargo dengan tujuan mendapatkan penghasilan; dalam konteks ini, "kargo" yang diangkut kapal penumpang adalah para penumpangnya.
*[[Kapal niaga]] adalah segala macam kendaraan apung yang digunakan untuk mengangkut kargo dengan tujuan mendapatkan penghasilan; dalam konteks ini, "kargo" yang diangkut kapal penumpang adalah para penumpangnya.


Istilah "alat transportasi air" dapat digunakan untuk menyebut berbagai macam kendaraan air, mulai dari [[skuter air]] sampai dengan [[kapal induk]]. Kendaraan-kendaraan air ini dapat digunakan baik di air asin maupun di air tawar; baik untuk bersenang-senang, rekreasi, olah raga, [[niaga]], [[transportasi]], maupun misi [[militer]].
Istilah "alat transportasi air" atau "kendaraan air" dapat digunakan untuk menyebut berbagai macam kendaraan air, mulai dari [[skuter air]] sampai dengan [[kapal induk]]. Kendaraan-kendaraan air ini dapat digunakan baik di air asin maupun di air tawar; baik untuk bersenang-senang, rekreasi, olah raga, [[niaga]], [[transportasi]], maupun misi [[militer]].


==Pemanfaatan==
==Manfaat==
[[File:Jetboot Jetski DM 2007 Krautsand 2.jpg|thumb|left|upright=1.2|Balap [[skuter air]]]]
[[File:Jetboot Jetski DM 2007 Krautsand 2.jpg|thumb|left|upright=1.2|Balap [[skuter air]]]]
Biasanya manfaat yang melatarbelakangi rancangan-rancangan dan kemahiran-kemahiran terkait alat transportasi air ditujukan untuk kepentingan pendidikan pelayaran atau kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang, [[penangkapan ikan]] dan ekstraksi sumber daya, pengangkutan kargo atau penumpang, dan untuk pelaksanaan [[tempur]] atau [[penyelamatan di laut|operasi penyelamatan]]. Secara umum, kemanfaatan suatu kendaraan air berkaitan erat dengan pemanfaatannya oleh sub sektor [[transportasi kapal|industri bahari]].
Manfaat yang melatarbelakangi rancangan-rancangan dan kemahiran-kemahiran terkait alat transportasi air lazimnya ditujukan bagi kepentingan pendidikan pelayaran atau kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang, [[penangkapan ikan]] dan ekstraksi sumber daya, pengangkutan kargo atau penumpang, dan pelaksanaan [[tempur]] atau [[penyelamatan di laut|operasi penyelamatan]]. Secara umum, manfaat kendaraan air berkaitan erat dengan pemanfaatannya oleh sub sektor [[transportasi kapal|industri bahari]].


==Rancangan==
==Rancangan==
{{Utama|Teknik perkapalan}}
{{Utama|Teknik perkapalan}}
Rancangan yang dijadikan acuan dalam pembuatan sebuah kendaraan air biasanya berusaha untuk mencapai suatu keseimbangan antara kapasitas internal ([[tonase]]), laju, dan [[kelaikan laut]]. Tonase adalah pertimbangan utama untuk operasi pengangkutan, kecepatan penting untuk [[kapal perang]], dan keamanan menjadi pertimbangan utama bagi orang-orang yang kurang berpengalaman atau dalam pembuatan kendaraan-kendaraan air untuk pelatihan dan aktivitas pengisi waktu senggang yang seringkali berukuran lebih kecil dan kurang stabil. Hal ini disebabkan oleh tingginya tingkat kepatuhan terhadap regulasi yang diwajibkan bagi alat transportasi air berukuran lebih besar, yang memastikan minimnya peristiwa [[kecelakaan kapal|kapal tenggelam]] di laut melalui penerapan [[simulasi komputer]] dan uji [[tangki model kapal]] secara ekstensif sebelum memulai konstruksi di [[galangan kapal|galangan]].
Rancangan yang dijadikan acuan dalam pembuatan kendaraan air biasanya berusaha untuk mencapai suatu keseimbangan antara kapasitas internal ([[tonase]]), kecepatan, dan [[kelaikan laut]]. Tonase adalah pertimbangan utama untuk operasi pengangkutan, kecepatan penting untuk [[kapal perang]], dan keamanan menjadi pertimbangan utama untuk orang-orang yang kurang berpengalaman atau dalam pembuatan kendaraan-kendaraan air yang digunakan untuk pelatihan dan aktivitas pengisi waktu senggang, yang seringkali berukuran lebih kecil dan kurang stabil. Keseimbangan ini perlu dicapai karena tingginya tingkat kepatuhan terhadap regulasi yang diwajibkan bagi alat transportasi air berukuran lebih besar, yang memastikan minimnya peristiwa [[kecelakaan kapal|kapal tenggelam]] di laut melalui penerapan [[simulasi komputer]] dan uji [[tangki model kapal]] secara ekstensif sebelum memulai konstruksi di [[galangan kapal|galangan]].


==Propulsi==
==Propulsi==
{{Utama|Propulsi kelautan}}
{{Utama|Propulsi kelautan}}
[[Propulsi]] adalah penerapan teknologi yang paling utama pada alat transportasi air. Menurut sejarahnya, kendaraan-kendaraan air digerakkan dengan [[alat transportasi air bertenaga manusia|satang]], pengayuh atau [[dayung]], manipulasi perangkat layar yang mendorong dengan daya angkat dari hembusan [[angin]], dan dengan sejenis perangkat mekanik yang menghasilkan [[dorongan]] di bawah permukaan air melalui proses [[Motor bakar pembakaran dalam|pembakaran internal]]. Sejarah teknologi alat transportasi air dalam sejarah Eropa dapat dibagi menjadi [[propulsi kelautan|propulsi]] yang menggunakan alat kayuh sederhana, [[galai]] dayung dari abad ke-8 sampai abad ke-15, [[layar latin]] pada [[zaman penjelajahan]] dari abad ke-15 sampai permulaan abad ke-17, [[kapal berperangkat layar lengkap]] pada [[zaman layar|zaman kapal layar]] dari abad ke-16 sampai abad ke-19,<ref>{{cite web|url=http://www.hms-trincomalee.co.uk/history/the-age-of-sail|title=The Age of Sai|publisher=HMS trincomalee|language=English|accessdate=12 April 2016}}</ref> [[mesin uap laut]] dari zaman mesin uap kira-kira antara 1770 dan penggunaan [[turbin uap]] sampai 1914, [[Motor bakar pembakaran dalam|mesin pembakaran internal]] ber[[bahan bakar diesel]], [[bensin]], dan [[Gas alam cair|LNG]] sejak masuk abad ke-20, yang telah dilengkapi hingga taraf tertentu dengan [[propulsi kelautan nuklir]] sejak 1950-an dalam alat transportasi air militer. Perkembangan teknologi terkini berusaha mencari sumber-sumber propulsi yang lebih murah, terbarukan, dan kurang menimbulkan polusi untuk segala macam bentuk dan ukuran alat transportasi air.
[[Propulsi]] adalah penerapan primer dari teknologi pada alat transportasi air. Menurut sejarahnya, kendaraan-kendaraan air digerakkan dengan [[alat transportasi air bertenaga manusia|satang]], dengan pengayuh atau [[dayung]], dengan manipulasi perangkat layar yang mendorong dengan daya angkat dari hembusan [[angin]], dan dengan sejenis perangkat mekanik khusus yang menghasilkan [[dorongan]] di bawah permukaan air melalui proses [[Motor bakar pembakaran dalam|pembakaran internal]]. Sejarah teknologi alat transportasi air dalam sejarah Eropa dapat dibagi menjadi zaman [[propulsi kelautan|propulsi]] dengan alat kayuh sederhana, zaman [[galai]] dayung dari abad ke-8 sampai abad ke-15, penggunaan [[layar latin]] pada [[zaman penjelajahan]] dari abad ke-15 sampai permulaan abad ke-17, pelayaran [[kapal berperangkat layar lengkap]] pada [[zaman layar]] dari abad ke-16 sampai abad ke-19,<ref>{{cite web|url=http://www.hms-trincomalee.co.uk/history/the-age-of-sail|title=The Age of Sai|publisher=HMS trincomalee|language=English|accessdate=12 April 2016}}</ref> pemanfaatan [[mesin uap laut]] pada zaman mesin uap kira-kira antara 1770 hingga penggunaan [[turbin uap]] sampai 1914, penggunaan [[Motor bakar pembakaran dalam|mesin pembakaran internal]] ber[[bahan bakar diesel]], [[bensin]], dan [[Gas alam cair|LNG]] sejak peralihan ke abad 20, yang telah dilengkapi hingga taraf tertentu dengan [[propulsi kelautan nuklir]] sejak 1950-an untuk kendaraan-kendaraan air militer. Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berusaha mencari sumber-sumber propulsi yang lebih murah, terbarukan, dan kurang menimbulkan polusi untuk segala macam bentuk dan ukuran alat transportasi air.


==Konstruksi==
[[File:Lifeboat.17-31.underway.arp.jpg|thumb|300px|[[Sekoci Severn-class]] di [[Poole Harbour]], [[Dorset]], [[Inggris]]. Sekoci ini adalah [[sekoci]] Britania Raya kelas terbesar dengan panjang mencapai 17&nbsp;meter.]]
{{Utama|Pembuatan kapal}}
Penerapan-penerapan sekunder dari teknologi pada alat transportasi air meliputi bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya, perlengkapan alat-[[alat navigasi]], dan [[sistem persenjataan]] bagi kapal-[[kapal perang]]. Tujuan pemanfaatan dan lingkungan fisik menentukan jenis bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kendaraan air. Menurut sejarahnya, bahan-bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kendaraan-kendaraan air meliputi rumput-rumputan, belulang, kayu, logam dikombinasikan dengan atau tanpa kayu, [[silikat]] dan turunan-turunan plastik, dan lain-lain.

==Registrasi==
[[File:91 superjet.jpg|thumb|283x283px|Nomor register (terpampang di bagian atas) pada sebuah Yamaha SuperJet.]]
Registrasi alat transportasi air adalah pendaftaran alat transportasi air oleh otoritas pemerintah. Identitas alat transportasi air yang sudah terdaftar terdiri atas serangkai kombinasi angka dan huruf ([[alfanumerik]]) yang disebut nomor register. Di [[Republik Indonesia]], nomor register dikeluarkan oleh [[Biro Klasifikasi Indonesia|PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero)]], sebuah [[Badan Usaha Milik Negara]].<ref>{{Cite web |title=Klasifikasi |url=http://armada.bki.co.id/featapp/pagestatis-64-klasifikasi-lang-id.html |publisher=[[Biro Klasifikasi Indonesia]]}}</ref>

==Navigasi==
Alat-[[alat navigasi]] bervariasi dari masa ke masa: mulai dari mengamati bintang-bintang, sampai dengan penggunaan alat-alat navigasi mekanis, dan yang lebih mutakhir adalah perangkat [[komputer analog]] dan digital yang kini mengandalkan sistem [[GPS]].

==Persenjataan==
Sistem persenjataan angkatan laut selalu mengikuti perkembangan sistem persenjataan di darat, perkembangan-perkembangannya antara lain:
*[[Kapal induk]]
*Senjata api laras ulir dengan pengisian peluru cara sungsang
*Menubruk lambung kapal musuh secara langsung hingga penggunaan proyektil mekanis dasar
*Peluncur proyektil
*Misil dan alat kendali jarak jauh
*Peletak [[ranjau laut]]
*Senjata api laras licin peluncur peluru meriam
*[[Kapal selam]] bersenjata [[torpedo]]
*Kapal-kapal perang bersenjata yang diperlengkapi [[Fire-control radar|radar pengendali tembakan]]

Sebelum perkembangan propulsi uap dipadukan dengan senjata api penembak cepat dengan pengisian peluru cara sungsang, pertempuran laut kerap diakhiri dengan pertarungan di atas geladak antar awak kapal kedua belah pihak. Sejak permulaan abad ke-20, telah terjadi perkembangan substantial pada teknologi yang memungkinkan dilakukannya proyeksi kekuatan dari satuan tugas angkatan laut ke target sasaran tertentu di darat dengan menggunakan marinir.

==Lihat pula==
{{div col|colwidth=30em}}
*[[Angkutan sungai]]
*[[Biro Klasifikasi Indonesia]]
*[[Kanal]]
*[[Kapal]]
*[[Kapal niaga]]
*[[Organisasi Maritim Internasional]]
*[[Pelabuhan pedalaman]]
*[[Sejarah maritim]]
*[[Transportasi air]]
{{div col end}}


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 19 Desember 2016 06.36

biduk yang dikayuh adalah contoh alat transportasi air perdana.

Alat transportasi air atau kendaraan air adalah kendaraan atau alat angkut yang digunakan di air, mencakup kapal, perahu, kapal bantalan udara, dan kapal selam. Alat tansportasi air biasanya memiliki kemampuan propulsif (baik melalui penggunaan layar, dayung, maupun mesin), dan oleh karena itu berbeda dari sarana-sarana transportasi air sederhana yang hanya mampu mengambang, semisal rakit kayu gelondongan.

Jenis

Sebagian besar alat transportasi air dapat disebut sebagai kapal atau perahu. Akan tetapi, banyak pula kendaraan air yang bagi banyak orang bukanlah kapal atau pun perahu, misalnya: papan selancar (bilamana digunakan sebagai paddle board, papan selancar kayuh, yaitu papan selancar yang dikayuh), robot bawah air, pesawat terbang laut, Jet Ski, dan torpedo.

Sekalipun lazimnya kapal berukuran lebih besar dari pada perahu, perbedaan keduanya tidak semata-mata dinilai dari ukurannya.

  • Kapal lazimnya merupakan alat transportasi berukuran besar yang digunakan dalam pelayaran lintas samudra; sedangkan perahu berukuran lebih kecil, dan lazimnya melayari perairan darat atau perairan pesisir.
  • Ada suatu panduan umum yang mengatakan, "perahu muat ke dalam kapal, tetapi kapal tidak muat ke dalam perahu, dan kapal biasanya cukup besar untuk mengangkut perahu-perahunya, seperti sekoci, joli-joli, atau perahu motor.
  • Hukum dan regulasi setempat dapat saja mematok ukuran (atau jumlah tiang) yang membedakan kapal dari perahu.
  • Menurut tradisi, kapal selam digolongkan sebagai perahu, mungkin karena ruang gerak yang serba sempit di dalam kapal-kapal selam: ukuran yang kecil mengurangi kebutuhan akan daya, sehingga mengurangi pula keperluan mengapung atau menyelam di permukaan guna mengisi pasokan udara yang diperlukan mesin diesel untuk menghasilkan daya; di lain pihak, kapal selam bertenaga nuklir diperlengkapi dengan reaktor yang dapat menghasilkan daya tanpa menghabiskan udara, berukuran besar, menyediakan ruang gerak yang lebih lapang bagi awaknya, dan digolongkan sebagai kapal dalam angkatan laut sejumlah negara.
  • Kapal niaga adalah segala macam kendaraan apung yang digunakan untuk mengangkut kargo dengan tujuan mendapatkan penghasilan; dalam konteks ini, "kargo" yang diangkut kapal penumpang adalah para penumpangnya.

Istilah "alat transportasi air" atau "kendaraan air" dapat digunakan untuk menyebut berbagai macam kendaraan air, mulai dari skuter air sampai dengan kapal induk. Kendaraan-kendaraan air ini dapat digunakan baik di air asin maupun di air tawar; baik untuk bersenang-senang, rekreasi, olah raga, niaga, transportasi, maupun misi militer.

Manfaat

Balap skuter air

Manfaat yang melatarbelakangi rancangan-rancangan dan kemahiran-kemahiran terkait alat transportasi air lazimnya ditujukan bagi kepentingan pendidikan pelayaran atau kegiatan-kegiatan pengisi waktu senggang, penangkapan ikan dan ekstraksi sumber daya, pengangkutan kargo atau penumpang, dan pelaksanaan tempur atau operasi penyelamatan. Secara umum, manfaat kendaraan air berkaitan erat dengan pemanfaatannya oleh sub sektor industri bahari.

Rancangan

Rancangan yang dijadikan acuan dalam pembuatan kendaraan air biasanya berusaha untuk mencapai suatu keseimbangan antara kapasitas internal (tonase), kecepatan, dan kelaikan laut. Tonase adalah pertimbangan utama untuk operasi pengangkutan, kecepatan penting untuk kapal perang, dan keamanan menjadi pertimbangan utama untuk orang-orang yang kurang berpengalaman atau dalam pembuatan kendaraan-kendaraan air yang digunakan untuk pelatihan dan aktivitas pengisi waktu senggang, yang seringkali berukuran lebih kecil dan kurang stabil. Keseimbangan ini perlu dicapai karena tingginya tingkat kepatuhan terhadap regulasi yang diwajibkan bagi alat transportasi air berukuran lebih besar, yang memastikan minimnya peristiwa kapal tenggelam di laut melalui penerapan simulasi komputer dan uji tangki model kapal secara ekstensif sebelum memulai konstruksi di galangan.

Propulsi

Propulsi adalah penerapan primer dari teknologi pada alat transportasi air. Menurut sejarahnya, kendaraan-kendaraan air digerakkan dengan satang, dengan pengayuh atau dayung, dengan manipulasi perangkat layar yang mendorong dengan daya angkat dari hembusan angin, dan dengan sejenis perangkat mekanik khusus yang menghasilkan dorongan di bawah permukaan air melalui proses pembakaran internal. Sejarah teknologi alat transportasi air dalam sejarah Eropa dapat dibagi menjadi zaman propulsi dengan alat kayuh sederhana, zaman galai dayung dari abad ke-8 sampai abad ke-15, penggunaan layar latin pada zaman penjelajahan dari abad ke-15 sampai permulaan abad ke-17, pelayaran kapal berperangkat layar lengkap pada zaman layar dari abad ke-16 sampai abad ke-19,[1] pemanfaatan mesin uap laut pada zaman mesin uap kira-kira antara 1770 hingga penggunaan turbin uap sampai 1914, penggunaan mesin pembakaran internal berbahan bakar diesel, bensin, dan LNG sejak peralihan ke abad 20, yang telah dilengkapi hingga taraf tertentu dengan propulsi kelautan nuklir sejak 1950-an untuk kendaraan-kendaraan air militer. Perkembangan teknologi akhir-akhir ini berusaha mencari sumber-sumber propulsi yang lebih murah, terbarukan, dan kurang menimbulkan polusi untuk segala macam bentuk dan ukuran alat transportasi air.

Konstruksi

Sekoci Severn-class di Poole Harbour, Dorset, Inggris. Sekoci ini adalah sekoci Britania Raya kelas terbesar dengan panjang mencapai 17 meter.

Penerapan-penerapan sekunder dari teknologi pada alat transportasi air meliputi bahan baku yang digunakan dalam pembuatannya, perlengkapan alat-alat navigasi, dan sistem persenjataan bagi kapal-kapal perang. Tujuan pemanfaatan dan lingkungan fisik menentukan jenis bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kendaraan air. Menurut sejarahnya, bahan-bahan baku yang digunakan dalam pembuatan kendaraan-kendaraan air meliputi rumput-rumputan, belulang, kayu, logam dikombinasikan dengan atau tanpa kayu, silikat dan turunan-turunan plastik, dan lain-lain.

Registrasi

Nomor register (terpampang di bagian atas) pada sebuah Yamaha SuperJet.

Registrasi alat transportasi air adalah pendaftaran alat transportasi air oleh otoritas pemerintah. Identitas alat transportasi air yang sudah terdaftar terdiri atas serangkai kombinasi angka dan huruf (alfanumerik) yang disebut nomor register. Di Republik Indonesia, nomor register dikeluarkan oleh PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), sebuah Badan Usaha Milik Negara.[2]

Navigasi

Alat-alat navigasi bervariasi dari masa ke masa: mulai dari mengamati bintang-bintang, sampai dengan penggunaan alat-alat navigasi mekanis, dan yang lebih mutakhir adalah perangkat komputer analog dan digital yang kini mengandalkan sistem GPS.

Persenjataan

Sistem persenjataan angkatan laut selalu mengikuti perkembangan sistem persenjataan di darat, perkembangan-perkembangannya antara lain:

  • Kapal induk
  • Senjata api laras ulir dengan pengisian peluru cara sungsang
  • Menubruk lambung kapal musuh secara langsung hingga penggunaan proyektil mekanis dasar
  • Peluncur proyektil
  • Misil dan alat kendali jarak jauh
  • Peletak ranjau laut
  • Senjata api laras licin peluncur peluru meriam
  • Kapal selam bersenjata torpedo
  • Kapal-kapal perang bersenjata yang diperlengkapi radar pengendali tembakan

Sebelum perkembangan propulsi uap dipadukan dengan senjata api penembak cepat dengan pengisian peluru cara sungsang, pertempuran laut kerap diakhiri dengan pertarungan di atas geladak antar awak kapal kedua belah pihak. Sejak permulaan abad ke-20, telah terjadi perkembangan substantial pada teknologi yang memungkinkan dilakukannya proyeksi kekuatan dari satuan tugas angkatan laut ke target sasaran tertentu di darat dengan menggunakan marinir.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "The Age of Sai" (dalam bahasa English). HMS trincomalee. Diakses tanggal 12 April 2016. 
  2. ^ "Klasifikasi". Biro Klasifikasi Indonesia. 

Pranala luar